Abstraksi
Kepemimpinan terkadang
dipahami sebagai kekuatan murni bergerak dan mempengaruhi orang lain. Ada
beberapa faktor yang dapat Menggerakkan manusia yaitu ancaman, imbalan,
wewenang dan insentif. Dengan adanya ancaman, bawahan takut dan menuruti semua
perintah atasannya. Dewan direksi maknanya lebih luas dari kekuasaan, karena
kepemimpinan adalah bisnis mempengaruhi orang tidak hanya melakukan apa yang
diinginkan bos, tetapi melakukannya untuk mencapai sasaran atau tujuan
organisasi. Besar kecil serta pengaruh yang diakibatkan oleh
keputusan-keputusan yang harus ia buat itu beraneka ragam. Dalam beberapa
bidang pekerjaan, alat-alat bantu seperti dokumen-dokumen penting,
formulir-formulir, peralatan-peralatan dan sebagainya, hampir semuanya dapat
membantu membuat keputusan. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode
kepustakaan. kami mengumpulkan beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang
kami pelajari dari sumber lain. Pengambilan keputusan antara lain juga
diartikan sebagai suatu tehnik memecahkan suatu masalah dengan mempergunakan
tehnik tehnik ilmiah. Ada 7 langkah yang perlu
PENDAHULUAN
Kepemimpinan terkadang
dipahami sebagai kekuatan murni bergerak dan mempengaruhi orang lain. Ada
beberapa faktor yang dapat Menggerakkan manusia yaitu ancaman, imbalan,
wewenang dan insentif. Dengan adanya ancaman, bawahan takut dan menuruti semua
perintah atasannya. Dewan direksi maknanya lebih luas dari kekuasaan, karena
kepemimpinan adalah bisnis mempengaruhi orang tidak hanya melakukan apa yang
diinginkan bos, tetapi melakukannya untuk mencapai sasaran atau tujuan
organisasi. Misi membutuhkan kepemimpinan yang kuat organisasi dapat mencapai
tujuannya. Kepemimpinan adalah sebuah proses meminta orang lain melaksanakan
pekerjaan mereka sesuai dengan tujuan yang ditetapkan kematangan kepemimpinan
adalah alat atau sumber daya selama proses yang mendalam suatu organisasi untuk
membuat orang lain bersedia melakukan sesuatu secara sukarela atau semangat
untuk mencapai tujuan perusahaan
(Muchlas Samani: 2011)
berpendapat bahwa kepemimpinan memiliki sifat, kebiasaan, temperamen, karakter
dan kepribadian yang unik dan khas, sehingga perilaku dan gayanyalah yang
membedakannya dari orang lain. Gaya atau gaya hidup ini pasti akan mewarnai
perilaku dan tipe kepemimpinan Anda. Kepemimpinan adalah kekuatan aspirasi,
kekuatan spiritual, dan kekuatan moral kreatif, yang mampu mempengaruhi anggota
untuk mengubah sikap agar sejalan dengan kehendak dan aspirasi pemimpin.
Sedangkan seorang pemimpin hendaknya menjadi sosok yang menjadi panutan bagi
yang dipimpinnya. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi
kegiatan tugas orang-orang dalam suatu kelompok. Kepemimpinan berarti
melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin.
Pengambilan keputusan
sangat penting bagi individu dan organisasi. Mengambil keputusan terkadang
mudah tetapi seringkali sulit. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan
tergantung pada banyak hal pilihan tersedia. Semakin sulit bagi kita untuk
membuat keputusan, keputusan termasuk pada tingkat yang berbeda. Ada keputusan
yang tidak terlalu bagus mereka mempengaruhi struktur, tetapi ada keputusan
yang dapat menentukan kesinambungan ke kehidupan klub. Karena itu, keputusan
harus diambil dengan hati-hati jalan.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini,
kami menggunakan metode kepustakaan. kami mengumpulkan beberapa buku yang
berkaitan dengan masalah yang kami pelajari dari sumber lain. Kemudian
menganalisis data sebagai bahan yang relevan dengan masalah sedang diselidiki.
Dan dalam penelitian ini, saya memilih banyak buku yang dibahas dalam konteks
kepemimpinan eksekutif dan pengambilan keputusan. Penelitian perpustakaan dapat
sekaligus menggunakan sumber daya perpustakaan sebagai sumber selidiki data
tanpa penelitian lapangan. Tujuan kami adalah memilih metode perpustakaan,
yaitu untuk bisa mendapatkan referensi yang lebih terpercaya juga dapat memilih
referensi dari berbagai jenis buku di perpustakaan Anda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk memimpin, memotivasi, dan mempengaruhi orang lain dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Hal ini
melibatkan proses mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengambil keputusan yang
tepat untuk mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan yang efektif
adalah Kepemimpinan yang ditujukan untuk efisiensi pencapaian tujuan dan
penggunaan sumber daya yang efektif untuk pencapaian tujuan yang sukses tujuan.
Dalam hal ini, penggunaan teknik pengelolaan partisipatif meningkat penting
dalam manajemen yang efektif untuk memaksimalkan output (hasil) dan efisiensi
meminimalkan usaha (biaya). Menurut Antonio dan Robert, itulah yang mereka
klaim efektivitas pengelolaan bergantung pada beberapa variabel: (1) manajer,
(2)pengikut, (3) situasi, dan (4) hubungan. Efektivitas kepemimpinan tidaksatu
atau lebih pemimpin diangkat, tetapi itulah hasilnya antara pemimpin dan
orang-orang yang dipimpinnya. Manajer tidak dapat melakukan banyak hal tanpa
partisipasi bawahan, begitu pula sebaliknya, bawahan tidak dapat melakukannya, melaksanakan
tugas, dan tanggung jawabnya secara efektif tanpa pengawasan, bimbingan dan
pekerjaan sama dengan manajer. Faktor partisipasi ini sangat penting dalam
manajemen, sehingga anggota kelompok pengorganisasian berpartisipasi lebih
aktif semakin dinamis kehidupan kelompok atau organisasi tersebut. partisipasi
dalam berpikir.
Aspek Penting
Kepemimpinan
Dijelaskan bahwa
kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, di antaranya adalah sebagai berikut:
(1)Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain, Orang lain yang dimaksud di
sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau anggota-anggota kelompok. Kesediaan
dari anggota kelompok dalam menerima sebuah arahan dari pemimpin tentu akan
membantu. Melalui hal tersebut, akan membantu menegaskan status pemimpin.
Selain itu, akan memungkinkan terjadinya sebuah proses kepemimpinan. Tanpa
adanya bawahan atau anggota, semua sikap dan sifat dari kepemimpinan seorang
pemimpin menjadi tidak relevan. (2). Kepemimpinan mencakup distribusi
kekuasaan, Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak
sama di antara pemimpin dan para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah
anggota kelompok tetap memiliki kuasa di dalam sebuah organisasi. Mereka dapat
membentuk kegiatan kelompok melalui berbagai cara. Akan tetapi, kekuasaan dari
pemimpin organisasi cenderung akan lebih tinggi, jika dibandingkan dengan
anggota kelompoknya. (3). Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan
kekuasaan, Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai kemampuan dalam
menggunakan berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang
pemimpin umumnya akan digunakan dalam memengaruhi perilaku anggota kelompoknya.
Hal itu dilakukan melalui sejumlah cara. Pada dasarnya, para pemimpin akan
memengaruhi para anggota kelompoknya. Supaya anggota kelompok dapat melakukan
pengorbanan secara pribadi. Pengorbanan tersebut digunakan demi tujuan organisasi.
Oleh karena itu, para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus dalam
mempertimbangkan etika, saat akan mengambil sebuah keputusan. Edy Sutrisno.
(2016).
Pengambilan Keputusan
Beberapa keputusan kerap
kali sangat sulit dibuat. Tidak jarang, sulitlah menilai seseorang benar atau
salah dalam memutuskan sesuatu.barangkali memang situasinya tidak sangat jelas
atau tersedia beberapa alternatif dengan nilai masing-masing. mungkin cukup
sukar menghadapi masalah-masalah yang memiliki akibat lebih jauh, seperti yang
menyangkut mutu suatu produk, biaya, jadwal atau hubungan antar karyawan atau
bawahan. Besar kecil serta pengaruh yang diakibatkan oleh keputusan-keputusan
yang harus ia buat itu beraneka ragam. Dalam beberapa bidang pekerjaan,
alat-alat bantu seperti dokumen-dokumen penting, formulir-formulir,
peralatan-peralatan dan sebagainya, hampir semuanya dapat membantu membuat
keputusan. Sering kali konsekuensi konsekuensinya tidaklah sangat berarti,
sehingga pengarahan lebih lanjut tidaklah sulit. namun dalam bidang-bidang lain
menangani keluhan para karyawan atau bawahan, misalnya suatu keputusan yang
harus dibuat hendaknya mempunyai dampak menyeluruh pada organisasinya, lembaga
atau perusahaannya. Sebelum mulai dengan mengemukakan definisi pengambilan
keputusan sekiranya perlu disampaikan lebih dulu tentang apa itu keputusan.
Jadi, menurut Davis, keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya
dengan tegas. Keputusan itu dibuat untuk menghadapi masalah-masalah atau
kesalahan yang terjadi terhadap rencana yang telah digariskan atau penyimpangan
serius terhadap rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan dapat juga
dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran
yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Apabila sesuatu telah diputuskan
maka semuanya harus tunduk dan menaati keputusan itu dengan konsekuen.
Pengambilan keputusan adalah proses mental memilih tindakan dari serangkaian
alternatif (Boundless Management, 2012).
Faktor Faktor Pengambilan
Keputusan
Pengambilan keputusan itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; pertama, Keadaan Interen
Organisasi, Keadaan intren organisasi akan sangat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Keadaan ini meluputi dana yang tersedia, kemampuan
karyawan, kelengkapan dari peralatan, struktut organisasinya, tersedianya
informasi yang dibutuhkan pimpinan, dan lainnya. Keputusan yang memerlukan
biaya tetapi keadaan keungan tidak mendukungnya, akan mengurangi kualitas
keputusan itu. Kedua, Tersedianya Informasi Yang Dibutuhkan, Suatu keputusan
diambil untuk mengatasi masalah dalam organisasi. Masalah dalam organisasi itu
beraneka ragam. Kadang masalah yang sama tetapi situasi dan kondisi yang
berbeda, pemecahannya pun harus berbeda pula. Untuk dapat memecahkan masalah
yang dihadapi organisasi lebih dahulu harus diketahui apa yang menjadi
penyebabnya dan apa akibatnya kalau masalah itu tidak segera dipecahkan.
Ketiga, Keadaan Ekstern Organisasi, Dalam sistem organissasi terbuka, kegiatan
organisasi tidak dapat terlepas dari pengaruh luar. Antara organisasi dan
lingkungan eksteren selalu mempengaruhi. Oleh karena itu pengambiln keputusan
itu harus mempertimbangkan lingkuanga diluar organisasi. Keadaan lingkungan
diluar organisasi itu dapat berupa keadaan ekonomi, sosial, politik, hukum,
budaya dan lainya. Ke empat, Kepribadian Dan Kecakapan Pengambilan Keputusan,
Tepat tidaknya keputusan yang diambil juga sangat tergantung kecapan
kepribadian pengambilan keputusan. Hal ini meliputi: penilainnya, kebutuhannya,
tingkatan intelegensinya, kapasitasnya, kapabilitasnya, keterampilannya, dan
lainnya. Nilai-nilai kepribadian dari pengambilan keputusan (pimpinan) itu akan
tercermin pada keputusan yang diambilnya. Tipe pengambilan keputusan (pimpinan)
yang dikaitkan dengan macam-macam keputusannya dibedakan: Tipe ketergantungan,
Tipe eksploitatif, Tipe tabungan, Tipe pemasaran, Tipe produktif.
Tahapan Pengambilan
Keputusan
Masalah yang dihadapi
oleh seorang pemimpin terikat pada suatu tempat, situasi, orang dan waktu
tertentu. Masalah dalam pengambilan keputusan senantiasa dihubungkan dengan
tujuan yang jelas. Masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin dapat
digolongkan menjadi masalah yang sederhana dan masalah yang kompleks. Masalah
yang Sederhana Yaitu masalah yang mengandung ciri-ciri kecil. berdiri sendiri,
dan tidak kurang mempunyai kaitan dengan masalah lain. Pemecahannya biasanya
tidak memerlukan pemikiran yang luas tetapi cukup dilakukan secara individual.
yang umumnya berdasarkan pengalaman, informasi yang sederhana dan wewenang yang
melekat pada jabatan. Sedangkan Masalah yang Kompleks Yaitu masalah yang
mempunyai ciri-ciri hesar, tidak berdiri sendiri sendiri, berkaitan dengan
masalah-masalah lain, dan mempunyai akibat yang luas. Pemecahannya umumnya
dilakukan bersamaan antara pimpinan dengan stafnya (Wendy Sepmady. 2021: 37).
Pengambilan keputusan
antara lain juga diartikan sebagai suatu tehnik memecahkan suatu masalah dengan
mempergunakan tehnik tehnik ilmiah. Ada 7 langkah yang perlu diambil dalam
usaha memecahkan masalah dengan mempergunakan teknikteknik ilmiah.
Langkah-langkah itu adalah: a. Mengetahui hakikat dari pada masalah yang dihadapi,
atau mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepat tepatnya. b.
Mengumpulkan fakta dan data yang relevan. c. Mengolah fakta dan data tersebut;
d. Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh: e. Memilih cara
pemecahan dari alternatif-alternatif yang diolah dengan matang. f. Memutuskan
tindakan apa yang hendak dilakukan. g. Menilai hasil-hasil yang diperoleh
sebagai akibat daripada keputusan yang telah diambil (Wendy Sepmady. 2021: 37).
Ketujuh langkah tersebut seolah-olah mudah untuk diambil, akan tetapi dalam
kenyataannya yang telah diuji melalui berbagai eksperimen dan penelitian,
melakukan ketujuh langkah itu tidaklah mudah. Implikasinya ialah setiap
pimpinan harus terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya mempergunakan tehnik-tehnik
ilmiah dimaksud. Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu
jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia (Wendy Sepmady.
2021:38)
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin
tergantung pada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain
kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan sesorang untuk mempengaruhi
ornag lain melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud
untuk menggerakan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran
dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Pada
hakikatnya pembuatan atau pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi, dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pengambilan
keputusan ( decision making ) merupakan tindakan pimpinan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui
pemilihan satu diantara alternatif alternatif yang dimungkinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi, D. (2015).
Pengambilan Keputusan dalam Perilaku Organisasi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 15(2), 52–62.
http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/521246
Nur Aulia, R. (2020). Analisis Proses
Pengambilan Keputusan Di UKM Menggunakan Model Pengambilan Keputusan Strategis.
Jurnal Syntax Transformation, 1(6), 285–290.
https://doi.org/10.46799/jst.v1i6.80
Syaekhu, A. d. (2021). Teori Pengambilan
Keputusan. Yogyakarta: Zahir Publishing.
Samani, M. (2011). Konsep Dan Model
Pendidikan Karakter. PT. Remaja Rosdakarya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.