Oleh : Winda Setyo Rini (@AA20-Winda)
Gambar 1 : Mind Mapping Motivasi Kerja |
Abstrak
Dalam
suatu organisasi/perusahaan performa kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak
faktor. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang
adalah faktor motivasi dan demotivasi. Apabila seorang pekerja memiliki motivasi
yang tinggi, maka dapat menghasilkan performa kerja yang lebih baik. Sedangkan,
pekerja yang memiliki demotivasi yang tinggi dapat menurunkan performa kerja
mereka. Ada banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi seseorang,
yang menyebabkan kesulitan bagi organisasi/perusahaan dalam mengukur tingkat
motivasi dan demotivasi. Motivasi dinilai menjadi hal yang sangat penting.
Motivasi memiliki berbagai fungsi, tujuan dan manfaat. Para ahli pun telah
mengungkapkan pendapat mereka mengenai motivasi kerja yang termuat dalam
teori-teori motivasi kerja.
Kata
kunci : Motivasi, Demotivasi, Kerja, Organisasi/perusahaan
Abstract
In
an organization/company a person's performance is influenced by many factors.
One important factor that can affect a person's performance is motivational and
demotivating factors. If a worker has high motivation, it can produce better work
performance. Meanwhile, workers who have high demotivation can reduce their
work performance. There are many factors that can affect a person's level of
motivation, which causes difficulties for organizations/companies in measuring
the level of motivation and demotivation. Motivation is considered to be very
important. Motivation has various functions, goals and benefits. Experts have
also expressed their opinions regarding work motivation contained in work
motivation theories.
Keywords : Motivation, Demotivation, Work, Organization/company
Pendahuluan
Sumber
daya manusia merupakan salah satu elemen penting dalam suatu
organisasi/perusahaan. Sumber daya manusia merupakan elemen yang berperan
sebagai akar dari produktivitas suatu organisasi/perusahaan. Organisasi/perusahaan
yang yang efektif adalah organisasi/perusahaan yang selalu akan memastikan
bahwa adanya semangat kerjasama dan komitmen serta rasa kepuasan pada
karyawannya. Hal ini ditujukan untuk membuat karyawan puas dan mereka berkomitmen
untuk bekerja.
Untuk
memperoleh sumber daya manusia yang baik, perlu adanya pemicu agar seseorang
(individu) ingin melakukan sesuatu dengan lebih baik, sehingga menghasilkan
kinerja yang baik bagi organisasi/perusahaanya. Salah satu faktor pemicu tersebut
adalah memiliki motivasi yang baik. Menurut Maslow dan Herzberg (dalam jurnal Liedianto
dan Andi, 2014) Motivasi adalah salah satu faktor kunci untuk meningkatkan
efektivitas suatu perusahaan. Motivasi sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya adalah lingkungan sosial, budaya, dan individu masing-masing orang.
Hal inilah yang menyebabkan tidak adanya suatu standar yang dapat digunakan
untuk mengukur dan membandingkan tingkat motivasi antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan yang lain.
Oleh
sebab itu, berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk membuat artikel
yang berjudul “Pemahaman Tentang Motivasi Kerja dalam Dinamika Organisasi dan
Manajemen Industri” bertujuan
untuk memberikan informasi terkait dengan motivasi kerja dalam organisasi dan
manajemen industri.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian pendahuluan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
- Apa yang dimaksud dengan motivasi dan demotivasi ?
- Apa fungsi, tujuan dan manfaat memiliki motivasi ?
- Apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya motivasi ?
- Apa saja jenis-jenis motivasi ?
- Bagaimana penjelasan mengenai teori – teori motivasi menurut para ahli ?
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu:
- Untuk mengetahui maksud dari motivasi dan demotivasi.
- Untuk mengetahui fungsi, tujuan dan manfaat memiliki motivasi.
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya motivasi.
- Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi.
- Untuk mengetahui penjelasan mengenai teori – teori motivasi menurut para ahli.
Pembahasan
Definisi
Motivasi dan Demotivasi
Menurut
Malthis (dalam jurnal Gardjito dkk, 2014) menjelaskan bahwa motivasi adalah
keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak.
Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Motivasi
merupakan faktor positif yang dapat mempengaruhi pekerja untuk melakukan
pekerjaannya dengan baik.
Sedangkan,
demotivasi adalah suatu keadaan dimana seseorang memiliki ketidak inginan untuk
melakukan sesuatu. Biasanya disebabkan karena seseorang tersebut tidak memiliki
tujuan atau arah dalam hidupnya. Menurut Harianto dan Rachman (2010), demotivasi
juga diartikan sebagai faktor-faktor yang dapat menurunkan motivasi seseorang
dalam melakukan pekerjaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja
ini perlu diperhatikan agar dapat diminimalkan.
Fungsi
Memiliki Motivasi Kerja
Motivasi
mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta merubah kelakuan. Menurut
Habibi (2005), fungsi motivasi tersebut, yaitu :
- Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul sesuatu tindakan atau perbuatan.
- Motivasi berfungsi sebagai pengaruh artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
- Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Tujuan
dan Manfaat Memiliki Motivasi Kerja
Manajer
atau pimpianan yang berhasil dalam hal motivasi karyawan seringkali menyediakan
suatu lingkungan dimana tujuan-tujuan tepat tersedia untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Habibi (2005), tujuan dan manfaat motivasi tersebut antara lain, yaitu :
- Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
- Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
- Meningkatkan produktivitas karyawan
- Mempertahankan loyalitas dan kesetabilan karyawan perusahaan
- Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
- Mengefektifkan pengadaan karyawan
- Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
- Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan
- Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
- Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
- Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
Faktor
– Faktor Timbulnya Motivasi
Menurut
Gouzaly (dalam Suhartatik dkk, 2017) mengelompokkan faktor-faktor motivasi
kedalam dua kelompok yaitu : Faktor eksternal (karakteristik organisasi) dan
faktor internal (karakteristik pribadi).
- Faktor eksternal (karakteristik organisasi), yaitu : lingkungan kerja yang menyenangkan, tingkat kompensasi, supervisi yang baik, adanya penghargaan atas prestasi, status dan tanggung jawab.
- Faktor internal (karakteristik pribadi) yaitu : tingkat kematangan pribadi, tingkat pendidikan, keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan, kelelahan dan kebosanan.
Jenis
– Jenis Motivasi
Menurut
Habibi (2005), pada pokoknya motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu :
- Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi kerja dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan staf. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya timbul dari dalam diri sendiri. Motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri individu dan berguna dalam situasi kerja yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan karena tidak akan menyebabkan individu bekerja untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu.
- Motivasi Ekstrinsik, yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebab tidak semua pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan. Dalam keadaan ini motivasi terhadap pekerjaan perlu dibangkitkan oleh manajer agar mereka mau dan ingin bekerja secara lebih baik.
Teori
– Teori Motivasi
Motivasi
merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu. Memiliki
motivasi artinya memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut
biasanya muncul karena individu tersebut memiliki tujuan (goals) yang
ingin dicapai. Dapat dikatakan bahwa tujuan berkaitan dengan motivasi yang
dimiliki seseorang.
Berkaitan
dengan motivasi, ada beberapa teori menurut para ahli yang menjelaskan tentang
motivasi antara lain sebagai berikut.
1. Teori
Kebutuhan Hierarki
Menurut
Surwanti (2011), Teori motivasi ini dinyatakan oleh Abraham Maslow bahwa pada
dasarnya manusia memiliki kebutuhan berupa:
- Kebutuhan Phisik (The Physiological Needs), yaitu merupakan kebutuhan dasar manusia sepeti kebutuhan sex, makan, tidur, kebutuhan beraktivitas;
- Kebutuhan keamanan (The Safety Need), yaitu kebutuhan untuk bebas dari bahaya;
- Kebutuhan Untuk Dicintai (The Social Need), yaitu Maslow menggunakan kata cinta merupakan makna yang luas, termasuk di dalamnya afiliasi dan saling memiliki;
- Kebutuhan Untuk Dihargai (The Esteem Needs), kebutuhan untuk dihargai bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan untuk merasa kuat, bisa tujuannya tercapai, keyakinan, independent, bebas serta juga terpenuhinya kebutuhan seperti reputasi, prestis, perhatian, apresiasi.
- Kebutuhan Aktualisasi diri (The Self-Actualization), yaitu dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi; mencakup pertumbuhan, mencapai potensialnya, dan pemenuhan-diri
Gambar 2 : Teori Kebutuhan Maslow |
Berdasarkan teorinya Maslow memisahkan kelima kebutuhan itu sebagai tingkat tinggi dan tingkat rendah. Kebutuhan psikologis dan kebutuhan akan keamanan digambarkan sebagai kebutuhan dengan tingkat rendah dan kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan aktualisasi-diri sebagai kebutuhan dengan tingkat tinggi.
2. Teori
Dua Faktor (Teori Motivasi Higiene)
Menurut
Kadji (2012), Teori dua faktor (kadang-kadang disebut juga teori
motivasi-higiene) dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg. Menurut
Herzberg (dalam Kadji, 2012) bahwa hubungan seorang individu dengan
pekerjaannya merupakan suatu hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap kerja
dapat sangat menentukan sukses atau kegagalan individu itu, Herzberg
mengemukakan bahwa kepuasan manusia terdiri atas dua hal, yaitu puas dan tidak
puas.
Dalam
teori ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menimbulkan
ketidakpuasan dikalangan karyawan:
- kebijakan dan administrasi perusahaan,
- pengawasan,
- hubungan dengan pengawas,
- kondisi kerja,
- gaji,
- hubungan dengan rekan sekerja,
- kehidupan pribadi,
- hubungan dengan bawahan,
- status, dan keamanan.
Sedangkan,
faktor yang sering memberikan kepuasan kepada karyawan, yaitu
- tercapainya tujuan,
- pengakuan,
- pekerjaan itu sendiri,
- pertanggungjawaban,
- peningkatan,
- pengembangan.
Oleh
sebab itu, untuk mengingkatkan motivasi kerja karyawan/pekerja maka manajer
harus proaktif dalam menghilangkan rasa ketidak puasan.
3. Teori
X dan Teori Y
McGregor
dari Teori X dan Teori Y McGregor Douglas (dalam Surwanti, 2011) menjelaskan
ada dua kemungkinan dilihat dari motivasi karyawan dalam manajemen. Teori X
adalah teori tradisional yang menjelaskan dari arah kontrol. Ia menyatakan
bahwa karyawan pada dasarnya tidak suka bekerja dan berusaha untuk
menghindarinya. Fungsi manajemen, karena itu adalah untuk memaksa para karyawan
untuk bekerja, melalui kekerasan dan ancaman dari hukuman. Karyawan di lebih
banyak kasus lebih banyak harus diarahkan dan kecenderungan ingin menghindari
tanggung jawab. Faktor utama motivator bagi karyawan, adalah uang. Sedangkan, teori
Y adalah teori dengan pendekatan humanistic/self-actualization dalam pendekatan
motivasi manusia. Kadang-kadang disebut model sumber daya manusia. Ia
menyatakan bahwa bekerja adalah alam dan dapat menjadi sumber kepuasan, dan
bahwa saat ini, karyawan dapat sangat berkomitmen dan termotivasi. Karyawan
sering meminta tanggung jawab dan harus lebih terlibat dengan pengelolaan
sepenuhnya menjadi motivasi.
Menurut Kadji (2011), dalam Teori X, ada empat pengandaian yang dipegang para manajer adalah sebagai berikut:
- Karyawan secara inheren (tertanam dalam dirinya) tidak menyukai kerja dan, bilamana dimungkinkan, akan mencoba menghindarinya.
- Karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi, ataul diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
- Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal bilamana dimungkinkan,
- Kebanyakan karyawan menaruh keamanan di atas semua faktor lain yangi dikaitkan dengan kerja dan akan menunjukkan sedikit saja ambisi.
Sedangkan,
menurut Kadji (2011), dalam Teori Y, ada empat pengandaian yang dipegang para
manajer adalah sebagai berikut:
- Karyawan dapat memandang kerja sama wajarnya seperti istirahat atau bermain.
- Orang-orang akan menjalankan pengarahan-diri dan pengawasan-diri jika mereka komit pada sasaran.
- Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, bahkan mengusahakan, tanggung jawab,
- Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif (pembaruan) tersebar meluas dalam populasi dan tidak hanya milik dari mereka yang berada dalam posisi manajemen.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan
yang memicu seseorang untuk melakukan suatu tindakan, biasanya sesuatu itu
berorientasi pada tujuan tertentu yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Kebalikan dari motivasi adalah demotivasi yaitu keadaan dimana individu tidak
ingin melakukan sesuatu karena tidak adanya dorongan yang membuat individu
untuk melakukan sesuatu. Motivasi sangat penting untuk dimiliki dalam diri
seseorang. Motivasi memiliki berbagai fungsi, tujuan dan manfaat. Motivasi
dapat muncul karena berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri
(internal) maupun dari luar (eksternal). Pentingnya adanya motivasi dalam diri
setiap individu ini melahirkan banyak teori-teori dari para ahli yang masing-masing
menjelaskan tentang motivasi, seperti Teori Kebutuhan Maslow, Teori Motivasi
Higiene, Teori X dan Teori Y dan lain sebagainya.
Daftar
Pustaka
Gardjito, Aldo Herlambang dkk. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi Pt. Karmand Mitra Andalan Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 13, No. 1, Hal. 1-8. Malang : Universitas Brawijaya. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/83778-ID-pengaruh-motivasi-kerja-dan-lingkungan-k.pdf (diakses pada 14 Mei 2023).
Habibi,
Beni. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Di Pt.
Askes Regional Vi Jawa Tengah Dan D.I.Y Bagian Sumber Daya Manusia Dan Umum
Semarang. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Dalam http://lib.unnes.ac.id/408/1/1102.pdf (diakses
pada 14 Mei 2023).
Harianto,
Feri dan Rachman Ramadhana. 2010. Motivation And Demotivation Vorkers In
Project Construction. Jurnal Rekayasa Perencanaan Vol. 6, No. 1, Hal. 58 –
67. Surabaya : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Dalam https://jurnal.itats.ac.id/wp-content/uploads/2013/06/Motivation-And-Demotivation-Workers-In-Project-Construction.pdf
(diakses pada 14 Mei 2023).
Hidayat,
Atep Afia dan Indah Setyawati. 2022. Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan
Produktivitas Dan Kesejahteraan Karyawan. Jakarta : Kang Atep
Afia Channel Youtube. Dalam https://youtu.be/JhRLJOMeAZk (diakses
pada 14 Mei 2023).
Hidayat,
Atep Afia dan Nur Qalby Nabila H. 2022. Kekuatan Motivasi Sebagai
Penggerak Dinamika Organisasi. Jakarta : Kang Atep Afia Channel
Youtube. Dalam https://youtu.be/AqO-9BSW6iY (diakses
pada 14 Mei 2023).
Hidayat,
Atep Afia dan Seisha Milanisti. 2022. Faktor Motivasi Sebagai
"Jantungnya" Pengelolaan Sumberdaya Manusia. Jakarta
: Kang Atep Afia Channel Youtube. Dalam https://youtu.be/l9wU8rh9Gnc (diakses pada 14 Mei 2023).
Kadji,
Yulianto. 2012. Tentang Teori Motivasi. Jurnal Inovasi Vol. 9, No.1,
Hal. 1 – 15. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Dalam https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/704 (diakses
pada 14 Mei 2023).
Liedianto,
William dan Andi. 2014. Pengukuran Tingkat Motivasi dan Demotivasi Pekerja
Konstruksi Pada Suatu Proyek di Surabaya. Jurnal Dimensi Pratama Teknik
Sipil Vol. 3, No. 1, Hal. 1-8. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/76967-ID-pengukuran-tingkat-motivasi-dan-demotiva.pdf (diakses
pada 14 Mei 2023).
Suhartatik, Ani dkk. 2017. Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pada Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Surabaya. Surabaya : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/174221-ID-pengaruh-faktor-motivasi-terhadap-kepuas.pdf (diakses pada 14 Mei 2023).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.