Analisis pekerjaan adalah suatu proses, sedangkan produknya adalah
deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan. Analisis
pekerjaan pada intinya terdiri dari rangkaian sejumlah informasi yang
digali melalui pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Begitu pentingnya analisis jabatan ini sehingga mengharuskan organisasi
untuk tetap melakukan uraian terhadap jabatan dalam organisasi dapat berjalan
dengan lancar. Terdapat enam alasan penting mengapa analisa jabatan sangat
diperlukan dalam sebuah organisasi :
1) Organisasi
baru dibentuk. Uraian jabatan pada hakikatnya sama pentingnya dengan
alasan mengapa organisasi itu dibentuk. Setiap organisasi yang baru muncul atau
dibentuk tentu akan memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dengan organisasi
lain yang telah terbentuk. Karena organisasi itu baru dibentuk, maka
penting sekali untuk menjelaskan atau menguraikan pekerjaan-pekerjaan apa saja
yang akan dilakukannya
2) Pembentukan
suatu pekerjaan baru. Alasan ini mengadu pada munculnya jenis pekerjaan
yang baru dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sebelumnya.
Bila organisasi yang baru dibentuk tidak memunculkan jenis pekerjaan yang baru,
maka uraian jabatan tidak perlu dilakukan.
3) Karyawan
tidak paham terhadap pekerjaannya. Ada sebagian karyawan, terutama yang
baru diterima tidak memahami apa yang akan dikerjakannya nanti. Walaupun dalam
iklan lowongan pekerjaan mereka sudah tergambarkan jenis pekerjaan apa yang
dibutuhkan. Uraian pekerjaan sangat penting untuk menyamakan pandangan
terhadap jenis pekerjaaan yang akan dilakukan.
4) Tumpang
tindih dan konflik. Antara karyawan yang satu dengan yang lainnya
seringkali melakukan pekerjaan yang sama meskipun mereka berada dalam bidang
berbeda. Kondisi ini dapat mengakibatkan salah paham atau konflik terutama
dalam hal pertanggungjawaban atas pekerjaan. Hal ini tentu disebakan oleh belum
jelasnya pekerjaan masing-masing karyawan.
5) Arus
kerja tidak lancar. Dalam arus kerja, pekerjaan yang satu tentu
berhubungan dengan pekerjaan yang lainnya. Apabila satu pekerjaan belum
memahami keana pekerjaan itu diteruskan maka kondisi itu dapat mengakibatkan
terhentinya proses pada pekerjaan yang lain.
6) Sistem
penggajian tidak konsisten. Uraian jabatan akan memberikan batasan-batasan
terhadap pekerjaaan yang akan dilakukan. Semakin banyak jenis pekerjaan yang
dilakukan tentu akan semakin besar kompensasi (gaji) yang diperoleh.
Ketidakjelasan terhadap jenis pekerjaan yang dilakukann akan menyebabkan tidak
adanya konsistensi dalam hal pemberian imbalan gaji.
b. Tujuan Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan dipakai untuk berbagai tujuan, baik sektor publik maupun
sektor swasta. Berikut ini tujuan dari analisis pekerjaan :
Terdapat 12 macam tujuan diadakannya analisis pekerjaan, diantaranya
adalah:
1. Job
description,
Yang berisi informasi pengeidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan,
kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi pekerjaan
atau informasi mengenai standar- standar pekerjaan.
2. Job
classification,
Penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas, kelompok-kelompok, atau
jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu. Rencana sistematika
tradisional biasanya didasarkan pada garis kewenangan organisasi, isi
tugas/pekerjaan yang didasrkan pada teknologi, dan tugas/pekerjaan ini pada
gilirannya didasarkan pada perilaku manusia.
3. Job
evaluation,
Suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan
masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang
terkait.
4. Job
design restructuring,
Meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan merestrukturalisasikan
kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
5. Personnel
requirement/specifications
Berupa penyusunan persyaratan-persyaratan atau spesifikasi-spesifikasi
tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti pengetahuan(knowledge),
ketrampilan(skills), ketangkasan(aptitudes), sifat-sifat dan
ciri-ciri(attributes and traits) yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan
suatu pekerjaan.
6. Performance
appraisal,
Tujuan penting daripada penilaian performansi ini adalah dengan maksud
untuk mempengaruhi dari para pekerja melalui keputusan-keputusan administrasi,
seperti promosi, pemberhentian sementara (lay off), pemindahan(transfer),
kenaikan gaji, memberi informasi kepada para pekerja tentang
kemampuan-kemampuan dan kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan
pekerjaannya masing-masing.
7. Worker
training,
Untuk tujuan-tujuan pelatihan.
8. Worker
mobility,
Untuk tujuan mobilitas pekerja(karir), yaitu dinamika masuk-keluarnya
seseorang dalam posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi
tertentu.
9. Efficiency,
Ini mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan
dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi tertentu pada
kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedu-prosedur kerja, susunan kerja dan
standar-standar kerja.
10. Safety,
Sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada identifikasi
dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman, kondisi-kondisi
lingkungan.
11. Human resource planning,
Ini meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif melalui suatu
organisasi untuk memastikan organisasi tersebut memiliki dan akan terus
memiliki jumlah dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dll.
12. Legal requirements,
Aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan
organisasi.
c. Langkah Langkah Utama dalam
Analisis Pekerjaan
Dessler menyatakan ada enam langkah dalam analisis pekerjaan. Adapun keenam
langkah tersebut adalah sebagai berikut;
Menentukan
bagaimana untuk menggunakan informasi yang didapat.
Mengetahui cara menggunakan data yang diperoleh akan memberikan gambaran bagaimana untuk mengumpulkan data tersebut. apakah dengan menggunakan wawancara atau questionaire.
Mengetahui cara menggunakan data yang diperoleh akan memberikan gambaran bagaimana untuk mengumpulkan data tersebut. apakah dengan menggunakan wawancara atau questionaire.
Meninjau
informasi dasar dyang relevan, seperti bagan organisasi, bagan proses dan
deskripsi pekerjaan.
Memilih
posisi yang dapat mewakili. Ada banyak pekerjaan yang serupa untuk dianalisis,
sehingga perlu mengambil sample pekerjaan tersebut untuk dianalisis.
Menganalisis
pekerjaan. Mengumpulkan data aktifitas pekerjaan, perilaku karyawan yang
dibutuhkan, kondisi pekerjaan, dan sifat serta kemampuan manusia yang
dibutuhkan untuk melakukan pekrjaan itu.
Memverifikasi
informasi analisis pekerjaan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut
dilakukan oleh atasan langsung. hal ini kan membantu mengonfirmasikan bahwa
informasi itu benar dan lengkap.
Membuiat
deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Deskripsi pekerjaan adalah
daftar tertulis yang mendeskripsikan aktifitas dan tanggung jawab dari
pekerjaan, juga kondisi pekerjaan serta bahawa dan keamanan dari suatu
pekerjaan, Spesifikasi pekerjaan meringkas mutu, kualitas dan keterampilan dan
latar belakang pribadi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
d. Jenis Analisis Pekerjaan
1. Analisis
Pekerjaan Tradisional (Traditional Job Analysis)
Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga aspek, antara
lain tanggung jawab yang merinci unit organisasi kepada mana suatu kedudukan
harus bertanggung jawab, harus tunduk kepada pengarahan dan bagian pelaksanaan,
skewajiban-kewajiban umum dari seseorang yang sedang memegang suatu kedudukan,
kualifikasi-kualifikasi minimal yang diterima sebagai kelayakan.
2. Analisis
Pekerjaan yang beroreientasi hasil (Ersult-oriented Jobs Description atau RODs)
Analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil ini merupakan suatu kehidupan
kecil di dalam program-oriented budget yang bermanfaat bagi
produktivitas.
Daftar Pustaka:
1.
Inet. 2014. Analisis jabatan dalam : http://makalainet.blogspot.com/2014/01/analisis-jabatan.html
2.
Fanya. 2012. Manajemen sumber daya dalam :http://princessfanya.blogspot.com/2012/10/manajemen-sumber-daya-manusia-bab-3.html
3.
Wenang. 2010. Pengertian analisis jabatan dalam : http://pemikirangado-gado.blogspot.com/2010/08/pengertian-analisis-jabatan.html
4.
Pasolina. 2010. Analisis pekerjaan dalam :http://pasolina.blog.uns.ac.id/2010/05/10/analisis-pekerjaan/
5.
Anisa, Siti. 2013. Analisis Jabatan sebagai Dasar dalam Menentukan
Kebutuhan Pegawai dalam : http://www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=297:analisis-jabatan-sebagai-dasar-dalam-menentukan-kebutuhan-pegawai-&catid=12:artikel&Itemid=85
@A03-MELINDA
ReplyDeleteMenurut saya analisis perkerjaan merupakan prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan keterampilan yang di butuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus di pekerjakan untuk pekerjaan tersebut. Tidak hanya sebuah prosesnya saja.
Saran kedepannya diharapkan diberikan contoh dalam kehidupan nyata sehingga kita dapat mengetahui dan membayangkan bagaimana analisis pekerjaan diaplikasikan