Showing posts with label @AA15-Marisa. Show all posts
Showing posts with label @AA15-Marisa. Show all posts

Friday, May 26, 2023

Kuis 11 Komunikasi efektif dalam organisasi

oleh : Marisa Rezzy Rachmawati (41621010010)


Abstrak

Komunikasi yang efektif adalah proses pertukaran ide, pemikiran dan informasi sedemikian rupa sehingga tujuan atau niat dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin. Dengan kata sederhana, ini tidak lain adalah penyajian pandangan oleh pengirim dengan cara yang paling dipahami oleh penerima. Komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting untuk dipahami oleh seluruh anggota organisasi. Pemahaman terhadap komunikasi diharapkan dapat menjadi awal bagi terciptanya hubungan antar pribadi yang harmonis dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi mempunyai tujuan antara lain memberikan informasi, umpan balik, pengendalian, pengaruh, memecahkan masalah, pengambilan keputusan, mempermudah perubahan, dan pembentukan kelompok.

Kata kunci: komunikasi, organisasi.


Abstract

Effective communication is the process of exchanging ideas, thoughts and information in such a way that goals or intentions can be fulfilled as well as possible. In simple words, it is nothing but the presentation of views by the sender in a way that is best understood by the receiver. Communication is one of the most important things to be understood by all members of the organization. Understanding of communication is expected to be the beginning for the creation of harmonious interpersonal relationships within the organization. Communication within the organization has goals including providing information, feedback, controlling, influencing, solving problems, making decisions, facilitating change, and forming groups.

Keywords: communication, organization.


Pendahuluan

Komunikasi merupakan salah satu hal paling sering dibahas pada keseluruhan dinamika perilaku organisasi, namun jarang dipahami secara tepat. Terdapat sedikit keraguan mengenai komunikasi yang memainkan suatu peran penting dalam efektivitas organisasi dan manajerial. Di sisi lain komunikasi yang paling tidak efektif merupakan hal mendasar pada semua permasalahan dunia seperti perselisihan, perang antara negara-negara, kerenggangan antar generasi, perselisihan industri, dan konflik organisasi.Tingkat penggunaan komunikasi diperkirakan mencapai sekitar tiga perempat bahkan lebih dari kehidupan manusia. Kesuksesan organisasi sangat dipengaruhi oleh kapabilitas dan kompetensi masing-masing individual dan kerjasama antar anggota tim dalam organisasi. dalam menjalin kerjasama untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya komunikasi. Ditinjau berdasarkan teknis pelaksanaannya, komunikai dapat dirumuskan sebagai kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan melalui media tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan serta memahami sejauh mana kemampuannya, penerima pesan menyampaikan tanggapan melalui media tertentu kepada orang yang menyampaikan pesan tersebut kepadanya.

Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat ditinjau dari materi yang telah disampaikan, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?

2. Apa saja elemen komunikasi organisasi?

3. Apa saja komponen komunikasi organisasi?

4. Tujuan apa saja dalam komunikasi organisasi?

Tujuan

Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas, antara lain :

1. Dapat memahami definisi pentingnya komunikasi organisasi.

2. Dapat mengetahui apa saja elemen komunikasi organisasi.

3. Dapat mengetahui komponen didalam komunikasi organisasi.

4. Dapat memahami tujuan dari komunikasi organisasi.


Pembahasan

Istilah komunikasi dapat digunakan oleh semua orang pada masyarakat modern mencangkup anggota masyarakat, dan praktisi manajemen. Seperti dikemukakan di awal, istilah ini digunakan masyarakat secara keseluruhan dan juga di dalam organisasi. alat komunikasi yang paling umum dipakai ialah bahasa. Bahasa itu sendiri menguntungkan karena membantu menjelasakan pemikiran seseorang. kesulitan membayangkan kata, benda, dan ucapan akan hilang jika pembendaharaan kata seseorang bertambah. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam kegiatan suatu organisasi, Sehingga komunikasi adalah inti dari kegiatan oraganisasi dan merupakan proses utama dalam melaksanakan semua fungsi dalam organisasi dan manajemen. Kemampuan komunikasi merupakan faktor penentu kesuksesan setiap individu maupun organisasi untuk bertahan dalam persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini. Kemampuan komunikasi seseorang dalam organisasi diperlukan dalam setiap kondisi misalnya pada saat mempersiapkan sebuah presentasi bisnis, menyampaikan ide-ide atau gagasan dalam suatu rapat, negosiasi bisnis, melatih tim, membangun sebuah tim kerja, dan dalam setiap aktivitas organisasi. Melihat pentingnya komunikasi dalam organisasi, efektivitas komunikasi akan sangat menentukan kesuksesan organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Griffith, 2002).

Dari uraian elemen-elemen dasar diatas penulis mengambil dasar sebagai dasar atau acuan yang harus di perhatikan ataupun di teiiti sebagai sumber atau objek penelitian dalaam proseskomunikasi nonverbal yaitu sebagai berikut:

1. Sumber (komunikator)

Peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau kelompok, misalnya partai, oraganisasi atau lembaga. Dalam hal ini, sosialisasi akan efektif jika seorang komunikator memiliki stratcgi dalam penyampaian informasi/pesan baik sccara verbal maupun nonverbal kepada sasaran. Strategi komunikasi yang baik, dapat mempengaruhi audiens atau sasaran komunikasi dalam prosos sosialisasi yang dilakukan.

2. Pesan

Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, híburan, informasi, nasehat atau propaganda) yang disampaikan pengirim kepada peneríma. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.

3. Saluran

Saluran atau channel adalah jalan yang dilalui pesan untuk sampai kepada penerima (Morissan, 2014:20).

4. Penerima (komunikan)

Perima atau receiver atau juga disebut audiens adalah saluran atau target dari pesan. Penerima sering pula disebut komunikan. Penerima dapat berupa individu, satu kelompok, lembaga atau bahkan suatu kumpulan besar manusia yang tidak saling menganal (Morissan, 2014: 22).

5. Efek (dampak)

Efek adalah unsur penting dalam keseluruhan proses komunikasi. Efek bukan hanya sekedar umpan balik dan reaksi penerima (komunikan) terhadap pesan yang dilontarkan oleh komunikator melainkan efek dalam komunikasi merupakan panduansejumlahikekuatanlyang bekerja dalam masyarakat, di mana komunikator hanya dapat menguasai satu kekuatan saja, yaitu pesan-pesan yang dilontarkan.

Adapun Komponen Komunikasi terdiri dari:

• Pengirim (source, sender, encoder, communicator, who).

• Penerima (receiver, audience,decoder, destination).

• Pesan (message, speech, says what).

• Saluran (channel, media).

• Konteks (context, setting).

• Umpan Balik (feedback).

• Gangguan (noise).

• Hasil Akhir (effect).

Katz Dan Kahn mengidentifikasi lima tujuan komunikasi top-to-bottom yang umum terjadi dalam suatu organisasi, yaitu:

1. Untuk memberi tugas spesifik yang direktif sekitar intruksi kerja;

2. Untuk memberi informasi tentang prosedur organisatoris dan praktik;

3. Untuk menyediakan informasi tentang dasar pemikiran pekerjaan;

4. Untuk menceritakan kepada bawahan tentang capaian mereka; dan

5. Untuk menyediakan informasi ideologis dalam memudahkan pengajaran paham tujuan (goals).


Kesimpulan

Komunikasi merupakan satu hal penting untuk menunjang kesuksesan organisasi baik dalam meningkatkan kinerja organisasi maupun adaptasi organisasi terhadap setiap perubahan lingkungan bisnis yang ada sehingga organisasi bisa tetap survive bahkan meraih keunggulan kompetitifnya. Melalui komunikasi yang baik antar individu dan pihak-pihak yang terlibat langsung dalam organisasi maupun diluar organisasi, organisasi dapat memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan. Untuk mengembangkan komunikasi yang baik ini diperlukan peran aktif manajer maupun bawahan melalui aplikasi beberapa teknik yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.


Daftar pustaka

Robbins, Stephen P,Tymothy A Judge (terjemahan Diana Angelicadkk).2001.Perilaku Organisasi: Jakarta, Salemba Empat.

Sweeney, Paul D. McFarlin, Dean B. 2002. Organizational Behavior, New York : McGraw-Hill Inc.


Kuis 10 Kepemimpinan dalam Kewirausahaan


oleh : Marisa Rezzy Rachmawati (41621010010)


 Abstrak

Karakteristik seorang pemimpin berkaitan dengan kekuasaan yang dimilikinya, bahkan hingga saat ini para ilmuwan juga menekankan kebutuhan akan konsep kepemimpinan sebagai fenomena kekuasaan. Sementara kewirusahaan merupakan konsep yang mampu menjamin terjadinya proses perbanyakan populasi organisasi, dan sekaligus meletakkan landasan bagi tumbuhnya populasi baru. pertumbuhan populasi baru itu, berdasar kajian sosiologis cukup terkait dengan kewirausahaan yang dapat mempengaruhi terjadinya stratifikasi maupun ketidaksamaan dalam kehidupan masyarakat banyak.

Kata kunci : Pemimpin, Kewirausahaan.


Abstract

The characteristics of a leader are related to the power he has, even today scientists also emphasize the need for the concept of leadership as a phenomenon of power. Meanwhile, entrepreneurship is a concept that is able to guarantee the process of increasing the population of organizations, and at the same time laying the foundation for the growth of a new population. Based on sociological studies, the growth of the new population is quite related to entrepreneurship which can affect the occurrence of stratification and inequality in the lives of many people.

Keywords: Leader, Entrepreneur.


Pendahuluan

Istilah entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang padanannya dalam bahasa Indonesia disebut wirausaha. ada yang menggunakan istilah wiraswasta. Kareana swasta dalam bahasa indonesia berarti bukan milik pemerintah maka dalam tulisan ini memilih menggunakan istilah wirausaha. Menurut Shefsky (1994) kata entrepreneur berasal dari Bahasa Latin yaitu entre, pre, dan neur: dimana entre artinya masuk, pre artinya sebelum dan neur artinya pusat syaraf. Jika diartikan secara leterlek memang agak membingungkan, tetapi jika dicermati perkataan ini mengandung mAkna pekerjaan syaraf atau dapat dimaknai proses berfikir untuk melakukan sesuatu mengatasi berbagai problematika. dan Kepemimpinan dalam konteks kewirausahaan, harus terlihat dalam tubuh organisasi perusahaan secara umum, khususnya tentang bagaimana sikap kewirausahaan dalam menangani pengelolaan kepemimpinan strategis dalam hubunganya dengan kinerja perusahaan. Dalam hal ini penting untuk menentukan batas-batas atau definisi tentang perushaaan yang diritis dan didirikan oleh kewirausahaan.


Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil dari pemaran materi yang telah disampaikan, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?

2. Apa saja sifat dari kepemimpinan wirausaha?

3. Karakteristik apa saja yang harus dimiliki wirausaha?

4. Apa sifat kepemimpinan yang harus dimiliki?


Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang diambil dari uraian pendahuluan diatas, antara lain:

1. Dapat mengetahui definisi kepemimpinan.

2. Dapat mengetahui sifat kepemimpinan sebagai wirausaha.

3. Dapat memahami karakteristik jiwa wirausaha.

4. Dapat mengetahui sifat kepemimpinan yang harus dimiliki.


Pembahasan

Menurut arti secara harfiah, pimpin berarti bimbing. Memimpin berarti membimbing atau menuntun. Pemimpin merupakan orang yang memimpin ataupun seorang yang menggunakan wewenang serta mengarahkan bawahannya guna mengerjakan pekerjaan mereka untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi. Seperti manajemen,kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, (1996 : 161) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Sedangkan kewirausahaan menurut Alma (2003) meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.Kewirausahaan ini didasarkan pada disain produk yang efektif dan keberhasilan komersialisasi. menghasilkan disain dan manufaktur produk yang efektif dan efisien, hal ini dapat menjadi dasar bagi daya saing srategis. Kewirausahaan meliputi komitmen, cara berpikir, dan tindakan untuk mengembangkan dan mengelola inovasi. Kaitannya dengan kepala sekolah sebagai pemimpin yang berjiwa wirausaha Menurut Sagala (2004:176) disebut dengan kepemimpinan wirausaha pemimpin pendidikan seperti kepala sekolah.

Sifat Kepemimpinan Wirausaha sifat benar benar ada pada diri inividu dengan seluruh pribadi manusia yaitu mempunyai eksistensi dalam diri pribadi. Sifat (trait) oleh Allport (1951) adalah system neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam macam perangsang secara sama, memulai serta membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresi secara sama. Sedangkan sikap (attitude) berhubungan dengan sesuatu objek yaitu memberikan penilaian menerima atau menolak (tingkah laku) terhadap objek yang dihadapi (Suryabrata,1986:242). Mengacu pada pemahaman tersebut, maka sifat kepemimpinan memang ada dalam diri masing-masing individu yang tampak menurut kodrat kepemimpinannya secara khas.

Kepemimpinan berjiwa wirausaha perlu mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Pemimpin yang Kreatif

Kreativitas sebagai buah karya dari berpikir yang diujudkan dalam bentuk karya nyata yang bermanfaat bagi kemajuan manajemen pendidikan.

b. Pemimpin yang Inovatif

selalu dijumpai bahwa dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang kreatif tetapi tidak inovatif.

c. Internal Locus Control

Seorang yang berjiwa wirausaha merupakan orang yang percaya pada Internal locus control artinya nasibnya, kehidupannya, keberhasilannya tergantung pada upaya dan semangatnya untuk berhasil.

d. Pekerja keras.

e. Percaya diri

Alma (2002:40) menegasakan bahwa seseorang yang percaya diri dimulai dari pribadi yang mantap tidak mudah terombang ambing, emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam, tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain,memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, objektif, dan kritis.

Sifat-sifat Kepemimpinan

berbagai studi perbandingan sifat-sifat pemimpin cenderung lebih tinggi, mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi, lebih ramah, dan lebih percaya diri dari pada yang lain dan mempunyai kebutuhan akan kekuasaan lebih besar. Tetapi kombinasi sifat-sifat tertentu yang akan membedakan antara pemimpin atau calon pemimpin dari pengikut, belum pernah ditemukan. Sehingga timbul anggapan para peneliti sifat-sifat kepemimpinan bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibuat, atau seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin.


Kesimpulan

Kepemimpinan wirausaha akan tampak menonjol dilihat dari sikap mental seorang pemimpin. Jika orangnya mudah was was atau ragu, maka orang iti tidak akan mampu mengambil keputusan secara tepat, dan orang ini akan gagal dalam wirausaha. Tetapi jika seorang pemimpin itu senantiasa meningkatkan kapasitasnya,maau belajar dari pengalaman dirinya sendiri maupun orang lain, memiliki mental baja, ada dorongan dari dalam dirinya untuk selalu meraih kesuksesan, maka pemimpin ini mempunyai watak wirausaha, dan orang ini akan mencapai kesuksesan yang sampai pada tahap yang spektakuler.


Daftar pustaka

Alma, B. (2004). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Bygrave, W. D. (1994). The Portable MBA In Entrepreneurship. New York: John Eilley & Son.

Howard E. Aldrich (2005). Entrepreneurship. The Handbook Of Economic Sociology. Editor: Neil J. Smelser and Richard Swedberg. IInd Ed. Princeton University Press, Princeton and Oxford;


Thursday, May 25, 2023

Kuiz 9 - Filosofi motivasi kerja.

 

oleh : Marisa Rezzy Rachmawati (41621010010)


Abstrak

Organisasi adalah sebagai wadah atau tempat sekumpulan orang-orang melaksanakan pekerjaan dalam rangka mencapai satu tujuan organisasi yang senantiasa harus mampu mengikuti perkembangan agar dapat meningkatkan dan mengembangkan daya saing serta produktivitas yang efektif dan efesien. Setiap organisasi dalam upaya meraih tujuan yang ditetapkan dituntut untuk melakukan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan suatu aspek yang sangat penting dari seluruh sumber daya yang tersedia dalam organisasi.

Kata kunci : organisasi, SDM.


Abstract

The organization is a container or place for a group of people to carry out work in order to achieve an organizational goal that must always be able to keep abreast of developments in order to improve and develop competitiveness and productivity in an effective and efficient manner. Every organization in an effort to achieve the set goals is required to manage Human Resources (HR) which is a very important aspect of all available resources within the organization.

Keywords : organization, SDM.


Pendahuluan

Pada dasarnya setiap instansi pemerintah maupun swasta, bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting, mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal. Untuk itu pimpinan hendaknya berusaha agar karyawan mempunyai motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Disinilah peranan motivasi untuk mendorong semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Motivasi pada suatu organisasi atau lembaga bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras. Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil-hasil kinerja yang tinggi ingin dicapai secara konsisten.


Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil dari uraian pemaparan materi di atas,antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi kerja?

2. Apa saja yang menjadi asas dalam motivasi kerja?

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi kerja?

4. Apa saja indikator motivasi kerja?


Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan pada penulisan ini antara lain :

1. Untuk mengetahui definisi motivasi kerja.

2. Untuk mengetahui asas dalam motivasi kerja.

3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi kerja.

4. Untuk mengetahui indikator motivasi kerja.


Pembahasan

Menurut Samsudin (2015:281), “motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau sekelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang ditetapkan”. Menurut Sunyoto (2015:4), “motivasi kerja adalah sebagai keadaan yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai keinginannya”. Menurut Fahmi (2013:107), “motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan”.Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu. Batasan mengenai motivasi sebagai “ The process by which behavior is energized and directed” (suatu proses, dimana tingkah laku tersebut di pupuk dan diarahkan) para ahli psikologi memberikan kesamaan antara motif dengan needs (dorongan, kebutuhan). Dari batasan diatas, dapat disimpulkan bahwa motif adalah yang melatar belakangi individu untuk berbuat mencapai tujuan tertentu. sedangkan pengertian mengenai motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif. Atau dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.

Asas motivasi kerja :

• Asas Mengikutsertakan

asas mengikutsertakan maksutnya mengajak bawahan untuk Ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.

• Asas Komunikasi

Asas ini maksutnya menginformasikan secara jelas tentang Tujuan yang ingin di capai, cara mengerjakan, dan kendala yang Dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi bawahan akan Meningkat.

• Asas Pengakuan

Asas pengakuan maksutnya memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.

• Asas Wewenang yang didelegasikan

Maksut ini adalah mendelegasikan sebagai wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreatifitas dan melaksanakan tugas atasan atau manager.

• Asas perhatian timbal balik

asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.

Faktor motivasi kerja:

Faktor-faktor yang memotivasi karyawan sebagaimana yang di paparkan menurut teori Hezbeg adalah sebagai berikut :

1. Prestasi (achievement)

agar seseorang karyawan dapat berhasil dalam pelaksanaan pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan kepadanya agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil. Kesempatan itu harus sedemikian rupa sehingga orang-orang berkembang sendiri.

2. Pengakuan (Recognition)

sebagai lanjutan dari keberhasilan pelaksanaan, pimpinan harus memberi pernyataan pengakuan akan keberhasilan tersebut.

3. Tanggung jawab (Responsibility)

agar Responsibility benar-benar menjadi faktor motivator bagi bawahan, pemimpin harus menghindari supervise yang ketat, dengan membiarkan bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.

4. Pengembangan (advancement)

advancement merupakan salah satu faktor motivator bagi bawahan. Faktor Advancement ini benar-benar berfungsi sebagai motivator, maka pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab.

5. Gaji (wages),

pada umumnya masing-masing manejer tidak dapat menentukan sendiri skala yang berlaku dalam unitnya. Namun demikian masing-masing manejer mempunyai kewajiban menilai apakah jabatan-jabatan dibawah pengawasannya mendapat kompensasi sesuai pekerjaan yang mereka lakukan .

Motivasi kerja merupakan dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan eksternal. Dengan kata lain motivasi kerja seseorang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. indikator motivasi kerja dimaksudkan untuk dapat mengukur sejauh mana pegawai bekerja sesuai dengan tuntutan sebagai karyawan.menurut Uno (2010:73) ada dua dimensi dan indikator motivasi kerja, yaitu antara lain :

1. Dimensi Motivasi Internal Indikator :

• Tanggungjawab pegawai dalam melaksanakan tugas.

• Melaksanakan tugas dengan target yang jelas.

• Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya.

• Memiliki tujuan yang jelas dan menentang.

• Memiliki perasaan senang dalam bekerja.

• Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain.

• Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya.

2. Dimensi Motivasi Eksternal Indikator :

• selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya.

• Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakan nya.

• Bekerja dengan harapan ingin memperoleh insentif.

• Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan.


Kesimpulan

Motivasi pada suatu organisasi atau lembaga bertujuan untuk mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya suatu organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan kondisi dimana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras.Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.


Daftar pustaka

Anoraga, Pandji (2006). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta

Ardana. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hasibuan. (2007). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Thursday, May 11, 2023

Kuis 8 - budaya organisasi

 


Definisi 

Budaya Organisasi merupakan sebuah karakteristik yang ada dan dijunjung tinggi dalam sebuah organisasi ataupun kehidupan masyarakat sehari-hari, hal ini tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Budaya organisasi berkaitan dengan norma perilaku (Ismail, 2018) dan nilai-nilai yang dipahami serta diterima oleh semua anggota organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam organisasi tersebut. Asal muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya awal organsiasi baik dalam hal kebiasaan atau ideology. 

elemen budaya organisasi 

secara umum elemen budaya organisasi terdiri dari dua elemen pokok yaitu elemen yang bersifat idealistik dan elemen yang bersifat perilaku.

1. Elemen Idealistik. Elemen ini umumnya tidak tertulis, bagi organisasi yang masih kecil melekat pada diri pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah hidup, atau nilai-nilai individual pendiri atau pemilik organisasi dan menjadi pedoman untuk menentukan arah tujuan menjalankan kehidupan sehari-hari organisasi. Elemen idealistik ini biasanya dinyatakan secara formal dalam bentuk pernyataan visi atau misi organisasi, tujuannya tidak lain agar ideologi organisasi tetap lestari.

2. Elemen Behavioural. Elemen yang kasat mata, muncul kepermukaan dalam bentuk perilaku sehari-sehari para anggotanya, logo atau jargon, cara berkomunikasi, cara berpakaian, atau cara bertindak yang bisa dipahami oleh orang luar organisasi dan bentukbentuk lain seperti desain dan arsitektur instansi.

Faktor budaya organisasi

Ada beberapa faktor budaya organisasi yang disebutkan, yaitu:

(a) Inisiatif

Individual Yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasab atau indepedensi yang dipunyai setiap anggota organisasi dalam mengemukakan pendapat, inisiatif individual tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan organisasi/perusahaan

 (b) Integrasi

 integrasi yang dimaksud yaitu sejauh mana organisasi atau perusahaan dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara terkoordinasi. Kekompakan unit-unit tersebut dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan

(c) Pola Komunikasi

Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal, kadang-kadang hirarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri

 (d) Kontrol

Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku didalam suatu organisasi atau perusahaan

(e) Pengarahan

Pengarahan yang dimaksudkan sejauh mana organisasi atau perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan.

Sumber-sumber Budaya Organisasi

Budaya organisasi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:

(1) pengaruh umum dari Luar yang luas,

(2) pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat (societal values),

(3) factor-faktor spesifik dari organisasi, (4) nillai-nilai dari kondisi dominan.


Wednesday, May 10, 2023

Kuis 7 - Manajemen Kinerja dalam organisasi


 Abstrak

Proses manajemen kinerja adalah proses sistematis yang mencakup perencanaan kerja, penilaian dan diskusi kinerja, penilaian kinerja, dan penyesuaian atau tindakan korektif untuk mengembangkan strategi untuk mengatasi kesenjangan kinerja (Ainsworth, 2002). Proses manajemen kinerja mengambil pendekatan holistik untuk mengelola kinerja, yang merupakan kepentingan organisasi karena manajemen kinerja menangani masalah pengelolaan semua sumber daya organisasi, input, proses penyampaian kinerja, hasil kinerja dan manfaat adalah dan efek sebuah pertunjukan Wibowo, 2007). Oleh karena itu, manajemen kinerja mencakup proses pelaksanaan kinerja tentang bagaimana kinerja itu dilakukan.

Kata kunci: Manajemen, Kinerja, Organisasi.


Abstract

The performance management process is a systematic process that includes work planning, performance appraisal and discussion, performance appraisal, and adjustments or corrective actions to develop strategies to address performance gaps (Ainsworth, 2002). The performance management process takes a holistic approach to managing performance, which is in the interests of the organization because performance management deals with the problem of managing all organizational resources, inputs, performance delivery processes, performance results and benefits (Wibowo, 2007). Therefore, performance management includes the process of implementing performance on how the performance is carried out.

Keywords : Management, Performance, Organization.


Pendahuluan

Dalam pengelolaan sebuah organisasi atau perusahaan, diperlukan tata kelola atau manajerial yang baik. Pengetahuan dasar manajemen perlu dipahami dan diterapkan dengan baik oleh manajer sehingga akan sangat membantu dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Manajemen yang baik adalah kunci kesejahteraan masyarakat yang terdiri dari berbagai macam organisasi.Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan.

Manajemen kinerja amat penting dan dibutuhkan dalam suatu organisasi baik dalam sektor publik maupun privat dalam upaya untuk pencapaian suatu tujuan. Kinerja organisasi tidak akan lepas dari peran individu dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sebagai motor penggerak jalannya organisasi. Dengan demikian kemajuan organisasi tidak luput dari pengaruh kualitas pegawai yang memiliki prestasi kerja. Prestasi kerja pegawai merupakan penampilan kerja seorang pegawai dan potensinya dalam upaya mengembangkan diri demi kepentingan organisasi.


Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil dari uraian pendahuluan di atas, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dari manajemen kinerja dalam organisasi?

2. Mengapa manajemen kinerja diperlukan dalam organisasi?

3. Apa saja proses manajemen kinerja dalam organisasi?

4. Apasaja tahapan dan unsur manajemen kinerja dalam organisasi?


Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan pada penulisan ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kinerja dalam organisasi.

2. Untuk mengetahui fungsi dari manajemen kinerja dalam organisasi.

3. Untuk mengetahui apa saja proses manajemen kinerja dalam organisasi.

4. Untuk mengetahui bagaimana tahapan dan unsur manajemen kinerja dalam organisasi.


Pembahasan

Pengertian manajemen kinerja dalam organisasi

Kata Manajemen Kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kinerja. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Menurut George R Terry dalam bukunya Principles of Management, Manajemen merupakan suatu proses Yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi-fungsi perencanaan,Pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok Manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/faktor produksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut John R Schermerhorn Jr dalam bukunya Management, manajemen adalah proses yang mencakup Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan Sumber daya yang dimiliki, baik manusiadan material untuk mencapai tujuan.

Fungsi dari manajemen kinerja dalam organisasi

Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi. Pencapaian tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja/prestasi organsisasi dan menunjukkan kinerja organisasi. Hasil kerja organisasi diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan. aktivitas tersebut dapat berupa pengelolaan sumberdaya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar aktivitas tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan upaya manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya. dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. manajemen kinerja bukannya memberi manfaat kepada organisasi saja tetapi juga kepada manajer dan individu. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja , memotivasi pekerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan, meningkatkan dasar ketrampilan, mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karier, membantu menahan pekerja terampil agar tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan, mendukung program perubahan budaya.

Proses manajemen kinerja dalam organisasi

1. Masukan.

Manajemen kinerja membutuhkan berbagai masukan yang harus dikelola agar Dapat saling bersinergi dalam mencapai tujuan organisasi. Masukan tersebut berupa: sumberdaya manusia (SDM), modal, material, peralatan dan teknologi serta metode dan Mekanisme kerja.

2. Proses.

Manajemen kinerja diawali dengan perencanaan tentang bagaimana Merencanakan tujuan yang diharapkan di masa yang akan datang, dan menyusun semua Sumberdaya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan rencana Dimonitoring dan diukur kemajuannya dalam mencapai tujuan.

3. Keluaran & Manfaat.

Keluaran merupakan hasil langsung dari kinerja organisasi, baik dalam bentuk Barang maupun jasa. Hasil kerja yang dicapai organisasi harus dibandingkan dengan Tujuan yang diharapkan. Selain memperhatikan keluaran, manajemen kinerja juga memperhatikan manfaat Dari hasil kerja. Dampak hasil kerja dapat bersifat positif bagi organisasi, misalnya karena Keberhasilan seseorang mewujudkan prestasinya berdampak meningkatkan motivasi Sehingga semakin meningkatkan kinerja organisasi.

Tahapan dan unsur manajemen kinerja dalam organisasi.

Fase :

1. Fase planning

2. Fase on going / monitoring

3. Fase checking

4. Fase rewarding

Unsur manajemen kinerja:

1. Situation

2. Perfomance

3. Response

4. Consequences

5. Feedback


Kesimpulan

Manajemen kinerja didefenisikan oleh Bacal (1999) sebagai proses komunikasi yang berkesinambungan yang dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan atasan. jadi, kesimpulan dari manajemen kinerja adalah kegiatan yang mengkaji ulang kinerja secara berkesinambungan untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja lebih lanjut.


Daftar pustaka

Erinie Tisnawati , Pengantar Manajemen, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2008 Iman Suhartono (2013) Jurnal Manajemen Kinerja Pada Perusahaan Bisnis Dari Manajemen Kinerja Tradisional Ke Manajemen Kinerja Baru.

Nasrullah Nursam, Journal of Islamic Education Management Vol.2, No.2 Oktober 2017, Hal 167 – 175 ISSN : 2548 – 4052

Nursam, N. (2017). Manajemen kinerja. Kelola: Journal of Islamic Education Management, 2(2).


Tuesday, May 2, 2023

Perencanaan Strategis

 

Abstrak

     Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dijalankan oleh sebuah organisasi, disamping fungsi lainnya yaitu pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Perencanaan dinilai sebagai salah satu fungsi manajemen yang penting dan mempunyai keterkaitan yang erat dengan setiap fungsi manajemen lainnya. Hal ini mengingat bahwa perencanaan memuat segala sesuatu yang bersifat menyeluruh sebagai pedoman untuk melaksanakan semua aktivitas organisasi. Perencanaan pun seringkali juga dikatakan sebagai fungsi manajemen yang utama karena menjadi dasar bagi semua fungsi manajemen lainnya yang dilakukan para manajer.

Kata kunci : organisasi, manajemen.

Abstract

    Planning is one of the management functions that must be carried out by an organization, in addition to other functions, namely organizing, directing and supervising. Planning is considered as one of the important management functions and has a close relationship with every other management function. This is considering that planning contains everything that is comprehensive as a guide for carrying out all organizational activities. Planning is also often said to be the main management function because it forms the basis for all other management functions carried out by managers.

Keywords: organization, management.


Pendahuluan

    Menurut Daft (2006 : 315) perencanaan merupakan tindakan untuk menentukan tujuan organisasi dan apa yang dibutuhkan untuk mencapainya. Kemudian dinyatakan oleh Stoner et al (1996 : 263) bahwa perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka. Selanjutnya menurut Hasibuan (2006 : 91) bahwa perencanaan adalah fungsi dasar (fundamental) karena organizing, directing, controlling,evaluating dan reporting harus lebih dahulu direncanakan. Lebih jauh dijelaskan Stoner et Al (1996 : 265) bahwa dalam organisasi, perencanaan adalah proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk men-capai sasaran tadi. Tanpa rencana, manajer tidak dapat mengetahui bagaimana mengorganisasikan orang dan sumber daya secara efektif. Mereka mungkin bahkan tidak mempunyai ide yang jelas mengenai apa yag perlu mereka organisasikan. tanpa rencana, manajer dan bawahannya hanya mempunyai peluang kecil untuk mencapai sasaran atau mengetahui kapan dan di mana mereka keluar dari jalur.


Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil dari uraian pendahuluan di atas, antara lain:

1. Apa yang dimaksud dari perencanaan strategis?

2. Apa saja manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis?

3. Bagaimana struktur dan isi program dari perencanaan strategis?


Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan pada penulisan ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan strategis.

2. Untuk mengetahui manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis.

3. Untuk mengetahui bagaimana struktur dan isi program dari perencanaan strategis.


Pembahasan

  Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya yang ada. Perencanaan strategis sangat penting dalam organisasi karena perencanaan strategis ini berlaku bagi organisasi secara keseluruhan. perencanaan strategis dirancang sebagai perencanaan organisasi dalam jangka panjang dan dijadikan pedoman untuk menjabarkan perencanaan-perencanan lainnya sebagai perencanaan jangka pendek. Organisasi yang memiliki perencanaan strategis berarti memiliki dasar yang kuat dalam menjalankan semua aktivitasnya sehingga berguna untuk memastikan agar semua anggota organisasi bekerja ke arah tujuan yang sama. perencanaan strategis sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan organisasi.


Manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis.

Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Memberikan Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran Tahunan. Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk masadepan. Oleh karena itu, penting bahwa manajemen membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kemana arahorganisasi untuk beberapa tahun kedepan. Suatu rencana strategismenyediakan kerangka kerja yang lebih luas.


2. Alat Pengembangan ManajemenPerencanaan.

Strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihanmanajemen yang unggul dalam melengkapi para manajer dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan mengimplementasikannya.


3. Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka.

Panjang Proses perencanaan strategis formal memaksa manajer untuk meyediakanwaktu guna memikirkan masalah-masalah jangka panjang yang penting.


4. Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi Jangka Panjang.

Perusahaan debat, diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses perencanaan mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan meyejajarkan manajer dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategikorporat bagi manajer individual.


Struktur dan isi program dari perencanaan strategis.

    Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Limatahun adalah periode yang cukup panjang untuk megestimasikan konsekuensidari keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari keputusan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru atau untuk memperoleh aktivamodal utama yang baru mungkin tidak dapat sepenuhnya dirasakan dalam periode yang pendek. Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga usaha-usaha untuk berguna untuk dilakukan. Banyak organisasimembuat rencana yang sangat kasar yang mencakup hanya tiga tahun kedepan.


Kesimpulan

    Perencanaan strategis merupakan perencanaan yang bersifat menyeluruh bagi organisasi. Perencanaan strategis menjadi sangat penting dalam organisasi mengingat perencanaan tersebut dibuat untuk jangka panjang dan mengingat pula luasnya cakupan yang ada dalam perencanaan strategis tersebut. Adanya perencanaan strategis dalam sebuah organisasi berarti pula bahwa organisasi itu memiliki kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan semua aktivitas. perencanaan strategis merupakan acuan untuk menjabarkan sasaran-sasaran organisasi dalam jangka pendek.

    Perencanaan strategis yang tepat sangat berguna untuk meminimumkan kesalahan karena semua aktivitas organisasi yang dijalankan selalu diarahkan untuk menuju arah yang sama. Hal ini berarti pula bahwa setiap anggota organisasi akan melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.


Daftar pustaka

Rusniati dan Ahsanul Haq 2014. PERENCANAAN STRATEGIS DALAM PERSPEKTIF ORGANISASI. Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 – 209.

Mauled Mulyono. (1993). Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.