I.
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan mempunyai analisis spesifikasi
yang berbeda-beda bagi calon SDM / karyawannya.
Salah satu hal yang penting dalam mendasari analisis spesifikasi SDM
yang diperlukan yakni uraian jabatan. Menurut Harsono (2010 : 29) uraian
jabatan adalah uraian tentang hasil analisis jabatan yang berisi tentang nama
jabatan, kode jabatan, unit organisasi, iktisar jabatan, uraian tugas, beban
kerja, perangkat kerja, hasil kerja, tanggung jawab, wewenang, nama jabatan
yang ada dibawahnya, korelasi jabatan, kondisi lingkungan kerja, risiko dan
bahaya kerja, syarat jabatan serta informasi jabatan yang lainnya”. Secara
rinci Mondy dan Noe (1996) dalam Ellyta Yullyanti (2009 : 1) “peran analisis
pekerjaan sebagai perlengkapan mendasar bagi Manajemen”. Untuk mendapatkan SDM
yang sesuai spesifikasi, diperlukan proses Rekrutmen.
Rekrutmen pada hakikatnya merupakan fondasi
yang penting bagi keberlanjutan maupun pengembangan di perusahaan. Menurut Edi
Sutrisno (2010 : 45) mendefinisikan “rekrutmen sebagai aktivitas yang dirancang
untuk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi persyaratan perusahaan”. Hal yang
sama juga diungkapkan Henry Simamora (2006 : 41) menyatakan bahwa “rekrutmen
merupakan aktivitas yang dirancang untuk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi
persyaratan perusahaan”. Dengan demikian, melalui Proses Rekrutmen yang baik,
maka akan dihasilkan juga SDM / tenaga kerja yang baik.
Tenaga kerja SDM merupakan aset suatu
perusahaan yang digunakan untuk menggerakkan atau mengelola sumber daya
lainnya. Maka dari itu diperlukan SDM yang memiliki kinerja tinggi, sehingga
dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk membantu memenuhi atau mencapai
Visi dari Perusahaan. SDM tersebut juga harus mempunyai motivasi tinggi dan
kemampuan individual yang cukup memadai. Menurut Gribson dkk (1989 : 2) dalam
Ellyta Yullyanti (2009 : 3) “Kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh :
(1) Harapan mengenai imbalan, (2) dorongan, (3) kemampuan, kebutuhan, dan
sifat, (4) persepsi terhadap tugas, (5) imbalan internal dan eksternal, (6)
persepsi terhadap tingkat imbalan, dan (7) kepuasan kerja”.
Menurut Gusti Ayu Putu Liskyanti
(2014 : 9) bahwa “terdapat 3 faktor
dominan yang mempengaruhi proses rekrutmen tenaga kerja, yakni citra
perusahaan, perencanaan sumber daya manusia, dan prospek”. Pembuatan citra yang
baik bagi suatu perusahaan merupakan hal yang penting, menurut Rachawati (2008)
dalam Gusti Ayu Putu Liskyanti (2014 :
9) “untuk menarik calon tenaga kerja harus memperhatikan image perusahaan,
kesan yang baik disajikan pihak perusahaan disamping public relations”. Kemudian perencanaan sumber daya manusia juga
tidak kalah penting untuk disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja pada waktu
yang akan datang. Seperti yang diungkapkan Gorda (2004) dalam Gusti Ayu Putu
Liskyanti (2014 : 10) bahwa “perencanaan
perekrutan tenaga kerja sangat membantu untuk menentukan kebutuhan – kebutuhan
rekrutmen di waktu yang akan datang”. Selanjutnya prospek yang diberikan
perusahaan kepada para pegawai untuk mengisi jabatan tertentu. Hal ini juga
sangat penting seperti yang diungkapkan oleh Siagian (2008) dalam Gusti Ayu
Putu Liskyanti (2014 : 10) “untuk
memberikan dorongan kepada pegawai untuk lebih mengembangkan diri dari
meningkatkan semangat kerja dan para pegawai telah memiliki pengetahuan yang
memadai tentang organisasi, kebijakannya, dan orang-orangnya”.
II.
PERMASALAHAN
Dalam pelaksanaannya, proses rekrutmen
tidak terlepas daripada tantangan dan permasalahan. Disamping tuntutan untuk
mendapatkan kandidat terbaik sesuai spesifikasi yang dibutuhkan, proses
Rekrutmen juga harus dapat berlangsung efektif, tepat waktu, dan hemat biaya.
Berlangsung efektif dalam praktiknya berarti
bahwa proses rekrutmen direncanakan dan dilaksanakan dengan matang dan baik
dengan mempertimbangkan analisis kebutuhan tenaga kerja. Perencanaan tenaga
kerja dalam jangka panjang ditentukan oleh sisi permintaan perusahaan, yaitu
analisis kebutuhan tenaga kerja. Menurut Irawan dkk dalam Adil Kurnia (2011)
menyatakan bahwa “kebutuhan tenaga kerja adalah beban kerja dibagi dengan
rata-rata sumbangan tenaga karyawan perbulan”. Hasil dari proses rekrutmen pertama tersebut dievaluasi
untuk didapatkan Opportunity For Improvement untuk kemudian ditindaklanjuti
pada proses rekrutmen kedua, dst. Hal tersebut dilakukan dengan tepat waktu
atau dalam praktiknya dilakukan secara terjadwal sesuai rencana yang
mempertimbangkan saat yang tepat untuk melakukan rekrutmen.
Cost
merupakan point penting yang seringkali menjadi momok bagi perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan. Dalam praktiknya proses rekrutmen tidak terlepas dari
faktor biaya, maka dari itu efisiensi / hemat biaya menjadi salah satu
parameter proses rekrutmen telah berjalan efektif dan efisien.
III.
PEMBAHASAN
DAN SOLUSI
Pada dasarnya keuntungan dari proses
rekrutmen yang baik memang tidak memiliki dampak keuangan yang langsung terasa
bagi perusahaan dibandingkan dengan proses pemasaran produk. Akan tetapi,
dengan SDM berkualitas dari proses rekrutmen yang baik, tingkat penjualan /
pemasaran produk dapat ditingkatkan dan berimbas pada peningkatan profit
perusahaan. Sehingga, biaya yang dikeluarkan untuk proses rekrutmen dapat
dikatakan sebagai investasi. Oleh karena itu dalam proses rekrutmen dibutuhkan
pertimbangan dan dukungan yang kuat dari management untuk mendapatkan kandidat
terbaik.
Kegagalan dalam proses rekrutmen selain
menimbulkan kerugian profit perusahaan juga dapat menimbulkan kesulitan bagi
perusahaan terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut David A. Jones (2006 : 167-179)
“Proses rekrutmen dapat dilakukan secara internal, eksternal atau secara
online”. Proses rekrutmen eksternal atau online yakni jenis perekrutan yang
lebih kita kenal selama ini seperti contohnya yakni pada Job Fair, iklan, kita sering mengisi lowongan pekerjaan. Dalam
hal ini, perusahaan bergantung pada pelamar dari eksternal menggunakan
media-media yang tersedia. Sementara proses rekrutmen internal ialah jenis
rekrutmen yang diadakan oleh internal perusahaan untuk menempati suatu posisi /
jabatan tertentu.
Perbandingan
dari kedua proses rekrutmen diatas selain dari pengertiannya yakni dari segi
biaya. Menurut Dan Schawabel (2012) dalam Atep Afia (2014 : 4), Saratoga
Institute melaporkan hasil penelitiannya di Amerika Serikat (sebagaimana
dikutip Business Time edisi online, 15 Agustus 2012) bahwa, “biaya rata-rata mencari
dan mempekerjakan seseorang dari luar perusahaan (rekrutmen eksternal) adalah
1,7 kali lebih mahal dari rekrutmen internal. Laporan tersebut juga
mengungkapkan bahwa antara 40 dan 60% dari karyawan yang direkrut secara
eksternal menunjukkan ketidakberhasilan, dibandingkan dengan hanya 25% untuk
karyawan yang direkrut secara internal”.
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Rekrutmen merupakan proses mencari /
memikat pelamar kerja yang mempunyai motivasi, kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang diperlukan sesuai dengan syarat yang ditentukan untuk mengisi
dan melaksanakan tugas jabatan oleh suatu perusahaan. Tujuan dari pelaksanaan
rekrutmen selain untuk regenerasi dan memperbaiki kinerja perusahaan, yakni mendapatkan
kandidat terbaik yang sesuai dengan spesifikasi perusahaan. Menurut Gusti Ayu
Putu Liskyanti (2014 : 9) bahwa
“terdapat 3 faktor dominan yang mempengaruhi proses rekrutmen tenaga kerja
yakni citra perusahaan, penrencanaan SDM, dan prospek.
Seringkali perusahaan menghalalkan segala
cara dengan mengeluarkan anggaran yang besar untuk membajak SDM profesional. Menurut
Padahal, dalam pelaksanannya keberhasilan proses rekrutmen perlu
mempertimbangkan 3 faktor yakni efektifitas pelaksanaan, tepat waktu, dan hemat
biaya. Faktor hemat biaya juga menjadi pertimbangan yang alot bagi manajemen
untuk melakukan proses rekrutmen ini, seperti halnya investasi.
Perencanaan yang matang diperlukan sebelum
melakukan proses rekrutmen ini, kemudian setiap pelaksanaan harus dilakukan
evaluasi agar dapat diketahui kekurangan dan kelebihan sistem yang dibuat pada
rekrutmen sebelumnya untuk ditingkatkan lagi pada proses rekrutmen selanjutnya.
Selain itu juga kombinasi antara proses rekrutmen internal dan eksternal juga
dapat digunakan sebagai langkah hemat biaya. Dalam penelitian Instititure
Saratoga di Amerika Serikat (sebagaimana dikutip Business Time edisi online, 15
Agustus 2012) bahwa, “biaya rata-rata mencari dan mempekerjakan seseorang dari
luar perusahaan (rekrutmen eksternal) adalah 1,7 kali lebih mahal dari
rekrutmen internal. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa antara 40 dan 60%
dari karyawan yang direkrut secara eksternal menunjukkan ketidakberhasilan,
dibandingkan dengan hanya 25% untuk karyawan yang direkrut secara internal”.
Dengan demikian, saran kombinasi proses pelaksanaan rekrutmen internal dengan perbandingan
tertentu dapat menjadi solusi pertimbangan yang tepat bagi perusahaan untuk
hemat biaya.
V.
REFERENSI
Afia,
Atep. 2014. Perancangan dan Perilaku Organisasi (Manajemen Sumberdaya Manusia)
– Rekrutmen. FT-Universitas Mercu Buana
Edi,
Sutrisno.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Harsono.2010. Perencanaan Kepegawaian.
Bandung: Fokusmedia
Liskayanti, Gusti dkk. 2014. Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rekrutmen Tenaga Kerja Pada Hotel Angsoka
Singaraja”. Volume 04, Nomor 1.
Yullyanti, Ellyta. 2009. Analisis Proses
Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai. Volume 16, Nomor 3.
@A-12 TALITHA
ReplyDeleteKomentar : Setelah membaca artikel yang anda publish saya tertarik dengan poin faktor yang mempengaruhi proses rekrutmen di suatu perusahaan yaitu citra perusahaan dan prospek perusahaan tersebut dikarenakan banyak atau tidaknya karyawan yang melamar ke perusahaan dengan pencitraan serta prospek yang bagus dan baik tentu akan lebih banyak sehingga semakin banyak pula kemungkinan pelamar-pelamar yang memiliki kualifikasi yang bagus yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sebaliknya.
@A03-MELINDA
ReplyDeleteArtikel yang anda sampaikan sudah cukup bagus hanya sajadan saya dapat menyimpulkan Rekrutmen merupakan proses mencari / memikat pelamar kerja yang mempunyai motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan sesuai dengan syarat yang ditentukan untuk mengisi dan melaksanakan tugas jabatan oleh suatu perusahaan dan merupakan proses penting dari sebuah perusahaan untuk medapatlan SDM yang handal
@A06-Juliana
ReplyDeleteInformasi sudah cukup bagus. Studi kasus yang disampaikan sangat menarik.