A. Pendahuluan
Rekrutmen
menurut Hasibuan (2009:40) adalah “Usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja,
agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan”. Sedangkan
menurut Handoko (2008:69), “Rekrutmen merupakan proses pencarian dan “pemikatan”
para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan”. Untuk
mendapatkan calon karyawan yang berkualitas, maka perusahaan harus dapat
melakukan proses rekrutmen yang baik. Perusahaan harus mampu mengidentifikasi
kebutuhan karyawannya. Selain itu, perusahaan juga harus mampu menentukan dasar
rekrutmen, sumber - sumber rekrutmen, metode rekrutmen yang digunakan, dan
mengidentifikasi kendala-kendala rekrutmen (1).
Rekrutmen
pada hakikatnya merupakan proses menentukan dan menarik pelamar yang mampu
untuk bekerja dalam suatu perusahaan (Rivai, 2009:148). Proses dimulai ketika
pelamar dicari, dan berakhir ketika lamaran mereka diserahkan dan diterima oleh
perusahaan. Hasilnya berupa sekumpulan pelamar calon karyawan baru untuk diseleksi
dan dipilih. Selain itu rekrutmen juga dapat dikatakan sebagai proses untuk
mendapatkan sejumlah SDM yang berkualitas untuk menduduki suatu jabatan atau
pekerjaan dalam suatu perusahaan. Setelah perencanaan SDM ditetapkan, kemudian
menjadi tugas manajer SDM untuk memikirkan beberapa alternatif rekrutmen yang
bisa dilakukan oleh perusahaan dengan biaya yang paling efisien. Perlunya
alternatif ini, didasarkan pada pertimbangan bahwa, rekrutmen memerlukan biaya
yang tinggi, antara lain untuk proses riset interview, pembayaran fee agen
rekrutmen, dan masalah relokasi, serta pemrosesan karyawan baru.
Tujuan
diadakannya rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan dari berbagi sumber pelamar, sehingga
akan memungkinkan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dan
terbaik.
Rekrutmen
dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai peranan strategis dalam
mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan, sebagaimana ditetapkan dalam analisis pekerjaan, khususnya deskripsi
dan spesifikasi pekerjaan (2).
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan
yang digunakan untuk mendapatkan pola pelamar kerja yang memenuhi syarat.
Kegiatan
kunci yang merupakan bagian dari rekrutmen adalah :
1.
Menentukan
kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan (organisasi) dalam hal
jenis pekerjaan (job title) dan levelnya dalam perusahaan (organisasi).
2.
Terus
berupaya mendapatkan informasi mengenai perkembangan kondisi pasar tenaga
kerja.
3.
Menyusun
bahan - bahan rekrutmen yang efektif.
4.
Menyusun
program rekrutmen yang sistematis dan terpadu yang berhubungan dengan kegiatan
sumber daya manusia lain dan dengan kerja sama antara manajer lini dan
karyawan.
5.
Mendapatkan
pola calon karyawan yang berbobot atau memenuhi syarat.
6.
Mencatat
jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing - masing metode
rekrutmennya.
7.
Melakukan
tindak lanjut terhadap para calon karyawan baik yang diterima maupun yang
ditolak, guna meng-evaluasi efektif/tidaknya rekrutmen yang dilakukan (3).
Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting, menurut
Simamora (1997:221) :
1.
Penyusunan strategi untuk merekrut
Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi - kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, dimana, dan kapan.
Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi - kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, dimana, dan kapan.
2.
Pencarian pelamar - pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber - sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber - sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber - sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber - sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.
3.
Penyisihan pelamar - pelamar yang
tidak cocok/penyaringan
Setelah lamaran - lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi - kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
Setelah lamaran - lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi - kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
4.
Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu - individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan (4).
Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu - individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan (4).
B.
Permasalahan
Sistem recrutmen yang
berjalan tidak sesuai dengan kebutuhan pabrik, dimana pengambilan karyawan
hanya berdasarkan kedekatan dengan bagian HRD sehingga menimbulkan ketidaksesuaian
dalam bekerja menyepelekan tingkat pendidikan sehingga dapat menghambat
produktivitas para pegawainya.
Oleh karena itu sebagai
seorang manajer SDM harus mampu memilah dan milih orang yang layak untuk
dipekerjaan sebagai karyawan dalam suatu perusahan. Dan sudah paham dengan job DS
dari setiap masing – masing pekerja.
C.
Solusi
dan saran
Perencanaan dan pengadaan pegawai belum dapat
berjalan dengan benar dan baik, recrutmen yang dilakukan hanya berdasarkan
kepada kebutuhan. Pengoptimalan metode recrutmen yang membuat lamaran yang
masuk banyak sehingga peluang untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas lebih
tinggi.
Disain Proses
Rekrutmen Dan Seleksi
Ada beberapa
variabel yang perlu dipertimbangkan dalam proses rekrutmen dan seleksi, yaitu
jumlah lowongan yang tersedia, jumlah pelamar, rasio seleksi, validitas metode
yang digunakan, ketersediaan waktu, anggaran, dan sumberdaya, serta ahli dan praktisi
selaku interviewer (5).
DAFTAR
PUSTAKA
1. Nindrijo Sunu Pambagio Hamidah Nayati Utami Gunawan
Eko N. Pengaruh proses
rekrutmen, proses, seleksi dan kompetensi karyawan terhadap kinerja karyawan
2. Budy kurniawan. pengaruh penerapan prinsip rekrutmen
dan seleksi terhadap sikap calon karyawan outsourcing pada PT. SHIELD ON
SERVICE (SOS) INDONESIA
CABANG
PEKANBARU
3.
Muhammad Ridwan. Peningkatan professionalis pegawai
negeri sipil dilihat dari sistem rekrutmen berbasis kompetensi
4. Denny bagus, Recrutmen karyawan : definisi, tuuan dan proses
recrutmen
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/11/rekrutmen-recruitment-karyawan-definisi.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/11/rekrutmen-recruitment-karyawan-definisi.html
5.
Alex
sujanto. Rekrutmen dan seleksi berbasis
kompetensi : tantangan dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kerja pada knowledge
society.
file:///C:/Documents%20and%20Settings/bkkpc/My%20Documents/Downloads/31-129-1-PB.pdf
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.