Seleksi
penerimaan jamak dilakukan oleh banyak organisasi. Tidak hanya dilakukan oleh
perusahaan, calon ketua partai, calon ketua lembaga pemerintahan, calon
penerima beasiswa, bahkan kadang untuk menjadi calon relawan pun diberlakukan
seleksi penerimaan. Seleksi penerimaan pada umumnya dilakukan oleh perusahaan.
Bukanlah
hal yang aneh jika kita mendengar bahwa jaman dulu mencari kerja bukanlah hal
yang sulit. Ada yang ditawari bekerja oleh tetangganya. Ada yang ditawari
bekerja ketika sedang dinas diperusahaan lain. Sulitnya persaingan pada masa
ini membuat perusahaan berusaha mendapat karyawan yang mumpuni. Demi memperoleh
karyawan yang dinilai mumpuni, maka dilaksanakanlah seleksi penerimaan calon
karyawan.
Seleksi
adalah proses pemilihan calon pegawai yang telah menyampaikan lamaran pekerjaan
pada instansi/perusahaan (French, 1986; Nitisemito, 1992). Sedangkan Siagian
(1994) menyebutkan bahwa seleksi adalah berbagai langkah spesifik yang diambil
untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan pelamar mana yang akan
ditolak.
Untuk
masuk dalam suatu pekerjaan seseorang pasti akan melewati tahap seleksi dan
penempatan kerja, hal ini tidak akan dilewatkan oleh sebuah organisasi demi
tercapainya tujuan dari organisasi itu sendiri. Maka dalam usaha untuk menentukan
seleksi dan penempatan kerja (rekrutmen). Berikut merupakan metode seleksi
dalam penerimaan calon karyawan
WAWANCARA
Wawancara
dilakukan ketika calon karyawan telah melewati seleksi berkas lamaran. Lewat
daftar riwayat hidupnya, kemampuan dan pengalaman kandidat dinilai sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan. wawancara merupakan salah satu metode yang
populer di kalangan praktisi sumber daya manusia. Keunggulan metode ini adalah
murah dan langsung bisa mendapatkan data dengan segera.Wawancara dapat
dilakukan melalui beberapa cara:
1. Langsung
Metode wawancara ini paling sering
dilakukan. Kandidat dipanggil untuk melakukan wawancara oleh perusahaan
bertempat dilokasi perusahaan sendiri. Metode ini menyajikan banyak informasi
dari kandidat. Spontanitas, reaksi, dan perilaku kandidat dapat diketahui
langsung pada saat itu juga. Kelemahan metode ini adalah jika lokasi perusahaan
jauh atau tak terjangkau oleh kandidat. Metode ini juga tidak fleksibel dari
segi waktu.
2. Per
Telepon
Metode ini cukup fleksibel dari segi
waktu dan tempat karena kandidat tidak harus datang langsung ke lokasi dan
dapat menyesuaikan waktu sesuai waktu yang dimilikinya. Meski demikian, pihak
perusahaan tidak bertemu langsung dengan kandidat.
3. Per
Video
Metode ini diberlakukan lewat banyak
cara. Wawancara lewat metode ini dapat dilakukan tanpa biaya, misalnya lewat
Skype atau fitur video di Facebook. Selain itu, perusahaan dapat membuat situs
layanan untuk merekam kandidat dengan pertanyaan yang telah disiapkan
sebelumnya. Pihak perusahaan memberikan kode akses agar kandidat dapat
mengakses situs tsb dan merekam jawaban mereka. Jika perusahaan tidak memiliki
situs macam itu, tersedia situs wawancara yang bahkan ada aplikasi untuk
telepon selular, misalnya HireVue. Cara lain adalah perusahaan dalam iklan
lowongan pekerjaan telah mencantumkan pertanyaan dan meminta calon karyawan
untuk mengirim lamaran dalam bentuk video yang berisi jawaban dari calon
karyawan.
Cara
ini fleksibel dari segi waktu dan tempat karena kandidat dapat menyesuaikan
dengan waktu yang dimilikinya. Hal yang diperlukan adalah kandidat memiliki
akses alat untuk merekam gambar dan suara. Selain itu, perusahaan juga
memerlukan teknik yang canggih untuk melakukan teknik wawancara demikian dan
memelihara datanya.
PSIKOTES
Psikotes
telah menjadi bagian dalam seleksi penerimaan karyawan. Meski demikian, tidak
semua perusahaan memberlakukan psikotes dalam proses penerimaan calon karyawan.
Metode ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah wawancara. Jika psikotes
diterapkan sebelum wawancara, berarti perusahaan ingin mengetahui terlebih dahulu
karakter atau kemampuan calon karyawannya sebelum karyawan tsb dinyatakan
sesuai untuk diwawancarai. Kemampuan yang dinilai lewat psikotes umumnya adalah
kemampuan intelegensi. Jika dilakukan setelah wawancara, berarti perusahaan
ingin menyeleksi mana kandidat yang paling sesuai dengan standar yang
diinginkan perusahaan. Tidak ada aturan baku dan urutan mana yang paling baik.
Urutan seleksi karyawan kembali pada mekanisme perusahaan masing-masing. Hal
yang patut diperhatikan adalah penyelenggara psikotes memiliki latar belakang
pendidikan psikologi. Metode psikotes dalam seleksi penerimaan calon karyawan
diantaranya adalah:
1. Internal
psikotes
Psikotes ini dilaksanakan oleh pihak
perusahaan sendiri. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan memiliki karyawan
lulusan psikologi yang memiliki kewenangan untuk dapat menyelenggarakan
psikotes.
2. Eksternal
psikotes
Psikotes ini dilaksanakan oleh lembaga
lain yang pada umumnya adalah lembaga khusus untuk psikotes. Jika psikotes
dilakukan dilembaga tsb, maka kandidat akan menghadapi berbagai tes baik yang
mengukur kemampuan maupun karakter.
3. Assessment
center
Assessment center dapat dilakukan baik
oleh internal, eksternal perusahaan, ataupun kerjasama dari kedua pihak.
Berbeda dengan "hanya" psikotes, dalam assessment center dapat
diberlakukan berbagai jenis tes yang sifatnya tidak hanya individual namun juga
berkelompok. Dalam hal ini akan terlihat dinamika individu jika berada dalam
kelompok. Untuk tes dalam kelompok, dapat diberikan permainan peran (role play)
entah lewat tugas yang mengungkap karakter seseorang dalam kelompok atau lewat
tugas yang kira-kira sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan para calon
karyawan dalam dunia kerja yang sebenarnya.
Dalam assessment
center, psikotes secara individual tetap dapat dilakukan. Hasil dari psikotes
secara individual akan digabung dengan hasil dari tes secara berkelompok. Tes
ini pada umumnya memerlukan waktu yang lama dibandingkan internal dan eksternal
psikotes, namun tidak memakan waktu berhari-hari.
Seleksi
penerimaan calon karyawan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya, jumlah
karyawan, tingkat kepindahan kerja karyawan (turn over rate), dsb. Metode yang
terbaik bagi perusahaan adalah metode yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Sumber:
http://m.kompasiana.com/velyzega/metode-seleksi-penerimaan-calon-karyawan_56e159530ab0bdef0c305d40
http://m.kompasiana.com/ahmadputrawijaya/seleksi-tenaga-kerja_556c4c2bb9937362048b4569
http://m.kompasiana.com/aku28_gagah/seleksi-dan-penempatan-karyawan_556b69c0957e614871709698
http://m.kompasiana.com/irfanaulia/menggunakan-wawancara-dalam-seleksi-karyawan_54f5d833a333111c1f8b4739
https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/25/seleksi-sdm-definisi-tujuan-metode-proses-kendala-dan-faktor-yang-dipertimbangkan-dalam-proses-seleksi/
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.