Oleh : Mohammad Simar Kurniawan
Abstrak
Budaya organisasi telah diakui sebagai faktor kritis yang memengaruhi keberhasilan perusahaan. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, pemahaman yang mendalam tentang hakikat budaya organisasi menjadi kunci utama bagi keberhasilan perusahaan. Artikel ini bertujuan untuk menginterpretasikan hakikat budaya organisasi dan menjelaskan mengapa hal ini penting dalam mencapai keberhasilan di suatu perusahaan. Demikian halnya dengan sikap pada budaya organisasi dipandang sebagai faktor yang memberi pengaruh terhadap peningkatan efektivitas organisasi. Budaya organisasi bertujuan mengubah sikap juga perilaku sumber daya manusia yang ada untuk meningkatkan produktivitas kerja menghadapi berbagai tantangan pada masa yang akan datang. Budaya organisasi dapat dibentuk oleh mereka yang terlibat dengan organisasi dengan mengacu pada etika organisasi, peraturan kerja, dan struktur organisasi.
Kata kunci : Budaya organisasi, perilaku, perusahaan
Abstract
Organizational culture has been recognized as a critical factor influencing company success. In an increasingly complex and rapidly changing business environment, a deep understanding of the nature of organizational culture is the key to corporate success. This article aims to interpret the nature of organizational culture and explain why it is important in achieving success in a company. Likewise, attitudes to organizational culture are seen as factors that influence organizational effectiveness. Organizational culture aims to change the attitude and behavior of existing human resources to increase work productivity in facing various challenges in the future. Organizational culture can be formed by those involved with the organization with reference to organizational ethics, work regulations, and organizational structure.
Keywords: Organizational culture, behavior, company
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Menurut Suyanto (2021), Budaya organisasi adalah alat dasar untuk menciptakan komitmen organisasi, semakin baik nilai dan persepsi yang ditanamkan maka akan terciptanya komitmen organisasi yang lebih baik. Manusia merupakan unsur dasar semua organisasi dan hubungan- hubungan sosial yang menyatukannya. Oleh sebab itu, pengaturan dan pemberdayaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas organisasi. Dengan kata lain, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Jika suatu organisasi ingin maju dan berkembang secara dinamis, sangatlah diperlukan orang-orang yang tepat dan berkemampuan tinggi serta sistem kebijakan organisasi yang mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi.
Menurut Wardiah (2016), Untuk mencapai keberhasilan, setiap organisasi tidak terlepas dari tantangan, baik tantangan untuk mengusahakan agar karyawan bekerja sama secara efektif maupun tantangan untuk mendorong karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dengan semangat dan antusias. Budaya organisasi yang baik memberikan pedoman bagi karyawan dalam mengambil keputusan sehari-hari dan mempengaruhi cara kerja mereka secara keseluruhan. Hal ini juga memengaruhi bagaimana karyawan berinteraksi satu sama lain, manajemen, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Budaya organisasi yang kuat dapat memperkuat rasa kohesi dan identitas di antara anggota perusahaan, memperkuat komitmen mereka terhadap visi dan tujuan bersama, serta memotivasi mereka untuk mencapai keunggulan dalam pekerjaan mereka.
Budaya organisasi mengandung makna sebuah sistem nilai yang secara taat asas dianut oleh komunitas sebuah organisasi tertentu yang membedakannya dengan organisasi-organisasi lain (Panuntun, 2020). Pada konteks ini institusi persekolahan disebut memiliki budaya organisasi yang khas. budaya organisasi yang kuat juga dapat mempengaruhi persepsi eksternal tentang perusahaan. Perusahaan dengan reputasi budaya organisasi yang baik dapat menarik dan mempertahankan bakat terbaik dalam industri mereka. Hal ini dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya, yang pada gilirannya dapat membawa keuntungan kompetitif jangka panjang. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang hakikat budaya organisasi, serta upaya yang sadar untuk menerapkannya secara konsisten, menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan jangka panjang di suatu perusahaan.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, pemahaman yang mendalam tentang hakikat budaya organisasi sangat penting bagi perusahaan untuk membangun fondasi yang kuat, mengatasi tantangan, dan meraih keberhasilan jangka panjang. Dengan memahami dan menginterpretasikan hakikat budaya organisasi, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperkuat budaya yang ada, mengubah budaya yang tidak mendukung, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendorong kinerja yang tinggi, kolaborasi yang efektif, dan inovasi yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengaruh Budaya Masyarakat Terhadap Budaya Organisasi ?
2. Bagaimana Preferensi manajer dan karyawan dalam mempertahankan budaya organisasi ?
3. Apa saja Tantangan budaya organisasi dalam menghadapi tuntunan lingkungan perusahaan ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengaruh Budaya Masyarakat Terhadap Budaya Organisasi
2. Untuk mengetahui Preferensi manajer dan karyawan dalam mempertahankan budaya organisasi
3. Untuk mengetahui Tantangan budaya organisasi dalam menghadapi tuntunan lingkungan perusahaan?
4. Untuk Mengetahui Konsep dasar pengembangan dan perubahan budaya organisasi ?
II. Tinjauan Pustaka
Menurut Riva (2014), Budaya organisasi adalah karakteristik dan pedoman yang dianut oleh para anggota organisasi atau kelompok usaha tertentu. Perlu dipahami bahwa budaya ini berperan penting untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. nterpretasi hakikat budaya organisasi melibatkan pemahaman mendalam tentang aspek-aspek inti budaya yang membentuk identitas dan karakteristik perusahaan. Hal ini mencakup bagaimana nilai-nilai dan keyakinan dibentuk, diadopsi, dan diimplementasikan dalam berbagai tingkatan organisasi. Ketika budaya organisasi yang positif dan sehat dijalankan dengan baik, dapat mendorong karyawan untuk berkinerja tinggi, meningkatkan kolaborasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.
Menurut Wardiah (2016), Budaya organisasi pada hakikatnya merupakan nilai-nila dasar organisasi, yang akan berperan sebagai landasan bersikap, berperilaku, dan bertindak bagi semua anggota organisasi.' Budaya organis adalah cara orang berperilaku dalam organisasi dan ini merupakan satu set norma yang terdiri dari keyakinan, sikap, nilai-nilai inti, dan pola perilaku bersama dalam organisasi. Memahami budaya suatu organisasi tidaklah mudah, sebab nilai- nilai yang dianut dalam organisasi tidak langsung dapat diamati, budaya organisasi sebagai kerangka kerja kognitif yang terdiri atas sikap nilai-nilai, norma perilaku, dan harapan yang diterima bersama oleh anggota organisasi.
Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Di samping itu akan meningkatkan kekompakan tim antar berbagai departemen, divisi atau unit dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam organisasi bersama-sama. Budaya organisasi membentuk perilaku staf dengan men- dorong percampuran core values dan perilaku yang diinginkan, sehingga memungkinkan organisasi bekerja dengan lebih efisien dan efektif, meningkatkan konsistensi, menyelesaikan konflik dan memfasilitasi koordinasi dan kontrol. Budaya organisasi akan meningkatkan motivasi staf dengan memberi mereka perasaan memiliki, loyalitas, kepercayaan, dan nilai-nilai, dan mendorong mereka berpikir positif tentang mereka dan organisasi. Dengan demikian, organisasi dapat memaksimalkan potensi stafnya dan memenangkan kompetisi (Uha, 2013).
Budaya organisasi yang kuat dapat memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan. Misalnya, budaya organisasi yang jelas dan terdefinisi dengan baik membantu mengarahkan perilaku karyawan menuju pencapaian tujuan organisasi. Hal ini mencakup nilai-nilai yang ditekankan seperti kejujuran, inovasi, kerja sama tim, atau orientasi pada pelanggan. Dengan adanya panduan ini, karyawan dapat memahami ekspektasi perusahaan dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek pekerjaan mereka. Budaya organisasi yang kuat dapat memberikan keunggulan kompetitif dan menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam pemahaman dan pengelola.
III. Pembahasan
A. Pengaruh Budaya Masyarakat Terhadap Budaya Organisasi
Menurut Buchari & Wulanyani (2021), Budaya organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja organisasi atau perusahaan yang mendukung tujuan-tujuan organisasi. Adanya variasi dan keanekaragaman budaya akan mewarnai variasi pola perilaku anggota organisasi tempat kebudayaan tersebut berlaku. Budaya masyarakat mempunyai pengaruh yang signi-fikan terhadap budaya organisasi di Indonesia. Ada dua sosok budaya yang dapat dijadikan model sosok budaya Indonesia. Sosok budaya pertama adalah sosok budaya masyarakat kerajaan di Nusantara yang disebut sosok budaya feodal aristokratis, dan yang kedua adalah sosok budaya paternalistis yang berkembang di masyarakat pertanian tradisional yang tidak sempat atau tidak memerlukan sistem kekuasaan kerajaan. Budaya feodal aristokratis maupun budaya paternalistis ikut memengaruhi budaya perusahaan yang ada di Indonesia. Tata krama di perusahaan yang ada di Indonesia memiliki kecenderungan tidak rasional yang mewakili budaya feodal aristokratis, sedangkan "budaya mohon petunjuk" mewakili budaya paternalistis.
Menurut Uha (2013), Budaya perusahaan yang terbuka dan seimbang sangat produktif karena memberikan kesempatan pada orang untuk membawakan dirinya dalam pekerjaan. Namun kebanyakan budaya perusahaan mempunyai bagian setengah bawah, yaitu faktor operasi, berkembang dengan baik. Tetapi bagian setengah atasnya, yaitu faktor human, dan kurang berkembang. Berikut adalah beberapa pengaruh budaya masyarakat terhadap budaya organisasi:
1. Nilai dan Keyakinan: Budaya masyarakat dapat mempengaruhi nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh individu dalam organisasi. Misalnya, jika masyarakat memiliki nilai-nilai seperti kerjasama dan saling tolong menolong, maka anggota organisasi juga cenderung mengadopsi nilai-nilai tersebut.
2. Norma dan Etika: Norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat juga dapat mempengaruhi norma dan etika dalam budaya organisasi. Jika masyarakat memiliki norma-norma yang kuat terkait tanggung jawab sosial atau integritas, maka organisasi juga mungkin mengadopsi norma-norma tersebut.
3. Gaya Komunikasi: Cara orang berkomunikasi dalam masyarakat, termasuk bahasa yang digunakan dan gaya komunikasi yang diterima, dapat mempengaruhi gaya komunikasi dalam budaya organisasi. Misalnya, jika masyarakat cenderung menggunakan bahasa yang formal dan hierarkis, maka organisasi juga mungkin mengadopsi komunikasi serupa.
4. Struktur Organisasi: Struktur organisasi dapat dipengaruhi oleh budaya masyarakat. Misalnya, dalam masyarakat yang cenderung egaliter, di mana kesetaraan dihargai, organisasi juga mungkin memiliki struktur yang lebih horizontal dan memberikan perhatian pada partisipasi anggota.
B. Preferensi Manajer dan Karyawan dalam Mempertahankan Budaya Organisasi
Menurut Wardiah (2016), Budaya organisasi mempunyai kecenderungan untuk terus berubah dan berkembang mengikuti perubahan dan kemajuan. Budaya organisasi tidak bersifat statis. Seperti halnya manusia, budaya organisasi dengan perjalanan waktu akan berkembang menjadi lebih dewasa, yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Preferensi manajer dan karyawan dalam mempertahankan budaya organisasi dapat bervariasi tergantung pada peran dan tanggung jawab masing-masing. Namun, secara umum, ada beberapa preferensi yang sering terlihat di antara manajer dan karyawan ketika datang ke mempertahankan budaya organisasi. Berikut adalah beberapa preferensi umum yang dapat ditemui:
Buchari & Wulanyani. 2021. Gambaran Budaya Organisasi yang Berlandaskan Budaya Lokal. Bali : Universitas Udayana. Dalam Link :
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Psikobuletin/article/download/9816/6788
Panuntun, Slamet. 2020. Budaya Organisasi Pendidikan di Indonesia Organisasi dalam Pendidikan. Jurnal Intelegensia, 8(2), 98. Semarang. Dalam Link :
https://ejournal.unisnu.ac.id/JI/article/download/1487/1417
Rivai. 2014. Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Organisasi. Cet. II, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Dalam Link :
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=860001
Suyanto, Laurence Valencia. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Perusahaan Swasta di Tanjung Pandan. Jakarta : Universitas Tarumanegara. Dalam Link :
https://journal.untar.ac.id/index.php/JMDK/article/view/13210
Uha, Ismail Nawawi. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpin dan Kinerja, Proses Terbentuk, Tumbuh Kembang, Dinamika, dan Kinerja Organisasi. Jakarta : Kencana
Wardiah, Mia Lasmi. 2016. Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : CV Pustaka Setia
Yaseen, S., Ali, H. Y., & Asrar-ul-Haq, M. (2018). Impact of organizational culture and leadership style on employee commitment towards change in higher education institutions of Pakistan. Paradigms, 12(1), 44-53
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.