Oleh:
Sumaryono
Produktivitas suatu
perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor Sumber Daya
Manusia (SDM). Produktivitas sering disamakan dengan hasil kerja karyawan.
Setiap karyawan haruslah memberikan hasil kinerja yang memuaskan sehingga
perusahaan mendapatkan keuntungan.
Menurut Kandou (2013), Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan mengingat SDM merupakan penentu kegiatan perusahaan dari perencanaan, pengorganisasian, maupun pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk menjadikan karyawannya lebih terampil dan terlatih sesuai dengan tugasnya masing-masing. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan karyawan adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan.
Menurut Kandou (2013), Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan mengingat SDM merupakan penentu kegiatan perusahaan dari perencanaan, pengorganisasian, maupun pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk menjadikan karyawannya lebih terampil dan terlatih sesuai dengan tugasnya masing-masing. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan karyawan adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan.
Menurut Hasibuan (2005),
terdapat beberapa tujuan dari pengembangan SDM diantaranya, produktivitas
kerja, efisiensi, kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral, karir, konseptual,
kepemimpinan, balas jasa, pelanggan atau pengguna jasa. Sedangkan menurut Kasmawanti
(2012) dalam Christanto (2014), manfaat dan tujuan yang diperoleh perusahaan
yang melakukan pengembanga SDM yaitu,
- . Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk, dalam hal ini kegiatan pengembangan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang memiliki kinerja yang kurang efektif dengan tujuan dapat mencapai efektifitas kerja sesuai dengan harapan perusahaan, meningkatkan produktivitas
- Meningkatkan produktivitas, dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pekerjaan mereka sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan
- Menigkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja, dengan meningkatkan banyaknya keterampilan yang dimiliki pegeawai, maka akan lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan adanya perubahan di lingkungan perusahaan
- Meningkatkan komitmen perusahaan
- Mengurangi turnover dan absensi
Contoh kasus
Di perusahaan Farmasi
XYZ khususnya di bagian laboratorium QC sering dilakukan pelatihan maupun
pengembangan untuk karyawan baru, karyawan masa percobaan, maupun karyawan
tetap hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, memberi pengenalan
budaya perusahaan, safety laboraorium, serta pengembangan pengetahuan.
Proses pelatihan dan
pengembangan diawali dengan adanya hal-hal baru di dalam perusahaan. Dengan adanya
kasus tersebut akan menganalisa masalah tersebut dan mencari jalan keluar
dengan bantuan manager QC ataupun Spv. Setelah teranalisa maka akan dirancang
sebuah agenda pelatihan dan atau pengembangan bagi karyawan ataupun departemen
bersangkutan.
Untuk karyawan baru
perusahaan mewajibkan mengikuti pelatihan (induksi) yang meliputi pengenalan
perusahaan, safety laboratorium dan K3. Pelatihan ini dilakukan oleh departemen
HR dan HSE. Setelah itu karyawan baru dan karyawan dalam masa percobaan 3 bulan
akan diberikan pelatihan mengenai budaya kerja di laboratorium, pengenalan
instrumen dan lingkungan kerja serta metode-metode analisa yang dipakai. Pelatihan
ini biasanya dilakukan oleh Analis yang lebih senior maupun supervisor/officer.
Untuk karyawan yang
sudah melewati masa percobaan juga tidak terlepas dari pelatihan maupun
pengembangan. Analis senior diberi pelatihan tentang instrumen laboratorium
secara lebih mendetail dan cara mengatasi troubleshooting laboratorium. Pelatihan
ini biasa dilakukan oleh pihak luar (supplier alat). Selain itu , untuk
pengembangan analis juga dilakukan sebuah training atau seminar terutama jika
akan dilakukan transfer method dari perusahaan pusat ke perusahaan cabang. Pengembangan
ini terkadang hanya diberikan kepada beberapa analis dan kemudian analis yang
ditunjuk akan mempresentasikan kepada analis lain.
Setelah proses
pelatihan dan pengembangan ini selesai maka setiap analis diharuskan untuk
melakukan presentasi untuk mengetahui keterserapan materi yang diperoleh serta
penerapannya.
Daftar Pustaka
Christanto,
Y dan Santoso, T. 2014. Analisis
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di PT Wahana Kosmetika Indonesia.
Jurnal AGORA vol. 2, No. 2: Surabaya.
Hasibuan,
Malayu, S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Kandou,
E.E. 2013. Pengaruh pelatihan dan Pengembangan
Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT Air Manado). Jurnal
Acta Diurna Vol 2, No. 3.
Simammora,
Henry. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia. STIE YKPN: Yogyakrta.
Tilon,
D.A. 2013. Pelatihan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia pada Restoran A&W di City Of Tomorrow Surabaya.
Jurnal AGORA Vol 1. No. 3: Surabaya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.