ANALISIS PEKERJAAN
Analisis Pekerjaan terdiri dari dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsure, serta memungkinkan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan atau sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistematik. (Sastrohadiwiryo, 2002)
Tujuan dari analisis pekerjaan :
1. Penentuan
metode yang paling efisien untuk melakukan pekerjaan.
2. Peningkatan
kepuasan kerja karyawan
3. Perbaikan
metode pelatihan
4. Pengembangan
sistem pengukuran kinerja
5. Pencocokan
spesifikasi pekerjaan dengan spesifikasi kandidat dalam seleksi karyawan
Metode analisis pekerjaan menurut Sastrohadiwiryo,
2002 antara lain adalah sebagai berikut :
1. Metode
kuesioner
Metode kuesioner digunakan sebagai
data secara tertulis yang disebar atau diisi oleh tenaga kerja lainnya, tenaga
kerja tersebut bisa kepala departemen maupun tenaga kerja operasional. Yang
terdapat didalam kuesioner antara lain adalah :
a. Pertanyaan
seputar pekerjaan yang dilakukan
b. Tanggung
jawab apa saja yang diberikan
c. Kecakapan,
keahlian atau pelatihan apa saja yang diperlukan
d. Kondisi
yang diharapkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
e. Apa
saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
2. Metode
wawacara
Pekerja diwawancara secara langsung ditempat
pekerjaan meraka atau mereka yang terkait langsung dengan pekerjaan yang
dianalisis. Keuntungan
dari metode wawancara adalah
penyajian keterangan dan fakta dari pihak pertama. Sementara kekurangannya adalah untuk melakukan
metode ini membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya. Metode ini
biasanya dilakukan oleh kepala departemen.
3. Metode
pencatatan rutin
Metode
pencatatan secara rutin dilakukan oleh tenaga kerjanya sendiri. Dengan cara
mencatat secara rutin kegiatan setiap hari yang dilakukan, alokasi yang
dibutuhkan, dimulai dari awal bekerja hingga selesai bekerja. Kekurangannya
sama dengan metode wawancara, metode inipun membutuhkan waktu yang lama untuk
mengetahui hasilnya.
4. Metode
observasi
Metode observasi pada umumnya dilakukan oleh job analisis yang
sebelumnya memperoleh pelatihan dan upgrading secara khusus. Metode observasi
biasanya tidak dilakukan bersamaan dengan metode wawancara. Job analisis mengadakan observasi
terhadap masing-masing pekerjaan dan mengadakan wawancara dengan tenaga
operasional serta kepala departemen mereka.
DAFTAR PUSTAKA
(http://msdmkelasc.blogspot.co.id/p/contoh.html)
(https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/06/21/analisis-pekerjaan-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/)
Materi dalam artikel yang disampaikan cukup baik namun untuk mind mapping sebaiknya diletakkan diatas sebelum artikel..
ReplyDeleteSukses untuk like..
Materi dalam artikel yang disampaikan cukup baik namun untuk mind mapping sebaiknya diletakkan diatas sebelum artikel..
ReplyDeleteSukses untuk like..