Sunday, May 14, 2023

Kuis ke-9 : "Pemahaman Tentang Motivasi Kerja dalam Dinamika Organisasi dan Manajemen Industri"

 Oleh : Winda Setyo Rini (@AA20-Winda) 

Gambar 1 : Mind Mapping Motivasi Kerja

Abstrak

Dalam suatu organisasi/perusahaan performa kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang adalah faktor motivasi dan demotivasi. Apabila seorang pekerja memiliki motivasi yang tinggi, maka dapat menghasilkan performa kerja yang lebih baik. Sedangkan, pekerja yang memiliki demotivasi yang tinggi dapat menurunkan performa kerja mereka. Ada banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi seseorang, yang menyebabkan kesulitan bagi organisasi/perusahaan dalam mengukur tingkat motivasi dan demotivasi. Motivasi dinilai menjadi hal yang sangat penting. Motivasi memiliki berbagai fungsi, tujuan dan manfaat. Para ahli pun telah mengungkapkan pendapat mereka mengenai motivasi kerja yang termuat dalam teori-teori motivasi kerja.

Kata kunci : Motivasi, Demotivasi, Kerja, Organisasi/perusahaan

Abstract

In an organization/company a person's performance is influenced by many factors. One important factor that can affect a person's performance is motivational and demotivating factors. If a worker has high motivation, it can produce better work performance. Meanwhile, workers who have high demotivation can reduce their work performance. There are many factors that can affect a person's level of motivation, which causes difficulties for organizations/companies in measuring the level of motivation and demotivation. Motivation is considered to be very important. Motivation has various functions, goals and benefits. Experts have also expressed their opinions regarding work motivation contained in work motivation theories.

Keywords : Motivation, Demotivation, Work, Organization/company

Pendahuluan

Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen penting dalam suatu organisasi/perusahaan. Sumber daya manusia merupakan elemen yang berperan sebagai akar dari produktivitas suatu organisasi/perusahaan. Organisasi/perusahaan yang yang efektif adalah organisasi/perusahaan yang selalu akan memastikan bahwa adanya semangat kerjasama dan komitmen serta rasa kepuasan pada karyawannya. Hal ini ditujukan untuk membuat karyawan puas dan mereka berkomitmen untuk bekerja.

Untuk memperoleh sumber daya manusia yang baik, perlu adanya pemicu agar seseorang (individu) ingin melakukan sesuatu dengan lebih baik, sehingga menghasilkan kinerja yang baik bagi organisasi/perusahaanya. Salah satu faktor pemicu tersebut adalah memiliki motivasi yang baik. Menurut Maslow dan Herzberg (dalam jurnal Liedianto dan Andi, 2014) Motivasi adalah salah satu faktor kunci untuk meningkatkan efektivitas suatu perusahaan. Motivasi sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah lingkungan sosial, budaya, dan individu masing-masing orang. Hal inilah yang menyebabkan tidak adanya suatu standar yang dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan tingkat motivasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.

Oleh sebab itu, berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk membuat artikel yang berjudul “Pemahaman Tentang Motivasi Kerja dalam Dinamika Organisasi dan Manajemen Industri” bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan motivasi kerja dalam organisasi dan manajemen industri.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pendahuluan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan motivasi dan demotivasi ?
  2. Apa fungsi, tujuan dan manfaat memiliki motivasi ?
  3. Apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya motivasi ?
  4. Apa saja jenis-jenis motivasi ?
  5. Bagaimana penjelasan mengenai teori – teori motivasi menurut para ahli ?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu:               

  1. Untuk mengetahui maksud dari motivasi dan demotivasi.
  2. Untuk mengetahui fungsi, tujuan dan manfaat memiliki motivasi.
  3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya motivasi.
  4. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi.
  5. Untuk mengetahui penjelasan mengenai teori – teori motivasi menurut para ahli.

Pembahasan

Definisi Motivasi dan Demotivasi

Menurut Malthis (dalam jurnal Gardjito dkk, 2014) menjelaskan bahwa motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Biasanya orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan faktor positif yang dapat mempengaruhi pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.

Sedangkan, demotivasi adalah suatu keadaan dimana seseorang memiliki ketidak inginan untuk melakukan sesuatu. Biasanya disebabkan karena seseorang tersebut tidak memiliki tujuan atau arah dalam hidupnya. Menurut Harianto dan Rachman (2010), demotivasi juga diartikan sebagai faktor-faktor yang dapat menurunkan motivasi seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja ini perlu diperhatikan agar dapat diminimalkan.

Fungsi  Memiliki Motivasi Kerja

Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta merubah kelakuan. Menurut Habibi (2005), fungsi motivasi tersebut, yaitu :

  • Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul sesuatu tindakan atau perbuatan.
  • Motivasi berfungsi sebagai pengaruh artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
  • Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Tujuan dan Manfaat Memiliki Motivasi Kerja

Manajer atau pimpianan yang berhasil dalam hal motivasi karyawan seringkali menyediakan suatu lingkungan dimana tujuan-tujuan tepat tersedia untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Habibi (2005), tujuan dan manfaat motivasi tersebut antara lain, yaitu :

  1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
  2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
  3. Meningkatkan produktivitas karyawan
  4. Mempertahankan loyalitas dan kesetabilan karyawan perusahaan
  5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
  6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
  7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
  8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan
  9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
  10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
  11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

Faktor – Faktor Timbulnya Motivasi

Menurut Gouzaly (dalam Suhartatik dkk, 2017) mengelompokkan faktor-faktor motivasi kedalam dua kelompok yaitu : Faktor eksternal (karakteristik organisasi) dan faktor internal (karakteristik pribadi).

  • Faktor eksternal (karakteristik organisasi), yaitu : lingkungan kerja yang menyenangkan, tingkat kompensasi, supervisi yang baik, adanya penghargaan atas prestasi, status dan tanggung jawab.
  • Faktor internal (karakteristik pribadi) yaitu : tingkat kematangan pribadi, tingkat pendidikan, keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan, kelelahan dan kebosanan.

Jenis – Jenis Motivasi

Menurut Habibi (2005), pada pokoknya motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu :

  • Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi kerja dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan staf. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya timbul dari dalam diri sendiri. Motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri individu dan berguna dalam situasi kerja yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan karena tidak akan menyebabkan individu bekerja untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu.
  • Motivasi Ekstrinsik, yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebab tidak semua pekerjaan dapat menarik minat bawahan atau sesuai dengan kebutuhan. Dalam keadaan ini motivasi terhadap pekerjaan perlu dibangkitkan oleh manajer agar mereka mau dan ingin bekerja secara lebih baik.

Teori – Teori Motivasi

Motivasi merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu. Memiliki motivasi artinya memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut biasanya muncul karena individu tersebut memiliki tujuan (goals) yang ingin dicapai. Dapat dikatakan bahwa tujuan berkaitan dengan motivasi yang dimiliki seseorang.

Berkaitan dengan motivasi, ada beberapa teori menurut para ahli yang menjelaskan tentang motivasi antara lain sebagai berikut.

1. Teori Kebutuhan Hierarki

Menurut Surwanti (2011), Teori motivasi ini dinyatakan oleh Abraham Maslow bahwa pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan berupa:

  • Kebutuhan Phisik (The Physiological Needs), yaitu merupakan kebutuhan dasar manusia sepeti kebutuhan sex, makan, tidur, kebutuhan beraktivitas;
  • Kebutuhan keamanan (The Safety Need), yaitu kebutuhan untuk bebas dari bahaya;
  • Kebutuhan Untuk Dicintai (The Social Need), yaitu Maslow menggunakan kata cinta merupakan makna yang luas, termasuk di dalamnya afiliasi dan saling memiliki;
  • Kebutuhan Untuk Dihargai (The Esteem Needs), kebutuhan untuk dihargai bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan untuk merasa kuat, bisa tujuannya tercapai, keyakinan, independent, bebas serta juga terpenuhinya kebutuhan seperti reputasi, prestis, perhatian, apresiasi.
  • Kebutuhan Aktualisasi diri (The Self-Actualization), yaitu dorongan untuk menjadi apa yang ia mampu menjadi; mencakup pertumbuhan, mencapai potensialnya, dan pemenuhan-diri

Gambar 2 : Teori Kebutuhan Maslow

Berdasarkan teorinya Maslow memisahkan kelima kebutuhan itu sebagai tingkat tinggi dan tingkat rendah. Kebutuhan psikologis dan kebutuhan akan keamanan digambarkan sebagai kebutuhan dengan tingkat rendah dan kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan aktualisasi-diri sebagai kebutuhan dengan tingkat tinggi. 

2. Teori Dua Faktor (Teori Motivasi Higiene)

Menurut Kadji (2012), Teori dua faktor (kadang-kadang disebut juga teori motivasi-higiene) dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg. Menurut Herzberg (dalam Kadji, 2012) bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaannya merupakan suatu hubungan dasar dan bahwa sikapnya terhadap kerja dapat sangat menentukan sukses atau kegagalan individu itu, Herzberg mengemukakan bahwa kepuasan manusia terdiri atas dua hal, yaitu puas dan tidak puas.

Dalam teori ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menimbulkan ketidakpuasan dikalangan karyawan:

  • kebijakan dan administrasi perusahaan,
  • pengawasan,
  • hubungan dengan pengawas,
  • kondisi kerja,
  • gaji,
  • hubungan dengan rekan sekerja,
  • kehidupan pribadi,
  • hubungan dengan bawahan,
  • status, dan keamanan.

Sedangkan, faktor yang sering memberikan kepuasan kepada karyawan, yaitu

  • tercapainya tujuan,
  • pengakuan,
  • pekerjaan itu sendiri,
  • pertanggungjawaban,
  • peningkatan,
  • pengembangan.

Oleh sebab itu, untuk mengingkatkan motivasi kerja karyawan/pekerja maka manajer harus proaktif dalam menghilangkan rasa ketidak puasan.

3. Teori X dan Teori Y

McGregor dari Teori X dan Teori Y McGregor Douglas (dalam Surwanti, 2011) menjelaskan ada dua kemungkinan dilihat dari motivasi karyawan dalam manajemen. Teori X adalah teori tradisional yang menjelaskan dari arah kontrol. Ia menyatakan bahwa karyawan pada dasarnya tidak suka bekerja dan berusaha untuk menghindarinya. Fungsi manajemen, karena itu adalah untuk memaksa para karyawan untuk bekerja, melalui kekerasan dan ancaman dari hukuman. Karyawan di lebih banyak kasus lebih banyak harus diarahkan dan kecenderungan ingin menghindari tanggung jawab. Faktor utama motivator bagi karyawan, adalah uang. Sedangkan, teori Y adalah teori dengan pendekatan humanistic/self-actualization dalam pendekatan motivasi manusia. Kadang-kadang disebut model sumber daya manusia. Ia menyatakan bahwa bekerja adalah alam dan dapat menjadi sumber kepuasan, dan bahwa saat ini, karyawan dapat sangat berkomitmen dan termotivasi. Karyawan sering meminta tanggung jawab dan harus lebih terlibat dengan pengelolaan sepenuhnya menjadi motivasi.

Menurut Kadji (2011), dalam Teori X, ada empat pengandaian yang dipegang para manajer adalah sebagai berikut:

  1. Karyawan secara inheren (tertanam dalam dirinya) tidak menyukai kerja dan, bilamana dimungkinkan, akan mencoba menghindarinya.
  2. Karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi, ataul diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
  3. Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan formal bilamana dimungkinkan,
  4. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan di atas semua faktor lain yangi dikaitkan dengan kerja dan akan menunjukkan sedikit saja ambisi.

Sedangkan, menurut Kadji (2011), dalam Teori Y, ada empat pengandaian yang dipegang para manajer adalah sebagai berikut:

  1. Karyawan dapat memandang kerja sama wajarnya seperti istirahat atau bermain.
  2. Orang-orang akan menjalankan pengarahan-diri dan pengawasan-diri jika mereka komit pada sasaran.
  3. Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima, bahkan mengusahakan, tanggung jawab,
  4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif (pembaruan) tersebar meluas dalam populasi dan tidak hanya milik dari mereka yang berada dalam posisi manajemen.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang memicu seseorang untuk melakukan suatu tindakan, biasanya sesuatu itu berorientasi pada tujuan tertentu yang dimiliki oleh masing-masing individu. Kebalikan dari motivasi adalah demotivasi yaitu keadaan dimana individu tidak ingin melakukan sesuatu karena tidak adanya dorongan yang membuat individu untuk melakukan sesuatu. Motivasi sangat penting untuk dimiliki dalam diri seseorang. Motivasi memiliki berbagai fungsi, tujuan dan manfaat. Motivasi dapat muncul karena berbagai faktor, baik faktor yang berasal dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal). Pentingnya adanya motivasi dalam diri setiap individu ini melahirkan banyak teori-teori dari para ahli yang masing-masing menjelaskan tentang motivasi, seperti Teori Kebutuhan Maslow, Teori Motivasi Higiene, Teori X dan Teori Y dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Gardjito, Aldo Herlambang dkk. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Bagian Produksi Pt. Karmand Mitra Andalan Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 13, No. 1, Hal. 1-8. Malang : Universitas Brawijaya. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/83778-ID-pengaruh-motivasi-kerja-dan-lingkungan-k.pdf (diakses pada 14 Mei 2023). 

Habibi, Beni. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Di Pt. Askes Regional Vi Jawa Tengah Dan D.I.Y Bagian Sumber Daya Manusia Dan Umum Semarang. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Dalam http://lib.unnes.ac.id/408/1/1102.pdf (diakses pada 14 Mei 2023).

Harianto, Feri dan Rachman Ramadhana. 2010. Motivation And Demotivation Vorkers In Project Construction. Jurnal Rekayasa Perencanaan Vol. 6, No. 1, Hal. 58 – 67. Surabaya : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Dalam https://jurnal.itats.ac.id/wp-content/uploads/2013/06/Motivation-And-Demotivation-Workers-In-Project-Construction.pdf (diakses pada 14 Mei 2023).

Hidayat, Atep Afia dan Indah Setyawati. 2022. Motivasi Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Dan Kesejahteraan Karyawan. Jakarta : Kang Atep Afia Channel Youtube. Dalam https://youtu.be/JhRLJOMeAZk (diakses pada 14 Mei 2023). 

Hidayat, Atep Afia dan Nur Qalby Nabila H. 2022. Kekuatan Motivasi Sebagai Penggerak Dinamika Organisasi. Jakarta : Kang Atep Afia Channel Youtube. Dalam https://youtu.be/AqO-9BSW6iY (diakses pada 14 Mei 2023). 

Hidayat, Atep Afia dan Seisha Milanisti. 2022. Faktor Motivasi Sebagai "Jantungnya" Pengelolaan Sumberdaya Manusia. Jakarta : Kang Atep Afia Channel Youtube. Dalam https://youtu.be/l9wU8rh9Gnc  (diakses pada 14 Mei 2023). 

Kadji, Yulianto. 2012. Tentang Teori Motivasi. Jurnal Inovasi Vol. 9, No.1, Hal. 1 – 15. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Dalam https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/704 (diakses pada 14 Mei 2023).

Liedianto, William dan Andi. 2014. Pengukuran Tingkat Motivasi dan Demotivasi Pekerja Konstruksi Pada Suatu Proyek di Surabaya. Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol. 3, No. 1, Hal. 1-8. Surabaya : Universitas Kristen Petra. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/76967-ID-pengukuran-tingkat-motivasi-dan-demotiva.pdf (diakses pada 14 Mei 2023).

Suhartatik, Ani dkk. 2017. Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pada Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Surabaya. Surabaya : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/174221-ID-pengaruh-faktor-motivasi-terhadap-kepuas.pdf (diakses pada 14 Mei 2023).

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.