Kodratnya
manusia diciptakan menginginkan apapun yang baik. Begitu juga dalam hal
karirnya pasti semua pegawai menginginkan hal tersebut agar mencapai kepuasan
dalam hidupnya dan terpenuhinya kebutuhan kehidupannya karena ketika karir baik
maka kompensasi juga akan membaik.
Karir adalah “ perjalanan pekerjaan seorang
pegawai di dalam organisasi , perjalanan ini dimulai sejak ia diterima sebagai
pegawai baru , dan berakhir pada saat ia tidak bekerja lagi dalam organisasi
tersebut”. Perjalanan karir ada yang baik ada yang buruk, ada perjalanan karir
yang lambat ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang menginginkan
karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Dalam mencapai karir
yang baik, diperlukan manajemen karir yang baik. Dimana manajemen karir
merupakan proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi kegiatan perencanaan
karir, pengembangan dan konseling karir.
Manajemen
karir dimulai dari merencanakan karir, perencanaan karir disiapkan baik oleh
individu (pegawai) maupun dari perusahaan, terutama mengenai persiapan yang
harus dipenuhi pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Dalam perencanaan
karir pegawai, atasanlah yang menilai kekuatan dan kelemahan yang pegawai
miliki dengan mengkaji “keterampilan” yang dimiliki oleh pegawai. Adapun
keterampilan yang harus dikuasai oleh pegawai sesuai bidang pekerjaannya yaitu:
1. Keterampilan
konseptual / CONSEPTUAL SKILLS adalah kemampuan untuk mengintepretasikan
informasi dari berbagai sumber untuk kepentingan dan kemajuan organisasi
2. Keterampilan
kemanusiaan / HUMAN SKILLS adalah kemampuan untuk bekerja dan memahami orang
lain baik sebagai individu maupun sebagai kelompok serta untuk memperoleh partisipasi
mereka baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok
3. Keterampilan
administratif / ADMINISTRATIF SKILLS adalah kemampuan untuk merencanakan,
mengorganisir, pengendalian, dan pengawasan pegawaian- pegawaian kantor
4. Keterampilan
teknik / TECHNICAL SKILLS adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan
sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Setiap pegawai diusahakan dapat
menilai sendiri proses karirnya, kegagalan atau keberhasilan yang telah
dicapainya, mengkaji kemampuannya, kompetensi apa yang sudah atau belum mereka
miliki agar keinginan untuk meraih jabatan sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya, dan menilai “ bakat “ yang dimilikinya. Dalam perencanaan karir
tidak berguna untuk menilai kinerja pegawai akan tetapi juga berguna untuk
pembinaan karir pegawai, penentuan bonus, dan mencari masukan untuk menentukan
kebijakan organisasi.
Setelah
dilakukan perencanaan karir, selanjutnya pemgembangan karir. Pengembangan karir
adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta
menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut.
Pengembangan karir meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang
individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Beberapa prinsip
pengembangan karir adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan
itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir.
2. Bentuk
pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan
pekerjaan yang spesifik
3. Pengembangan
akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang
sesuai dengan tuntutan pekerjaan
4. Waktu
yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan
mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.
Implementasi perencanaan karir
merupakan pengembangan karir. Untuk itu pengembangan karir dapat
didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk
melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan
perolehan kerja, serta pengalaman kerja. Titik awal pengembangan karir
dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas
pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa
kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM
melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
Setelah
perencanaan dan pengembangan karir telah dilakukan baik dari individu
selanjutnya tugas dari departemen manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) melakukan
manajemen karir para pegawainya. Manajemen karir merupakan proses berkelanjutan dalam persiapan,
penerapan, dan pemantauan rencana-rencana karir yang dilakukan oleh individu
seiring dengan sistem karir organisasi atau perusahaan. Berbeda dengan
pengembangan karir, manajemen karir lebih berfokus pada kepentingan perusahaan
sedangkan pengembangan karir lebih ditekankan pada individu. Individu
merencanakan karir guna meningkatkan status dan kompensasi, memastikan
keselamatan pekerjaan, dan mempertahankankan posisi dalam pasar tenaga kerja
yang terus berubah. Oleh karena itu, organisasi mendorong manajemen karir
individu dengan beberapa tujuan, antara lain:
- Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari
dalam perusahaan.
- Meningkatkan jumlah tenaga berbakat untuk
mendapatkan promosi.
- Menyatakan minat pada karyawan.
- Meningkatkan produktifitas kerja.
- Mengurangi turn over karyawan.
- Memungkinkan manajer untuk menyatakan penghargaan
terhadap anak buahnya.
- Menciptakan citra proses rekrutmen yang positif.
Dalam implementasinya manajemen karir antar
organisasi bisa berlainan, ada manajemen yang kaku, otoriter,
tersentralisir, tertutup tidak demokratis. Ada juga manajemen karir yang
cenderung terbuka, partisipatif , dan demokratis. Manajer dan departemen SDM
dapat mencapai efektivitas manajemen karir dengan memberikan pendidikan yang
berkaitan dengan karir, petunjuk keahlian, konseling karir, peluang on the job
training dan pilihan karir yang tersedia serta melalui publikasi program
pelatihan dan pengembangan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area
kegiatan yang sangat luas.
Terakhir
bagian dari manajemen karir adalah konseling karir. Konseling karir adalah
proses mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan karir seorang
pegawai serta mencari alternatif jalan keluar dari berbagai masalah tersebut. Dalam
organisasi, terdapat berbagai masalah yang berhubungan dengan karir pegawai.
Ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan dalam tempo relatif
cepat. Ada pula yang sangat serius sehingga mengganggu pekerjaan si pegawai
sendiri maupun pekerjaan rekan sekerja lainnya. Dalam keadaan seperti ini,
konseling karir sangat diperlukan, baik oleh pegawai maupun oleh organisasi.
Bahkan organisasi yang cukup besar seringkali merasa perlu mempekerjakan
seorang pakar (konselor) yang khusus menangani masalah-masalah karir ini.
Referensi :
Anonim.
2015. Manajemen Karir Pengertian Tujuan Manfaat Proses dan Perencanaan Karir.
https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-pengertian-tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/ yang diakses tanggal : 13 Oktober 2016
https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-pengertian-tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/ yang diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Juliani,
Retno Djohar. Manajemen Karir. http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/viewFile/96/93
yang diakses tanggal :13 Oktober
2016
Khasanah,
Anisa Watul. 2015. Manajemen Karir. http://anisarkasa.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html yang
diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Rahajeng.2014.
Manajemen Karir dalam http://rahajeng25b025.blogspot.co.id/2014/10/manajemen-karir.html yang diakses tanggal : 13 Oktober 2016
@A13-RANIE
ReplyDeletekomentar : secara garis besar materi yang disampaikan sudah cukup menjelaskan materi analisis jabatan,materi singkat, padat dan jelas
Saran : Mind map yang dibuat lebih sederhana
@A38-Khaerul Anwar
ReplyDeleteHi Nur
saya akan mencoba memberi masukan untuk makalah atau artikel yang kamu buat,
secara struktur makalah nya kurang teratur atau terstruktur karena tidak adanya kerangka dari makalah seperti pada umumnya. Biasanya untuk makalah di awali dengan pendahuluan , latar belakang, tujuan di buatnya makalah dan dasar tori atau penjelsana mengenai judul yang di buat.
Dari Judul sendiri tidak adanya teori atau pengertian dari judul makalah yang di buat yaitu pengertian manajemen karir itu sendiri.
dari segi kerapian tata letak tulisan ada beberapa tidak kesesuaina antara satu dengan yang lainya seperti jarak awal penulisan tidak adanya spsi setelah paragraf baru.
saran saya makalah akan menarik di baca jika dari struktur penulisan tertata rapi dan struktur sehingga membuat orang menarik untuk membacanya.
demikian saran saya, semoga bermanfaat.
Yuli Shara Pandiangan J-01
ReplyDeleteIsi review
Dalam artikel ini saya mendapat gambaran dalan proses yang simple.
Perjalanan karir ada yang baik ada yang buruk, ada perjalanan karir yang lambat ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang menginginkan karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Dalam mencapai karir yang baik, diperlukan manajemen karir yang baik. Dimana manajemen karir merupakan proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir. Terimakasih
@K33-nandira
ReplyDeleteArtikel yang ditampilkan isinya sudah bagus namun untuk susunannya kurang rapih dan tidak tersusun sebagaimana kerangka makalah yang biasanya. Ada bagusnya kalau diperbaiki susunannya seperti pendahuluan, pembahasan, dll, untuk menampilkan artikel yang lebih mudah untuk dibaca.
Terima kasih.
Bonifasius Bayu PS (41616110035)
ReplyDeleteMenurut saya benar bahwa dalam perencanaan karir pegawai, atasanlah yang menilai kekuatan dan kelemahan yang pegawai miliki dengan mengkaji “keterampilan” yang dimiliki oleh pegawai. Namun, perencanaan karir tidak berguna untuk menilai kinerja pegawai akan tetapi berguna untuk pembinaan karir pegawai, penentuan bonus, dan mencari masukan untuk menentukan kebijakan organisasi.
Angga Artha S - 44217010064
ReplyDeleteAdanya beberapa keterampilan diatas, bisa membantu atasan untuk menganalisa keterampilan suatu individu (pegawai), yang artinya lebih ke arah apa keterampilan pegawai tersebut & promosi jabatan mungkin dilakukan di kemudian waktu.