1. Pengertian Rekruitmen
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas
sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada
organisasi satuan kerja yang efektif. Salah satu kunci utama dalam menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional adalah terletak pada proses
rekrutmen.
Menurut Faustino Cardoso Gomes (1995:105) rekrutmen (Recruitment)
merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk
dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi (1) . Rekrutmen
merupakan proses komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi
yang akurat mengenai seperti apakah rasanya bekerja di dalam organisasi
bersangkutan. Menurut Noe at.all (2000) rekrutmen didefinisikan sebagai
pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi
dan mencari tenaga kerja yang potensial (2).
2. TUJUAN REKRUTMEN
Menurut Henry Simamora (1997:214) (3) rekrutmen memiliki
beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
- Untuk memikat sebagian besar pelamar kerja sehingga
organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan
pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar
kualifikasi organisasi.
- Tujuan pascapengangkatan adalah penghasilan
karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan
tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
- Meningkatkan citra umum organisasi, sehingga para
pelamar yang gagal mempunyai kesan-kesan positif terhadap organisasi atau
perusahaan
Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan
orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu
bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama.
Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat
kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat
terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang
tepat.Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi
perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen
& seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga
karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada
efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja pegawai yang
bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya.
3. Sumber dan Metode Rekrutmen
3.1 Rekrutmen
Internal
Berarti
mempertimbangkan karyawan yang ada sebagai kandidat atas lowongan pekerjaan
tersedia sehingga juga dapat membantu membangun semangat kerja dan
mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi agar tidak meninggalkan
perusahaan.
a. Promosi
Perekrutan
internal yang paling banyak dilakukan adalah promosi untuk mengisi
kekosongan pada jabatan yang lebih
tinggi yang diambil dari pekerja yang jabatannya lebih rendah.
b.
Transfer/Rotasi
Di samping
itu terdapat pula kegiatannya dalam bentuk memindahkan pekerja dari satu jabatan
ke jabatan lain yang sama jenjangnya. Dengan kata lain promosi bersifat
vertikal,sedang pemindahan berifat horizontal (rotasi).
c.
Pengkaryaan Kembali
Berlaku
untuk karyawan yang diberhentikan sementara dan dipanggil kembali ketika ada jabatan
yang kosong.
d. Kelompok
Pekerja Sementara / Kontrak Kerja
Kelompok
pekerja sementara (temporer) adalah sejumlah tenaga kerja yang dipekerjakan dan
diupah menurut keperluan, dengan memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja. Namun
mereka dapat menjadi pekerja tetap, jika sesuai dengan persyaratan.
3.2 Rekrutmen External
Melibatkan
usaha menarik orang-orang dari luar organisasi untuk melamar lowongan
pekerjaan. Metode rekrutmen external meliputi pemasangan iklan, wawancara di
kampus, badan-badan pencari tenaga kerja atau eksekutif, aula rekrutmen serikat
pekerja, referensi dari karyawan yang ada dan rekrutmen “walk in” atau “gate
hire” ( Orang yang datang tanpa diseleksi terlebih dahulu).
a.
Lembaga pendidikan
Perekrutan calon tenaga kerja dilakukan biasanya bila
organisai/perusahaan
memerlukan
jenis pendidikan tertentu tanpa memperdulikan pengalaman kerja. Melalui cara perekrutan
ini, diharapkan dapat dibentuk karyawan sesuai yang diinginkan organisasi / perusahaan.
b.
Teman/anggota keluarga karyawan
Organisasi/perusahaan dapat meminta jasa karyawan lama untuk mencarikan
calon
tenaga
kerja. Umumnya karyawan yang dimintai tolong akan menyambut gembira,meskipun
untuk tugas tersebut mereka tidak mendapatkan imbalan dalam bentuk materi. Lebih-lebih
dalam kondisi sulitnya lapangan kerja seperti saat ini, karyawan akan gembira untuk
menyodorkan informasi calon pegawai seperti saudara/teman/tetangga dan sebagainya.
c.
Lamaran terdahulu yang telah masuk
Perekrutan
juga dapat diambil dari lamaran terdahulu yang telah masuk. Melalui
pembukaan
arsip atau file lamaran yang belum diterima, diharapkan akan didapat calon
pegawai
yang memiliki persyaratan sebagaimana yang diharapkan.
d.
Agen tenaga kerja
Cara
ini boleh dibilang relatif sangat baru dan belum populer di Indonesia. Agen
tenaga
kerja
adalah perusahaan swasta yang kegiatan utamanya adalah mencari dan menyalurkan
tenaga
kerja.
e.
Karyawan perusahaan lain
Perekrutan
calon karyawan dari satu perusahaan ke perusahaan lain dapat dilakukan
secara
legal maupun illegal. Yang dimaksud legal disini adalah perusahaan yang ingin
merekrut
harus mengeluarkan sejumlah biaya yang akan dibayarkan kepada perusahaan
tempat
calon pegawai tersebut bekerja. Perekrutan model ini lebih dikenal dengan
sebutan
transfer.
Sedangkan perekrutan secara illegal lebih dikenal dengan pembajakan. Kelebihan
dari
perekrutan ini adalah : pengalaman terjamin; training/latihan diperlukan
sekadarnya;
kemungkinan
mendapatkan ide-ide baru besar. Namun juga terdapat kelemahan dalam cara
ini,
yaitu : loyalitas kurangterjamin, dan calon mungkin memiliki kebiasaan yang
kurang
sesuai
dengan iklim organisasi.
f.
Asosiasi profesi
Perekrutan
dilakukan melalui asosiasi suatu profesi sebagai mediator penyedia tenaga
kerja
profesional bagi perusahaan, seperti di Indonesia terdapat KADIN, IWAPI, HIPMI,
IAI,
dsb.
g.
Outsourcing
Terkadang
perusahaan juga perlu melakukan efisiensi, beberapa pekerjaan yang dapat
dilakukan
tanpa harus mengangkat tenaga kerja tetap dapat menggunakan tenaga kerja
kontrak
(outsourcing)
4. Mengurangi dampak negatif dari
sistem rekrutmen dan seleksi :
1. Prosedur
penempatan kerja harus ditentukan secara jelas dan diberitahukan secara
langsung dan terbuka kepada seluruh karyawan dan jadwal waktunya harus jelas
dan tepat
2. Harus
dinyatakan tentang spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan semakin banyak
spesifikasi yang dibutuhkan diduga semakin sedikit jumlah pelamar akan
mempermudah proses seleksi
3. Persyaratan
aturan main dan criteria keputusan penerimaan harus diketahui pelamar dengan
jelas dan terbuka dan hasilnya hrs diumumkan sesuai waktu yang ditentukan.
5.
Kesimpulan
Rekrutmen adalah
proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam
maupun dari luar sekolah sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik
tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Sumber rekrutmen
dalam mengisi posisi jabatan yang kosong berasal dari sumber internal dan
eksternal. Sumber internal terdiri dari Promosi, rotasi / transfer, pengkaryaan
kembali dan kelompok pekerja sementara / kentrak kerja. Sedangkan sumber
eksternal, meliputi Lembaga pendidikan, Teman/anggota keluarga karyawan,
Lamaran terdahulu yang telah masuk, Agen tenaga kerja, Karyawan perusahaan
lain, Asosiasi profesi, Outsourcing.
(1)
Anonim ,Definisi rekruitmen.Faustino Cardoso
Gomes (1995:105) dalam;
(2)
Anonim. Definisi Rekruitment. Noe at.all (2000)
dalam ;
(3)
Menurut Henry Simamora (1997:214).Manajemen
Sumber Daya Manusia Rekrutmen & Seleksi Karyawan dalam;
Rekrutmen Sumber Daya Manusia dalam;
Ekki Wibisono Darmawan dan Rizka Ramayanti Sofrida dalam; MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Materi dalam artikel sudah cukup baik, namun saran saya sebaiknya mind map ditampilkan sebelum artikel agar pembaca dapat membaca isi umum dari artikel yang disampaikan..
ReplyDeleteTrims dan sukses khaerul..