Oleh: Waskito Sandy Utomo (@AA09-waskito)
abstrak
Pembuatan artikel ini bermaksud untuk mempelajari dan
mengetahui tentang kepemimpinan, baik kepemimpinan diri sendiri atau dalam
sebuah organisasi. Adapun informasi yang saya dapatkan terkait tentang
kepemimpinan ini dari internat. Dalam sumber tersebut dijelaskan tentang kepemimpinan
baik memimpin diri sendiri maupun organisasi.
Kata kunci: artikel,kepemimpinan,diri sendiri, oraganisasi
Abstract
Making this article intends to learn and know about
leadership, both self-leadership or in an organization. As for the information
I got related to this leadership from the internet. In this source, it is
explained about leadership, both leading oneself and the organization.
Keywords: articles, leadership, self, organization
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kepemimpinan
secara sederhana adalah proses untuk membawa orang[1]orang atau organisasi
yang dipimpinya menuju suatu tujuan (goal) yang jelas. Seorang pemimpin
bertugas merumuskan visi komunitasnya, kemudian menciptakan kondisi yang
membuat komunitas atau organisasi bergerak menuju visi tersebut. Sementara
seorang pemipin dan pengikutnya bergerak, terdapat proses perubahan atau
transformasi. Kemampuan untuk menimbulkan gerak dan transformasi tersebut
berakar pada kepercayaan.
Permasalahan
1.
Apa
itu kepemimpinan?
2.
Seperti
apa kepemimpinan dalam diri sendiri?
3.
Seperti
apa kepemimpinan dalam organisasi?
4.
Fungsi
dari kepemimpinan?
Tujuan
1.
Mengetahui
apa itu kepemimpinan
2.
Mengenal
kepemimpinan dalam diri sendiri
3.
Mengetahui
kepemimpinan dalam organisasi
4.
Mengetahui
fungsi dari adanya kepemimpinan
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
A.
Kepemimpinan
Dalam
artikel yang ditulis oleh Wahyu menjelaskan Kepemimpinan secara
sederhana adalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang
dipimpinya menuju suatu tujuan (goal) yang jelas. Tanpa visi kepemimpinan tidak
ada artinya sama sekali. John Maxwell dalam bukunya yang berjudul Developing
the Leaders Around You, menunjukkan keberhasilan seorang pemimpin sangat
tergantung dari kemampuannya untuk membangun orang-orang disekitarnya, karena
keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung dari potensi sumber daya manusia
dalam organisasi tersebut. Jika sebuah organisasi atau masyarakat mempunyai
banyak anggota dengan kualitas pemimpin, organisasi atau bangsa tersebut akan
berkembang dan menjadi kuat.
Menurut Goleman dkk, tugas yang
mendasar dari seorang pemimpin adalah untuk mengedepankan perasaan yang baik
(good feeling) dalam diri orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan dalam
suatu komunitas akan menentukan bagaimana struktur, sistem dan budaya
dipelihara dan dikembangkan sehingga terjadi gerak bersama untuk mencapai misi
komunitas tersebut.
B.
Memimpin Diri Sendiri
Kita semua adalah pemimpin dan kita
akan disoal berkenan apa yang kita pimpin. Walaupun tidak menjadi pemimpin
kepada individu ataupun organisasi, nammun kita pasti merupakan pemimpin kepada
diri kita sendiri.
Dalam buku yang berjudul “memimpin
diri sendiri” kepemimpinan diri adalah proses seseorang individu menggunakan
kekuatan dan kemahiran akal fikiran serta potensinya secara menyeluruh. Seseorang
yang mempunyai kepemimpinan diri juga mampu mengelak unsur-unsur yang tidak
bersesuaian mempengaruhi dirinya.
Membangun kepemipinan diri
menyangkut prinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia: fisik,
mental, emosi dan spiritual. Untuk menjadi pemimpin yang baik, maka kita perlu
bermula dari bawah iaitu belajar memimpin diri kita sendiri. Kita perlu
sentiasa bermuhasabah terhadap perlakuan diri sendiri dan hendaklah sentiasa
cuba memperbaiki diri kita sendiri sebelum kita cuba memimpin tangan orang
lain. Beberapa aspek dalam usaha memimpin diri sendiri adalah:
1.
Seorang pemimpin perlu belajar mendidik
hati untuk ikhlas dengan takdir, tanggung jawab dan ujian yang diberikan
kepadanya.
2.
Seorang pemimpin hendaklah sentiasa
bertakwa yaitu melaksanakan segala perintah Allah SWT dan tanggung jawab yang
diamanahkan kepadanya dengan hati yang ikhlas semata-mata kerana Allah SWT
3.
Seorang pemimpin yang baik hendaklah
bercakap perkara yang baik dan berfaedah, berbudi bahasa dan bersopan santun
dalam tutur katanya, ikhlas dalam memberi nasihat, berani memberi nasihat ke
arah kebaikan, mencegah rakan daripada melakukan keburukan atau kemungkaran
serta berani berkata benar.
4.
Mendidik hati untuk meningkatkan keimanan
melalui kesabaran - Untuk menjadi pemimpin yang disegani, perlulah mendidik
hati supaya sentiasa sabar dalam menghadapi apa jua situasi, karenah, dugaan
dan cabaran.
5.
Seorang pemimpin hendaklah sentiasa
berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemahirannya sama ada ilmu dunia
mahupun ilmu akhirat.
C.
Kepemimpinan
dalam Organisasi
Menurut
Mulyadi dan Rivai (2009) dalam organisasi terdapat pihak-pihak yang saling
terkait antara lain pemimpin sebagai atasan, dan pegawai atau karyawan sebagai
bawahan. Pentingnya kepemimpinan dalam organisasi menurut Suranta (2002)
dikarenakan pemimpin memiliki peran strategis dalam usaha mencapai tujuan
organisasi sesuai visi dan misi organisasi. Siagian (2002) mengutarakan bahwa
Kepemimpinan merupakan individu yang menduduki suatu jabatan tertentu dimana
individu tersebut memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain yakni bawahannya untuk berfikir dan bertindak sehingga
melalui perilaku yang positif tersebut dapat memberikan kontribusi dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Dalam sebuah organisasi selau
terdapat seorang pemimpin namun disisi lain pemimpin juga disebut seorang
manajer. Kedua istilah tersebut tentu berbeda karena manajemen lebih pada
pengaturan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengendalian. Robbins
(2003) menjelaskan terkait manajer yaitu berkenaan dengan mengatasi suatu
kerumitan dan kepemimpinan berkenaan untuk mengatasi perubahan. Hal tersebut
mempertegas bahwa kepemimpinan berkaitan dengan visi di masa yang akan datang,
sedangkan manajemen berkaitan dalam implementasi visi dan strategi yang buat
oleh para pemimpin.
Pemimpin yang baik, yang ideal bagi
organisasi, dicerminkan dari ciri-ciri yang dimilikinya. Memilih seseorang
untuk dijadikan sebagai seorang pemimpin tidak boleh dilakukan secara
sembarangan. Seseorang yang akan dipilih sebagai pemimpin hendaknya mempunyai
ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang akan dapat mendukungnya dalam
menjalankan roda kepemimpinannya. Menurut George R. Terry dalam Brantas (2009 :
136), ciri-ciri seorang pemimpin adalah:
1. Mempunyai
kekuatan mental dan fisik.
2. Stabilitas
emosi.
3. Mempunyai
pengetahuan tentang hubungan manusia.
4. Keinginan
menjadi pemimpin harus besar dan dapat memotivasi diri sendiri.
5. Mempunyai
kecakapan dalam berkomunikasi.
6. Mempunyai
keahlian di bidang sosial.
7. Mempunyai
kecakapan untuk mengajarkan, manjelaskan, dan mengembangkan bawahannya.
8. Mempunyai
kecakapan menganalisis, merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang,
menyusun konsep, dan mengambil keputusan.
D. Fungsi
dari kepemimpinan
Ada
beberapa fungsi-fungsi kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan
situasi sosial dalam kehidupan kelompok/ organisasi dimana fungsi kepemimpinan
harus diwujudkan dalam interaksi antar individu. Menurut Rivai (2005) secara
operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Fungsi
Instruktif
Fungsi kepemimpinan ini
bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak
yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan
agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.
2. Fungsi
Konsultatif
Fungsi ini bersifat
komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan,
Pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai
berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap
berikutnya konsultasi dari Pemimpin pada orang[1]orang yang dipimpin
dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.
Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik
(feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan dan dilaksanakan.
3. Fungsi
Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi
ini Pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam
keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi
tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan
terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok
orang lain. Keikutsertaan Pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai Pemimpin
dan bukan pelaksana.
4. Fungsi
Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan
dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik
melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari Pemimpin. Fungsi delegasi
pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus
diyakini merupakan pembantu Pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi
dan aspirasi.
5. Fungsi
Pengendalian
Fungsi pengendalian
bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas
anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan
tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat
diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
KESIMPUALAN DAN
SARAN
Kepemimpinan
secara sederhana adalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang
dipimpinya menuju suatu tujuan (goal) yang jelas. Seseorang yang mempunyai
kepemimpinan diri juga mampu mengelak unsur-unsur yang tidak bersesuaian
mempengaruhi dirinya. Membangun kepemipinan diri menyangkut prinsip secara
teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia: fisik, mental, emosi dan
spiritual.
Kepemimpinan
merupakan individu yang menduduki suatu jabatan tertentu dimana individu
tersebut memiliki kemampuan dan keterampilan untuk mempengaruhi perilaku orang
lain yakni bawahannya untuk berfikir dan bertindak sehingga melalui perilaku
yang positif tersebut dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan
organisasi. Dalam sebuah organisasi selau terdapat seorang pemimpin namun
disisi lain pemimpin juga disebut seorang manajer.
Ada
beberapa fungsi-fungsi kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan
situasi sosial dalam kehidupan kelompok/ organisasi dimana fungsi kepemimpinan
harus diwujudkan dalam interaksi antar individu.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kartini Mutalib. 2019. Memimpin
Diri Sendiri adalah Asas Untuk Menjadi Pemimpin Disegani. Negeri Sembilan: IPG
Kampus Pendidikan Teknik. Dalam https://myjms.mohe.gov.my/index.php/jrk/article/download/9426/4377
(Di akses pada 21 Mei 2023).
Astjarjo Wahyu Rini. 2005. Membangun
Kepemimpinan Diri. Surabaya: Universitas Kristen Petra Surabaya. Dalam https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/download/904/676
(Di akses pada 21 Mei 2023).
Feronica Monica Bormasa. 2022. Kepemimpinan
dan Efektivitas Kerja. Jawa Tengah: Penerbit CV. Pena Persada. Dalam https://osf.io/63jsn/download (Di
akses pada 21 Mei 2023).
Mukhamad Burhanudin Faturahman. 2018.
Kepemimpinan dalam Budaya Organisasi. Jakarta Selatan: Universitas
Brawijaya. Dalam http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/MADANI/article/download/186/61
(Di akses pada 21 Mei 2023).
Pramudyo Anung. 2013. Implementasi
Manajemen Kepemimpinan dalam Pencapaian Tujuan Organisasi. Yogyakarta: Akademi
Manajemen Administrasi (AMA)”YPK”. Dalam http://jurnal.stibsa.ac.id/index.php/jbma/article/download/14/13
(Di akses pada 21 Mei 2023).
Zabidi Ahmad Abdul Razak. 2006. Memimpin
Diri Sendiri. Kuala Lumpur: PTS Millennia Sdn. Bhd. Dalam https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=lfHqBb59Iz4C&oi=fnd&pg=PP7&dq=memimpinan+diri+sendiri&ots=pZyTCkcrpP&sig=hZ-IUFStLnC9yQEifdbM-1rM7jk&redir_esc=y#v=onepage&q=memimpinan%20diri%20sendiri&f=false
(Di akses pada 21 Mei 2023).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.