BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan
selain modal, teknologi, bahan baku, dan sebagainya. Namun faktanya, seringkali
justru sumber daya ini tidak dikelola secara efektif dan efisien sehingga hasil
yang di capai juga tidak maksimal. Untuk
menentukan orang yang tepat pada suatu pekerjaan ada dua alat untuk membantu
yang disebut dengan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Pengertian design pekerjaan
menurut ahli :
1.
Menurut Sunarto dan
Sahedhy Noor (2003), desain pekerjaan (job design) adalah proses
penentuan tugas – tugas yang akan dilaksanakan, metode yang digunakan untuk
melaksanakan tugas – tugas ini dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan
dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi.
2.
Moorhead
(2006:174) menyatakan bahwa, “design work is how organizations define and
develop jobs”. Desain pekerjaan adalah bagaimana organisasi mendefinisikan
dan menyusun pekerjaan-pekerjaan.
3.
Robert L
Mathis dan John H Jackson (2008:165) mengemukakan bahwa “job design–refers
to organizing tasks, duties, responsibilities, and other elements into a
productive unit of work”. Desain pekerjaan mengacu pada pengorganisasian
tugas-tugas, tanggung jawab, dan elemen lainnya agar pekerjaan menjadi
produktif.
4.
Fred
Luthans (2008:344) dalam bukunya Organizational Behavior yang
mendefinisikan desain kerja sebagai: “job design may be defined as the
methods that management uses to develop the content of a job, including all
relevant task, as well as the processes by which jobs are constructed and
revised.” Desain pekerjaan dapat didefinisikan sebagai metode yang
digunakan untuk mengembangkan manajemen isi pekerjaan, termasuk semua tugas
yang relevan, serta proses pekerjaan yang dibangun dan direvisi.
5.
Kreitner
dan Kinicki (2008:349) dalam bukunya “organizational behavior” menyatakan
bahwa, “job design also referred to as job redesign refers to any set of
activities that involve the alteration of specific jobs or interdependent
system of jobs, with the intent of improving the quality of employee job
experience and their on the job productivity.” Desain pekerjaan bertujuan
untuk meningkatkan mutu pekerjaan dan produktivitas karyawan.
Desain pekerjaan mutlak diperlukan oleh
setiap organisasi karena dalam desain pekerjaan, yang dilakukan adalah merakit
sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan atau sekelompok pekerjaan agar
perkerjaan yang dilakukan menjadi terarah jelas dan pekerjaan dapat dilakukan
secara efisien dan efektif. Desain pekerjaan senantiasa mempengaruhi seluruh
kondisi dasar perilaku individu-individu dalam organisasi dengan menciptakan
motivasi pada setiap pegawainya yaitu dengan cara membuat desain pekerjaan yang
jelas signifikansi tugasnya, keberagaman tugas yang dikerjakan dan apakah
pekerjaan yang dibuat dapat mengembangkan kemampuan pegawainya. Hal ini sesuai
dengan pandangan Debra L Nelson & James Campbell Quick yang mengatakan: “good
job design helps avoid these problems, improves, productivity, and enhances
employee weil-being”. Dijelaskan bahwa desain pekerjaan yang baik membantu
menghindari masalah, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kesejahteraan
karyawan.
Inti dalam menyusun desain kerja adalah
bagaimana cara membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis.
Desain kerja membantu dalam mejelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan,
bagaimana menyelesaikan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus
dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan.
Desain pekerjaan adalah suatu
kompleks karena hal ini memerlukan pemahaman yang baik terhadap
variabel-variabel teknikal maupun variabelvariabel-variabel sosial. Bila
variabel-variabel tersebut diabaikan maka desain pekerjaan akan menyebabkan
kegiatan-kegiatan dilakukan tidak efisien dan efektif.
Model Konseptual Desain
Pekerjaan
Desain pekerjaan dihubungkan dengan
proses dimana manajer menspesifikasikan isi, metode, dan hubungan pekerjaan
untuk memiliki kepentingan organisasi dan individu dan harus bisa menjelaskan
isi dan tugas serta posisi pimpinan unit serta hubungan posisi masing-masing
anggota timnya (karyawan). Desain pekerjaan merupakan keputusan dan tindakan
manajerial yang
menghubungkan kedalaman, cakupan, dan hubungan pekerjaan yang obyektif guna
memenuhi kebutuhan organisasi serta kebutuhan sosial dan pribadi pemegang
pekerjaan.
Elemen-elemen Desain Pekerjaan
Menurut Nawawi (2005:79) di lingkungan
organisasi atau perusahaan yang sehat/baik, yang memiliki analisis
pekerjaan/jabatan perlu diatur cara melaksanakan tugas-tugas dan ditetapkan
desain pekerjaan agar pekerjaan sebagai suatu pola tugas-tugas dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dalam pengimplementasiannya desain
pekerjaan dipengaruhi oleh 3 unsur (elemen) organisasi, lingkungan, dan
perilaku.
Desain pekerjaan berdasarkan
unsur/elemen organisasi terdiri dari
sebagai berikut (Handoko, 2000) :
a)
Pendekatan Mekanistik
Berupaya
mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimalkan waktu dan
tenaga. Hasil identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini
lebih menekankan faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
b)
Pendekatan Aliran
Kerja.
Aliran kerja
dipengaruhi oleh sifat komiditi yang dihasilkan oleh organisasi atau perusahaan
untuk menetukan urutan dan keseimbangan pekerjaan.
c)
Pendekatan Cara
Pelaksanaan Pekerjaan. Praktek kerja yaitu pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak serikat kerja karyawan.
Unsur/elemen
lingkungan yang berpengaruh terhadap
desain pekerjaan terdiri dari sebagai berikut:
a)
Karyawan yang dimiliki.
b)
Harapan sosial dan
kebudayaan meliputi kondisi sosial, dan keragaman budaya.
Unsur/elemen
perilaku yang berpengaruh terhadap
desain pekerjaan terdiri dari sebagai berikut:
a)
Desain pekerjaan
otonomi.
b)
Desain pekerjaan
bervariasi.
c)
Desain pekerjaan
berdasarkan identitas tugas.
d)
Desain pekerjaan
berdasarkan tingkat pentingnya suatu tugas.
e)
Desain pekerjaan yang
mengutamakan umpan balik (feed back).
BAB II
PERMASALAHAN
Sumber
daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu
peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan sangat perlu untuk dapat mengelola sumber daya manusia yang
dimilikinya dengan sebaik mungkin.
Perusahaan
tempat saya bekerja masih belum maksimal dalam membuat desiain kerja. Hal
tersebut dilihat dari pembagian job
description yang tidak sesuai antara teori dan pelaksanaannya. Sehingga
antara satu karyawan dengan karyawan lain yang seharusnya saling terhubung
menjadi tidak efektif.
BAB III
PEMBAHASAN
Desain
pekerjaan mutlak diperlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan karena
desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah
pekerjaan atau sekelompok pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih
terarah, jelas, dan pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Sebab
desain pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai
oleh setiap karyawan, apabila desain pekerjaan yang diberikan kurang jelas dan
kurang tepat akan mengakibatkan karyawan kurang mengetahui.
tugas
dan tanggung jawabnya yang akan mempengaruhi pada saat ia bekerja.
Untuk menghindari
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan desain kerja, maka perusahaan
perlu melakukan hal-hal yang digambarkan dalam diagram di bawah ini :
Sumber:
Ivancevich (2005), Noe (2010), Hasibuan (2009).
Jika organisasi mampu membuat desain
pekerjaan dengan memperhatikan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
dengan tepat, maka pekerjaan-pekerjaan akan berjalan secara efektif dan
efisien.
KESIMPULAN
Suatu perusahaan akan
melakukan apapun agar tujuan tercapai. Sehingga desain pekerjaan harus
benar-benar diperhatikan agar pekerjaan dapat berjalan secara optimal, efisien,
dan efektif. Dengan adanya desain pekerjaan, maka baik perusahaan selaku
organisasi dan SDM akan sama-sama diuntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Dian. 2016. Analisis Desain Pekerjaan Pada PT. Ciputra Graha Mitra di Samarinda. eJournal Ilmu Administrasi
Bisnis, 2016, 4 (1): 211- 221.
Nawawi,
Hadari. H. 2005. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan Dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Cetakan ketiga. Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta
Hasibuan, Malayu S.P. (2009). Manajemen Sumber Daya manusia, Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Ivancevich, John M. et al. (2007). Perilaku dan Manajemen
Organisasi. (Ed. 7th,. Jilid 1). Jakarta: Erlangga.
Noe, et al. (2010).
Manajemen Sumber Daya Manusia: Mencapai Keunggulan Bersaing. Human Resource
Management: Gaining a Competitive Advantage. Jakarta: Salemba Empat.
Gunawan,
Iwenas Jaya Lownata. 2014. Analisa
Pekerjaan dan Desain Pekerjaan Pada PT Chandra ELC di Sidoarjo. Agora. Vo. 2,
Nomor 1.
Karim,
Irfan. 2011. Hubungan Desain Kerja dan Disiplin Dengan Produktivitas Pegawai
Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal. Jurnal Manajemen
Pendidikan. Vol. 2, Nomor 2.
https://ratnawulandari15.wordpress.com/2015/06/03/desain-pekerjaan-2/. Diakses pada Kamis, 6 Oktober 2016 pukul 20.04 WIB.
@A20-Alfin
ReplyDeleteComment : Dalam design pekerjaan apakah saudara memperhitungan ergonomi demi kenyamanan karyawan saat bekerja?
Terima kasih
@A13-RANIE
ReplyDeletekOMENTAR : materi yang disampaikan seharusnya lebih lengkap dan dapat menjelaskan secara keseluruhan dari design pekerjaan sehingga pembaca dapat lebih memahami materi.
Saran : mind map dibuat lebih menarik
@A19-RAMLAN
ReplyDeleteSalam super saudari ROM
terimakasih untuk informasi yang telah disampaikan, pada artikel yang anda buat itu gambaran secara umum mengenai desain pekerjaan, nah bagaimana dengan design pekerjaan anda sendiri, bisa kah anda menjelaskan nya dan apakah anda bisa menjelaskan nya?
Regards :
Ramlan