1.
Definisi
Analisis Jabatan
Analisis jabatan terdiri atas dua kata,
analisis dan jabatan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan
pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan
keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan
tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun
waktu tertentu.
Dengan demikian analisis pekerjaan dapat
diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat,
dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik
(Sastrohadiwiryo, 2002:127). Jadi dapat diartikan bahwa analisa jabatan
merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi
yang berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Dengan
demikian analisa jabatan akan mencoba mengupas suatu jabatan, dengan memberi
jawaban atas suatu pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana
menjalankannya, mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan. Hasil dari analisa jabatan
adalah deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Proses analisa jabatan
sendiri sebenarnya merupakan suatu pengumpulan data.
2.
Tujuan
Analisis Jabatan
Menurut Gomes (2003;92) Ada 12 tujuan
analisis jabatan yang digunakan oleh sektor publik maupun sektor swasta,
yaitu:
1. Job
description,yaitu untuk mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan,
kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui
spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan.
2. Job
classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas,
kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu
3. Job
evaluation, yaitu suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan
kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar
yang terikat
4. Job
design restructuring, yaitu meliputi usaha-usaha untuk mengalokasikan dan
merestrukturisasi kegiatan pekerjaan kedalam berbagai kelompok
5. Personel
requirement, yaitu berupa persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi
suatu pekerjaan
6. Performance
appraisal, yaitu merupakan penilaian sistematis yang dilakukan oleh supervisor
terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja
7. Worker
training, yaitu pelatihan yang ditujukan kapada para pekerja
8. Worker
mobility, yaitu dinamika keluar-masuknya seseorang dalam posisi,
perkerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu
9. Efficiency,
ini mencangkup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan
dari peralatan dan fasilitas, serta prosedur kerja, susunan kerja dan standar
kerja
10. Safety,
berfokus pada identifikasi dan peniadaan perilaku kerja yang tidak aman,
kondisi fisik dan kondisi lingkungan
11. Human
resource planning, kegiatan antisipasi dan reaktif melalui suatu organisasi
12. Legal,
aturan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan organisasi.
3.
Pentingnya
Dalam Analisis Pekerjaan
Menurut
Sedarmayanti (2010:151) titik kepentingan dalam analisis Pekerjaan antara lain:
1. Penarikan,
seleksi dan penempatan karyawan
2. Sebagai
petunjuk dasar dalam menyusun program latihan dan pengembangan
3. Menilai
kinerja/pelaksanaan kinerja
4. Memperbaiki
cara bekerja karyawan
5. Merencanakan
organisasi agar memenuhi syarat/memperbaiki struktur organisasi sesuai beban
dan fungsi Pekerjaan
6. Merencanakan
dan melaksanakan promosi serta transfer karyawan
7. Merencanakan
fasilitas dan perlengkapan kerja bagi karyawan
8. Bimbingan
dan penyuluhan karyawan.
4.
Tahap-Tahap
dalam Analisis Pekerjaan
Menurut Hannaway (2004), terdapat
beberapa tahap-tahap dalam melakukan analisis pekerjaan. Tahap ini dilakukan
agar hasil yang didapat sesuai dengan yang direncanakan. Tahap-tahap tersebut
yaitu:
a.
Persiapan
awal :
Ada
dua hal yang harus dipersiapkan dalam hal ini, yaitu identifikasi pekerjaaan
dan penyusunan daftar pertanyaan. Proses identifikasi pekerjaan tergantung
besar kecilnya perusahaan. Dalam perusahaan kecil proses indentifikasinya lebih
sederhana dibandingkan dengan perusahaan yang besar, sebab dalam perusahaan
besar identifikasi pekerjaan dapat disusun atas dasar bagan organisasi,
catatan-catatan pembayaran upah, penyelia dan lain sebagainya.
Tahap
selanjutnya adalah pemutusan tentang informasi yang diperoleh agar memberikan
hasil yang berguna, untuk itu perlu disusun daftar pertanyaan yang isinya
mencakup status dan identifikasi pekerjaan, fungsi, tugas, tanggung jawab,
karakteristik dan kondisi pekerjaan serta standar prestasi kerja lainnya.
b.
Pengumpulan
Data :
Sebagai
tindak lanjut dari analisis pekerjaan. Ada lima teknik cara pengumpulan data,
yaitu:
-
Observant.
Yaitu
pengamatan langsung terhadap subyek yang akan diamati (karyawan) selama melaksanakan
tugas. Kelemahan yang didapat yaitu memakan biaya banyak, lambat dan kurang
akurat. Adapun kebaikannya yaitu memungkinkan analis mendapatkan informasi tangan
pertama, memungkink ananalisis untuk mengenal kondisi kerja, ketrampilan dan peralatan
yang akan digunakan.
- Wawancara.
Dengan
mewancarai karyawan baik yang menempati posisi karyawan maupun atasan langsung,
sehingga dapat memeriksa kebenaran tanggapan yang diterima. Hal ini digunakan
untuk mencari ketepatan informasi.
- Kuesioner
pendekatan
ini memungkinkan banyak pekerjaan dapat di pelajari secara bérsamaan dan dengan
biaya murah.
- Logs.
Orang
yang menduduki posisi diminta untuk memberikan informasi. Logs ini terdiri dari
catatan yang di simpan karyawan pelaksana. Logs ini hampir sama dengan
kuesioner. Kelemahan dari logs yaitu tidak menunjukkan data-data penting seperti
kondisi kerja, peralatan yang digunakan, lingkungan dan sebagainya.
- Kombinasi
Yaitu
gabungan dari seluruh metode di atas untuk memperoleh data yang Qualified dan
dapat dipercaya kebenarannya.
c. Penyempurnaan
Data :
Dari data yang diperoleh lalu dipisah –pisahkan
untuk memperoleh data yang relevan, yang untuk selanjutnya siap digunakan dalam
berbagai bentuk seperti diskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan
standar-standar pekerjaan.
4. Daftar Pustaka
[1]
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/MSDM-F-Kelompok-1.pdf
diakses pada tanggal 14 Oktober 2016.
[2]
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Mendesain-Jabatan-Kel-1-FIX.pdf
diakses pada tanggal 14 Oktober 2016.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWAJIB UNTUK DIKOLEKSI
DeleteGuna Menunjang Karir dan Pekerjaan di Bidang HR Manajemen
DISINI:
Buku Penunjang HRD Departemen
Maaf tidak menyediakan buku BAJAKAN, Kami hanya menjual buku ORIGINAL Terimakasih.
@A05-TITO, Tugas P06
ReplyDeleteTerimakasih atas sharing informasinya yang memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada saya. Akan tetapi izinkan saya berkomentar sedikit, ada 2 hal yang menjadi perhatian saya untuk bisa di improve lagi dari artikel anda yakni sebagai berikut :
1. Mengenai Tujuan dari Analisis Pekerjaan / Jabatan. Adapun hal yang perlu ditambahkan yakni contoh kasus yang terdapat pada lingkungan kerja anda ataupun pengalaman kerja yang pernah anda alami, sehingga pembaca dapat lebih memahami secara jelas tentang urgensi dari analisis pekerjaan tersebut.
2. Mengenai Referensi, perlu ditambah lagi sebagai pembanding, sehingga akan semakin baik dan informatif.
Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannya yang baik diucapkan terimakasih.
Regards,
Tito Aldila Putra
41616110015
@A19-RAMLAN
ReplyDeleteSalam sukses saudara Maulana..
Saya akan mecoba mengomentari artikel yang anda buat, Biasanya artikel yang anda buat systematis dan cukup bagus, namun pada kali ini saya melihat beberapa kekurangan dari artikel yang anda buat, dari segi teknik pennlisan artikel masi belum sistematis sesuai dengan apa yang dosen bersangkutan instruksikan, yakni untuk isi dari artikel setidak nya meliputi :
1. Pendahuluan
2. Rumusan Masalah
3. Teori/Pembahasan
4. Kesimpulan
5. Daftar Pustaka
ketika saya melihat artikel yang anda buat, terlihat point-point dari artikel yang dibuat tidak sistematis, kemudian dari daftar pustaka sendiri itu masi kurang, karena disyaratkan minimal 5 daftar pustaka bahkan kalau bisa didasarkan pada jornal-jurnal yang setidak nya di publish kan maksimal 5 tahun yang lalu, nah untuk artikel ini hanya ada dua saja untuk daftar pustakanya, kemudian artikel yang dibuatpun tidak dilampirkan mind maps, sedangkan untuk pelajaran ini biasanya diwajibkan dicantumkan mindmap nya.
Demikian komentar dan masukan dari saya, tidak ada maksud untuk menjatuhkan ataupun mengolok-olok artikel yang anda buat.
Salam susses selalu.