Saturday, May 6, 2023

Kepemimpinan yang Efektif: Menerapkan Strategi Pengambilan Keputusan yang Tepat

 


                                            INDRIYANTO SAPTONUGROHO(41620010003)

Abstraksi

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan murni bergerak dan mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat Menggerakkan manusia yaitu ancaman, imbalan, wewenang dan insentif. Dengan adanya ancaman, bawahan takut dan menuruti semua perintah atasannya. Dewan direksi maknanya lebih luas dari kekuasaan, karena kepemimpinan adalah bisnis mempengaruhi orang tidak hanya melakukan apa yang diinginkan bos, tetapi melakukannya untuk mencapai sasaran atau tujuan organisasi. Besar kecil serta pengaruh yang diakibatkan oleh keputusan-keputusan yang harus ia buat itu beraneka ragam. Dalam beberapa bidang pekerjaan, alat-alat bantu seperti dokumen-dokumen penting, formulir-formulir, peralatan-peralatan dan sebagainya, hampir semuanya dapat membantu membuat keputusan. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode kepustakaan. kami mengumpulkan beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang kami pelajari dari sumber lain. Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu tehnik memecahkan suatu masalah dengan mempergunakan tehnik tehnik ilmiah. Ada 7 langkah yang perlu

PENDAHULUAN

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan murni bergerak dan mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat Menggerakkan manusia yaitu ancaman, imbalan, wewenang dan insentif. Dengan adanya ancaman, bawahan takut dan menuruti semua perintah atasannya. Dewan direksi maknanya lebih luas dari kekuasaan, karena kepemimpinan adalah bisnis mempengaruhi orang tidak hanya melakukan apa yang diinginkan bos, tetapi melakukannya untuk mencapai sasaran atau tujuan organisasi. Misi membutuhkan kepemimpinan yang kuat organisasi dapat mencapai tujuannya. Kepemimpinan adalah sebuah proses meminta orang lain melaksanakan pekerjaan mereka sesuai dengan tujuan yang ditetapkan kematangan kepemimpinan adalah alat atau sumber daya selama proses yang mendalam suatu organisasi untuk membuat orang lain bersedia melakukan sesuatu secara sukarela atau semangat untuk mencapai tujuan perusahaan

(Muchlas Samani: 2011) berpendapat bahwa kepemimpinan memiliki sifat, kebiasaan, temperamen, karakter dan kepribadian yang unik dan khas, sehingga perilaku dan gayanyalah yang membedakannya dari orang lain. Gaya atau gaya hidup ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinan Anda. Kepemimpinan adalah kekuatan aspirasi, kekuatan spiritual, dan kekuatan moral kreatif, yang mampu mempengaruhi anggota untuk mengubah sikap agar sejalan dengan kehendak dan aspirasi pemimpin. Sedangkan seorang pemimpin hendaknya menjadi sosok yang menjadi panutan bagi yang dipimpinnya. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan tugas orang-orang dalam suatu kelompok. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin.

Pengambilan keputusan sangat penting bagi individu dan organisasi. Mengambil keputusan terkadang mudah tetapi seringkali sulit. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyak hal pilihan tersedia. Semakin sulit bagi kita untuk membuat keputusan, keputusan termasuk pada tingkat yang berbeda. Ada keputusan yang tidak terlalu bagus mereka mempengaruhi struktur, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kesinambungan ke kehidupan klub. Karena itu, keputusan harus diambil dengan hati-hati jalan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode kepustakaan. kami mengumpulkan beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang kami pelajari dari sumber lain. Kemudian menganalisis data sebagai bahan yang relevan dengan masalah sedang diselidiki. Dan dalam penelitian ini, saya memilih banyak buku yang dibahas dalam konteks kepemimpinan eksekutif dan pengambilan keputusan. Penelitian perpustakaan dapat sekaligus menggunakan sumber daya perpustakaan sebagai sumber selidiki data tanpa penelitian lapangan. Tujuan kami adalah memilih metode perpustakaan, yaitu untuk bisa mendapatkan referensi yang lebih terpercaya juga dapat memilih referensi dari berbagai jenis buku di perpustakaan Anda.

 

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memimpin, memotivasi, dan mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Hal ini melibatkan proses mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan yang efektif adalah Kepemimpinan yang ditujukan untuk efisiensi pencapaian tujuan dan penggunaan sumber daya yang efektif untuk pencapaian tujuan yang sukses tujuan. Dalam hal ini, penggunaan teknik pengelolaan partisipatif meningkat penting dalam manajemen yang efektif untuk memaksimalkan output (hasil) dan efisiensi meminimalkan usaha (biaya). Menurut Antonio dan Robert, itulah yang mereka klaim efektivitas pengelolaan bergantung pada beberapa variabel: (1) manajer, (2)pengikut, (3) situasi, dan (4) hubungan. Efektivitas kepemimpinan tidaksatu atau lebih pemimpin diangkat, tetapi itulah hasilnya antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya. Manajer tidak dapat melakukan banyak hal tanpa partisipasi bawahan, begitu pula sebaliknya, bawahan tidak dapat melakukannya, melaksanakan tugas, dan tanggung jawabnya secara efektif tanpa pengawasan, bimbingan dan pekerjaan sama dengan manajer. Faktor partisipasi ini sangat penting dalam manajemen, sehingga anggota kelompok pengorganisasian berpartisipasi lebih aktif semakin dinamis kehidupan kelompok atau organisasi tersebut. partisipasi dalam berpikir.

Aspek Penting Kepemimpinan

Dijelaskan bahwa kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, di antaranya adalah sebagai berikut: (1)Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain, Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau anggota-anggota kelompok. Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima sebuah arahan dari pemimpin tentu akan membantu. Melalui hal tersebut, akan membantu menegaskan status pemimpin. Selain itu, akan memungkinkan terjadinya sebuah proses kepemimpinan. Tanpa adanya bawahan atau anggota, semua sikap dan sifat dari kepemimpinan seorang pemimpin menjadi tidak relevan. (2). Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan, Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah anggota kelompok tetap memiliki kuasa di dalam sebuah organisasi. Mereka dapat membentuk kegiatan kelompok melalui berbagai cara. Akan tetapi, kekuasaan dari pemimpin organisasi cenderung akan lebih tinggi, jika dibandingkan dengan anggota kelompoknya. (3). Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan kekuasaan, Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai kemampuan dalam menggunakan berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin umumnya akan digunakan dalam memengaruhi perilaku anggota kelompoknya. Hal itu dilakukan melalui sejumlah cara. Pada dasarnya, para pemimpin akan memengaruhi para anggota kelompoknya. Supaya anggota kelompok dapat melakukan pengorbanan secara pribadi. Pengorbanan tersebut digunakan demi tujuan organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus dalam mempertimbangkan etika, saat akan mengambil sebuah keputusan. Edy Sutrisno. (2016).

 

 

Pengambilan Keputusan

Beberapa keputusan kerap kali sangat sulit dibuat. Tidak jarang, sulitlah menilai seseorang benar atau salah dalam memutuskan sesuatu.barangkali memang situasinya tidak sangat jelas atau tersedia beberapa alternatif dengan nilai masing-masing. mungkin cukup sukar menghadapi masalah-masalah yang memiliki akibat lebih jauh, seperti yang menyangkut mutu suatu produk, biaya, jadwal atau hubungan antar karyawan atau bawahan. Besar kecil serta pengaruh yang diakibatkan oleh keputusan-keputusan yang harus ia buat itu beraneka ragam. Dalam beberapa bidang pekerjaan, alat-alat bantu seperti dokumen-dokumen penting, formulir-formulir, peralatan-peralatan dan sebagainya, hampir semuanya dapat membantu membuat keputusan. Sering kali konsekuensi konsekuensinya tidaklah sangat berarti, sehingga pengarahan lebih lanjut tidaklah sulit. namun dalam bidang-bidang lain menangani keluhan para karyawan atau bawahan, misalnya suatu keputusan yang harus dibuat hendaknya mempunyai dampak menyeluruh pada organisasinya, lembaga atau perusahaannya. Sebelum mulai dengan mengemukakan definisi pengambilan keputusan sekiranya perlu disampaikan lebih dulu tentang apa itu keputusan. Jadi, menurut Davis, keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Keputusan itu dibuat untuk menghadapi masalah-masalah atau kesalahan yang terjadi terhadap rencana yang telah digariskan atau penyimpangan serius terhadap rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Apabila sesuatu telah diputuskan maka semuanya harus tunduk dan menaati keputusan itu dengan konsekuen. Pengambilan keputusan adalah proses mental memilih tindakan dari serangkaian alternatif (Boundless Management, 2012).

Faktor Faktor Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; pertama, Keadaan Interen Organisasi, Keadaan intren organisasi akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Keadaan ini meluputi dana yang tersedia, kemampuan karyawan, kelengkapan dari peralatan, struktut organisasinya, tersedianya informasi yang dibutuhkan pimpinan, dan lainnya. Keputusan yang memerlukan biaya tetapi keadaan keungan tidak mendukungnya, akan mengurangi kualitas keputusan itu. Kedua, Tersedianya Informasi Yang Dibutuhkan, Suatu keputusan diambil untuk mengatasi masalah dalam organisasi. Masalah dalam organisasi itu beraneka ragam. Kadang masalah yang sama tetapi situasi dan kondisi yang berbeda, pemecahannya pun harus berbeda pula. Untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi organisasi lebih dahulu harus diketahui apa yang menjadi penyebabnya dan apa akibatnya kalau masalah itu tidak segera dipecahkan. Ketiga, Keadaan Ekstern Organisasi, Dalam sistem organissasi terbuka, kegiatan organisasi tidak dapat terlepas dari pengaruh luar. Antara organisasi dan lingkungan eksteren selalu mempengaruhi. Oleh karena itu pengambiln keputusan itu harus mempertimbangkan lingkuanga diluar organisasi. Keadaan lingkungan diluar organisasi itu dapat berupa keadaan ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya dan lainya. Ke empat, Kepribadian Dan Kecakapan Pengambilan Keputusan, Tepat tidaknya keputusan yang diambil juga sangat tergantung kecapan kepribadian pengambilan keputusan. Hal ini meliputi: penilainnya, kebutuhannya, tingkatan intelegensinya, kapasitasnya, kapabilitasnya, keterampilannya, dan lainnya. Nilai-nilai kepribadian dari pengambilan keputusan (pimpinan) itu akan tercermin pada keputusan yang diambilnya. Tipe pengambilan keputusan (pimpinan) yang dikaitkan dengan macam-macam keputusannya dibedakan: Tipe ketergantungan, Tipe eksploitatif, Tipe tabungan, Tipe pemasaran, Tipe produktif.

Tahapan Pengambilan Keputusan

Masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin terikat pada suatu tempat, situasi, orang dan waktu tertentu. Masalah dalam pengambilan keputusan senantiasa dihubungkan dengan tujuan yang jelas. Masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin dapat digolongkan menjadi masalah yang sederhana dan masalah yang kompleks. Masalah yang Sederhana Yaitu masalah yang mengandung ciri-ciri kecil. berdiri sendiri, dan tidak kurang mempunyai kaitan dengan masalah lain. Pemecahannya biasanya tidak memerlukan pemikiran yang luas tetapi cukup dilakukan secara individual. yang umumnya berdasarkan pengalaman, informasi yang sederhana dan wewenang yang melekat pada jabatan. Sedangkan Masalah yang Kompleks Yaitu masalah yang mempunyai ciri-ciri hesar, tidak berdiri sendiri sendiri, berkaitan dengan masalah-masalah lain, dan mempunyai akibat yang luas. Pemecahannya umumnya dilakukan bersamaan antara pimpinan dengan stafnya (Wendy Sepmady. 2021: 37).

Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu tehnik memecahkan suatu masalah dengan mempergunakan tehnik tehnik ilmiah. Ada 7 langkah yang perlu diambil dalam usaha memecahkan masalah dengan mempergunakan teknikteknik ilmiah. Langkah-langkah itu adalah: a. Mengetahui hakikat dari pada masalah yang dihadapi, atau mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepat tepatnya. b. Mengumpulkan fakta dan data yang relevan. c. Mengolah fakta dan data tersebut; d. Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh: e. Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang diolah dengan matang. f. Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan. g. Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat daripada keputusan yang telah diambil (Wendy Sepmady. 2021: 37). Ketujuh langkah tersebut seolah-olah mudah untuk diambil, akan tetapi dalam kenyataannya yang telah diuji melalui berbagai eksperimen dan penelitian, melakukan ketujuh langkah itu tidaklah mudah. Implikasinya ialah setiap pimpinan harus terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya mempergunakan tehnik-tehnik ilmiah dimaksud. Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia (Wendy Sepmady. 2021:38)

KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan sesorang untuk mempengaruhi ornag lain melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Pada hakikatnya pembuatan atau pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi, dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pengambilan keputusan ( decision making ) merupakan tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif alternatif yang dimungkinkan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, D. (2015). Pengambilan Keputusan dalam Perilaku Organisasi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 15(2), 52–62. http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/521246

Nur Aulia, R. (2020). Analisis Proses Pengambilan Keputusan Di UKM Menggunakan Model Pengambilan Keputusan Strategis. Jurnal Syntax Transformation, 1(6), 285–290. https://doi.org/10.46799/jst.v1i6.80

Syaekhu, A. d. (2021). Teori Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Zahir Publishing.

Samani, M. (2011). Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. PT. Remaja Rosdakarya.

 

 


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.