Oleh: Nadia Amira Hapsari
ABSTRAK
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting
dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berkaitan dengan
produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan. Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja
seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional. Tujuan dari
desain pekerjaan adalah memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan,
standar pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang
akan dipergunakan.
Masing-masing perusahaan atau organisasi memiliki cara
tersendiri dalam membuat desain pekerjaan untuk setiap karyawannya sesuia
dengan bagiannya masing-masing, di mana dalam penyusunan desain pekerjaan
komunikasi antara atasan dan bawahan merupakan elemen penting yang harus
diperhatikan
PEMBAHASAN
Pengertian Desain
Pekerjaan
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting
dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan
produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan
operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan
memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang
tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang
karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan
dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk
menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000).
Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan
meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur
organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek
kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial.
Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan
balik.
1. Unsur Organisasi
Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas.
Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural,
dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan
tidak akan meningkatkan kemampuan.
2. Unsur Lingkungan
Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan,
dan ketersediaan pegawai.
3. Unsur Prilaku
Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan yang terdiri dari :
a. Autonomy
(Responsibility for work)
b. Task Variety
(use of different skill and ability)
c. Task Identity
(doing the whole piece of work)
d. Task
Siginificance (meaning of work to other)
e. Feed Back
(information on performance)
Aspek-aspek Prilaku dan eficiency dapat menjadi dua hal yang
bertentangan.
Unsur ini memiliki kaitan erat dengan desain pekerjaan yang
efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan.
Dengan adanya efisiensi dalam pelaksanaan kerja akan menenutukan spesialisasi
yang merupakan kunci dalam desain pekerjaan.
Tiga unsur desain pekerjaan organisasi, yaitu :
1. Pendekatan mekanik, berupaya mengidentifikasikan setiap
tugas dalam suatu pekerjaan guna meminumkan waktu dan tenaga. Pendekatan ini
lebih menekankan pada factor edisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
2. Aliran Kerja, ini dipengaruhi oleh sifat komoditi yang
dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urusan dan
keseimbangan pekerjaan.
3. Praktek-praktek kerja, yaitu cara pelaksanaan pekerjaan
yang ditetapkan, ini bisa didasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan,
perjanjian, atau kontrak kotak serikat kerja karyawan, kesepakatan bersama.
Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan
merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja,
bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain
pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
1. Identitas
pekerjaan
2. Hubungan tugas
dan tanggung jawab
3. Standar wewenang
dan pekerjaan
4. Syarat kerja
harus diuraikan dengan jelas
5. Ringkasan
pekerjaan atau jabatan
6. Penjelasan
tentang jabatan dibawah dan diatasnya
Pertimbangan dalam Menyusun Desain Pekerjaan
Inti dalam membuat desain pekerjaan adalah bagaimana membuat
semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis. Desain pekerjaan membantu
dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan
pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana
ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan (Sunarto,
2005). Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut (Herjanto,
2000) :
1. Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama
dengan meningkatkan job variety, job identity, dan job significance)
2. Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan
meningkatkan job significance)
3. Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job
significance)
Manfaat Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen
terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga
menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan,
2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam
desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah
pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut
(Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas
pelayanan menjadi optimal
2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja
secara horizontal dan hirarki
3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga
bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim
5. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan
organisasi
Alasan Perlunya Desain Pekerjaan
-Seringnya terjadi konflik antara kebutuhan dan keinginan
karyawan.
-Sifat unik dari setiap karyawan sehingga muncul berbagai
perbedaan sikap, kegiatan fisik dan produktivitas tertentu.
-Perubahan-perubahan lingkungan, organisasi dan perilaku
karyawan.
-Kemampuan dan tersedianya karyawan.
Faktor Yang Mempengaruhi Desain Pekerjaan
1. Individu
Individu merupakan sumber daya yang unik karena memiliki
pemikiran yang berbeda-beda meskipun berada di suatu organisasi yang sama.
2. Teknologi yang digunakan
Teknologi merupakan salah satu yang bisa menghambat maupun
memperlancar kegiatan produksi. Oleh karena itu, teknologi merupakan salah satu
faktor yang juga diperhitungkan dalam desain pekerjaan agar dapat mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
3. Biaya atau Anggaran
Biaya harus dapat seimbang dan optimal digunakan dalam
pembiayaan desain pekerjaan. Semuanya harus bisa dilakukan secara efektif dan
efisien dalam pembiayaannya
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi memang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan desain pekerjaan. Bagi dunia usaha di Indonesia, peran struktur
organisasi terasa semakin penting karena 2 hal, yaitu :
· Pengawasan
dapat dipermudah
·
Ketidakstabilan dunia usaha Indonesia
5. Variabel Internal, seperti :
a. Manajemen
Manajemen harus dapat bertanggung jawab dengan kebijakan
yang diambil dan dapat menyelaraskan kepentingan perusahaan dengan kepentingan
pihak lain yang berhubungan.
b. Karyawan
Hampir dalam semua organisasi, sifat dari tenaga kerja
adalah berubah, sebagian karena faktor demografi. Faktor ini akan mengubah
pergeseran kepentigan2 konsumsi, produk, biaya, dan pemasaran karena menyangkut
segmen pasar yang terus berubah.
c. Stakeholder
Struktur yang mengatur organisasi publik yang besar
memungkinkan pemegang saham untuk memengaruhi hak suara. Berbagai pihak yang
terkait dalam pengoperasian suatu organisasi diantaranya:
- Pemerintah atas pajak
- Pemegang saham atas nilai organisasi atau
deviden serta hak suaranya
- Pemberi pinjaman atas keamanan pengembalian
pinjaman organisasi
- Karyawan atas gaji, keadilan dalam kenaikan gaji
dan posisi
- Manajer atas bonus dan keadilan dalam penilaian
kinerjanya
- Pimpinan puncak atas keamanan jika diambil alih
dan remunerasinya
- Masyarakat atas lingkungan hidup dan public
goods yang disediakan pemerintah.
d. Serikat Pekerja
Bila organisasi hanya memikirkan kepentingannya sendiri dan
menganggap karyawan atau serikat buruh sebagai objek produksi maka tujuan
efektifitas organisasi akan terhambat. Serikat pekerja berusaha memperjuangkan
hak dan melindunginya untuk meningkatkan produktivitas karyawan itu sendiri
KESIMPULAN
Sistem desain kerja adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi dan saling berkaitan untuk meningkatkan kepuasan kerja yang
berhubungan dengan produktifitas kerja dan membentuk pekerjaan yang lengkap,
agar mencapai efektifitas dan efesiensi kerja. Keberhasilan mendesain pekerjaan
dalam suatu organisasi, banyak sedikitnya dipengaruhi oleh factor yang berasal
dari dalam organisasi ,maupun faktor dari luar organisasi itu sendiri.
Menurut penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
desain kerja sangat amat diperlukan untuk meningkatkan kualitas kerja dalam
membentuk pekerjaan yang sempurna agar dapat tercapainya keefektifitasan dan
efesiensi kerja. Dalam mendesain pekerjaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
berasal dari dalam organisasi maupun faktor dari luar organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.