Oleh: Nadia Amira Hapsari
ABSTRAK
Karyawan merupakan aset yang
berharga bagi sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. Fokus utama Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi atas suksesnya
perusahaan. Agar produktifitas perusahaan berjalan lancer diperlukan tenaa terja
atau karyawan yang sesuai sesuai dengan prinsip “the right man in the right
place”.
Sejalan dengan itu maka langkah awal yang menjadi kunci utama yaitu proses rekrutmen dan seleksi untuk merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya. Proses seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan kandidat (calon karyawan) yang dapat ditempatkan secara tepat. Saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat bahwa ada banyak kandidat yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki kualifikasi yang memadai. Pelaksanaan seleksi merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur seleksi dilaksanakan.
Sejalan dengan itu maka langkah awal yang menjadi kunci utama yaitu proses rekrutmen dan seleksi untuk merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya. Proses seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan kandidat (calon karyawan) yang dapat ditempatkan secara tepat. Saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat bahwa ada banyak kandidat yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki kualifikasi yang memadai. Pelaksanaan seleksi merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur seleksi dilaksanakan.
PENDAHULUAN
Seleksi merupakan salah satu cara
untuk memperoleh karyawan atau SDM yang berkualitas. Menurut Ivancevich dalam
Marwansyah (2010:128), seleksi adalah proses yang digunakan oleh sebuah
organisasi untuk memilih dari sekumpulan pelamar, orang, atau orang-orang yang
paling baik memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia, dengan
mempertimbangkan kondisi lingkungan saat ini. Maka dari itu keputusan seleksi
yang terbaik haruslah dijadikan perhatian yang serius agar dapat memperoleh SDM
yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses seleksi karyawan
baru merupakan bagian penting bagi organisasi maupun bagi calon karyawan itu
sendiri. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem seleksi yang efektif. Sistem
seleksi yang efektif menurut Rivai (2004, h.191) harus mencapai tiga sasaran
yaitu keakuratan yang berarti kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat
dapat memprediksi kinerja pelamar, kemudian keadilan yang berarti memberikan
jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi persyaratan diberikan kesempatan
yang sama di dalam sistem seleksi, dan keyakinan yang berarti taraf orang-orang
yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang diperoleh.
PEMBAHASAN
- Standar-Standar Metode Seleksi
Seleksi personil adalah proses dimana perusahaan-perusahaan
memutuskan tentang siapa yang akan atau tidak akan diijinkan masuk ke dalam
organisasi. Beberapa standar-standar umum seharusnya memenuhi setiap proses
seleksi.
1. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi suatu pengukuran kinerja;
tingkatan dimana pengukuran kinerja bebas dari kesalahan acak. Hal-hal yang
terkait dalam reliabilitas antara lain:
a. Score Kebenaran dan Reabilitas Pengukuran. Kebanyakan
dari pengukuran diselesaikan dalam seleksi personil berkaitan dengan
karakteristik yang kompleks seperti intelegensi, integritas, dan kemampuan
kepemimipinan. Untuk menghargai beberapa kompleksitas dalam pengukuran
individu-individu, kita akan mempertimbangkan sesuatu yang konkrit dalam
mendiskusikan konsep-konsep ini: pengukuran tinggi.
b. Standar-standar bagi Reliabilitas. Terdapat banyak cara
untuk meningkatkan reliabilitas dari sebuah tes, meliputi penulisan dengan
jelas, dan sub bagian-sub bagian yang tidak bermakna ganda dan menambah jangka
waktu tes.
2. Validitas
Validitas adalah perluasan dimana pengukuran kinerja menilai
seluruh aspek-aspek yang relevan dari kinerja pekerjaan. Hal-hal yang terkait
dengan validitas antara lain:
a. Kriteria --- Validitas terkait, yaitu suatu metode
pembuatan validitas dari metode seleksi personil dengan memperlihatkan korelasi
substansial antara nilai tes dengan nilai kinerja pekerjaan.
Kajian Kriteria – validitas terkait ini berasal dari dua
varietas, yaitu 1) Predictive Validation, yang berusaha membangun hubungan
empirik antara skor tes pelamar dan kinerja akhir mereka pada pekerjaan. 2)
Concurrent Validation, dimana tes dialamatkan pada seluruh individu-individu
yang sedang memegang pekerjaan dan kemudian skor jabatan dikorelasikan dengan
pengukuran yang ada dari kinerja
pekerjaan mereka.
b. Validasi Isi, yaitu suatu tes – strategi validasi yang
dilakukan dengan mendemonstrasikan sub bagian-sub bagian,
pertanyaan-pertanyaan, atau masalah-masalah tersebut yang dibentuk oleh suatu
tes adalah contoh representative dari jenis-jenis situasi atau masalah-masalah
yang terjadi pada pekerjaan.
3. Generalisabilitas
Generalisabilitas adalah tingkatan dimana validitas dari
suatu metode seleksi dibangun dalam satu konteks yang diperluas ke konteks
lainnya.
4. Utilitas
Utilitas adalah tingkatan dimana informasi diberikan oleh
metode-metode seleksi meningkatkan efektivitas dari penyeleksian personil dalam
organisasi nyata.
5. Legalitas
Legalitas merupakan standar akhir dalam metode seleksi.
Seluruh metode seleksi harus sesuai atau mengikuti peraturan atau undang-undang
yang berlaku dan kebiasaan-kebiassaan hukum yang berlaku.
- Dasar dan Tujuan Seleksi
A. Dasar seleksi
Dasar seleksi berarti penerimaan karyawan baru hendaknya
berpedoman kepada dasar tertentu yang digariskan oleh internal maupun eksternal
perusahaan supaya hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Dasar-dasar itu antara
lain :
- Kebijaksanaan perburuhaan pemerintah
Seleksi penerimaan karyawan baru harus berdasarkan dan
berpedoman kepada Undang-Undang Perburuhan Pemerintah. Seleksi usia harus
didasrkan kepada Undang-Undang tanggal 6 Januari 1951 No.I Pasal 1. Peraturan
perburuhan melarang adanya diskriminasi kulit, agama, dan suku bangsa.
Sebaliknya, Undang-Undang tidak memperbolehkan mempekerjakan anak-anak dibawah
umur dan orang-orang yang terlibat dalam G-30-S/PKI. Halhal diatas harus
menjadi dasar kebijakan seleksi penerimaan karyawan baru bagi setiap organisasi
dan perusahaan.
- Job specification
Dalam spesifikasi, telah ditetapkan, persyaratan dan
kualifikasi minimun dari orang yang dapat menjabat atau melakukan pekerjaan
tersebut. Dasar ini harus betul-betul menjadi pedoman pelaksanaan seleksi,
prinsipnya adalah “ the right man on the right place and the right man behind the
right gun” Jadi, titik tolak pemikiran seleksi hendaknya kepada apa yang akan
dijabat, baru siapa yang akan menjabatnya; bukan siapa baru apa. Jabatan atau
pekerjaan apapun yang akan diisi hendaknya diseleksi beradasarkan atas
spesifikasi jabatan atau pekerjaan tersebut
- Ekonomis rasional
Tindakan ekonomis hendaknya menjadi dasar pelaksanaan
seleksi supaya biaya, waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga
hasil effektif dapat dipertanggungjawabkan.
- Etika sosial
Seleksi harus dilakukan sesuai dengan etika sosial. Artinya,
memperhatikan norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adat istiadat
masyarakat serta hukum yang berlaku di negara bersangkutan.
B. Tujuan seleksi penerimaan karyawan
Tujuannya adalah sebagai berikut :
- karyawan yang qualified dan potensial
- karyawan yang jujur dan berdisiplin
- karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
- karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
- karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan
- karyawan yang dapat bekerja sama
- karyawan yang dinamis dan kreatif
- karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab
- karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
- karyawan yang mudah dikembangkan dimasa akan datang
- karyawan yang bekerja secara mandiri
- karyawan yang mempunyai budaya dan perilaku malu
- mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan
KESIMPULAN
Ketatnya iklim persaingan dalam
dunia kerja menyebabkan organisasi khususnya departemen SDM perlu memikirkan
langkah-langkah baru berkenaan dengan masalah seleksi tenaga kerja. Agar
diperoleh SDM yang berkualitas, manajemen harus menindaklanjuti kebutuhan yang
diperlukan dalam mengakselarasi perubahan, yaitu dengan memberi perhatian pada
kompetensi sebagai basis dalam melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan.
Kompetensi dianggap sebagai hal
baru dan berguna untuk menentukan kapabilitas individu dalam melaksankan
kewajibannya. Oleh karena itu, manajemen harus mampu merancang program-program seleksi
yang berbasis kompetensi, misalnya pada proses pooling applicant, interview,
assessment dan evaluation.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nurhuda, E., Hamid, D., & Riza, M. F. 2014. Analisis
Pelaksanaan Program Rekrutmen, Seleksi, Penempatan Kerja, Dan Pelatihan
Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 9, 1-9.
2. Sujanto, A. 2009. Rekrutmen Dan Seleksi Berbasis
Kompetensi: Tantangan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kerja Pada Knowledge
Society. INFOKAM, 1, 1-10.
3. Setiani, B. 2013. Kajian Sumber Daya Manusia Dalam Proses
Rekrutmen Tenaga Kerja Di Perusahaan. Jurnal Ilmiah WIDYA, 1, 38-44.
4. Kool, F. 2015. Pentingnya Seleksi Dalam MSDM. Diakses
pada Maret 20, 2016 dari http://fekool.blogspot.co.id/2015/03/pentingnya-seleksi-dalam-msdm.html
5. Sucipta, A. 2013. Pentingnya Seleksi Dalam MSDM. Diakses
pada Maret 20, 2016 dari http://igedearisuciptayasa.blogspot.co.id/2013/08/pentingnya-seleksi-dalam-msdm.html
6. Manajemen Sumberdaya Manusia - Bab V Seleksi Karyawan. Diakses
pada Maret 20, 2016 dari http://literaturekonomi.blogspot.co.id/2010/04/manajemen-sumberdaya-manusia-bab-v.html
Seleksi Sumber Daya Manusia dan Manajemen
ReplyDelete