Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai.
Tujuan tersebut di raih dengan mendayagunakan sumber-sumber daya yang ada.
Kendati berbagai sumber daya yang ada penting bagi oraganisasi, satu-satunya
faktor yang menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya
manusia dan bagaimana sumber daya itu dikelola.
Menurut Homawan Sutanto dalam artikelnya tentang analisa jabatan mengatakan
bahwa salah satu tugas manajemen adalah untuk mendayagunakan sumber daya yang
dimiliki secara optimal. Pendayagunaan ini sering berarti mengupayakan agar
sumber daya manusia itu mampu dan mau bekerja secara optimal demi tercapainya
tujuan organisasi. Manusia akan mau dan mampu bekerja dengan baik bilamana ia
ditempatkan pada posisi dengan jabatan dan sesuai menurut minat dan
kemampuannya serta bilamana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan
pekerjaan itu.
Tanpa pengetahuan yang memadai tentang apa yang dilakukan oleh para
karyawan atas pekerjaanya, organisasi tidak akan membentuk prosedur sumber daya
manusia yang efektif untuk memilih ,mempromosikan,melatih, menilai dan
memberikan kompensasi kepada karyawan (Henry Simamora, 2006;77). Hal ini
mengkibatkan pengkajian dan pemahaman pekerjaan melalui proses yang disebut
analisis pekerjaan merupakan bagian vital dari setiap program manajemen sumber
daya manusia.
Analisis jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk menempatkan
orang pada suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya ada organisasi
tidak merasa perlu untuk menbuat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan karena
beranggapan bahwa semua karyawan pasti tahu apa yang akan di kerjakan. Hal ini
membuat kegundahan yang sangat mendalam pada karyawan karena merasa pekerjaan
yang dijalaninya tidak sesuai dengan apa yang di bayangkan,selain itu karyawan
terkadang merasa tidak menemukan kecocokan antara pekerjaan dengan
kepribadiannya sehingga evaluasi karirnya juga menunjukkan hasil yang tidak
maksimal.kenyataan tersebut mungkin tidak asing karena hal ini dianggap wajar
mengingat bahwa di masa krisis seperti sekarang ini banyak perusahaan yang
melakukan efesiensi dengan mempekerjakan satu orang untuk beberapa bidang
pekerjaan sekaligus. Sehingga sulit membuat uraian jabatan karena nama jabatan
sering tidak nyambung dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi perusahaan masih
tetap survive meskipun tnpa uraian jabatan secara tertulis.
Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis
merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian,
komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan
jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang
dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan
demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk
mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup
suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127).
Analisis jabatan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia.
Menurut Flippo (1994), “Analisis jabatan adalah proses mempelajari dan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu
pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama
dalam analisis jabatan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan
tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.
Analisis Jabatan (Job Analysis) dan Desain Pekerjaan (Job Design)
Dalam organisasi terdapat posisi yang harus diisi melalui pekerjaan yang
ada.posisi pekerjaan yang sudah ada biasa diketahui lewat lowongan-lowongan
perusahaan.Depertemen sumber daya manusia harus memahami bahwa untuk memelihara
koordinasi pekerjaan maka pengetahuan tentang analisis jabatan dan desain
pekerjaan tidak boleh dilewatkan.
Untuk meraih kualitas kerja yang tinggi,organisasi harus memahami dan
menyerasikan permintaan kerja dan individu. Hal ini disebut analisis jabatan
atau analisis pengetahuan pada susunan kepegawaian, pelatihan, penilaian
kinerja, dan kegiatan sumber daya manusia lainya.sebagai contoh evaluasi
penyelia pada pekerjaan karyawan harus didasarkan pada kinerja dan tuntutan
kerja. Pada perusahaan kecil,manajer garis mungkin melaksanakan analisa
jabatan,tapi biasanya pekerjaan selesai oleh seorang professional sumber daya
manusia. Beberapa organisasi besar mungkin mempunyai department management
kompensasi yang di dalamnya termasuk analisis
jabatan.
Analisis jabatan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga
kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis
pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan.
Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu,
1) Memperoleh tenaga kerja pada posisi yang
tepat,
2) Memberikan kepuasan pada diri tenaga
kerja,
3) Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang
kondusif (Sastrohadiwiryo).
Dalam uraian jabatan,selain tugas-tugas,wewenang,tanggung jawab,hubungan
lini,dan kondisi kerja juga dibuat nama jabatan,kode jabatan,tanggal dibuat
penyusun,departemen,dan lokasi. Jika organisasi
membuat jabatan baru maka membutuhkan persiapan uraian jabatan,yang menggunakan
proses atau tahapan-tahapan. Uraian jabatan dapat dibuat kembali secara
periodik dan bisa diperbarui jika memang perlu. Penilaian kinerja merupakan
peluang yang baik untuk memperbarui uraian jabatan.
Bila organisasi menyiapkan beberapa uraian jabatan maka prosesnya membutuhkan
waktu.secara nyata,analisis jabtaan mungkin menggunakan kepustakaan sebagai
dasar deskripsi,seleksi untuk satu tipe pekerjaan,dan kemudian dapat
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
a. Spesifikasi
Jabatan (Job Spesification)
Spesifikasi jabataan berisi tentang persyaratan kualifikasi individu
sehubungan dengan posisinya pada jabatan tertentu. Pengetahuan menunjuk pada
informasi prosedual yang penting untuk keberhasilan kinerja. Keterampilan
adalah tingkat kemahiran individu dalam penyelesaian tugas. Dengan pengetahuan
dan pengalaman,dapat diperoleh kemapuan dalam pekerjaan untuk persiapan
spesifikasi jabatan. Kemampuan menunjukan kecakapan individu secara umum dan
karakter lain mungkin menjadi ciri personal individu atau motivasi positif dan
dapat dikembangkan. Beberapa jabatan juga mempunyai permintaan resmi,seperti
lisensi atau sertifikat.
Dalam
mengembangakan spesifikasi jabatan, perlu mempertimbangakan semua elemen
pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan ciri lainnya. Dalam pencatatan deskripsi
jabatan,informasi bisa datang dari kombinasi kinerja jabatan
individu,penyelia,atau perencanaan jabatan dan pelatihan analisis jabatan.
Informasi yang akurat tentang KSAO adalah sangat vital bagi pengambilan
keputusan tentang pengisian jabatan.
b.
Standar Kinerja Jabatan (Job performance standard)
Standar kinerja jabatan berfungsi sebagai target akan usaha yang harus
dilakukan oleh pekerja serta sebagai kriteria untuk mengukur apakah pekerjaan
tersebut berhasil dilaksanakan ataukah tidak.
Dalam standar kinerja jabatan dicantumkan informasi tentang target-target
yang harus dicapai dan ukuran-ukuran keberhasilan kerja. Apabiloa target dan
kriteria yang ada didalam standar kinerja jabatan ini tidak terpenuhi, maka
bisa disimpulkan bahwa pekerja tidak berhasil melaksanakan pekerjaannya dengan
sukses.
c.
Desain Pekerjaan (Job Design)
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang
karyawan secara organisasional. Sangat penting untuk melakukan desain
pekerjaan,karena orang banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Desain
pekerjaan membutuhkan struktur perjaan seprti isi,fungsi,dan hubungan
pekerjaan. Kebutuhan akan perencanaan organisasional,kebutuhan keselamatan,dan
kelangsungan hidup organisasi jelas sangat dipengaruhi oleh desain dan tata
letak pabrik. Disamping itu,kebutuhan akan afiliasi dengan manajemen
maupun kelompok dan kekuasaan sangat mempengaruhi desain pekerjaan,
Desain
pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan
dilaksanakan,metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tuga,dan bagaimana
pekerjaan tersebut berkaitaan dengan pekerjaan lainya dalam organisasi. Desain
pekerjaan memasukan elemen tugas ,fungsi ,hubungan,kompensasi,
keahlian,pengetahuan, kemampuan pada setiap pekerjaan. Desain pekerjaan
merupakan salah satu factor pendorong keberhasilan produktivitas organiasi.
Dari dimensi organisasi, cara pengelompokan tugas dan tanggung jawab dapat
mempengaruhi produktivitas dan biaya. Pekerjaan yang tidak terselesaikan atau
terlalu sulit untuk dilakukan serta pekerjaan yang membosankan akan menyebabkan
perputaran karyawan yang tinggi. Bagi seorng karyawan motivasi dan kepuasan
kerja menjadi dua factor penting dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Dua hal
tersebut dapat membantu pencapaian tujuan dan sasaran,terlebih jika organisasi
mampu dan memahami faktor-faktor yang mempeengaruhi ketidakberhasilan dari dua
faktor tersebut.
Metode Analisis Jabatan
Pengumpulan informasi tentang sebuah jabatan dapat dilakukan
dengan menggunakan sejumlah teknik tertentu. Berikut ini adalah beberapa metode
pengumpulan data yang lazim digunakan oleh analisis jabatan untuk memperoleh
data dan informasi jabatan.
Angket Terstruktur.
Dengan
cara ini, kepada para pekerja disajikan daftar tugas – tugas, daftar perilaku
kinerja (misalnya, melakukan negosiasi, mengoordisanikan, menggunakan kedua
tanga), atau keduanya, fokus tugas – tugas itu terletak pada apa yang
dihasilkan. Ini adalah pendekatan berorientasi pada pekerjaan (job oriented
approach). Di sisi lain, perilaku kerja berfokus pada bagaimana sebuah
pekerjaan dilakukan ini merupakan worker – oriented approach).
Pengamatan
Analisis mengamati seorang pekerja atau sekelompok pekerja yang sedang
melakukan sebuah pekerjaan. Tanpa invervensi apapun, analisis mencatat tentang
apa, mengapa, dan bagaimana berbagai bagian pekerjaan itu dilakukan. Biasanya,
informasi ini dicatat dalam sebuah formulis standar.
Wawancara
Untuk pekerjaan – pekerjaan yang tidak memungkinkan analisis
untuk benar – benar melakukan pekerjaan tersebut (misalnya: penerbangan) atau
bila pengamatan tidak praktis untuk dilaksanakan (misalnya: arsitek), maka
analisis perlu mengandalkan deskripsi dari pekerja itu sendiri tentang apa yang
ia kerjakan, mengapa dan bagaimana pekerjaan itu dilakukan.
Catatan Karyawan
Mirip dengan metode wawancara, dengan metode ini analisis
menyandarkan diri pada informasi yang berasal dari catatan karyawan tentang
apa, mengapa, dan bagaimana ia melakukan pekerjaan.
Kinerja
Dengan pendekatan ini,analisis benar – benar melakukan pekerjaan yang sedang dikajinya untuk memperoleh informasi
tangan pertama tentang sebuah pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Moekijat,Drs, 1992. Analisis Jabatan, Mandar Maju,Bandung
Hanggraeni, dewi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Maitland, iain. 1991. Petunjuk Merekrut Karyawan, Institusi PPM
dengan PT Pustaka Binaman Pressindo.
Mangkuprawira, TB.Syafri. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik,
Penerbit Ghalia Indonesia.
Moekijat, Drs, 2008. Administrasi Perkantoran, Penerbit CV. Mandar
Maju
Rachmawati, ike kusdyah, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Penerbit CV. ANDI OFFSET (penerbit andi).
Manullang M, Dra, 1981. Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia
Indonesia.
Peraturan MenteriI Dalam
Negeri
Republik Indonesia,Nomor 35 Tahun 2012,Tentang Analisis Jabatan Di Lingkungan Kementrian
Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah.
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.