Friday, May 19, 2023

Kuis 9 : Pengaruh Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai



Abstrak

        Motivasi kerja merupakan suatu dorongan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk memberikan semangat menggunakan kemampuannya. Motivasi kerja menjadi hal yang penting bagi perusahaan khusunya bagi para pegawai. Motivasi kerja memiliki hubungan yang erat dengan kinerja pegawai. Karena semakin kuat motivasi yang diberikan kepada pegawai maka akan semakin meningkat pula kinerja yang dihasilkan pegawai itu sendiri. Dengan meningkatnya kinerja yang dihasilkan para pekerja akan memudahkan perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Pada dasarnya, terdapat beberapa teori motivasi dari para ahli yang perlu diketahui dalam materi ini. Artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pengertian, fungsi, tujuan dan teori – teori mativasi kerja.

Kata kunci: motivasi kerja, fungsi dan tujuan motivasi kerja, kinerja pegawai, teori – teori motivasi.

 

Abstact

        Work motivation is an encouragement given to someone with the intention of encouraging them to use their abilities. Work motivation is important for companies, especially for employees. Work motivation has a close relationship with employee performance. Because the stronger the motivation given to employees, the performance produced by the employees themselves will also increase. With the increased performance produced by workers, it will be easier for companies to achieve success. Basically, there are several theories of motivation from experts that need to be known in this material. This article is expected to provide an understanding of the meaning, function, purpose and theories of work motivation.

Keywords: work motivation, function and purpose of work motivation, employee performance, motivational theories.

 

Pendahuluan

        Menurut Andika, dkk (2019), Motivasi merupakan salah satu hal yang mempengaruhi prilaku manusia, motivasi disebut juga sebagai pendorong, keinginan, pendukung atau kebutuhan - kebutuhan yang dapat membuat seseorang bersemangat dan termotivasi untuk mengurangi serta memenuhi dorongan diri sendiri, sehingga dapat bertindak dan berbuat menurut cara-cara tertentu yang akan membawa ke arah yang optimal. Motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Karena pada umumnya pegawai akan memiliki produktivitas kerja yang tinggi apabila perusahaan mendukung pelaksanaan tugas mereka. Karena dukungan kerja yang baik akan mempengaruhi pelaksanaan tugas pegawai dalam suatu perusahaan. Dalam rangka mendukung pelaksanaan kerja pegawai, perusahaan dapat memberikan misalnya bonus kepada pegawai agar mereka memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja.

 

Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil dari uraian pendahuluan di atas, antara lain:

  1. Apa yang dimaksud dengan motivasi kerja?
  2. Apa fungsi dan tujuan motivasi bagi para pekerja?
  3. Apa saja teori – teori motivasi?

 

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan pada penulisan ini, antara lain:

  1. Untuk mengetahui definisi motivasi kerja
  2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan adanya motivasi bagi para pekerja
  3. Untuk mengetahui penerapan teori – teori motivasi kerja

 

Pembahasan

a.) Pengertian motivasi kerja

Menurut Rahayu (2017), motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi, menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang pegawai membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh terhadap semangat kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja.

Rahayu (2017) juga menambahkan bahwa motivasi erat kaitannya dengan timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan. Ada hubungan yang kuat antara kebutuhan motivasi, perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan kerja kinerja. Karena setiap perubahan senantiasa berkat adanya dorongan motivasi. Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karenanya perbuatan tersebut terarah pencapaian tujuan tertentu yang pada akhirnya disebut sebagai kinerja pegawai. Jadi, Semakin kuat motivasi atau dorongan yang diberikan oleh pimpinan kepada pegawai maka akan semakin maksimal kinerja yang dihasilkan oleh pegawai itu sendiri.

Ghozali (2017) menerangkan bahwa istilah motivasi memiliki pengertian yang beragam baik yang berhubungan dengan perilaku individu maupun perilaku organisasi. Namun, apapun pengertiannya, motivasi merupakan unsur penting dalam diri manusia yang berperan mewujudkan keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan manusia.


b.) Fungsi dan tujuan motivasi kerja

Sudirman (2007), mendefinisikan fungsi motivasi terdapat 3, yakni:

  1. Mendorong individu untuk melakukan sesuatu, motivasi dalam hal ini yaitu motor penggerak melalui masing-masing aktivitas yang akan dikerjakan.
  2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang akan diwujudkan, sehingga motivasi bisa memberikan aktivitas serta arah yang harus dikerjakan selaras pada rumusan tujuannya.
  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menetapkan tindakan-tindakan apa yang harus dikerjakan yang selaras untuk mewujudkan tujuan, dengan menyisihkan tindakan-tindakan yang tidak berguna untuk tujuan tersebut.

Menurut Hasibuan (1999) pemberian motivasi pada pegawai bertujuan untuk:

a)      mendorong gairah dan semangat kerja pegawai; 

b)      meningkatkan moral dan kepuasan kerja; 

c)      meningkatkan produktivitas kerja; 

d)      mempertahankan loyalitas dan kestabilan serta menurunkan tingkat absensi karyawan; dan 

e)      meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

 

c.) Teori – teori motivasi

1.      Teori Hirarki Kebutuhan Maslow    

    Dewi (dalam Maslow, 1954) Seorang psikolog bernama Abraham Maslow memperkenalkan Hierarki Kebutuhan Maslow dalam makalahnya yang berjudul A Theory of Human Motivation pada jurnal Psychological Review tahun 1943. Menurut Maslow, manusia akan berusaha memenuhi tingkatan kebutuhan paling dasar terlebih dahulu, setelah tingkatan paling dasar terpenuhi, maka  manusia  akan termotivasi untuk memikirkan pemenuhan kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi.

2.      Teori ERG

        Teori ERG dikembangkan oleh Clayton Paul Alderfer. Teori ini menguraikan bahwa terdapat tiga kebutuhan manusia yang mendorong seseorang untuk bertindak. Kebutuhan tersebut adalah: kebutuhan akan eksistensi (Existense), kebutuhan untuk berhubungan dan berinteraksi antar manusia dengan manusia lain (Relatedness), dan kebutuhan seseorang untuk berkembang (Growth). Teori  motivasi  ERG  ini  dapat  dikatakan  sebagai  bentuk sederhana dari Teori Kebutuhan Maslow.

3.      Teori Dua Faktor

        Dewi (dalam Bassett-Jones & Lloyd, 2005) Teori Dua Faktor dikembangkan oleh Frederich Herzberg. Teori ini memaparkan bagaimana kepuasan kerja dan kesehatan mental karyawan dapat dipengaruhi oleh motivasi seseorang di tempat ia bekerja. Dalam teori yang dikembangkan oleh Herzberg bersama dengan mahasiswanya ini, disebutkan bahwa dalam melakukan pekerjaan, motivasi seorang karyawan dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor motivator dan faktor hygiene.

4.      Teori X dan Teori Y

         Dewi (dalam McGregor, 2006) Teori X dan Teori Y juga dikenal dengan Teori Motivasi Douglas McGregor. Teori ini dikembangkan oleh Douglas McGregor pada tahun 1960, dan telah digunakan dalam manajemen sumber daya manusia, perilaku organisasi, komunikasi organisasi dan pengembangan organisasi. Teori ini mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi.

5.      Teori Motivasi Prestasi

        Dewi (dalam Melayu, 1996), Teori ini disebut juga dengan Teori Tiga Kebutuhan (Three Needs Theory), yang dikemukakan oleh David McClelland pada tahun 1960-an. Three Needs Theory mengatakan bahwa terdapat tiga kebutuhan yang akan mempengaruhi tindakan seseorang. Ketiga kebutuhan tersebut yaitu: kebutuhan untuk memperoleh sebuah pencapaian atau suatu prestasi (achievement), kebutuhan untuk  memiliki kekuasaan  (power),  dan  kebutuhan  untuk  terhubung dengan orang lain (affiliate).

6.      Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)

            Dewi (dalam Locke  &  Latham,  2002), Goal Setting Theory yang dikemukakan oleh Edwin Locke pada tahun 1968, menyatakan pentingnya tujuan dalam melaksanakan suatu kegiatan. Menurut  Goal  Setting  Theory,  tujuan  yang  ingin  dicapai mempengaruhi kegigihan seseorang dalam bertindak. Ketika suatu tujuan jelas, bisa dipahami, memiliki manfaat, maka seseorang akan bekerja lebih keras agar dapat mencapai tujuannya. Sebaliknya, ketika sebuah tujuan sulit untuk dipahami, maka seseorang akan enggan untuk melakukan sesuatu. Penetapan tujuan mempengaruhi ranah kognitif seseorang, namun berdampak pada keperluan praktis. 

7.      Teori Harapan

            Dewi (dalam Melayu, 1996) Teori Harapan (Expectancy Theory) dicetus oleh Victor H. Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya “Work and Motivation”. Ia mengemukakan bahwa harapan yang ingin dicapai seseorang akan mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Teori ini menyatakan bahwa semakin besar harapan seseorang akan suatu hasil yang ingin didapatkan, maka akan semakin besar pula motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu.

8.      Teori Penguatan

          Dewi (dalam Triwahyuni et al., 2019) Teori Penguatan dikemukakan oleh B. F. Skinner (1904-1990)  dan rekan-rekannya, dan dikenal dengan Reinforcement Theory of Motivation. Menurut Skinner, tindakan seseorang dipengaruhi oleh konsekuensi yang akan diperoleh. Dasar teori ini adalah pada hukum pengaruh, yaitu anggapan bahwa manusia akan kembali melakukan tindakan yang mendapatkan konsekuensi positif, dan tidak akan mengulangi tindakan yang memiliki konsekuensi negatif.

9.      Teori Keadilan

            Dewi (dalam Siagian, 2013) Teori keadilan memiliki pemikiran bahwa manusia didorong untuk memperoleh keadilan dengan cara menghilangkan kesenjangan. Kesenjangan tersebut adalah ketidaksesuaian antara usaha yang telah diberikan bagi organisasi dibandingkan imbalan yang diberikan oleh organisasi. Hal ini berarti, jika seorang karyawan menganggap bahwa usaha yang dilakukan, tidak mendapatkan imbalan yang sesuai, maka akan terjadi dua kemungkinan: 1) seseorang akan berusaha mendapatkan imbalan yang sesuai dengan usahanya, atau 2) mengurangi usaha atas pekerjaannya.

10.  Teori Social Cognition

        Dewi (dalam Andjarwati, 2015) Tujuan motivasi ini mempertegas bahwa setiap perusahaan harus memperhatikan motivasi karyawannya agar tujuan organisasi dapat tercapai melalui produktivitas yang optimal dari para karyawan. Selain itu, pengidentifikasian motivasi karyawan dapat membantu perusahaan memberikan imbalan yang sesuai bagi karyawan serta memberikan kepuasan kerja bagi karyawan.

 

Kesimpulan

            Motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi, menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Motivasi erat kaitannya dengan timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan. Motivasi memiliki pengertian yang beragam baik yang berhubungan dengan perilaku individu maupun perilaku organisasi. Namun, apapun pengertiannya, motivasi merupakan unsur penting dalam diri manusia yang berperan mewujudkan keberhasilan dalam usaha atau pekerjaan manusia.

 

Daftar Pustaka

Andika, Rindi., Widjarnako, Bambang., Ahmad, Rizal. 2019. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Persaingan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Jurnal Manajemen Tools, Vol 11, No. 1 Juni 2019. Medan : Universitas Pembangunan Panca Budi.

Dewi, Novia Sandra. 2021. Pengantar Manajemen (Teori dan Konsep) – Teori Motivasi. Bandug, CV. Media Sains Indonesia.

Ghozali, Imam. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjar. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No. 1, Maret 2017, hal 130 – 137. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjar. 

Malayu S.P. Hasibuan. 1999. Organisasi dan Motivasi, Dasar-Dasar Peningkatan Produktivitas, Jakarta: Bumi Aksara.

Rahayu, Krisnawati Wiji. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. Ekonomia. Samarinda : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

Sudirman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, h.85

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.