PENDAHULUAN
Pelatihan dan
pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi,
lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa
pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap
pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan.
Tidak terlalu jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk mengembangkan pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn kesehatan. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja kesehatan mungkin sudah memenuhi syarat administrasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja kesehatan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia kesehatan sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak instansi kesehatan untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kesehatan guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, efektif dan efisien.
Tidak terlalu jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk mengembangkan pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn kesehatan. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja kesehatan mungkin sudah memenuhi syarat administrasi pada pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja kesehatan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan dunia kesehatan sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak instansi kesehatan untuk memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kesehatan guna mendapatkan hasil kinerja yang baik, efektif dan efisien.
Salah satu
fungsi manajemen surmber daya manusia adalah training and development
artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bersumber daya manusia
yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga kesehatan
untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya.
Management thought yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja membutuhkan
latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari kemungkinan
terburuk dalam kemampuan dan tanggung jawab bekerja, sehingga dalam
menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan. Dalam instansi kesehatan biasanya para tenaga kerja yang akan
menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum
mampu melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan
melakukan pelatihan dan pengembangan karir. Dengan melalui pelatihan dan
pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan
pekerjaannya.
LANDASAN TEORI
1.
Willian G. Scott
Pelatihan dalam ilmu pengetahuan perilaku adalah suatu
kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pemimpin untuk mencapai
efektivitas pekerjaan perorangan yang lebih besar, hubungan antara pribadi
dalam dalam organisasi yang lebih baik dan menyesuaikan pemimpin kepada konteks
seluruh lingkungannya.
2.
John H. Proctor and william
M. Thronton
Pelatihan adalah tindakan
yang disengaja memberikan alat agar pembelajaran dapat dilaksanakan.
3. Andrew E. Sikula
Pelatihan adalah suatu
proses pendidikan jangka pendek memanfaatkan prosedur yang sistematis dan
terorganisir, di mana personal non manajerial mempelajari kemampuan dan
pengetahuan teknis untuk tujuan tertentu.
4.
Keith Davis and William B. Werther,Jr
Pelatihan adalah
mempersiapkan orang untuk melakukan pekerjaan mereka sekarang dan pengembangan
mempersiapkan pagawai yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
5.
Edwin B. Flippo
Pelatihan adalah proses
membantu pegawai memperoleh efektivitas dalam pekerjaan sekarang atau yang akan
datang melalui pengembangan kebiasaan, fikiran, dan tindakan, kecelakan,
pengetahuan dan sikap
6.
Menurut H.Malayu.S.P Hasibuan:
Pengembangan adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pengembangan yang mengacu
pada masalah staf dan personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang
menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer
belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengembangan adalah suatu
usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
atau jabatan.
Tujuan umum pelatihan dan pengembangan, harus
diarahkan untuk meningkatkan produktifitas organisasi. Tujuan pelatihan dan
pengembangan merupakan langkah untuk meningkatkan produktivitas organisasi
melalui berbagai kegiatan antara lain:
1. Mengembangkan
pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
2. Mengembangkan
keterampilan atau keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat
dan efektif.
1. Untuk meningkatkan
keterampilan para karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Untuk meningkatkan
produktivitas kerja organisasi.
3. Memberi wawasan kepada
para karyawan untuk lebih mengenal organisasinya dan meningkatkan kemampuan peserta latihan mengerjakan
tugasnya yang sekarang.
4. Kemampuan menumbuhkan
sikap empati dan melihat sesuatu dari “kacamata” orang lain.
5. Meningkatkan kemampuan
menginterpretasikan data dan daya nalar para karyawan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan para
karyawan dalam menganalisis suatu permasalahan serta pengambilan keputusan.
6. Meningkatkan
kualitas keahlian karyawan sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui
pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap karyawan dapat
secara efektif dan efisien mengembangkan kapasitas potensi yang dimilikinya.
7. Menghemat
waktu belajar karyawan untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan membantu
memecahkan persoalan operasional secara kreatif.
8. Mendorong
setiap karyawan memahami dan menjalankan visi dan misi organisasi.
9. Mengembangkan
kemampuan diatas rata-rata (extra miles) dalam melaksanakan tugas
dalam bekerja.
10. Mempertajam
dan memperlengkapi tingkat professionalisme para karyawan dengan standar
terbaik.
Tujuan pengembangan :
1. Mewujudkan hubungan yang
serasi antara atasan dan bawahan.
2. Menyiapkan para manajer
yang berkompeten untuk lebih cepat masuk ke tingkat senior (promosi
jabatan).
3. Untuk membantu mengisi
lowongan jabatan tertentu.
4. Meningkatkan semangat
kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan komitmen organisasional yang
lebih tinggi.
5. Mendorong sikap
keterbukaan manajemen melalui gaya manajerial yang partisipatif.
6. Meningkatkan kepuasan
kerja.
7. Memperlancar jalannya
komunikasi yang efektif yang dapat memperlancar proses perumusan kebijakan
organisasi dan operasionalnya.
8. Mengembangkan atau
merubah sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan sesama karyawan
dan manajemen ( pimpinan ).
Adapun manfaat dari pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia dapat dilihat dalam dua sisi
diantaranya:
a)
Dari sisi individu pegawai:
1. Menambah
pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang ilmu pengetahuan yang
bersangkutan, misalnya prinsip dan filsafat manajemen yang terbaik dan
terakhir.
2. Menambah dan memperbaiki
keahlian dalam bidang tertentu sekaligus memperbaiki cara pelaksanaan yang
lama.
3. Merubah sikap.
4. Memperbaiki
atau menambah imbalan atau balas jasa yang diperoleh dari organisasi tempat
bekerja.
b)
Dari sisi organisasi:
1. Menaikkan
produktivitas pegawai.
2. Menurunkan
biaya.
3. Mengurangi turn
over pegawai.
4. Kemungkinan
memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena direalisirnya kedua manfaat
tersebut terlebih dahulu
Pelatihan adalah proses
membantu pegawai memperoleh efektivitas dalam pekerjaan sekarang atau yang akan
datang melalui pengembangan kebiasaan, fikiran, dan tindakan, kecelakan,
pengetahuan dan sikap.
Sedangkan Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan umum pelatihan dan
pengembangan, harus diarahkan untuk meningkatkan produktifitas organisasi.
Tujuan pelatihan dan pengembangan merupakan langkah untuk meningkatkan
produktivitas organisasi melalui berbagai kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anggita,
R. Oktober. 2013. Pelatihan dan pengembangan tugas SDM. http://rinintaanggita.blogspot.co.id/2013/10/pelatihan-dan-pengembangan-tugas-sdm.html.
Dipublikasikan Oktober 2013.
2. Fatah,
U. Tujuan Pelatihan dan pengambangan SDM. http://www.academia.edu/4623846/Tujuan_Pelatihan_SDM_dan_Pengembangan_SDM.
3. Training,
M. 2015. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (SDM). http://www.moltraining.co.id/index.php/artikel/20-manfaat-pelatihan-dan-pengembangan-sdm-sumber-daya-manusia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.