1.1.
Latar
Belakang
Dewasa ini semakin dipahami bahwa
memiliki informasi dan memahami pentingnya informasi tentang sumber daya
manusia yang terdapat dalam suatu organisasi merupakan salah satu tantangan
yang harus dihadapai dalam kehidupan organisasional.
Dikatakan tantangan oleh karena tanpa informasi tersebut suatu organisasi tidak dapat atau sulit mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya manusia semaksimal mungkin. Tantangan demikian menjadi lebih jelas lagi terlihat apabila diingat bahwa hanya berdasarkan informasi yang muthakir, lengkap dan dapat dipercaya dan desain pekerjaan dapat dilakukan dengan tepat.
Dikatakan tantangan oleh karena tanpa informasi tersebut suatu organisasi tidak dapat atau sulit mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya manusia semaksimal mungkin. Tantangan demikian menjadi lebih jelas lagi terlihat apabila diingat bahwa hanya berdasarkan informasi yang muthakir, lengkap dan dapat dipercaya dan desain pekerjaan dapat dilakukan dengan tepat.
1.2.
Rumusan
Masalah
Bagaiman design pekerjaan yang baik
1.3.
Tujuan
Untuk mengetahui design pekerjaan secara
keseluruhan.
B.
PEMBAHASAN
Dengan
kata lain melalui sistem informasi sumber daya manusia yang demikain akan dapat
ditingkatkan produktivitas suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai sasarannya. Artinya, dalam usaha meningkatkan produktivitas, efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan berbagai kegiatan akan mutu hasil pekerjaan, titik
tolak yang paling tepat adalah pengetahuan yang mendalam tentang berbagai
kegiatan yang diselenggarakan oleh setiap orang dalam organisasi.
Desain
Pekerjaan Menurut Sulipan (2000:34), desain pekerjaan dapat didefinisikan
sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorangi individu atau
kelompok secara organisasional. Tujuannya adalah untuk mengatur
penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan
teknologi dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pribadi dan individual para
pemegang jabatan
Desain
pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama
manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga
menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan.
Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada
karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja
yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien
yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi
timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan
terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan
(Sulipan, 2000 ) (2).
Salah
satu daya dan upaya dalam meningkatkan kinerja karyawan yang handal perusahaan
perlu mengambil suatu langkah desain kerja (job design) kinerja karyawan yang
lebih efektif dan efisien. Rancangan pekerjaan dapat dilihat dari produktivitas
dan keahlian seorang individu dan mereka mempunyai skill masing-masing individu
dalam Pengaruh Desain pekerjaan dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan bagian
Produksi Pada PT. Rifansi Dwi Putra Duri 3 menjalankan tugas dan tanggung jawab
dalam kinerja karyawan.
Elemen-elemen
Desain Pekerjaan Menurut Nawawi (2005:79), di lingkungan organisasi atau
perusahaan yang sehat/baik, yang memiliki analisis pekerjaan/jabatan perlu
diatur cara melaksanakan tugas-tugas dan ditetapkan desain pekerjaan agar
pekerjaan sebagai suatu pola tugas-tugas dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien. Dalam pengimplementasiannya desain pekerjaan dipengaruhi oleh 3 unsur
(elemen) organisasi, lingkungan, dan perilaku.
Desain
pekerjaan berdasarkan unsur/elemen organisasi terdiri dari sebagai berikut:
a. Pendekatan
Mekanistik.
b. Pendekatan
Aliran Kerja.
c. Pendekatan
Cara Pelaksanaan Pekerjaan.
d. Pendekatan
Ergonomic.
Bahwa
penggunaan unsur/elemen organisasi dalam desain pekerjaan bermaksud untuk
mewujudkan efisiensi dan efektivitas kerja yang berpengaruh pada produktivitas
kerja. Dengan demikian berarti penggunaan desain pekerjaan ini sejalan dengan
kegiatan PO (pengembangan organisasi), yang bermaksud mengadaptasi perubahan
dalam mewujudkan pekerjaan agar berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk
itu kegiatan PO harus dilakukan dengan mengimplementasikan peningkatan
keterampilan/keahliannya setelah mengikuti kegiatan PO, agar memperoleh rasa
senang dan puas dalam bekerja.
Unsur/elemen
lingkungan yang berpengaruh terhadap desain pekerjaan terdiri dari sebagai
berikut:
a. Karyawan
yang dimiliki.
b. Harapan
sosial dan kebudayaan meliputi kondisi sosial, dan keragaman budaya.
Unsur/elemen
perilaku, desain pekerjaan ini dalam usaha meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kepuasan kerja bagi
karyawan, karena sangat besar pengaruhnya pada motivasi dan disiplin kerja.
Unsur ini terdiri dari sebagai berikut:
a. Desain
pekerjaan otonomi.
b. Desain
pekerjaan bervariasi.
c. Desain
pekerjaan berdasarkan identitas tugas.
d. Desain
pekerjaan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tugas.
Desain
pekerjaan yang mengutamakan umpan balik (feed back). Di samping desain
pekerjaan yang telah diuraikan di atas yang cenderung bersifat individual,
terdapat juga desain pekerjaan tim (team work) dengan manajemen sendiri (self
manage team) (1).
Handoko
(2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi,
unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan
mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut
tersedianya tanaga kerja yang potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi,
variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
Unsur Organisasi : Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan kemampuan.
Unsur Organisasi : Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan kemampuan.
Aspek-aspek Prilaku dan eficiency
dapat menjadi dua hal yang bertentangan. Pedoman Dalam Desain pekerjaan Dessler
(2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis
tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya.
Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini : identitas pekerjaan, hubungan
tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus
diuraikan dengan jelas, ringkasan pekerjaan atau jabatan dan penjelasan tentang
jabatan dibawah dan diatasnya. Ruang lingkup design pekerjaan yaitu : identitas
pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan tanggung
jawab, ringkasan pekerjaan atau jabatan, penjelasan tentang jabatan dibawah dan
diatasnya.
Manfaat
Desain Pekerjaan desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen
terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga
menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan,
2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam
desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah
pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut
(Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal.
4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim.
5. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi (3).
C. Kesimpulan
1. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
2. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
3. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal.
4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim.
5. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi (3).
C. Kesimpulan
Informasi
mengenai deskripsi pekerjaan untuk semua jabatan terdapat pada tujuan
pekerjaan, wewenang, tugas dan tanggung jawab. Sedangkan informasi mengenai
spesifikasi pekerjaan terdapat pada keahlian yang dibutuhkan, pendidikan yang
dimiliki dan kemampuan dasar yang harus dimiliki.
D.
Daftar
Pustaka
1. Vira
renata sari pohon, 2009 PENGARUH DESIGN PEKERJAAN TERHADAP GAIRAH KERJA
KARYAWAN DIVISI II A (INALIUM INTERNAL AUDIT) PT. INALIUM https://mgtofsdm.files.wordpress.com/2012/09/pengaruh-desain-pekerjaan-terhadap-gairah-kerja-karyawan.pdf
2.
Universitas Sumatra,
Tinjauan Pustaka Design Pekerjaan http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28072/4/Chapter%20II.pdf
3. Hasibuan, s.p Malayu.Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung : Bumi Aksara,2011 hlm. 69 Sihombing, Sarinah dan Gultom, R.
Simon. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, In Media http://jayanti25b073.blogspot.co.id/2014/12/jurnal-pengaruh-pendekatan-budaya.html Diakses
@A02-SYLVANA
ReplyDeletemenurut ibu ranie, apakah yang harus dilakukan apabila adanya tumpang tindih jobdesk yang diterima karyawan? Apabila desain pekerjaan sudah baik, tetapi atasan memang tidak kompeten, apakah akan meningkatkan produktivitas?
terimakasih ibu.
@A03-MELINDA
ReplyDeleteArtikel yang anda sampaikan sudah cukup bagus hanya sajadan saya dapat menyimpulkan desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan . Namun pemberian pembatas(sub-bab) dibutuhkan sehingga mempermudah kami dalam membaca.
Artikel sudah baik dan mind map yang disajikan menarik. Saya ingin tahu apakah di perusahaan anda design pekerjaan sudah dilakukan dengan baik?
ReplyDeleteTerima kasih dan sukses ranie..