Oleh: Nadia Amira Hapsari
PENGERTIAN
Manajemen Karir adalah proses untuk membuat karyawan dapat
memahami dan mengembangkan dengan lebih baik keahlian dan minat karir mereka
dan untuk memanfaatkan keahlian da minat ini dengan cara yang paling
efektif.Manajemen karir individu sebagai manajemen karir yang dilakukan secara
individu dengan tujuan menetapkan perencanaan da perkembangan karirnya
selanjutnya
Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba
untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan organisasi untuk
merekrut karyawan (Gutteridge, 1976)
Tujuan Karir
Tujuan atau sasaran karir adalah “posisi atau jabatan
tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan
memenuhi semua persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
jabatan tersebut.” Tujuan atau sasaran karir tidak otomatis tercapai bila
seorang pegawai memenuhi syarat yang harus dipenuhi karena untuk menduduki
suatu karir tertentu, kadang- kadang harus memenuhi syarat- syarat yang
seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada tidaknya lowongan jabatan yang
dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi dari pimpinan, dan ada tidaknya
kandidat lain yang sama kualitasnya, semua itu dapat membatasi kemajuan karir
seorang pegawai.
Oleh karena itu, organisasi mendorong manajemen karir
individu dengan beberapa tujuan, antara lain:
-Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam
perusahaan.
-Meningkatkan jumlah tenaga berbakat untuk mendapatkan
promosi.
-Menyatakan minat pada karyawan.
-Meningkatkan produktifitas kerja.
-Mengurangi turn over karyawan.
-Memungkinkan manajer untuk menyatakan penghargaan terhadap
anak buahnya.
-Menciptakan citra proses rekrutmen yang positif.
Proses Manajemen Karir
TAHAP 1 : Career Exploration
Didasarkan pada tingkat exploration behavior dikembangkan
oleh vocational psychologist. Exploraion behavior mental atau fisik aktifitas
seseorang. Dalam hal ini diperlukan diperlukan informasi mengenai individu
tersebut dalam lingkungan. Informasi digunakan untuk pengembangkan individu dan
accupational concept.
TAHAP 2 : Development of Career Goal
Menurut goal setting theory, tujuan aka mempengaruhi
perilaku melalui direct attentions, stimulating effort, serta facilitating the
development strategies (Loke dan Lartham) kemampuan dan keahlian lewat
pengalaman kerja. Jadi kemajuan karir diperoleh dalam pengabdian
TAHAP 3 : Political System
Terutama pada perusahaan yang quasimatrix, seperti
perusahaan telekomunikasi, akuntansi dan projek-projek kompleks yang ada dalam
organisasi. Oleh James Rosenbaum disebut sebagai metode allokasi turnamen.yakni
bersaing untuk memperebutkan kesempatan
Perencanaan Karir
Perencanaan karir adalah suatu proses yang digunakan
seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur karir untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan untuk meD.
nyesuaikan tujuan karir da kemampuan untuk mengisinya secara sistematis.
Langkah-langkah perencanaan karir:
- menilai diri sendiri
- Menetapkan tujuan karir
- menyiapkan rencana-rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
karir
- melaksanakan rencana-rencana
Pedoman Dalam Manajemen Karir
- Hindarkan Kejutan Realitias
- Berikan pekerjaan awal yang menantang
- Berikan tinjauan pekerjaan yang realistis dalam perekrutan
- bersikap menuntut
- adakan rotasi pekerjaan da pelacakan pekerjaan
- tingkatkan penilaian prestasi yag berorientasi pada karir
- dorongan aktifitas perencanaan karir
Tipe Manajemen
Secara teoritis-normatif, semua manajemen sama saja di dunia
ini. Tetapi dalam impelemntasinya, manajemen di suatu organisasi mungkin amat
berlainan dari manajemen di organisasi lain. Ada manajemen yang cemderung kaku,
otoriter, tersentralisir, tertutup, tidak demokratis. Ada juga manajemen yang
cenderung fleksibel, partisipatif, terbuka, dan demokratis.
Jika manajemen cenderung kaku dan tertutup, maka
keterlibatan pegawai dalam hal pembinaan karirnya sendiri juga cenderung
minimal. Sebaliknya, jika manajemen cenderung terbuka, partisipatif, dan
demokratis, maka keterlibatan pegawai dalam pembinaan karir mereka juga
cenderung besar.
Dengan kata lain, karir seorang pegawai tidak hanya
tergantung pada faktor-faktor internal di dalam dirinya (seperti motivasi untuk
bekerja keras dan kemauan untuk ingin maju), tetapi juga sangat tergantung pada
faktor-faktor eksternal seperti manajemen. Banyak pegawai yang sebenarnya
pekerja keras, cerdas, jujur, terpaksa tidak berhasil meniti karir dengan baik,
hanya karena pegawai ini “terjebak” dalam sistem manajemen yang buruk
Kesimpulan
1. Dengan
pengenalan dan pembahasan tentang manajemen karir dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang
bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat
luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan
potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan
adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan
dan kompetisi bisnis.
2. Perencanaan
dan pengembangan karir merupakan fungsi manajemen karir. perusahaan yang ingin
karyawan mereka dapat bekerja dengan skill dan pengetahuan yang baik harus
dapat merencanakan dan mengembangkan karir pegawainya, sedangkan bagi pegawai
dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir, pegawai dapat mengetahui
tujuan dan arah karir mereka.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.