Pengelolaan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas mulai mendapat sorotan dan perhatian
khusus terutama bagi perusahaan yang memiliki kebutuhan mendesak akan sumber
daya manusia yang berkualitas.
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat diperlukan pelatihan sumber daya manusia yang menjadi penggerak dari berbagai macam pekerjaan yang akan dikerjakan oleh karyawan. Karyawan mempunyai tingkat pekerjaan yang berbeda-beda dalam melaksanakan pekerjaan mereka, namun kadang-kadang karyawan kurang tahu apa yang seharusnya dikerjakan terkait banyaknya pekerjaan yang harus mereka kerjakan. Untuk itu sangat diperlukan pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia agar para karyawan diperlengkapi dan dipertajam, antusias terhadap pekerjaan mereka sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat dengan mantap dan efektif terlaksana dan mencapai target yang telah ditetapkan. Menurut Simamora (1997), pelatihan (training) adalah proses sistematis pengubahan tingkah laku para karyawan dalam suatu arah untuk meningkatkan upaya pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Pelatihan sendiri berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini, memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat diperlukan pelatihan sumber daya manusia yang menjadi penggerak dari berbagai macam pekerjaan yang akan dikerjakan oleh karyawan. Karyawan mempunyai tingkat pekerjaan yang berbeda-beda dalam melaksanakan pekerjaan mereka, namun kadang-kadang karyawan kurang tahu apa yang seharusnya dikerjakan terkait banyaknya pekerjaan yang harus mereka kerjakan. Untuk itu sangat diperlukan pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia agar para karyawan diperlengkapi dan dipertajam, antusias terhadap pekerjaan mereka sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat dengan mantap dan efektif terlaksana dan mencapai target yang telah ditetapkan. Menurut Simamora (1997), pelatihan (training) adalah proses sistematis pengubahan tingkah laku para karyawan dalam suatu arah untuk meningkatkan upaya pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Pelatihan sendiri berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini, memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dalam
pelatihan diciptakan suatu lingkungan dimana para karyawan dapat memperoleh
atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku yang
spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya. Menurut Rozalena (2016),
peningkatan akan kemampuan dan keahlian para SDM berkaitan dengan jabatan atau
fungsi yang menjadi tanggung jawabnya saat ini. Pelatihan yang dilakukan secara
temporal ataupun terstruktur adalah usaha untuk memperbaiki performa sehingga
sesuai standar kinerja SDM unggul dan strategis. Oleh karena itu, bentuk
latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci, dan rutin.
Selain daripada
pelatihan karyawan, suatu organisasi/perusahaan juga harus melakukan
pengembangan terhadap seluruh karyawannya. Menurut Koharudin (2014),
pengembangan karyawan diutamakan untuk karyawan lama dalam rangka menyegarkan
kembali dan untuk meningkatkan kemampuannya. Disamping itu, yang terpenting
dalam pengembangan karyawan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan karir dan
penentu kompensasi karyawan yang bersangkutan.
Pengembangan adalah
konsekuensi dari hasil pendidikan dan pelatihan yang diartikan sebagai
penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab dalam memperbaiki dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan sifat-sifat kepribadian dari
pegawai.
Adapun tujuan dari
pelatihan menurut Anonym (2014), adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan kualitas keahlian
karyawan sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih (trainer)
memastikan bahwa setiap karyawan dapat secara efektif dan efisien mengembangkan
kapasitas potensi yang dimilikinya.
2.
Menghemat waktu belajar karyawan
untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
3.
Membantu memecahkan persoalan
operasional secara kreatif.
4.
Mendorong setiap karyawan memahami dan
menjalankan visi dan misi organisasi.
5.
Mengembangkan kemampuan diatas
rata-rata (extra miles) dalam
melaksanakan tugas dalam bekerja.
6.
Mempertajam dan memperlengkapi tingkat
professionalisme para karyawan dengan standar terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2014. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan SDM
(Sumber Daya Manusia) http://www.moltraining.co.id/index.php/artikel/20-manfaat-pelatihan-dan-pengembangan-sdm-sumber-daya-manusia
Diakses pada hari Selasa, 12 April 2016 pada pukul 23:32 WIB
Koharudin, M. 2014. Pelatihan dan
Pengembangan Karyawan.
http://digilib.uinsby.ac.id/1126/3/Bab%202.pdf
Diakses pada hari Selasa, 12 April 2016 pada pukul 23:25 WIB
Rozalena, A. 2016. Panduan Praktis Menyusun Pengembangan
Karier dan Pelatihan Karyawan. Penebar Swadaya. Jakarta
Simamora,
H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE. Yogyakarta
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.