Pelatihan dan pengembangan SDM
adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas SDM agar bisa menjadi sumber
daya yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja,
tingkat professionalisme yang tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan
kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan baik.
Perlu diketahui bahwa Pelatihan dan Pengembangan adalah dua kegiatan yang sama/identik namun berbeda Objeknya, dimana Pelatihan diperuntukan untuk manajemen tingkat bawah (pelaksana) dan Pengembangan diperuntukan untuk menejaman tingkat menengah dan atas.
Perlu diketahui bahwa Pelatihan dan Pengembangan adalah dua kegiatan yang sama/identik namun berbeda Objeknya, dimana Pelatihan diperuntukan untuk manajemen tingkat bawah (pelaksana) dan Pengembangan diperuntukan untuk menejaman tingkat menengah dan atas.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(“TELKOM”, “Perseroan”, “Perusahaan” atau “Kami”) adalah penyedia layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan
InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak
bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet,
serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak
perusahaan. Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah
tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4
juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak
bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Dalam upaya memenangkan kompetisi global, kami secara
berkesinambungan mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (“SDM”)
melalui program sertifikasi dan program global talent. Hal ini sebagai bentuk
dalam menghadapi ASEAN Economic Community (“AEC”) pada tahun 2015 mendatang.
Kami memahami keberadaan SDM memiliki peran dan posisi strategis dalam upaya
pencapaian visi menjadi perusahaan berstandar global. Untuk itulah kami terus
mengembangkan SDM yang ada sekaligus membangun hubungan ketenagakerjaan yang
baik dengan para karyawan. Human Capital Master Plan untuk mengoptimalkan
potensi human capital yang ada di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master
Plan dilakukan secara terpadu dengan merujuk pada perencanaan korporasi jangka
panjang maupun tahunan serta strategi bisnis masing-masing perusahaan yang
tergabung di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master Plan juga didasarkan
pada analisis penawaran dan permintaan yang akurat serta terukur, yaitu dengan
menggunakan referensi data acuan, terutama acuan rasio produktivitas pada
beberapa Perusahaan sejenis.
Informasi yang ada dalam Human Capital Master Plan Telkom
Group terdiri dari:
·
Proyeksi
mengenai jumlah human capital yang dihitung berdasarkan portofolio bisnis
selama periode lima tahun ke depan.
·
Proyeksi tentang komposisi human capital secara
rinci dengan mengacu pada komposisi job stream, pendidikan, usia dan jabatan.
·
Rencana ketenagakerjaan yang berisi rencana SDM
tahunan di masing-masing Perusahaan yang termasuk jajaran Telkom Group.
Penyusunan Human Capital Master Plan Telkom Group yang
terpadu membantu Perusahaan dalam:
·
memproyeksikan kebutuhan human capital secara
tepat, baik dari sisi jumlah dan kompetensinya;
·
menyusun rencana pengalokasian karyawan dan
rencana pengembangan karir; dan
·
mengukur produktivitas human capital.
Pemenuhan kebutuhan SDM serta infrastruktur terkait
dilakukan dengan berdasar pada prinsip sinergi dan optimalisasi sumber daya
internal yang ada di jajaran Telkom Group.
Pengembangan kompetensi karyawan dititikberatkan pada
hal-hal berikut ini:
1.
Pengembangan Character yang didasarkan pada
budaya perusahaan The Telkom Way yang berlandaskan pada filosofi To be The
Best (Ihsan), Principle to be The Star (Solid, Speed, Smart) dan Practices
to be the Winner (Imagine, Focus, Action).
2.
Pengembangan Competence yang
berstandar global.
3.
Pengembangan Chiefship (Leadership)
yang didasarkan pada Telkom Leadership Architecture yang berlandaskan
prinsip Lead by Heart dan Manage by Head.
Menyusul transformasi bisnis
perusahaan yang terfokus pada bisnis TIME, penguatan kompetensi SDM dilakukan
dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan
pengembangan kompetensi baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk pengembangan
kompetensi bertujuan untuk menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi
pada perubahan telekomunikasi berbasis TDM menjadi telekomunikasi berbasis IP
dan kompetensi IME (Informasi, Media dan Edutainment). Sementara itu,
kompetensi pengembangan bertujuan untuk menyiapkan karyawan dengan kompetensi
tertentu yang dapat mendukung untuk menghadapi transformasi portofolio bisnis
perusahaan baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung kepada strategi
bisnis Perusahaan.
Selama 2011, fokus program
pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang diselenggarakan Telkom adalah di
bidang teknologi, pemasaran & manajemen, telekomunikasi, informasi bisnis
dan pengembangan bisnis new wave untuk mendukung terwujudnya visi Telkom
menjadi pemimpin pasar dalam penyelenggaraan TIME. Pelatihan ini
diselenggarakan bersama lembaga pendidikan terkemuka.
Berikut ini strategi pengembangan kompetensi Telkom, yaitu:
·
Lateral Strategy, yaitu berupa pelatihan yang
diarahkan ke many to many marketing dan community marketing;
·
Empower Strategy, yaitu berupa pelatihan yang
mengarah ke saluran pengiriman, pemberdayaan manusia, dan peningkatan
penjualan;
·
Accelerate Strategy, yaitu berupa pelatihan
untuk mendukung penetrasi dan akuisisi, serta peningkatan proses bisnis; dan
·
DNA Strategy, yaitu berupa pelatihan untuk
menggali informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan Telkom Group,
meliputi device, network dan aplikasi atau konten.
Untuk meningkatkan kerjasama unit bisnis Telkom Group dan
untuk efisiensi biaya, dilakukan sinergi Telkom Group yang meliputi kerjasama
program, kerjasama partisipan, maupun kerjasama di bidang fasilitas. Kemudian
guna menciptakan pemimpin masa depan, disediakan program pengembangan
kepemimpinan antara lain:
·
Kepemimpinan Tingkat Dasar (Supervisory
Leadership Fundamental, Supervisory Leadership Functional).
·
Kepemimpinan Tingkat Menengah (Suspim 135 B,
Public Leadership untuk Manajemen Madya); dan
·
Kepemimpinan Tingkat Senior (Suspim 135 A,
Functional Leadership, Commander Training, Public Leadership untuk Manajemen
Senior).
Penetapan keiktsertaan karyawan
dalam keseluruhan prohram pengembangan kompetensi tersebut ditentukan oleh
kebutuhan perusahaan dan karyawan dengan memperhatikan kesetaraan gender dan
persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. Adapun upaya lain dalam
mengembangkan kompetensi karyawannya, adalah fasilitas Konwledge Management
(Dohun (1998) menyebut KM sebagai sebuah disiplin pengetahuan. KM bertujuan
untuk memperkenalkan pendekatan yang terintegrasi guna mengenali, memotret,
mengevaluasi, menemukembali dan membagi perbagai asset pengetahuan umumnya
berupa database, dokumen, kebijakan, prosedur, pelbagai pengetahuan yang
sebelumnya tidak teridentifikasi bahkan pengalaman actor dalam organisasi(5))
yang memfasilitasi tukar ide, konsep dan informasi antar seluruh karyawan.
Perlu
diketahui juga bahwa, untuk melaksanakan ini semua selama tahun 2013, PT.
Telkom mengalokasikan dana sebesar Rp. 265,3 miliar atau rata-rata sebesar Rp.
10,6 juta perkaryawan yang mengikuti program-program tsb. PT.Telkom serius dalam hal pelatihan dan
pengembangan ini, dalam mencapai Visi dan Misinya, PT. Telkom meracik strategi
yang mendetail dan menganggarkan hingga ratusan milliar yang tentunya optimis
dengan apa yang akan diperolehnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://pedro-industri27.blogspot.co.id
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.