1. Definisi dan
Tujuan Seleksi
Seleksi
adalah usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang
kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan
pada perusahaan.
Tujuan Seleksi tersebut diantaranya :
·
Menjamin
perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan.
·
Memastikan
keuntungan investasi SDM perusahaan.
·
Mengevaluasi
dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat.
·
Memperlakukan
pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
·
Memperkecil
munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima.
Menurut Veithzal Rivai (2008, 170),
seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses
rekrutmen seleksi dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah
pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan
sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan
seleksi.
Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) seleksi adalah usaha
menjaring dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan
pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat memperlihatkan unjuk kerja
yang diharapkan oleh para pimpinan organisasi.
2. Proses Seleksi
Proses
seleksi adalah urutan beberapa tahap dimana para pelamar harus melaluinya. Proses
ini dirancang agar kandidat yang lolos dari seleksi sesuai dengan jabatan yang
tersedia dari suatu pekerjaan. Untuk menjamin faktor-faktor yang perlu
diperhitungkan dalam seleksi dipertimbangkan. Berikut tahap-tahap seleksi :
1. Penerimaan
Surat Lamaran
Dalam proses seleksi dua arah, organisasi
memilih karyawan sedangkan pelamar memilih jenis pekerjaan yang dilamar. Seleksi dimulai ketika surat
panggilan dilayangkan pada pelamar. Organisasi
dapat melihat keseriusan pelamar dalam menganggapi panggilan tersebut. Pelamar akan datang ke perusahaan. Penampilan
yang baik, sopan santun dan sifat-sifat lainnya dapat dijadikan penilaian dalam seleksi
2. Tes
Seleksi Calon Karyawan
Tes seleksi adalah alat yang digunakan
untuk memperoleh calon karyawan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Tes yang digunakan harus
memiliki validitas yang akurat, artinya nilai
tes yang dihasilkan memiliki signifikan yang tinggi dengan performa pekerjaan
yang ditawarkan atau
relevan dengan kriteria lainnya. Tes juga harus memiliki sifat reabilitas yang tinggi, artinya harus memiliki
konsistensi yang tetap walau digunakan oleh berbagai individu. Terdapat berbagai jenis test
karyawan, tetapi seorang recruiter harus mengetahui dengan persis jenis test mana yang sesuai untuk
digunakan dalam seleksi atau pekerjaan. Test tersebut yaitu :
a. Test
pengetahuan
Reabilitasinya lebih
tinggi karena menentukan kemampuan informasi dan pengetahuan yang dimilikinya
misalnya test matematika untk akuntan, test cuaca untuk pilot.
b. Test
Akademik
mengukur
kemampuan dari pelamar untuk mengerjakan sebagian pekerjaan yang ditawarkannya,
misalnya tes mengetik untuk mengisi tukang ketik.
c. Test
Kesehatan
Test kesehatan
adalah test yang digunakan untuk mengetahui kesehatan dan kecelakaan yang
pernah terjadi pada diri pelamar. apakah pelamar menggunakan obat-obatan
misalnya melalui test urine atau darah. Test kesehatan sangat penting karena
hubungannya dengan organisasi yaitu sebagai asuransi kesehatan yang harus
dibayarkan oleh perusahaan, dibutuhkan kantor kesehatan setempat bagi karyawan
di industri makanan, dan mengevaluasi apakah pelamar dapat tahan terhadap
tekanan fisik dan mental.
3. Wawancara
Seleksi
Seleksi interview adalah formal,
pembicaraan yang dalam dan mengarah untuk mengevaluasi pelamar. Interview pada dasarnya mencari jawaban dari 3
pertanyaan yaitu : apakh pelamar dapat
mengerjakan pekerjaannya; apakah pelamar akan mengerjakan pekerjaannya;
bagaimana membedakan antara sesama
pelamar. Interview biasanya dilakukan satu lawan satu antara interviewer dan pelamar, tetapi dapat pula
dilakukan antara grup pelamar dengan satu atau dua orang interviewer. Pertanyaan dapat terstruktur, tidak
terstruktur, campuran, pemecahan masalah,
atau untuk menimbulkan stress.
4. Cek
Referensi
untuk mengetahui tipe dari pelamar, apakah
orang baik, cocok bekerja, latar belakang pendidikan,
tempat pelamar pernah bekerja dan lain-lain maka perlu dicek latar belakang
orang tersebut melalui daftar
riwayat hidup si pelamar. Dari hasil studi diketahui bahwa pengecekan latar belakang pelamar ditujukan untuk
mengetahui sejauh mana kualitas pelamar (22%), verifikasi
informasi (48%) dan mendapatkan data tambahan (30%)
5. Wawancara
oleh penyelia
Interview yang ditujukan untuk mengetahui
lebih detail kemampuan dari pelamar karena penyelia
akan mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik terhadap pekerjaan yang akan dihadapinya. Supervisor diharapkan dapt
menggali kompetensi, potensi, dan kelayakan lainnya dari diri pelamar.
6. Keputusan
penerimaan
Akhir dari proses seleksi adalah kandidat
diterima sebagai karyawan. Untuk memelihara hubungan
dengan masyarakat, sebaiknya bagi yang ditolak diberikan surat penolakan dan alasannya. File dari pelamar
sebaiknya disimpan untuk digunakan jika ada lowongan baru yang perlu diisi.
Faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi proses seleksi adalah hukum/peraturan, kecepatan pengambilan keputusan, hirarki organisasi, jumlah pelamar atau pasar tenaga kerja, jenis organisasi ( swasta, pemerintahan,
organisasi nirlaba), Masa percobaan.
Pada dasarnya,
proses rekrutmen dan seleksi disetiap perusahaan semua sama, hanya saja yang
membedakan adalah jenis perusahaan seperti apakah tempat kita melamar. Apakah swasta
atau pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://forum.kompas.com/threads/288632-Pengertian-Seleksi-dan-Cara-Proses-Seleksi-Menurut-Para-Ahli
diakses pada 23 maret 2016
https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/25/seleksi-sdm-definisi-tujuan-metode-proses-kendala-dan-faktor-yang-dipertimbangkan-dalam-proses-seleksi/
diakses pada 23 maret 2016
Sihombing, S. 2014.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi. Perpustakaan Nasional : Penerbit IN MEDIA
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.