Oleh : Dwi Halimah
untuk mendapatkan karyawan tyang sesuai dengan yang diperlukan, perusahaan membutuhkan seleksi yang tepat, dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknis dari segi selesi lain dari usaha untuk mendapatkan orang-orang yang tepat untuk jabatn yang tepat
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu
menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai
dengan keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang
memperhatikan seleksi maka ini berarti menutup jalan untuk mencapai efisiensi
kerja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen perusahaan ke arah
pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas jelas terlihat bahwa
seleksi karyawan mempunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan
perusahaan.
Pengertian Seleksi
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang pengertian seleksi, akan dikutip beberapa pendapat dari beberapa ahli,
antara lain: Menurut T. Hani Handoko (1996:146 ): seleksi adalah serangkaian
langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau
tidak diterima oleh perusahaan tersebut.
Menurut Malayu S.P Hasibuan ( 2002:47):
seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima
atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada
spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan.
Menurut William B. Wheter.Jr dan Keith Davids
(1996:114): Seleksi merupakan serangkaian langkah tertentu untuk memilih
calon-calon pegawai yang dipekerjakan. Proses ini dimulai dari saat pelamaran
dan keahlian dengan keputusan penerimaan.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa seleksi pegawai adalah memperoleh karyawan yang paling tepat dalam
kualitas maupun kuantitas dari calon-calon yang akan ditariknya. Dan dapat
ditambahkan kembali bahwa seleksi sangat berperan bila ternyata para karyawan
berprestasi baik sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu seleksi
merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan.
Tujuan Seleksi
Proses Seleksi merupakan untuk mempertemukan
syarat-syarat yang diinginkan dengan orang yang akan diterima menjadi karyawan
dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera
pada uraian jabatan, sehinggga semboyan daripada The Right Man On The Right Place akan menjadi
kenyataan.
Tujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu
untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan
tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja tersebut dapat memberikan
prestasinya pada perusahaan. Pada umumnya tujuan seleksi, yaitu:
- Untuk
mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas
sebagaimana yang dibutuhkan( jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal,
dan berdedikasi tinggi).
- Untuk
mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan
pekerjaan tertentu yang dibutuhkan.
- Untuk
menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang
kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
Kualifikasi dasar seleksi
Beberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi
pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut Malayu S.P Hasibuan,
Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001 adalah sebagai berikut:
- Keahlian.
Keahlian digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: Teknikal Skill
(keahlian yang dimiliki oleh pegawai), Human Skill (keahlian yang
dimiliki sub pimpinan), Konseptual Skill (keahlian yang dimiliki oleh
pucuk pimpinan).
- Pengalaman.
Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan utama
dalam proses seleksi.Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan
yang telah siap pakai.
- Kesehatan Fisik.
Kesehatan fisik penting untuk dapat menduduki suatu jabatan. Tidak mungkin
seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik jika sering
sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang
cukup besar.
- Pendidikkan.
Pendidikkan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan
seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang
pendidikkan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan
tertentu
- Umur.
Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik,
mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga
diatur oleh undang -undang perburuhan. Karyawan muda pada umumnya
mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan,
kurang bertanggungjawab, cenderung absensi, dan turnover-nya tinggi.
Keryawan yang umurnya tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet,
tanggung jawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah.
- Kerja Sama.
Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja
sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan
perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan
kemampuan.
- Kejujuran.
Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena
kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang.
Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak
jujur dan tidak bertanggung jawab.
- Inisiatif dan Kreatif.
Hal ini merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan
kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
- Kedisiplinan.
Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk
menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada
dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.
Daftar Pustaka
·
Davis, Keith. Human
Resources and Personal Management. New York : Mc Graw Hill, 1990.
·
Handoko, T.Hani.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit PT. Bumi Aksara,
2001.
·
Hasibuan, Malayu .
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit PT Bumi Aksara,2001.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.