Monday, June 14, 2021

Kepemimpinan Dalam Sebuah organisasi

 

Rusdimunir (rusdimunir176@gmail.com)

Pengertian Kepemimpinan
Menurut S.P Siagian, Pengertian Kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan Seseorang ketika menjabat sebagai pemimpin dalam suatu Organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain, Khusunya Bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi

Teori-Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi

1 Teori Kepemiminan Sifat (Trait Theory)

Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal “The Greatma Theory”. Dalam perkembangannya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat-sifat itu antara lain : sifat fisik, mental dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

a.   Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata-rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula

b.    Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panic dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

c.    Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

d.    Sikap hubungan kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.

2 teori Kepemimpinan Prilaku dan Situasi

Berdasarkan Penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan  ke arah 2 hal yaitu:

A Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.contoh gejala yang ada dalam hal ini: membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan

B Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang Pemimpin yang Memberikan batasan kepada bawahan contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan ,bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang dicapai.

jadi berdasarkan teori ini ,seorang pemimpin yang baik adalah bagaimanan seorang pemimpin yang memiliki perhatiaan yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasilyang tinggi pula

3)    teori kewibawaan pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

4)    teori kepemimpinan situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5)    teori kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

Teori Kelahiran Pemimpin

Para ahli teori,"kepemimpinan" telah mengemukakan beberapa teori tentang timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal ini terdapat 3 (tiga) teori yang menonjol (Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18), yaitu::

 

1.          Teori Genetie

Inti dari teori ini tersimpul dalam kalimat "leaders are born and not made".Penganut teori ini meyakini bahwa seorang pemimpin akan muncul karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Pada kondisi apapun seseorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin

2.      Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, make penganut teori sosial mengatakan sebaliknya yaitu : “Leaders are made and not born“. Penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu. 

3.      Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.

Banyak tipe-tipe kepemimpinan berdasarkan kecerdasan emosimenurut Daniel Goleman (2007), tipe tersebut terbagi menjadi 6 tipe yaitu:

1 Pemimpin Visioner (Visionary )

Pemimpin jenis ini diyakini merupakan tipe pemimpin yang lebih efektif dibanding yang lainnya. tipe pemimpin ini mampu mengartikulasikan suatu tujuan yang baginya merupakan tujuan yang sejati dan selaras dengan nilai bersama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin jenis ini dapat menjadi terbuka kepada bawahannya dengan membagikan berbagai informasi serta pengetahuan, sehingga orang-orang yang berada di semua tingkat perusahaan merasa dilibatkan danmampu membuat keputusan yang terbaik.

Gaya Pembimbing (Coaching

Dari tipenya membimbing kita pasti sudah tahu bahwa pemimpin seperti ini sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan membimbing karyawannya. Gaya pemimpin seperti ini senang melakukan percakapan dan perbincangan mendalam dengan seorang pegawai, yang berisi seputar kehidupan sehari-hari kehidupan seseorang, termaksud tujuan dan impian hidupnya serta karirnya

Pemimpin Afiliatif (Affiliative) 

Pemimpin jenis ini sangat menghargai perasaan-perasaan orang-orang yang bekerja untuk dia, karena dia tidak menekankan pada hasil atau pencapaian tujuan , tetapi lebih pada kebutuhan emosi para karyawannya. Gaya ini sangat cocok sekali bagi perusahaan yang memiliki iklim kelompok.Ciri dari pemimpin ini adalah menyenangi kerjasama, harmonisasi, interaksi yang ramah, membangun relasi yang baik dengan orang yang dipimpinnya

 Pemimpin Demokratis (Democratic

Mendengarkan adalah kekuatan kunci dari pemimpin jenis ini. Mereka selalu bertindak dan berprilaku ingin menjadi pendengar yang baik terhadap bawahannya, karena mereka memang peduli kepada bawahannya, dia juga adalah jenis pemimpin yang kolaboratif, artinya dapat bekerja sebagai anggota kelompok, tetapi juga dapat menjadi pemimpin

Penentu Kecepatan (Pacesetting

Pemimpin memegang teguh dan melaksanakan standard kerja yang tinggi. Ia bersikap obsesif, bahkan segala sesuatu bisa dikerjakan dengan baik dan lebih cepat, bahkan ia meminta dan menuntut hal yang sama dari orang lain. pemimpin jenis ini tidak memberikan garis petunjuk yang jelas  mengenai kinerja buruk seseorang, karena dia berpikiran bahwa setiap pengikutnya sudah dapat menerka bagaimana dan apa yang diinginkannya. 

Gaya Memerintah (Commanding)

Gaya memimpin seperti ini kadang disebut sebagai gaya intimidasi, pemimpin seperti ini, sangat menuntut bawahannya patuh pada perintahnya secara langsung, tanpa menjelaskan apa alasannya ingin bawahannya mendengarkan perintahanya tersebut.

 

Daftar Pustaka

Malayu Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mauled Mulyono. (1993). Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Moekijat. (1989). Manajemen Kepegawaian. Bandung: Mandar Maju.
Payaman Simanjuntak. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.

Ravianto. 2003. Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.

Rusdiana, D. 2012. Pengaruh Penerapan Gugus Kendali Mutu dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus: Departemen Produksi, Rumah Potong Ayam PT Sierad Produce, Tbk - Bogor). Jurnal Penelitian. Vol. 2 No. 5. Hal. 1-25.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Soeprihanto, John. 2003. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakara: Universitas Gadjah Mada

1 comment:

  1. 29_Dymas

    Menurut saya artikel ini sudah cukup baik, dari penulisan maupun mind map, secara keseluruhan sudah cukup baik isi materi pun menarik penulisan pun mudah untuk di pahami.
    Nilai: 80

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.