Memanajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari
Oleh : Muhammad Agi Bahrul Faiz (@B41-Agi)
Abstrak
Manajemen keuangan adalah salah satu aspek manajemen yang teramat penting, sedangkan keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan), kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan (miss-management) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan. Literasi keuangan (financial literacy) yang kian mendapatkan perhatian di banyak negara maju semakin menyadarkan betapa pentingnya tingkat ‘melek’ keuangan. Di beberapa negara, literasi keuangan bahkan sudah dipublikasikan menjadi program nasional. Hasil riset secara umum menunjukkan bahwa masih terjadi tingkat literasi keuangan yang rendah di negara-negara maju dan terlebih lagi di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Kondisi ini merupakan problem yang cukup serius mengingat literasi keuangan berpengaruh positif terhadap inklusi dan perilaku keuangan.
Kata Kunci: manajemen keuangan, literasi keuangan, keuangan
Pendahuluan
Pengetahuan mengenai manajemen keuangan dapat diperoleh dengan cara mengikuti beberapa pembelajaran mengenai manajemen keuangan sejak dini ataupun memperoleh informasi dari sumber terpercaya mengenai manajemen keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat teknologi yang semakin canggih di zaman sekarang tidak menutup kemungkinan setiap orang dapat memperoleh informasi mengenai manajemen keuangan yang baik dengan sangat mudah, terutama pada generasi muda selaku pengguna teknologi terbanyak di Indonesia.Tingkat pengetahuan mengenai manajemen keuangan dapat dilihat dari banyaknya generasi muda terutama mahasiswa yang telah mengetahui bahkan menggunakan produk-produk keuangan baik itu produk perbankan, asuransi, maupun investasi dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu dapat diasumsikan jika mahasiswa memiliki pengetahuan keuangan yang memadai, namun meskipun begitu tidak semua individu memiliki kemampuan manajemen keuangan pribadi yang baik.
Pembahasan
Pengertian Manajemen Keuangan
Keuangan dalam sebuah perusahaan menjadi fondasi yang kuat dalam terbangunnya sebuah perusahaan. Keuangan juga bersifat sangat genting. Jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi amburadul atau berantakan dan tentunya akan menghentikan jalannya sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan bidang sendiri yang mengurus bagian keuangan atau bisa juga disebut manajemen keuangan.
Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
Fungsi Manajemen Keuangan
Manajer keuangan juga harus mempunyai fungsi yang jelas. Jangan sampai manajer keuangan tidak mempunyai fungsi apa-apa dan hanya berdiri sendiri saja. Ada beberpa fungsi manajer keuangan :
1. Planning
Merencanakan keuangan dalam sebuah perusahaan sangat lah penting. Perencanaan keuangan meliputi mengatur uang kas, menghitung rugi laba, dan merencanakan arus kas.
2. Budgeting
Budgeting merupakan kegiatan mengalokasikan dana untuk semua keperluan perusahaan. Alokasi ini harus dilakukan seminimal mungkin dan memaksimalkan anggaran yang ada.
3. Controlling
Controlling adalah melakukan pengontrolan atau evaluasi terhadap keuangan yang sedang berjalan. Evaluasi dilakukan untuk memperbaiki sistem keuangan perusahaan agar perusahaan dapat bertahan.
4. Auditing
Auditing adalah proses pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan keuangan perusahaan sesuai kaidah akuntasi akan menghindari terjadinya penyelewengan dan penyimpangan dana perusahaan.
Cara Mengelola Manajemen Keuangan
Dalam mengelola keuangan pribadi, terdapat empat bagian menurut Warsono (2010). Empat bagian tersebut meliputi :
1. Penggunaan dana
Dari mana pun sumber dana yang dimiliki, yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara mengalokasikan dana (penggunaan dana) tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara tepat. Pengalokasian dana haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat berdasarkan kebutuhan yang anda perlukan, namun harus memperhatikan presentasi sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja. Presentasi pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan pribadi dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang membantu anda pada tujuan pribadi. Presentasi 70% ini haruslah disimpan dan tidak berlebihan, 20% yang ditabung berguna untuk kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan, suatu saat dapat dipakai sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk investasi dapat direncanakan dengan matang, sehingga investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan di masa mendatang. Memang sangat kecil persentase untuk investasi, dikarenakan kebutuhan investasi bukanlah sesuatu yang utama dalam pengelolaan keuangan pribadi.
2. Penentuan sumber dana
Seseorang harus mampu mengetahui dan menentukan sumber dana. Sumber-sumber dana dapat berasal dari orang tua, donator, maupun beasiswa. Selain itu, seseorang dapat menentukan sumber dananya sendiri. Sumber dana dapat juga diciptakan dari berbagai usaha. Dengan mampu menentukan sumber dana, maka seseorang mengetahui dan mencari sumber dana alternatif lain sebagai sumber pemasukan keuangan untuk dikelola.
3. Manajemen resiko
Selanjutnya, seseorang juga haruslah memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi
4. Perencanaan masa depan
Seseorang juga harus memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terduga. Kejadian-kejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi
Kesimpulan
1. Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual/ rumah tangga.
2. Cara mengelola manajemen keuangan pribadi :
1) Penggunaan dana
2) Penentuan sumber dana
3) Manajemen resiko
4) Perencanaan masa depan
Saran
Saya berharap semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai pengelolaan keuangan pribadi.
Daftar pustaka
Ditjendikti, 2013. Modul Pembelajaran Kewirausahaan. Jakarta
S. Senduk. 2004. Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya, Lima Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Warsona 2010 Prinsip-Prinsip dan Praktik keuangan Pribadi. Journal of Science, Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2010
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.