Monday, May 8, 2023

OMPI Kuis 8 - Membentuk Budaya Organisasi yang Berkelanjutan melalui Kepemimpinan yang Inovatif

Oleh : Ika Devi Mayang Sari

Gambar 1. Mind Mapping Artikel Berjudul Membentuk Budaya Organisasi yang Berkelanjutan melalui Kepemimpinan yang Inovatif

 

Abstrak

Artikel ini membahas pentingnya membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat. Tujuannya adalah untuk menjelaskan konsep dan pentingnya budaya organisasi yang berkelanjutan serta mengidentifikasi karakteristik kepemimpinan yang inovatif dalam membentuknya. Selain itu, artikel ini juga memberikan solusi bagi organisasi dalam mengatasi tantangan dan hambatan dalam membangun budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif. Metodologi yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur/tinjauan pustaka dan review video. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa kepemimpinan yang inovatif berkontribusi secara signifikan dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan, dan strategi dan praktik kepemimpinan yang inovatif dapat digunakan untuk membangun budaya organisasi yang berkelanjutan. Artikel ini memiliki implikasi praktis bagi manajemen organisasi dalam mengembangkan kepemimpinan yang inovatif dan berkelanjutan.

Kata Kunci: Budaya, Organisasi, kepemimpinan, inovatif, keberlanjutan, strategi, tantangan.

Abstract

This article discusses the importance of forming a sustainable organizational culture through innovative leadership in the era of globalization and increasingly fierce competition. The aim is to explain the concept and importance of sustainable organizational culture and identify the characteristics of innovative leadership in shaping it. In addition, this article also provides solutions for organizations in overcoming challenges and obstacles in building a sustainable organizational culture through innovative leadership. The methodology used in writing this article is a literature study/literature review and video review. The results of the discussion show that innovative leadership contributes significantly to shaping a sustainable organizational culture, and innovative leadership strategies and practices can be used to build a sustainable organizational culture. This article has practical implications for organizational management in developing innovative and sustainable leadership.

Keywords: Culture, Organization, leadership, innovative, sustainability, strategy, challenge.

 

I.          Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor eksternal, tetapi juga oleh faktor-faktor internal seperti budaya organisasi. Budaya organisasi yang kuat dan berkelanjutan dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi sebuah organisasi dalam jangka panjang. Namun, dalam lingkungan yang terus berkembang dan berubah, kepemimpinan yang inovatif diperlukan untuk membentuk dan mempertahankan budaya organisasi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang pentingnya membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Abbas et al. (2021), kepemimpinan yang inovatif dapat mempengaruhi budaya organisasi secara positif. Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa kepemimpinan yang inovatif berkontribusi secara signifikan dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan jangka panjang, kinerja yang baik, dan kepuasan karyawan yang tinggi. Hasil studi ini menunjukkan betapa pentingnya peran kepemimpinan yang inovatif dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan.

Berdasarkan hasil studi tersebut, maka diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dan pentingnya budaya organisasi yang berkelanjutan bagi keberhasilan jangka panjang suatu organisasi. Selain itu, juga perlu dipahami karakteristik kepemimpinan yang inovatif dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan, serta strategi dan praktik kepemimpinan yang inovatif yang dapat digunakan dalam membangun budaya organisasi yang berkelanjutan. Selain itu, tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi oleh kepemimpinan dalam membangun budaya organisasi yang berkelanjutan juga perlu diperhatikan, dan bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut. Dengan pemahaman tersebut, organisasi dapat mengembangkan kepemimpinan yang inovatif dan berkelanjutan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara rinci mengenai hal-hal tersebut.

B.    Rumusan Masalah

1.     Bagaimana konsep dan pentingnya budaya organisasi yang berkelanjutan bagi keberhasilan jangka panjang suatu organisasi

2.     Apa saja karakteristik kepemimpinan yang inovatif dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan?

3.     Bagaimana strategi dan praktik kepemimpinan yang inovatif dapat digunakan dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan?

4.     Bagaimana organisasi dapat mengatasi tantangan dan hambatan dalam membangun budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif?

5.     Apa implikasi praktis dari artikel ini bagi manajemen organisasi dalam mengembangkan kepemimpinan yang inovatif dan berkelanjutan?

C.    Tujuan

Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan konsep dan pentingnya budaya organisasi yang berkelanjutan serta mengidentifikasi karakteristik kepemimpinan yang inovatif dalam membentuknya. Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk memberikan solusi bagi organisasi dalam mengatasi tantangan dan hambatan dalam membangun budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif. Terakhir, artikel ini akan memberikan implikasi praktis bagi manajemen organisasi dalam mengembangkan kepemimpinan yang inovatif dan berkelanjutan.

D.    Metodologi

Metodologi yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur/tinjauan pustaka dan review video. Data diperoleh melalui pencarian artikel ilmiah dan literatur terkait dari Google Scholar dan sumber-sumber online lainnya, seperti jurnal ilmiah, buku, dan dokumen-dokumen terkait. Selain itu, video dari sumber-sumber terpercaya juga dijadikan referensi dalam penulisan artikel ini. Data yang diperoleh akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskripsi naratif dan sintesis untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

II.        Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa budaya organisasi yang berkelanjutan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang suatu organisasi (Sutrisno, 2020). Adisasmito (2019) menekankan bahwa budaya organisasi yang kuat dapat menjadi sumber keunggulan bersaing. Untuk membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan, dibutuhkan kepemimpinan yang inovatif. Abbas et al. (2021) menemukan bahwa kepemimpinan inovatif dapat berperan penting dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan melalui pengembangan dan penggunaan strategi inovatif.

Setyadi dan Suharto (2019) menemukan bahwa kepemimpinan inovatif memiliki pengaruh positif langsung terhadap budaya organisasi yang berkelanjutan dan pengaruh tidak langsung melalui kinerja karyawan sebagai mediator. Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan inovatif tidak hanya berperan dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan, tetapi juga dalam meningkatkan kinerja karyawan. Prihatini dan Adawiyah (2019) menyajikan sebuah kerangka konseptual yang mengidentifikasi karakteristik kepemimpinan inovatif yang berkontribusi pada pembangunan budaya organisasi yang berkelanjutan, seperti keterbukaan, keberanian, dan pemikiran jangka panjang.

Dalam praktiknya, pembentukan budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan inovatif dapat dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan. Menurut Abbas et al. (2021), beberapa tantangan yang dihadapi termasuk kurangnya dukungan organisasi, kurangnya sumber daya, dan kurangnya keterlibatan karyawan dalam proses perubahan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi dan praktik kepemimpinan inovatif yang tepat untuk mengatasi tantangan ini. Artikel ini dapat memberikan implikasi praktis bagi manajemen organisasi dalam mengembangkan kepemimpinan inovatif dan berkelanjutan untuk membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan dan meningkatkan kinerja karyawan serta keberhasilan jangka panjang organisasi.

III.      Pembahasan

A.    Konsep dan Pentingnya Budaya Organisasi yang Berkelanjutan

Budaya organisasi yang berkelanjutan adalah pola perilaku yang diterima dan dibagikan oleh anggota organisasi yang mempromosikan pengembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang dalam jangka panjang. Abbas, Nurunnabi, Abro, dan Khan (2021) menjelaskan bahwa budaya organisasi yang berkelanjutan memperhatikan dampak positif dan negatif dari kegiatan organisasi terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sementara itu, Adisasmito (2019) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah kumpulan nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang dianut dan dijalankan oleh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Urgensi Budaya Organisasi Dalam Tumbuh Kembangnya Perusahaan (Solikhah, 2022)

Pentingnya budaya organisasi yang berkelanjutan bagi keberhasilan jangka panjang suatu organisasi dapat dilihat dari peningkatan kepuasan dan motivasi karyawan, peningkatan loyalitas pelanggan, dan peningkatan reputasi organisasi di mata publik. Sutrisno (2020) menekankan bahwa budaya organisasi yang baik dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan karena memberikan panduan dan harapan yang jelas mengenai perilaku dan etika kerja. Selain itu, budaya organisasi yang berkelanjutan dapat membantu organisasi menghadapi tantangan sosial dan lingkungan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi manajemen organisasi untuk memperhatikan budaya organisasi yang berkelanjutan sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang.

B.    Karakteristik Kepemimpinan yang Inovatif

Kepemimpinan yang inovatif adalah konsep yang mengacu pada kemampuan seorang pemimpin untuk menciptakan, mengembangkan, dan menerapkan ide-ide baru untuk menghadapi tantangan organisasi. Menurut Rachmawati (2021), kepemimpinan yang inovatif membutuhkan keterampilan dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi ide-ide baru. Seorang pemimpin yang inovatif tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses pencapaian hasil tersebut. Oleh karena itu, kepemimpinan yang inovatif lebih menekankan pada pengembangan kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan tim dalam menciptakan solusi yang baru dan inovatif.

Kepemimpinan yang inovatif memiliki hubungan erat dengan pembentukan budaya organisasi yang berkelanjutan. Menurut Haryanto et al. (2020), pemimpin yang inovatif dapat membantu menciptakan budaya organisasi yang berorientasi pada inovasi dan pemecahan masalah. Sebuah budaya organisasi yang inovatif dan berkelanjutan dapat membantu organisasi menghadapi perubahan yang tidak terduga dan memperkuat posisi organisasi di pasar yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, kepemimpinan yang inovatif dapat membantu organisasi menciptakan lingkungan yang memungkinkan karyawan untuk berkembang dan berinovasi secara kontinu, sehingga membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan.

Dalam menciptakan budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif, penting untuk memperhatikan pengembangan karyawan. Menurut Setiawan et al. (2019), pemimpin yang inovatif harus mendorong pengembangan keterampilan dan pengetahuan karyawan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses inovasi. Dalam hal ini, kepemimpinan yang inovatif tidak hanya bertindak sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai mentor dan pelatih. Dengan demikian, karyawan akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan kontribusi mereka dalam menciptakan budaya organisasi yang inovatif dan berkelanjutan.

C.    Strategi dan Praktik Kepemimpinan yang Inovatif

Untuk membentuk budaya organisasi yang inovatif dan berkelanjutan, terdapat beberapa strategi dan praktik kepemimpinan yang dapat diterapkan. Menurut Prabawati et al. (2019), strategi dan praktik tersebut meliputi memberikan kebebasan kreativitas dan eksperimen kepada karyawan, memfasilitasi kolaborasi antar-departemen, memperkenalkan teknologi dan metode baru, dan mendorong partisipasi karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini, kepemimpinan yang inovatif memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan terjadinya inovasi dan pengembangan kreativitas karyawan.

Contoh dari strategi dan praktik kepemimpinan yang inovatif dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan dapat dilihat dari studi kasus pada PT Sarihusada Generasi Mahardhika. Menurut Iswandi et al. (2019), salah satu praktik kepemimpinan yang inovatif yang dilakukan oleh perusahaan adalah memberikan program inovasi bagi karyawan, yang memungkinkan karyawan untuk memberikan ide-ide baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Selain itu, perusahaan juga mendorong kolaborasi antar-departemen melalui program cross-functional team, yang bertujuan untuk menciptakan solusi yang terintegrasi dan komprehensif untuk masalah organisasi.

Studi kasus lainnya adalah pada PT XYZ, di mana kepemimpinan yang inovatif diterapkan melalui strategi memperkenalkan teknologi dan metode baru. Menurut Prasetyo et al. (2018), perusahaan berhasil menciptakan budaya inovasi dengan memperkenalkan teknologi dan metode baru dalam produksi. Selain itu, perusahaan juga memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada karyawan dalam mengimplementasikan teknologi dan metode baru tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan budaya organisasi yang inovatif dan berkelanjutan yang mampu menghadapi tantangan perubahan pasar yang semakin kompetitif.

D.    Tantangan dan Hambatan

Membangun budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan inovatif tidaklah mudah. Tantangan dan hambatan yang dihadapi organisasi dalam menciptakan budaya yang berkelanjutan melalui kepemimpinan inovatif antara lain adalah kekurangan sumber daya manusia yang kreatif, kurangnya dukungan dan perhatian dari pimpinan terhadap inovasi, kurangnya komunikasi dan kolaborasi antar departemen, dan juga hambatan teknologi dan birokrasi. Abbas et al. (2021) menyatakan bahwa organisasi perlu menghadapi tantangan ini dengan meningkatkan keterlibatan karyawan dalam proses inovasi, meningkatkan komunikasi antar departemen, dan juga menumbuhkan budaya yang mendukung inovasi. Selain itu, organisasi juga harus memfasilitasi sumber daya dan lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya inovasi di tempat kerja.

Untuk mengatasi tantangan dan hambatan dalam membangun budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan inovatif, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Menurut Prabawati et al. (2019), organisasi dapat menggunakan strategi kepemimpinan inovatif seperti memberikan pelatihan inovasi kepada karyawan, membentuk tim inovasi, memberikan reward dan pengakuan atas ide-ide inovatif yang dihasilkan oleh karyawan, serta membuka ruang diskusi dan kolaborasi antar departemen. Selain itu, organisasi juga perlu menciptakan budaya yang mendukung inovasi dengan memperhatikan faktor-faktor seperti kebebasan dalam berekspresi, kepercayaan antar karyawan, dan pemberian reward dan pengakuan atas kontribusi inovatif. Hal ini sejalan dengan temuan Sutrisno (2020) yang menyatakan bahwa keberhasilan organisasi dalam menciptakan budaya yang mendukung inovasi sangat dipengaruhi oleh peran pimpinan yang mampu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan mengembangkan kemampuan inovatif karyawan.

Dalam studi kasus PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Iswandi et al. (2019) menemukan bahwa implementasi kepemimpinan inovatif dalam menciptakan budaya organisasi yang berkelanjutan memerlukan kesadaran dan komitmen pimpinan serta dukungan dari seluruh karyawan. Pimpinan perlu memberikan support dan lingkungan yang kondusif bagi karyawan untuk berinovasi, serta memotivasi karyawan dengan memberikan penghargaan dan insentif bagi ide-ide inovatif yang berhasil diimplementasikan. Selain itu, Sarihusada juga membentuk tim inovasi yang bertugas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide inovatif di seluruh departemen. Dengan strategi dan praktik kepemimpinan inovatif seperti ini, Sarihusada berhasil menciptakan budaya yang mendukung inovasi dan berkelanjutan di tempat kerja.

E.     Implikasi Praktis

Artikel ilmiah ini memberikan beberapa implikasi praktis yang dapat diaplikasikan oleh organisasi. Pertama, organisasi perlu memperhatikan pentingnya keberadaan seorang pemimpin yang inovatif dalam menciptakan budaya inovasi. Pemimpin inovatif dapat memberikan dorongan dan inspirasi kepada karyawan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru yang dapat memperbaiki kinerja organisasi.

Kedua, organisasi perlu menerapkan kebijakan yang mendukung pengembangan budaya inovasi, seperti memberikan ruang dan waktu yang cukup bagi karyawan untuk bereksperimen dan mengembangkan ide-ide inovatif mereka. Organisasi juga dapat memberikan penghargaan dan pengakuan kepada karyawan yang berhasil menghasilkan ide-ide inovatif yang dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

Ketiga, organisasi perlu mengintegrasikan budaya inovasi dalam seluruh aspek operasionalnya, mulai dari rekrutmen karyawan hingga evaluasi kinerja. Hal ini dapat dilakukan dengan menyaring calon karyawan yang memiliki kemampuan inovatif dan memasukkan budaya inovasi dalam penilaian kinerja karyawan.

Dalam keseluruhan, keberadaan pemimpin inovatif dan penerapan kebijakan yang mendukung pengembangan budaya inovasi dapat membantu organisasi dalam menciptakan budaya organisasi yang berkelanjutan. Dengan adanya budaya inovasi yang kuat, organisasi dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan mempertahankan posisinya di pasar yang semakin kompetitif.

IV.     Penutup

A.    Kesimpulan

Budaya organisasi yang berkelanjutan adalah pola perilaku yang mempromosikan pengembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang dalam jangka panjang. Penting bagi manajemen organisasi untuk memperhatikan budaya organisasi yang berkelanjutan sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang. Kepemimpinan yang inovatif dapat membantu menciptakan budaya organisasi yang berorientasi pada inovasi dan pemecahan masalah. Kepemimpinan yang inovatif lebih menekankan pada pengembangan kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan tim dalam menciptakan solusi yang baru dan inovatif.

Strategi dan praktik kepemimpinan yang inovatif meliputi: memberikan kebebasan kreativitas dan eksperimen kepada karyawan, memfasilitasi kolaborasi antar-departemen, memperkenalkan teknologi dan metode baru, dan mendorong partisipasi karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Implementasi budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif dapat membantu organisasi menghadapi perubahan yang tidak terduga dan memperkuat posisi organisasi di pasar yang semakin kompetitif.

B.    Saran

Saran untuk artikel ilmiah selanjutnya adalah untuk menyertakan studi kasus yang konkrit dan detail tentang organisasi yang berhasil mengembangkan budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif. Studi kasus ini dapat memberikan inspirasi dan contoh praktis bagi manajemen organisasi untuk mengembangkan kepemimpinan yang inovatif dan berkelanjutan. Selain itu, penelitian lebih lanjut juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam membentuk budaya organisasi yang berkelanjutan melalui kepemimpinan yang inovatif.

 

Daftar Pustaka

Abbas, J., Nurunnabi, M., Abro, M. M. Q., & Khan, A. (2021). The role of innovative leadership in sustainable organizational culture: A systematic review. Journal of Cleaner Production, 281, 125300.https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.125300.

Adisasmito, A. S. (2019). Budaya Organisasi sebagai Sumber Keunggulan Bersaing. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 15(2), 105-113.https://doi.org/10.30595/jbm.v15i2.4229.

Haryanto, A., Kusumawardhani, N. A., & Yuniawan, A. (2020). The Impact of Innovative Leadership on Sustainable Organizational Culture. KnE Social Sciences, 4(15), 67-78.

Iswandi, E., Fikria, R., & Candra, A. (2019). Implementation of Innovative Leadership to Create Sustainable Organizational Culture: A Case Study on PT Sarihusada Generasi Mahardhika. International Journal of Scientific and Technology Research, 8(9), 52-57.

Kurniawan, M. A., Rahardjo, K., & Sudrajat, A. (2019). Kepemimpinan Inovatif untuk Menciptakan Budaya Organisasi yang Berkelanjutan pada Perusahaan Perbankan. Jurnal Manajemen dan Organisasi, 7(1), 25-35.

Prabawati, A. R., Handayani, A. D., & Lestari, P. (2019). Strategi Kepemimpinan Inovatif dalam Membentuk Budaya Organisasi yang Berkelanjutan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 21(1), 52-61.

Prasetyo, A. P., Nurmalia, R., & Yusuf, M. (2018). Strategi Kepemimpinan Inovatif dalam Membentuk Budaya Inovasi di Perusahaan: Studi Kasus PT XYZ. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 5(1), 15-25.

Prihatini, R., & Adawiyah, R. (2019). The Role of Innovative Leadership in Building Sustainable Organization: A Conceptual Framework. The 1st Annual International Conference on Business, Economics and Social Science (ICBES 2019). Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/icbes-19.2019.7.

Rachmawati, S. (2021). Kepemimpinan Inovatif: Konsep, Kepentingan, dan Implementasinya dalam Organisasi. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 22(1), 1-11.

Setiawan, A., Wijayanti, D., & Anggraeni, F. (2019). Kepemimpinan Inovatif dalam Meningkatkan Budaya Inovasi dan Kinerja Karyawan pada Industri Kreatif. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 21(2), 111-120.

Setyadi, H., & Suharto, E. (2019). The Effect of Innovative Leadership on Sustainable Organizational Culture with Employee Performance as Mediation Variable. Journal of Economics, Business & Accountancy Ventura, 22(1), 67-76. https://doi.org/10.14414/jebav.v22i1.1738.

Solikhah, U. N., & A. Afia. (2022). Urgensi Budaya Organisasi Dalam Tumbuh-Kembangnya Perusahaan. Diakses melalui link https://youtu.be/0c8046nCyts

Sutrisno, E. (2020). Budaya Organisasi dan Keberhasilan Organisasi. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 23(2), 61-74. http://dx.doi.org/10.24912/jeb.v23i2.6647.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.