Oleh : Winda Setyo Rini (@AA20-Winda)
Gambar : Mind Mapping Manajemen Sumber Daya Manusia |
Abstrak
Organisasi maupun perusahaan
dimanapun berada dalam menjalankan aktivitasnya pasti membutuhkan suatu sistem manajemen.
Sistem dan pelaksanaan manajemen kinerja diperlukan untuk mengatur dan
mengelola kinerja para pekerja agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan dari organisasi atau perusahaan. Dalam
menjalankan manajemen kinerja suatu organisasi atau perusahaan juga diperlukan
evaluasi atau penilaian terhadap kinerja yang dilakukan. Penilaian ini
ditujukan untuk menjadi tolak ukur dalam
memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Penilaian kinerja memiliki
beragam metode pelaksanaan termasuk salah satunya Metode 360° Feedback yang memiliki keunggulan
untuk diterapkan dalam penilaian kinerja.
Kata
kunci : organisasi, kinerja, manajemen, manajemen kinerja, penilaian kinerja
Abstract
Organizations and companies
wherever they are in carrying out their activities definitely need a management
system. Performance management systems and implementation are needed to
regulate and manage the performance of workers so that they can run effectively
and efficiently in accordance with the goals set by the organization or
company. In carrying out the performance management of an organization or
company, an evaluation or assessment of the performance is also required. This
assessment is intended to be a benchmark in providing rewards or awards to
employees. Performance appraisal has a variety of implementation methods
including the 360° Feedback Method which has the advantage of being applied in
performance appraisal.
Keywords
: organization, performance, management, performance management,
performance appraisal
Pendahuluan
Dalam suatu organisasi atau
perusahaan memerlukan suatu penerapan sistem kinerja yang dapat meningkatkan
kualitas dari organisasi atau perusahaan yang dijalankan. Dalam pengelolaan suatu organisasi atau perusahaan,
diperlukan tata kelola atau sistem manajerial yang baik. Sebuah kinerja yang akan
dijalankan membutuhkan manajemen kinerja yang baik agar dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Manajemen kinerja dibutuhkan untuk mengatur sumber daya
manusia (para pekerja) suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan peran
pentingnya dalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut.
Suatu kinerja yang dijalankan
dalam organisasi atau perusahaan tertentu membutuhkan adanya evaluasi atau
penilaian kinerja. Secara garis besar makna evaluasi dan penilaian kinerja
diartikan sebagai pemberian nilai terhadap kualitas dari suatu kinerja yang sedang
dijalankan. Evaluasi juga dapat dijadikan
sebagai salah satu acuan dalam proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Dengan demikian, dapat dikatakan evaluasi atau penilaian kinerja ialah suatu
proses sistematis yang dilakukan untuk membantu menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan yang ditetapkan telah dicapai oleh organisasi
atau perusahaan.
Oleh sebab itu, berdasarkan pemaparan diatas penulis
tertarik untuk membuat artikel yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia :
Memahami Manajemen Kinerja Dan Penilaian Kinerja Dalam Organisasi Dan Manajemen
Industri” bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan manajemen dan
penilaian kinerja dalam organisasi dan manajemen industri.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian pendahuluan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
- Apa yang dimaksud dengan manajemen kinerja dan manajemen sumber daya manusia?
- Apa tujuan dan sistem pelaksanaan manajemen kinerja ?
- Bagaimana kegiatan yang dilaksanakan dalam manajemen kinerja ?
- Apa yang dimaksud dengan evaluasi atau penilaian kinerja ?
- Apa yang dimaksud dengan metode penilaian kinerja ?
- Bagaimana penilaian kerja dengan menggunakan metode 360° Feedback ?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai yaitu:
- Untuk mengetahui maksud dari manajemen kinerja dan manajemen sumber daya manusia.
- Untuk mengetahui tujuan dan sistem pelaksanaan manajemen kinerja.
- Untuk mengetahui kegiatan yang dilaksanakan dalam manajemen kinerja.
- Untuk mengetahui maksud dari evaluasi atau penilaian kinerja.
- Untuk mengetahui maksud dari metode penilaian kinerja.
- Untuk mengetahui penilaian kerja dengan menggunakan metode 360° Feedback.
Pembahasan
Definisi Manajemen Kinerja dan Manajemen SDM
Menurut Nursam (2017), manajemen kinerja (performance management) adalah penggabungan dari kata manajemen dan kinerja. Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, sedangkan kata kinerja yaitu singkatan dari kinetika energi kerja berasal dari kata “performance” yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti performa. Secara keseluruhan manajemen kinerja yaitu sebagai suatu rangkaian yang meliputi penilaian pekerjaan, pengembangan kemampuan, dan pembarian penghargaan kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Sedangkan, Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari kata manajemen dan sumber daya manusia. Manajemen diartikan sebagai seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun lainnya, dan sumber daya manusia sendiri diartikan sebagai bagian dari salah satu unsur sumber daya yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga, secara keseluruhan manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai suatu proses atau upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan organisasi atau perusahaan dalam pencapaian tujuannya (Syamsurizal, 2016).
Ruang Lingkup dalam Manajemen Kinerja
Dalam pembahasan mengenai manajemen kinerja (performance
management) mencangkup beberapa hal, diantaranya yaitu :
- Evaluating performance, yaitu evaluasi kerja dapat dilakukan secara formal
maupun informal.
- Coaching for commitmen, yaitu pembinaan untuk komitmen yang dilakukan untuk
semakin meningkatkan komitmen para pekerja dalam bekerja.
- Setting
performance goals, yaitu mengatur atau membuat tujuan dari kinerja
yang dilakukan.
- Motivating and recognizing, yaitu upaya memotivasi para pekerja dan mengenali
pekerjaan yang akan dilakukan.
- Delegating responsibilities, yaitu mendelegasikan tanggung jawab kerja.
- Planning carrer development, yaitu membuat rencana pengembangan karir.
Indikator
Kerja
Indikator kerja adalah sebuah
ringkasan yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam
pelaksanaan suatu program terhadap tujuannya. Menurut Abdurrahman
(2017), Indikator kinerja dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja suatu organisasi
menunjukkan peningkatan kemampuan dalam rangka menuju tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Indikator kinerja memiliki beberapa fungsi, yaitu memperjelas
tentang apa, berapa dan kapan kegiatan dilaksanakan, menciptakan konsensus yang
dibangun oleh berbagai pihak terkait untuk menghindari kesalahan interpretasi
selama pelaksanaan kegiatan dan dalam menilai kinerjanya, dan membangun dasar
bagi pengukuran, analisis, serta evaluasi kineja suatu organisasi.
Tujuan
sistem dan pelaksanaan Manajemen Kinerja
Secara umum, manajemen kinerja
bertujuan untuk membantu organisasi atau perusahaan agar dapat berjalan dengan
efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya. Menurut Noe dalam jurnal Putrajati (2013), mengungkapkan bahwa sistem
manajemen kinerja memiliki 3 tujuan, yaitu :
- Tujuan Strategik, yaitu dalam manajemen strategik kegiatan pekerja yang bekerja harus dikaitkan pada tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
- Tujuan Administratif, yaitu sebagian besar organisasi mengaplikasi manajemen informasi berbasis kinerja dengan tujuan untuk pengambilan keputusan administrative.
- Tujuan pengembangan, yaitu suatu manajemen kinerja harus mempunyai tujuan untuk melakukan pengembangan kapasitas karyawan yang sukses pada setiap bidang unit kerjanya.
Tujuan dari pelaksanaan sistem
manajemen kinerja bagi manajer maupun pekerja, yaitu:
- Bagi manajer
- Mengurangi keterlibatan seorang manajer dalam beberapa hal.
- Menghemat waktu pengambilan keputusan, karena para pekerja dapat mengambil berbagai keputusan sendiri dengan mempertimbangkan pengetahuan serta pemahaman yang dimiliki.
- Adanya kesatuan pendapat dan mengurangi tingkat kesalahpahaman antar manajer dan pekerja.
- Bagi pegawai
- Membantu para pekerja untuk lebih mengerti tentang pekerjaan yang seharusnya mereka kerjakan.
- Memberikan ruang kesempatan lebih luas kepada para pekerja untuk mengembangkan keahlian dan kemampuannya.
- Meningkatnya pemahaman para pekerja mengenai pekerjaan dan tanggung jawab kerja mereka.
Adapun tujuan lainnya dari manajemen kinerja yaitu :
- Mengatur kinerja organisasi agar lebih terstruktur dan terorganisir.
- Mengetahui tingkat efektif dan efisien dari suatu kinerja organisasi.
- Membantu dalam menentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual.
- Membantu meningkatkan kemampuan organisasi.
- Mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif sehingga mendapatkan hasil kerja optimal.
Kegiatan
Utama dalam Manajemen Kinerja
Secara umum, kegiatan dalam
manajemen kinerja dibagi menjadi 4 macam sebagai berikut :
- Mendukung tujuan strategic, yaitu sistem manajemen kinerja haruslah fleksibel, yang dimana harus dapat menggabungkan antara aktivitas karyawan dengan tujuan organisasi.
- Pengelolaan kinerja, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa rencana yang sudah disepakati dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan ini meliputi, pembinaan, konseling, pemberian feedback, dan lain sebagainya.
- Penilaian kinerja, yaitu kegiatan untuk memberikan penilaian terhadap seberapa jauh kinerja yang telah dilakukan, dan kesesuaian kinerja yang dilakukan.
- Penghargaan kineja, yaitu kegiatan memberikan reward atau penghargaan kepada pekerja atas pencapaian kinerjanya.
Definisi
Evaluasi atau Penilaian Kinerja
Menurut Widyaningrum (2020), Evaluasi atau penilaian
kinerja disebut juga “Performance evaluation” atau “Performance
appraisal”. Secara bahasa, Appraisal berasal dari bahasa Latin yaitu “appratiare”
yang berarti memberikan nilai atau harga. Evaluasi atau penilaian kinerja didefinisikan
sebagai pemberian nilai atas pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang untuk
diberikan imbalan, kompensasi atau penghargaan. Evaluasi atau penilaian kinerja
menjadi tolak ukur yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan
kepada pekerja.
Kriteria
Penilaian Kinerja para pekerja
Dalam melakukan penilaian kerja
para pekerja ada beberapa kriteria yang dijadikan sebagai pertimbangan,
diantaranya yaitu :
- Hasil kerja individu; Jika hasil kerja menjadi salah satu aspek kerja yang diutamakan dalam suatu jabatan tertentu, maka hasil kerja individu dapat dijadikan kriteria untuk penilaian.
- Perilaku; Perilaku termasuk mejadi salah satu kriteria penilaian karena perilaku pekerja turut menjadi faktor penentu efektivitas kinerja pekerja.
- Traits; Karakteristik individu yang paling tampil dan menggambarkan tingkah laku individu dapat pula dijadikan sebagai kriteri penilaian.
Metode
Penilaian Kinerja
Beberapa ahli manajemen Sumber Daya Manusia telah
mengemukakan berbagai metode penilaian kinerja yang berbeda-beda, akan tetapi secara
garis besar semua metode memiliki makna yang sama bertujuan untuk memperbaiki
individu dalam organisasi tersebut. Menurut Abdurrahman (2017), Untuk
memperoleh hasil dan manfaat yang sesuai harapan, maka pemilihan metode yang
tepat menjadi komponen penting dalam proses penilaian atau evaluasi kinerja. Apabila
konsep penilaian telah disusun dengan sangat baik, namun metode yang digunakan
tidak mendukung pada kebutuhan para pihak, maka hasil yang akan didapat dari
pelaksanaan penilaian tidak akan memenuhi tujuan dan manfaat yang diharapkan
oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek yang dilakukan.
Penilaian
Kinerja dengan Metode 360° Feedback
Menurut karmawidjadja dalam jurnal Sabitah dan Heru
(2017), metode 360° feedback merupakan
salah satu metode dalam proses penilaian atau evaluasi kinerja dengan sumber penilaian
berdasarkan perilaku seseorang atas individu serta perilaku terhadap atasan,
rekan kerja, bawahan dan anggota-anggota lain dalam suatu tim proyek, para customer,
maupun supllier.
Faktor
Penilaian Kinerja 360° feedback
Dalam penilaian kinerja dengan
menggunakan metode 360° feedback terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan
untuk mengukur penilaian, yaitu :
- Tindakan
- Naluri bisnis
- Kemampuan memberikan perintah
- Mengelola visi dan tujuan organisasi
- Dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi anggota lainnya
- Fokus pada organisasi
- Kemampuan pemecahan masalah dan kualitas keputusan yg diambil
- Hasil yang diberikan
- Kemampuan berpikir strategis
- Menurut Mathis dalam jurnal Sabitah dan Heru (2017),
faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mercanang keberhasilan penilaian kinerja
dengan menggunakan metode 360°
feedback, yaitu
- Sistem yang disusun harus valid, mudah diadministrasikan, dipahami dan diinterpretasi.
- Umpan balik dari penilaian tersebut harus menyamarkan narasumber.
- Semua komponen penilai harus diberikan pemahaman tentang sistem yang akan dijalankan, termasuk proses pengelolaan data.
- Sistem hanya digunakan untuk tujuan pengembangan atau continuous improvement.
Dampak
Positif dan negatif Metode Penilaian Kinerja 360° feedback
Menurut Mathis dalam jurnal Sabitah dan Heru (2017),
metode 360° feedback
memiliki dampak positif sebagai berikut:
- Input dari
performance appraisal merupakan feedback dari berbagai sumber.
- Penilaian dari berbagai sumber lebih objektif, valid dan dapat mengurangi bias.
- Membantu perumusan pengembangan kemampuan karyawan dan perusahaan yang berkelanjutan karena mempermudah proses identifikasi kekuatan yang berkelanjutan.
- Dapat membantu proses pengembangan dalam tim organisasi.
Menurut Bacal dalam jurnal Sabitah dan Heru (2017), metode 360°
feedback memiliki dampak negatif sebagai berikut:
- Jika dibandingkan dengan metode feedback satu sumber, metode ini melibatkan jauh lebih banyak data dan informasi.
- Pendekatan ini menggunakan skala penilaian, sehingga dianggap kurang spesifik untuk membantu karyawan mengetahui apa yang diperlukan untuk meningkatkan diri.
Perbedaan
Penilaian Tradisional dengan Penilaian Kinerja 360° feedback
Terdapat beberapa perbedaan aspek penilaian yang dilakukan antara metode Penilaian Tradisional dengan Penilaian Kinerja 360° feedback, perbedaan tersebut diantaranya yaitu:
- Fokus penilaian
Penilaian Tradisional :
penilaian manajemen
Penilaian Kinerja 360° feedback : penilaian manajemen
- Proses feedback
Penilaian Tradisional : kerja
sama antar manajemen
Penilaian Kinerja 360° feedback : dilakukan bersama antar manajemen dan pekerja
- Sumber feedback
Penilaian Tradisional : atasan
Penilaian Kinerja 360° feedback : berbagai sumber, seperti atasan, bawahan, rekan kerja, dan diri sendiri
- Sifat penilaian
Penilaian Tradisional : subjektif
Penilaian Kinerja 360° feedback : objektif
- Tujuan penilaian
Penilaian Tradisional : evaluasi
Penilaian Kinerja 360° feedback :
pengembangan
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen kinerja merupakan suatu rangkaian yang mengatur praktik kerja meliputi
penilaian pekerjaan, pengembangan kemampuan, dan pemberian penghargaan kerja
dalam organisasi atau perusahaan. Sedangkan, manajemen sumber daya manusia
merupakan proses atau upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta
mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan organisasi atau
perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Manajemen kinerja mencangkup beberapa
hal yaitu Evaluating performance, Coaching for commitmen, Setting
performance goals, Motivating and recognizing, Delegating responsibilities, dan
Planning carrer development. Sistem
dan pelaksanaan Manajemen Kinerja bertujuan untuk membantu organisasi atau perusahaan agar dapat berjalan dengan efektif
dan efisien dalam mencapai tujuannya. Ada 4 macam kegiatan utama yang menjadi
fokus dalam melakukan manajemen kerja yaitu kegiatan mendukung tujuan strategic,
Pengelolaan, penilaian dan penghargaan kinerja.
Evaluasi atau penilaian kerja merupakan suatu proses
sebagai tolak ukur kinerja yang mencakup pemberian nilai atas pekerjaan yang
dilakukan oleh seseorang untuk diberikan imbalan, kompensasi atau penghargaan.
Terdapat beberapa kriteria dan metode dalam penilaian kinerja. Meskipun
memiliki banyak metode, akan tetapi secara garis besar semua metode yang
tersedia tersebut memiliki makna yang sama bertujuan untuk memperbaiki individu
dalam organisasi. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode Penilaian Kinerja 360°
feedback. Metode
ini merupakan suatu metode yang dalam proses penilaian atau evaluasi kinerja memiliki
banyak sumber penilaian. Jika dibandingkan dengan metode tradisional tentunya
memiliki beberapa perbedaan, perbedaan tersebut juga dapat berupa kekurangan
maupun keunggulan yang dimiliki metode ini.
Daftar
Pustaka
Abdurrahman, Jafar. 2017. Faktor Yang
Mempengaruhi Evaluasi Kinerja Para Pegawai Di Kantor Pemerintahan. Banda
Aceh : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Iskandar Thani. Dalam https://core.ac.uk/download/pdf/228447806.pdf (diakses pada 7 Mei 2023).
Hidayat, Atep Afia dan Nur Qalby Nabila H. 2022. Manajemen Kinerja, Untuk Unjuk Kerja Pegawai Dan Performa Perusahaan Yang Lebih Baik. Jakarta : Kang Atep Afia Channel Youtube. Dalam https://youtu.be/M0XbK3CXoKM (diakses pada 7 Mei 2023).
Hidayat, Atep Afia dan Zhasfa Zakirah Y. 2022. Penilaian Kinerja, Keputusan Penggajian, Promosi Dan Pengembangan Karir Karyawan. Jakarta : Kang Atep Afia Channel Youtube. Dalam https://youtu.be/he3_zsi3WlY (diakses pada 7 Mei 2023).
Nursam, Nasrullah. 2017. Manajemen Kinerja. Journal
of Islamic Education Management Vol.2, No.2, Hal. 167 – 175. Makassar : Universitas
Muslim Indonesia Makassar. Dalam https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola/article/download/438/338
Putrajati, Agung Satiya. 2013. Manajemen Sumber
Daya Manusia: Manajemen Kinerja. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Dalam http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16389/4-AGUNG%20SATIYA%20edited.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Sabitah, Nadiyah Muhana dan Heru Susilo. 2017. Implementasi
Metode Penilaian Kinerja 360 Degree Feedback Untuk Mengukur Soft Competence
Karyawan (Studi Pada Pt Petrokimia Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 47,
No.1, Hal. 56 – 62. Malang : Universitas Brawijaya. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/87952-ID-implementasi-metode-penilaian-kinerja-36.pdf
Syamsurizal. 2016. Peranan Manajemen Sumberdaya
Manusia Dalam Organisasi. Jurnal Warta Edisi : 49. Medan : Universitas
Dharmawangsa. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/290632-peranan-manajemen-sumberdaya-manusia-dal-e4c1c23e.pdf
Widyaningrum, M. Enny. 2020. Evaluasi Kinerja: Untuk
Meningkatkan Produktivitas Karyawan Dalam Perusahaan. Sidoarjo: Indomedia
Pustaka. Dalam http://eprints.ubhara.ac.id/658/9/cover%20%2B%20isi%20Evaluasi%20Kinerja6%20news.pdf
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.