Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan
BAB I
PENDAHULUAN
Karyawan merupakan salah satu asset penting
yang dimiliki perusahaan, dimana campur tangan karyawan sendiri memang sangat
menentukan kesuksesan perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan akan meningkat produktivitas
kerja bila adanya kerja sama dan hubungan baik antara pimpinan dan karyawannya.
Karena dengan meningkatkan produktivitas karyawan otomatis akan meningkatkan
produktivitas perusahaan.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang
makin maju, perusahaan dituntut untuk lebih menjadikan karyawannya memiliki
nilai lebih, yaitu lebih terampil dan terlatih dalam mengerjakan pekerjaannya.
Hal tersebut mendorong perusahaan-perusahaan berinisiatif mengadakan program
pelatihan dan pengembangan karyawan. Dari program tersebut diharapkan karyawan
dapat lebih percaya diri sehingga muncul kepuasan dalam bekerja dan merasa
lebih dihargai. Dan tentu saja dari program tersebut dapat diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Simamora (2004 : 273) Pelatihan (training)
mengandung maksud untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan/keterampilan
serta merubah sikap/perilaku karyawan ke arah yang produktif. Pelatihan
mempunyai manfaat pada karier jangka panjang karyawan, untuk menghadapi
tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang. Selanjutnya pengertian pelatihan secara
sederhana didefinisikan oleh Pramudyo (2007 : 16) sebagai : “Proses
pembelajaran yang dirancang untuk mengubah kinerja orang dalam melakukan
pekerjaannya”.
Simamora (2004 : 273-274) mengatakan pelatihan
ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi kerja para karyawan.
Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini, Pelatihan
diarahkan untuk membantu karyawan melaksanakan pekerjaan saat ini secara lebih
baik. Baik karyawan manajerial maupun non manajerial barangkali akan lebih
banyak menerima pelatihan yang bersifat teknis dibandingkan dengan manajer yang
lebih banyak menerima pengembangan dalam bentuk keterampilan konseptual atau
analitis dan keterampilan hubungan manusiawi untuk memperdalam wawasan mereka
guna membawa rekrutmen pada tujuan yang strategis dan spesifik.
Proses kegiatan pelatihan sering dilaksanakan
oleh suatu perusahaan setelah terjadi penerimaan karyawan sebab latihan hanya
diberikan pada karyawan dari perusahaan yang bersangkutan. Latihan adakalanya
diberikan setelah karyawan tersebut ditempatkan dan ditugaskan sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan menurut
Mangkunegara (2006 : 52) antara lain :
1.
Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi
2.
Meningkatkan produktivitas kerja
3.
Meningkatkan kualitas kerja
4.
Meningkatkan perencanaan sumber daya manusia
5.
Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja
6.
Meningkatkan rangsangan agar karyawan mampu berprestasi secara maksimal.
7.
Meningkatkan kesehatan dan keselamatan.
8.
Menghindarkan keseragaman
9. Meningkatkan perkembangan
pribadi karyawan.
Prinsip Pelatihan
Mc.
Gehee, seperti yang dikutip Mangkunegara (2006 : 51), bahwa prinsip-prinsip
pelatihan adalah sebagai berikut :
a.
Materi yang
diberikan secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan.
b.
Tahapan-tahapan
tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
c.
Pelatih/pengajar/pemateri
harus mampu memotivasi dan menyebarkan respon yang berhubungan dengan
serangkaian materi pelajaran.
d.
Adanya
penguat (reinforcement)
guna
membangkitkan respon yang positif dari peserta.
e.
Menggunakan
konsep pembentukan (shaping) perilaku.
Metode Pelatihan Karyawan
a.
On
the job training. Metode pelatihan dengan cara menempatkan pekerja dalam
kondisi yang riil, dibawah bimbingan dan supervisi dari pegawai yang
berpengalaman atau supervisor.
b.
Metode
vestibule atau balai. Vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang
digunakan utntuk tempat pelatihan bagi pegawai baru, sangat cocok untuk banyak
peserta.
c.
Metode
demonstasi dan contoh. Metode ini melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu
melalui contoh-contoh.
d.
Metode
simulasi. Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk
realitas atau imitasi dari realitas.
e.
Metode
apprenticeship. Suatu cara mengembangkan keterampilan pengrajin atau
pertukangan, dan tidak mempunyai standar format.
f.
Metode
ruang kelas. Metode pelatihan yang dilakukan di dalam kelas dalam hal ini
adalah kuliah, konferensi, studi kasus dan lain-lain.
BAB
II
PERMASALAHAN
Suatu perusahaan
dapat meningkatkan produktivitas kerja jika ada kerja sama dan hubungan
baik antara pimpinan dan karyawan. Jika produktivitas karyawan meningkat, maka
produktivitas karyawan akan maningkat pula. Produktivitas seorang karyawan
harus memberi kontribusi penting bagi perusahaan yang dapat dilihat dari
kuantitas maupun kualitas yang diperoleh perusahaan yang memberi dampak positif
untuk karyawan dimasa sekarang dan yang akan datang. Perusahaan akan berlomba
untuk meningkatkan kemampuan SDM yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan
produktivitas karyawan. Dalam pelaksanaannya terdapat malasah-masalah yang
dihadapi, antara lain :
1. Masalah
bahasa, tipe pembelajaran, dan level pendidikan
2. Pelatihan
yang kurang fokus
3. Pelatihan
tidak berjalan sistematis
BAB III
PEMBAHASAN
Pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk
peningkatan kemampuan dan keahlian karyawan sehingga
mereka memiliki kompetensi untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Lam and
Zhang (2003) dalam studinya menunjukkan bahwa adanya kesempatan pelatihan dan
pengembangan secara terus-menerus khususnya bagi para anggota baru, akan
membuat mereka terus berkembang untuk mengejar ambisi dan cita-cita mereka dan
pada akhirnya akan membuat mereka semakin mandiri dalam keterikatan pada
pekerjaan, dan juga merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan
prestasi kerja mereka terhadap organisasi dan pekerjaan yang digeluti.
Lee et al. (2006) dalam studinya juga
menjelaskan bahwa bila seorang anggota memiliki kesempatan untuk berpartisipasi
dalam organisasi dan diberikan pelatihan yang sesuai dengan bidang kerja, dan
pada akhirnya memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dalam pekerjaannya maka
anggota tersebut memiliki keterlibatan yang tinggi pada
pekerjaannya yang secara langsung pula memiliki keterikatan dengan organisasi
yang mempekerjakannya. Pemberdaayaan karyawan dalam bentuk pelatihan dan pengembangan
kepada setiap karyawan merupakan proses peningkatan kemampuan untuk berperan
sesuai dengan peryaratan kemampuan dan keahlian dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Untuk menghidari
masalah-masalah dalm pelaksanaan pelatihan, maka perlu memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Perusahaan harus tahu
kemampuan karyawan, sehingga perancangan pelatihan disesuaikan dengan kondisi
dan kemampuan karyawan. Perusahaan dapat meyesuaikan pelatih yang didatangkan
dengan kondisi yang ada.
2. Harus
ada analisa kebutuhan dalam penyelenggaraan pelatihan, dalam artian
penyelenggara harus tahu benar kepentingan perusahaan mengadakan pelatihan.
3. Harus
menyusun rancangan garis besar pelatihan. Hal tesebut dimulai dari analisis
pelatihan, implementasi pelatihan, dan evaluasi pelatihan. Sehingga pelatihan
dapat berjalan sistematis.
KESIMPULAN
Pelatihan sangat berpengaruh
terhadap prestasi karyawan. Dengan meningkatkan prestasi dan semangat kerja
karyawan, maka perusahaan akan mencapai tujuan yang dicita-citakan. Sehingga perusahaan
perlu menyusun rancangan pelatihan untuk karyawan secara sistematis, efektif,
dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Emilia, Erlin. 2013. Pengaruh
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (PT.
Air Manado). Jurnal Acta Diurna. Vol. 2 Nomor 3.
Levy Kambey, Fendy, Suharnomo. 2013. Pengaruh
Pembinaan, Pelatihan, dan Pengembangan dan Partisipasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada PT. Njonya Meneer Semarang). Diponegoro Journal of
Management. Vol. 10 Nomor 2.
Saweduling, Paulus. 2013. Motivasi
Kerja, Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan, Karakteristik Pekerjaan Terhadap
Prestasi Kerja Guru SMP di Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal EMBA. Vol. 1
Nomor 4.
Simamora,
Henry. 2004, Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi kedua, Yogyakarta : STIE YKPN.
Pramudyo,
Chrisogonus. D. 2007. Cara Pinter
Jadi Trainer. Jakarta : Percetakan Galang Press.
Mangkunegara,
A. A. Anwar Prabu. 2006. Perencanaan
dan Pengembangan SDM. Bandung: Refika Aditama.
https://artarisa.wordpress.com/2008/02/18/pelatihan-tidak-selalu-menyelesaikan-masalah/. Diakses pada
tanggal 29 September 2016 Pukul 20.31 WIB.
www.wisataruhani.com/metode-pelatihan-dan-peningkatan-sdm/. Diakses pada
tanggal 29 September 2016 Pukul 10.09 WIB.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.