Sumber
Daya Manusia (SDM) atau human resources
mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat
diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha
yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang
dan jasa.
Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.
Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. Karyawan merupakan sumber daya yang sangat spesifik karena memiliki perilaku dan perasaan serta akal dan tujuan pribadi. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia (karyawan) menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan.
Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.
Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat. Karyawan merupakan sumber daya yang sangat spesifik karena memiliki perilaku dan perasaan serta akal dan tujuan pribadi. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia (karyawan) menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan.
Menurut Anwar Prabu
Mangkunegara, manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,
pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Manusia merupakan sumber daya yang paling
penting dan menentukan dalam arah perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai
penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan resources
yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar penyangga
utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi – misi
dan tujuan organisasi.
Manajemen
Sumber Daya Manusia Di PT XII
PT XII yang
merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang Audit. Selain
melakukan audit keuangan, PT XII juga melakukan audit terhadap sumber daya manusia
bukan semata-mata untuk mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian, akan tetapi
berguna untuk mencari terobosan dan tantangan baru didalam meningkatkan sumber
daya manusia di perusahaan. Auditor memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki untuk menggali potensi-potensi berharga dari sudut pandang sumber daya
manusia. Hal ini dimanfaatkan sebagai memotivasi auditor dalam meningkatkan
karir dan prestasi auditor. Perkembangan sumber daya manusia di sebuah
organisasi juga tidak terlepas dari budaya dan kondisi lingkungan perusahaan.
Lingkungan yang supportif dan kondusif dapat meningkatkan modal kredibilitas
individu terhadap organisasi. Sebaliknya budaya dan kondisi lingkungan yang
kurang kondusif seperti jenjang karir yang tidak jelas, struktur organisasi
yang tidak jelas, kriteria penilaian kinerja yang kurang jelas maupun tingginya
tingkat senioritas di perusahaan dapat menghambat perkembangan sumber daya
manusia yang pada akhirnya akan membuat karyawan merasa tidak betah dan
memutuskan untuk resign.
Mengapa
Karyawan memilih Resign?
Ada banyak faktor yang menyebabkan auditor
tidak betah berkerja di perusahaan ini dan memilih resign, beberapa diantaranya seperti faktor atasan, kurangnya
peranan human resource development (HRD)
dan jenjang karir yang kurang jelas.
1.
Faktor
Atasan
Salah satu faktor utama yang
menyebabkan banyaknya auditor yang resign adalah karena atasan yang kurang
menyenangkan. Dari sejumlah penelitian, disatu sisi memang kebutuhan utama seorang
karyawan tidak terlalu terkait dengan uang dan lebih terkait dengan bagaimana
dia diperlakukan kemudian dihargai, dan kebanyakan bergantung langsung dengan
manajer diatasnya. Anehnya, beberapa penelitian menyebutkan, bos yang buruk seringkali
selalu dialami oleh orang-orang yang bagus. Akhirnya orang-orang dengan
kualitas yang baik ini memutuskan resign
karena stres akan perilaku atasannya di tempat kerja dengan bentuk tekanan
yang dialami sejumlah karyawan, penghinaan di depan umum adalah hal yang paling
tidak bisa diterima dan paling sering terjadi. Hal ini menyebabkan sumber daya
manusia (SDM) di PT XII terus menerus berganti sehingga terjadi kekurangan SDM di
beberapa posisi dan bagian.
2.
Peranan HRD
HRD atau Human Resources Development, adalah bagian atau departemen dari
perusahaan yang tugas utamanya mengelola sumber daya manusia di perusahaan,
mulai dari tugas perencanaan yang sering disebut perencanaan SDM, rekrutmen
sering disebut Rekrutmen dan Seleksi, pengembangan sering disebut Pelatihan dan
Pengembangan, Manajemen Kinerja sering disebut Performance Management, gaji sering disebut Kompensasi dan Benefit
dan menumbuhkan hubungan kerja yang sering disebut sebagai Hubungan Industrial.
Seperti halnya peranan HRD di PT XII masih sangat memiliki banyak kekurangan, yang disebabkan tidak
adanya divisi HRD, dalam arti untuk peranan HRD dipengang langsung oleh divisi
lain sehingga jobdesk merangkap yang membuat karyawan tidak menjadi efektif
dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Sehingga terjadi miscommunication
antara atasan dengan manager. Perlu diketahui, peranan HRD lah yang sangat
penting untuk membantu SDM disetiap perusahaan. Sehingga setiap karyawan dapat
bertahan lama dan mendapatkan hak-haknya.
3. Jenjang Karir
Jenjang karir yang kurang jelas juga menjadi salah satu
faktor tertinggi yang menyebabkan seseorang memutuskan resign dari pekerjaannya. Sebanyak 49,60 % responden menyatakan hal
tersebut. Menurut Arnika Heydi, Supervisor Sinar Mas Payroll, karir harus
dibangun di perusahaan yang tepat. “Berkarir di tempat yang salah bisa
mematikan potensi kita untuk naik level lebih cepat”.
Begitulah yang terjadi di perusahaan ini, banyak auditor baru
yang masih masa percobaan tidak adanya training terlebih dahulu. Sehingga, pada
saat auditor diberikan satu tanggung jawab untuk melakukan audit ke salah satu
client banyak client yang complain karena tidak dapat bekerja sesuai yang
diinginkan oleh client. Padahal dengan
adanya training dapat memberikan
gambaran kepada auditor – auditor baru tentang lingkungan kerja didunia audit.
Upaya untuk meningkatkan Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan bagi
perusahaan akan sangat berkontribusi kepada produktivitas perusahaan dan tentunya
kenaikan profit perusahaan. Meningkatkan produktivitas karyawan tidak cukup
dengan terus-menerus mendorong mereka bekerja keras. Ada sebuah set strategi
yang perlu diterapkan. Menuntut karyawan untuk bekerja keras bukan solusi yang
baik, bahkan bisa menjadi bumerang bagi perusahaan atau leader.
Berikut merupakan beberapa upaya
yang bisa diterapkan untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan
loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
1.
Menciptakan
lingkungan kerja yang baik
Disini
peran kepemimpinan terutama top leader dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk berkerja. Karyawan merasa nyaman dan optimis dalam bekerja.
Kadang ada perusahaan yang menerapkan kondisi yang tidak baik, maksudnya
meningkatkan motivasi berdasarkan persaingan, tetapi malah menjadikan banyak
friksi diantara karyawan yang akan mengurangi produktivitas.
Program
pelatihan juga diperlukan adalah pelatihan yang meningkatkan mindset karyawan.
Karyawan yang memiliki mindset positif akan menciptakan linkungan yang lebih
kondusif. Sehingga semakin banyak karyawan yang memiliki mindset positif akan
semakin kondusif lingkungan. Tentu saja disamping kebijakan perusahaan yang
menciptakan lingkungan yang kondusif.
2. Meningkatkan dan penyegaran produktivitas
Motivasi adalah penggerak, semakin besar motivasi
yang dimiliki akan semakin besar tindakannya. Untuk meningkatkan produktivitas
diperlukan motivasi lebih selain gaji yang biasa mereka terima. Motivasi juga
tidak selalu dengan uang. Perusahaan harus lebih kreatif dalam memberikan
motivasi bagi karyawannya. Kadang, hal yang sederhana dan gratis bisa
meningkatkan motivasi karyawan.
3.
Team
Building
Sebenarnya membangun tim bukanlah sesuatu yang sulit
dilakukan, ada banyak perusahaan jasa yang akan bisa mengatur kegiatan
membangun chemistry antar tim, Kegiatan
bersama-sama dalam sesi team building
akan membantu karyawan dalam meningkatkan percaya diri dan nyaman di sekitar
anggota tim lainnya. Akibatnya, produktivitas meningkat.
4.
Memberikan
Bonus
Memberikan bonus kepada karyawan merupakan hal yang
baik sebagai bentuk apreasiasi perusahaan terhadap kinerja dan produktivitas
yang dicapai oleh mereka.
5.
Integrasi
Manajemen Waktu Dengan Sistem Perusahaan
Manajemen waktu mungkin akan memberikan kontribusi
pada produktivitas karyawan. Namun tidak cukup hanya dengan memaksakan karyawan
untuk mengelola waktunya. Manajemen waktu harus terintegrasi dengan sistem pada
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anwar Prabu Mangkunegara, 2001:2 “Pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia “ http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-manajemen-sumber-daya.html
Diakses pada: Senin, 6 September 2016
Diakses pada: Senin, 6 September 2016
4. http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-dalam-perusahaan/
Diakses pada: Senin, 6 September
2016
Diakses pada: Senin, 6 September 2016
Diakses pada: Senin, 6 September 2016
Diakses
pada: Senin, 6 September 2016
Artikel sudah baik materi yang disampaikan, namun perlu diperhatikan dalam ketikannya. Contoh pada penulisan paragrafnya, ketikannya kurang menjorok kedalam.
ReplyDeleteSukses untuk jhuly..