Monday, April 11, 2016

Desain Pekerjaan Dalam Manajemen Sumber Daya

Oleh: Nadia Amira Hapsari

ABSTRAK
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berkaitan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional. Tujuan dari desain pekerjaan adalah memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang akan dipergunakan.

Masing-masing perusahaan atau organisasi memiliki cara tersendiri dalam membuat desain pekerjaan untuk setiap karyawannya sesuia dengan bagiannya masing-masing, di mana dalam penyusunan desain pekerjaan komunikasi antara atasan dan bawahan merupakan elemen penting yang harus diperhatikan

PEMBAHASAN
Pengertian Desain  Pekerjaan
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki  suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000).

Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
   1. Unsur Organisasi
Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan kemampuan.
  2. Unsur Lingkungan
Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan ketersediaan pegawai.
   3. Unsur Prilaku
Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang terdiri dari :
a.       Autonomy (Responsibility for work)
b.      Task Variety (use of different skill and ability)
c.       Task Identity (doing the whole piece of work)
d.      Task Siginificance (meaning of work to other)
e.      Feed Back (information on performance)
Aspek-aspek Prilaku dan eficiency dapat menjadi dua hal yang bertentangan.

Unsur ini memiliki kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan. Dengan adanya efisiensi dalam pelaksanaan kerja akan menenutukan spesialisasi yang merupakan kunci dalam desain pekerjaan.
Tiga unsur desain pekerjaan organisasi, yaitu :
1. Pendekatan mekanik, berupaya mengidentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminumkan waktu dan tenaga. Pendekatan ini lebih menekankan pada factor edisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan. 
2. Aliran Kerja, ini dipengaruhi oleh sifat komoditi yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urusan dan keseimbangan pekerjaan.
3. Praktek-praktek kerja, yaitu cara pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa didasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian, atau kontrak kotak serikat kerja karyawan, kesepakatan bersama.

Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
  1. Identitas pekerjaan
  2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
  3. Standar wewenang dan pekerjaan
  4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas 
  5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan
  6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya

Pertimbangan dalam Menyusun Desain Pekerjaan
Inti dalam membuat desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis. Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan (Sunarto, 2005). Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut (Herjanto, 2000) :
1. Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job variety, job identity, dan job significance)
2. Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
3. Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)

Manfaat Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan, 2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim
5. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi

Alasan Perlunya Desain Pekerjaan
-Seringnya terjadi konflik antara kebutuhan dan keinginan karyawan.
-Sifat unik dari setiap karyawan sehingga muncul berbagai perbedaan sikap, kegiatan fisik dan produktivitas  tertentu.
-Perubahan-perubahan lingkungan, organisasi dan perilaku karyawan.
-Kemampuan dan tersedianya karyawan.

Faktor Yang Mempengaruhi Desain Pekerjaan
1. Individu
Individu merupakan sumber daya yang unik karena memiliki pemikiran yang berbeda-beda meskipun berada di suatu organisasi yang sama.
2. Teknologi yang digunakan
Teknologi merupakan salah satu yang bisa menghambat maupun memperlancar kegiatan produksi. Oleh karena itu, teknologi merupakan salah satu faktor yang juga diperhitungkan dalam desain pekerjaan agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
3. Biaya atau Anggaran
Biaya harus dapat seimbang dan optimal digunakan dalam pembiayaan desain pekerjaan. Semuanya harus bisa dilakukan secara efektif dan efisien dalam pembiayaannya
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi memang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan desain pekerjaan. Bagi dunia usaha di Indonesia, peran struktur organisasi terasa semakin penting karena 2 hal, yaitu :
·         Pengawasan dapat dipermudah
·         Ketidakstabilan dunia usaha Indonesia
5. Variabel Internal, seperti :
a.       Manajemen
Manajemen harus dapat bertanggung jawab dengan kebijakan yang diambil dan dapat menyelaraskan kepentingan perusahaan dengan kepentingan pihak lain yang berhubungan.
b.      Karyawan
Hampir dalam semua organisasi, sifat dari tenaga kerja adalah berubah, sebagian karena faktor demografi. Faktor ini akan mengubah pergeseran kepentigan2 konsumsi, produk, biaya, dan pemasaran karena menyangkut segmen pasar yang terus berubah.
c. Stakeholder
Struktur yang mengatur organisasi publik yang besar memungkinkan pemegang saham untuk memengaruhi hak suara. Berbagai pihak yang terkait dalam pengoperasian suatu organisasi diantaranya:
- Pemerintah atas pajak
- Pemegang saham atas nilai organisasi atau deviden serta hak suaranya
- Pemberi pinjaman atas keamanan pengembalian pinjaman organisasi
- Karyawan atas gaji, keadilan dalam kenaikan gaji dan posisi
- Manajer atas bonus dan keadilan dalam penilaian kinerjanya
- Pimpinan puncak atas keamanan jika diambil alih dan remunerasinya 
- Masyarakat atas lingkungan hidup dan public goods yang disediakan pemerintah.
d. Serikat Pekerja
Bila organisasi hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan menganggap karyawan atau serikat buruh sebagai objek produksi maka tujuan efektifitas organisasi akan terhambat. Serikat pekerja berusaha memperjuangkan hak dan melindunginya untuk meningkatkan produktivitas karyawan itu sendiri

KESIMPULAN
Sistem desain kerja adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi dan saling berkaitan untuk meningkatkan kepuasan kerja yang berhubungan dengan produktifitas kerja dan membentuk pekerjaan yang lengkap, agar mencapai efektifitas dan efesiensi kerja. Keberhasilan mendesain pekerjaan dalam suatu organisasi, banyak sedikitnya dipengaruhi oleh factor yang berasal dari dalam organisasi ,maupun faktor dari luar organisasi itu sendiri.
Menurut penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem desain kerja sangat amat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja dalam membentuk pekerjaan yang sempurna agar dapat tercapainya keefektifitasan dan efesiensi kerja. Dalam mendesain pekerjaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi maupun faktor dari luar organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.