Oleh : Saiful Bahri
41616110068
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan
yang hendak dicapai. Tujuan tersebut di raih dengan mendayagunakan
sumber-sumber daya yang ada. Kendati berbagai sumber daya yang ada penting bagi
oraganisasi, satu-satunya factor yang menunjukkan keunggulan kompetitif
potensial adalah sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya itu dikelola.
Menurut
Homawan Sutanto dalam artikelnya tentang analisa jabatan mengatakan bahwa salah
satu tugas manajemen adalah untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki
secara optimal. Pendayagunaan ini sering berarti mengupayakan agar sumber daya
manusia itu mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan
organisasi. Manusia akan mau dan mampu bekerja dengan baik bilamana ia
ditempatkan pada posisi dengan jabatan dan sesuai menurut minat dan
kemampuannya serta bilamana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan
pekerjaan itu.
Tanpa
pengetahuan yang memadai tentang apa yang dilakukan oleh para karyawan atas
pekerjaanya, organisasi tidak akan membentuk prosedur sumber daya manusia yang
efektif untuk memilih ,mempromosikan,melatih, menilai dan memberikan kompensasi
kepada karyawan (Henry Simamora, 2006;77). Hal ini mengkibatkan pengkajian dan
pemahaman pekerjaan melalui proses yang disebut analisis pekerjaan merupakan
bagian vital dari setiap program manajemen sumber daya manusia.
Analisis
jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk menempatkan orang pada
suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya ada organisasi tidak
merasa perlu untuk menbuat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan karena
beranggapan bahwa semua karyawan pasti tahu apa yang akan di kerjakan. Hal ini
membuat kegundahan yang sangat mendalam pada karyawan karena merasa pekerjaan
yang dijalaninya tidak sesuai dengan apa yang di bayangkan,selain itu karyawan
terkadang merasa tidak menemukan kecocokan antara pekerjaan dengan
kepribadiannya sehingga evaluasi karirnya juga menunjukkan hasil yang tidak
maksimal.kenyataan tersebut mungkin tidak asing karena hal ini dianggap wajar
mengingat bahwa di masa krisis seperti sekarang ini banyak perusahaan yang
melakukan efesiensi dengan mempekerjakan satu orang untuk beberapa bidang
pekerjaan sekaligus. Sehingga sulit membuat uraian jabatan karena nama jabatan
sering tidak nyambung dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi perusahaan masih
tetap survive meskipun tnpa uraian jabatan secara tertulis.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian
Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan
jabatan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok
persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan
fungsinya. Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung
jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun
waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai
suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan
menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik
(Sastrohadiwiryo, 2002:127).
Analisis
jabatan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut Flippo
(1994), “Analisis jabatan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi
yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu.”
Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama dalam analisis jabatan,
yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan
dan mempelajarinya lebih mendalam.
2.2 Tujuan Analisa Jabatan
Analisis pekerjaan dipakai untuk berbagai tujuan, baik
sektor publik maupun sektor swasta. Berikut ini tujuan dari analisis pekerjaan
:
- Job description, yang berisi informasi pengeidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar- standar pekerjaan.
- Job classification,penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu. Rencana sistematika tradisional biasanya didasarkan pada garis kewenangan organisasi, isi tugas/pekerjaan yang didasrkan pada teknologi, dan tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan pada perilaku manusia.
- Job evaluation,suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.
- Job desing instructuring,meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan merestrukturalisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
- Personal requirement/spesifications,berupa penyusunan persyaratan-persyaratan atau spesifikasi-spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti pengetahuan(knowledge), ketrampilan(skills), ketangkasan(aptitudes), sifat-sifat dan ciri-ciri(attributes and traits) yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
- Performance appraisal,tujuan penting daripada penilaian performansi ini adalah dengan maksud untuk mempengaruhi dari para pekerja melalui keputusan-keputusan administrasi, seperti promosi, pemberhentian sementara (lay off), pemindahan(transfer), kenaikan gaji, memberi informasi kepada para pekerja tentang kemampuan-kemampuan dan kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan pekerjaannya masing-masing.
- Worker training,untuk tujuan-tujuan pelatihan.
- Worker mobility, ,untuk tujuan mobilitas pekerja(karir), yaitu dinamika masuk-keluarnya seseorang dalam posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu.
- Efficiency,ini mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi tertentu pada kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedu-prosedur kerja, susunan kerja dan standar-standar kerja.
- Safety,sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman, kondisi-kondisi lingkungan.
- Human resource planning,ini meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif melalui suatu organisasi untuk memastikan organisasi tersebut memiliki dan akan terus memiliki jumlah dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dll.
- Legal/quasi legal requirements,aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan organisasi.
2.3 Manfaat Analisa
Pekerjaan
Analisis pekerjaan mempunyai manfaat dalam suatu
pengorganisasian, antara lain :
- Analisis susunan kepegawaian (Informasi pekerjaan)
- Desain Organisasi (menganalisis elemen, menyusun posisi organisasi)
- Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan metode pekerja, mengurangi kesalahan, eliminasi yang tidak perlu, perbaikan kinerja)
2.4 Tahapan Analisa
Pekerjaan
Dalam analisis pekerjaan terdapat dua langkah utama
yang harus dilakukan, yaitu (1) penentuan tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan,
perilaku-perilaku atau kewajiban-kewajibanyang akan dilaksanakan dalam
pekerjaan. (2) penetapan pengetahuan (knowledge), kemampuan-kemampuan
(abilities), kecakapan-kecakapan (skills), dan beberapa karakteristik lainnya
(faktor-faktor kepribadian, sikap, ketangkasan atau karakteristik fisik dan
mental yang di perlukan bagi pekerjaan) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
tugas-tugas.
2.5 Jenis Analisa Pekerjaan
Analisis
Pekerjaan Tradisional (Traditional Job Analysis)
Model
tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga aspek, antara lain
tanggung jawab yang merinci unit organisasi kepada mana suatu kedudukan harus
bertanggung jawab, harus tunduk kepada pengarahan dan bagian pelaksanaan,
skewajiban-kewajiban umum dari seseorang yang sedang memegang suatu kedudukan,
kualifikasi-kualifikasi minimal yang diterima sebagai kelayakan.
Analisis
Pekerjaan yang beroreientasi hasil (Ersult-oriented Jobs Description atau RODs)
Analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil ini
merupakan suatu kehidupan kecil di dalam program-oriented budget yang
bermanfaat bagi produktivitas.
2.6 Metode Analisa Jabatan
Pengumpulan informasi tentang sebuah jabatan dapat dilakukan dengan menggunakan sejumlah
teknik tertentu. Berikut ini adalah beberapa metode pengumpulan data yang lazim
digunakan oleh analisis jabatan untuk memperoleh data dan informasi jabatan.
Angket Terstruktur.
Dengan cara ini, kepada para pekerja disajikan daftar tugas – tugas, daftar
perilaku kinerja (misalnya, melakukan negosiasi, mengoordisanikan, menggunakan
kedua tanga), atau keduanya, fokus tugas – tugas itu terletak pada apa yang
dihasilkan. Ini adalah pendekatan berorientasi pada pekerjaan (job oriented
approach). Di sisi lain, perilaku kerja berfokus pada bagaimana sebuah
pekerjaan dilakukan ini merupakan worker – oriented approach).
Pengamatan
Analisis mengamati seorang pekerja atau sekelompok pekerja yang sedang
melakukan sebuah pekerjaan. Tanpa invervensi apapun, analisis mencatat tentang
apa, mengapa, dan bagaimana berbagai bagian pekerjaan itu dilakukan. Biasanya,
informasi ini dicatat dalam sebuah formulis standar.
Wawancara
Untuk pekerjaan – pekerjaan yang tidak memungkinkan analisis untuk benar –
benar melakukan pekerjaan tersebut (misalnya: penerbangan) atau bila pengamatan
tidak praktis untuk dilaksanakan (misalnya: arsitek), maka analisis perlu
mengandalkan deskripsi dari pekerja itu sendiri tentang apa yang ia kerjakan,
mengapa dan bagaimana pekerjaan itu dilakukan.
Catatan Karyawan
Mirip dengan metode wawancara, dengan metode ini analisis menyandarkan diri
pada informasi yang berasal dari catatan karyawan tentang apa, mengapa, dan
bagaimana ia melakukan pekerjaan.
Kinerja
Dengan pendekatan ini,analisis benar – benar melakukan pekerjaan yang
sedang dikajinya untuk memperoleh informasi tangan pertama tentang sebuah
pekerjaan.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Hubungan Analisa
Jabatan Dan MSDM
Sebuah penelitian yang dikemukakan oleh Flippo
terhadap 899 perusahaan menunjukkan bahwa hasil proses analisis pekerjaan
dipergunakan untuk, membuat rincian kerja (75%), pelatihan (60%), penyusunan
tingkat upah dan gaji (90%), menilai personalia (60%), pemindahan dan promosi
(70%), pengorganisasian (50%), orientasi karyawan baru (36%), penyuluhan (25%),
dan seterusnya.
Analisis
jabatan merupakan prosedur dalam menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan
dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakann untuk jabatan
itu. Analisis menghasilkan informasi tentang tuntutan jabaataan yang
selanjutnya digunakan untuk mengembangkan uraian jabatan yang selanjutnya
digunakan untuk mengembangkan uraian jabatan (job description) dan spesifikasih
jabatan (job spesification).Bahasa tentang uraian jabatan dan spesifikasi
jabatan akan dibahas pada subbahasan selanjutnya.
Disebutkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 35 TAHUN 2012
Tentang Analisis Jabatan Dilingkungan Kementerian Dalam Negeri Dan
Pemerintah Daerah pada BAB II Pasal 3, bahwa Tujuan analisis jabatan untuk penyusunan kebijakan program –program Seperti :
- Pembinaan dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan.
- Perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelat
- Evaluasi kebijakan program pembinaan dan penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
Informasi yang diperoleh dari analisis jabatan berguna bagi perencanaan dan
impelementasi fungsi atau aktivitas manajemen SDM yang lain.
- Rancangan dan struktur organisasi
- Perencanaan sumber daya manusia
- Evaluasi jabatan dan balas jasa
- Rekrutmen
- Seleksi
- Penempatan
- Orientasi pelatihan dan pengembangan
- Penilaian kinerja
- Perencanaan jalur karier
- Hubungan pekerja
- Perancangan peralatan dan perbaikan metode kerja
- Perancangan jabatan /pekerjaan
- Keslamatan kerjaan.
Langkah
pokok dalam manajemen sumber daya manusia berdasarkan informasi analisis
jabatan:
- Menghilangkan persyaratan
- jabatan yang tidak perlu,yang dapat Mengevaluasi pengaruh lingkungan terhadap pekerjaan menciptakan disriminasi pengadaan tenaga kerja
- Merencanakan kebutuhan sumber daya manusia dimasa depan
- Mencocokan pelamar dengan lowongan yang tersedia
- Menentukan kebutuhan pelatihan bagi karyawan yang baru dan karyawan berpengalaman
- Membuat rencana pengembangan potensi karyawan
- Menetapkan standard kinerja realistis
- Menetapkan karyawan pada pekerjaan yang memungkinkan menggunakan keterampilan secara efektif.
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Analisis jabatan adalah proses pengumpulan dan
pemeriksaan atas aktivitas kerja utama di dalam sebuah posisi serta kualifikasi
(keahlian, pengetahuan, kemampuan serta sifat individu lainya) yang diperlukan
untuk melaksanakan aktivitas tersebut.Pengumpulan data dalam analisa jabatan
dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu : Observasi, Wawancara, Kuesioner,
dan Catatan Harian Kerja Karyawan.Proses penyelenggaraan dalam analisa
jabatan ada beberapa tahap-tahap, yaitu:Tahapan Persiapan, Pengumpulan Data,
Kombinasi, Pengolahan data, dan diskusihasilpengolahandata
4.2 SARAN
Dalam makalah ini kami penulis menyarankan agar
analisis jabatan hendaknya dijalankan dengan sebaik mungkin, mengingat
begitu pentingnya peran dan fungsi sumber daya manusia dalam rangka pencapaian
tujuan yang ditetapkan organisasi dalam informasi mengenai analisis jabatan.
Perkembangan psikologi manusia perlu menjadi perhatian utama bagi manajer sumber
daya manusia, dalam rangka melakukan manajemen terhadap sumber daya manusia
dalam organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Fanya.
2012. Manajemen sumber daya dalam :http://princessfanya.blogspot.com/2012/10/manajemen-sumber-daya-manusia-bab-3.html
Wenang.
2010. Pengertian analisis jabatan dalam : http://pemikirangado-gado.blogspot.com/2010/08/pengertian-analisis-jabatan.html
Pasolina.
2010. Analisis pekerjaan dalam :http://pasolina.blog.uns.ac.id/2010/05/10/analisis-pekerjaan/
Anisa,
Siti. 2013. Analisis Jabatan sebagai Dasar dalam Menentukan Kebutuhan Pegawai
dalam : http://www.stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=297:analisis-jabatan-sebagai-dasar-dalam-menentukan-kebutuhan-pegawai-&catid=12:artikel&Itemid=85
Moekijat,Drs, 1992. Analisis Jabatan, Mandar Maju,Bandung
Hanggraeni, dewi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Maitland, iain. 1991. Petunjuk Merekrut Karyawan, Institusi PPM
dengan PT Pustaka Binaman Pressindo.
Mangkuprawira, TB.Syafri. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategik, Penerbit Ghalia Indonesia.
Moekijat, Drs, 2008. Administrasi Perkantoran, Penerbit
CV. Mandar Maju
Rachmawati, ike kusdyah, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Penerbit CV. ANDI OFFSET (penerbit andi).
Manullang M, Dra, 1981. Manajemen Personalia, Penerbit
Ghalia Indonesia.
Peraturan MenteriI Dalam Negeri Republik Indonesia,Nomor 35 Tahun 2012,Tentang Analisis Jabatan Di LingkunganKementrian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah.
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Indeks
@A07-ZASKIA,
ReplyDeleteAnalisis jabatan memang dapat dijadikan sebagai salah satu prosedur dalam menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan. Hal tersebut dikarenakan Analisis Kerja dapat menghasilkan informasi tentang tuntutan jabataan yang digunakan untuk mengembangkan (job description) dan spesifikasih jabatan (job spesification).
Saran : Analisis Jabatan seharusnya dilakukan dengan baik karena analisis jabatan dapat berkaitan dengan manajemen sumberdaya manusia secara langsung.
@A16-Sari
ReplyDeleteSetelah Membaca Artikel ini.
Artikel ini sudah bagus dan menarik
saran : Untuk Tata Penulisan daftar pustaka mohon di cek kembali ya.