Friday, October 14, 2016

HUBUNGAN ANALISIS PEKERJAAN DENGAN ORGANISASI


I.          PENDAHULUAN
Sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memgang suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan sangat perlu untuk dapat mengelola sumber daya manusia yang dimiliknya sebaik mungkin. Hal demikian merupakan salah satu kunci sukses bagi suatu perusahaan dalam mewujudkan keseimbangan anatara kebutuhan karyawan dengantuntutan dan kemampuan perusahaan, agar keseimbangan dapat berkembang secara produktif dan wajar (Mangkunegara, 2009, p.1). Menurut Nawawi (2011, p. 103), analisis pekerjaan adalah proses menghimpun informasi mengenai setiap jabatan/pekerjaan, yang berguna untuk mewu judkan tujuan bisnis sebuah perusahaan. Analisis pekerjaan itu sendiri dilakukan untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi esensial suatu pekerjaan melalui prosedur yang sistematik, yaitu spesialisasi tingkat tinggi yang dituntut sebagai persyaratan oleh suatu pekerjaan yang harus dipenuhi oleh pekerja yang akan melaksanakannya. Sedangkan menurut Dessler (2011, p. 116), job analysis merupakan prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan keteramp ilan yang dibutuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut.

II.        PEMBAHASAN
Organisasi dan kepentingan pembuatan analisa pekerjaan merupakan sisi lain dari langkah pendirian suatu organisasi, mengingat tujuan akhir organisasi tersebut harus benar-benar terakomodasi oleh struktur organisasi yang benar-benar dapat menggambarkan bagaimana organisasi sampai pada tujuan yang harus ditempuh. Oleh sebab itu dengan analisa pekerjaan, semua untsur penunjang organisasi yang dalam hal ini sumber daya manusia yang terseleksi harus sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada. Pembuatan analisa pekerjaan juga erat kaitannya dengan kepentingan seleksi, penilaian kinerja, pengembangan SDM, evaluasi pekerjaan, perencanaan karir, manfaat, cara mendeskripsikan pekerjaan, membuat spesifikasi jabatan, hubungannya dengan info dan metode analisa pekerjaan, membuat proses penyususnan analisa pekerjaan, membuat langkah- langkahnya, serta membuat metode koleksi data dalam rangka menyusun analisa pekerjaan tersebut.

Analisa pekerjaan memberi pemahaman kita mengenai manfaat dan cara mengumpulkan informasi dalam rangka penyusunannya. Fungsi operasional manajemen sumber daya manusia. Tujuan khususnya adalah:
1.    Dapat menjelaskan perencanaan sumber daya manusia
2.    Dapat menjelaskan pengembangan sumber daya manusia
3.    Dapat menjelaskan penilaian prestasi kerja
4.    Dapat menjelaskan tentang kompensasi.
5.    Dapat menjelaskan tentang pemeliharaan sumber daya manusia

Apabila dicermati beberapa teori dari para peneliti yang mengupas masalah analisa pekerjaan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam analisa pekerjaan ternyata ada 12 yang termasuk dalam analisisnya yang dapat menghasilkan antara lain :

1.    job description
2.    job classification
3.    job evaluation
4.    job design restructuring
5.    personnel requirement
6.    performance appraisal
7.    worker training
8.    worker mobility

9.    efficiency 
10. safety
11. human resource planning, dan
12. legal requirements

Pada umumnya analisa pekerjaan mempunyai beberapa pengertian, antara lain mengemukakan bahwa analisa pekerjaan lebih pada proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktivitas-aktivitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualitas (keahlian, pengetahuan, kemampuan, serta sifat-sifat individu lainnya) yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Ada juga yang menyebutkan bahwa analisa pekerjaan merupakan informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Analisis Jabatan mencakup 2 elemen, yaitu :

1.  Uraian Jabatan (Job Description).
2   Spesifikasi Jabatan (Job Spesification) atau Persyaratan Jabatan (Job Requirement)

-          Uraian Jabatan (Job Description)
Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Penyusunan uraian jabatan ini adalah sangat penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, untuk menghindari terjadinya pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan.
 -          Spesifikasi/Persyaratan Jabatan
Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan Uraian Jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah. Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah:

1.  Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja
2.  Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
3.  Persyaratan fisik dan mental
4.  Persyaratan umur dan jenis kelamin

-          Kegunaan Analisa Jabatan
Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan, sebagai hasil dari Analisa Jabatan mempunyai banyak manfaat, antara lain:
1.    Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan
2.    Sebagai dasar untuk menentukan standard hasil kerja seseorang
3.    Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai baru
4.    Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan
5.    Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi
6. Untuk rnerencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja
7.    Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja

-          Pelaksanaan Analisis Jabatan
Analisis jabatan pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, penelitian, penguraian data jabatan yang tahapannya sebagai berikut :
1.    Tahap persiapan dan perencanaan
2.    Tahap pengumpulan data

III.          KESIMPULAN 

Analisis jabatan adalah suatu kegiatan yang sangat berguna untuk berbagai keperluan perancang organisasi dan perancangan jabatan (Job Design) adalah suatu keharusan dan harus dilakukan sejak awal. Untuk organisasi yang masih baru dan strukturnya masih berkembang terus lebih baik menekankan pada perancang jabatan (Job Design) dan membuat Uraian Jabatan yang fleksibel sehingga bisa disesuaikan terus. Organisasi yang sudah mapan hendaknya melaksanakan Analisis Jabatan. Tetapi mengingat perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat, maka analisis jabatan harus diulangi paling lambat setiap 3 tahun sekali untuk mencek apakah informasi yang diperoleh masih benar. Semua Personel Manager harus menguasai Teknik Analisis Jabatan dan Perancangan Jabatan (Job Design) karena kegiatan ini merupakan basis kegiatan-kegiatan lain di bidang manajemen sumber daya manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Jaya Lownas Gunawan, Iwenas. 2014. Analisa Pekerjaan dan Desain Pekerjaan pada PT Chandra ELC Di Sidoarjo. Penerbit Agora. Surabaya

Moekiat (1998). Analisis Jabatan. Penerbit Mandar Maju. Bandung






No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.