ANALISIS PENGARUH DESAIN PEKERJAAN
1. PENDAHULUAN
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama
manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktivitas juga
menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan,
2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam
desain pekerjaan yang dilakukan adlaah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah
pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut
(Sunarto, 2005) desain memiliki tujuan agar :
a. Efisiensi
operasional, produktivitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
b. Fleksibilitas
dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
c. Minat,
tantangan, dan prestasi menjadi optimal
d. Tanggung
jawab tim ditetapkan sedemikia rupa, sehingga bisa meningkatkan kerjasama dan
efektifitas tim
e. Integrasi
kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi
2. PERMASALAHAN
Di perusahaan saya tempat bekerja masih terdapat kekurangan dalam hal
desain pekerjaan dikarenakan tidak adanya konsistensi dari deskripsi kerja (job description) untuk masing-masing user sehingga sering terjadi gap
komunikasi antar departemen lain dan secara psikologis kerja user tidak merasa nyaman karena sering
merasa disalahkan karena tidak memonitor atau bertanggung jawab atas pekerjaan
tersebut padahal deskripsi kerja yang disampaikan tidak spesifik atau tidak
tuntas dijelaskan. Efek dari deskripsi pekerjaan yang tidak spesifik atau tidak
tuntas ini mengakibatkan tingginya angka keluar-masuknya karyawan.
3. PEMBAHASAN
Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur
organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari
pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan
menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial. Unsur perilaku meliputi
otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
a.
Unsur Organisasi
Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya
dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika
dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan
meningkatkan kemampuan.
b.
Unsur Lingkungan
Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan ketersediaan
pegawai.
c.
Unsur Prilaku
Mempertimbangkan keinginan menusia dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan yang terdiri dari :
·
Autonomy (Responsibility for work)
·
Task Variety (use of different skill and ability)
·
Task Identity (doing the whole piece of work)
·
Task Siginificance (meaning of work to other)
·
Feed Back (information on performance)
Aspek-aspek Prilaku dan eficiency dapat menjadi dua hal yang bertentangan.
Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah
desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan
oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya.
Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
-
Identitas pekerjaan
-
Hubungan tugas dan tanggung jawab
-
Standar wewenang dan pekerjaan
-
Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas
-
Ringkasan pekerjaan atau jabatan
-
Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya
Pertimbangan dalam Menyusun Desain Pekerjaan
Inti dalam membuat desain pekerjaan
adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis.
Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus
dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan
yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan (Sunarto, 2005). Para penyusun desain pekerjaan
harus mempertimbangkan hal-hal berikut ( Herjanto, 2000) :
-
Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan
job variety, job identity, dan job significance)
-
Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job
significance)
-
Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)
4. KESIMPULAN
Sehingga desain pekerjaan adalah proses
mencapai kelayakan maksimal serta efisiensi antara orang dan pekerjaan, baik
dengan mendesain pekerjaan baru maupun mendesain kembali pekerjaan-pekerjaan
lama. Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan individu atau
kelompok karyawan dalam wadah organisasi.
Desain jabatan adalah faktor penting
dalam manajemen yang menyangkut tenaga kerja yang berhubungan dengan
produktivitas dalam kegiatan operasi bisnis. Sehingga desain jabatan sebagai
sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien.
Tujuan dari desain yaitu mengatur
pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, dan digunakan untuk memotivasi dan
menciptakan peluang kepada individu pemegang jabatan untuk mencapai kinerja
yang lebih baik dan memperoleh kepuasan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Simamora,
Henry. 2001. Management Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga. STIE Yogyakarta
Handoko, T.
Hani. 1987. Management Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. BPFE
Yogyakarta
http://herususilofia/lecture.ub.ac.id/2015/05/analisa-pekerjaan-dan-desain (diakses tanggal 06 Oktober 2016 pukul 16.59)
@A07-ZASKIA
ReplyDeleteberdasarkan permasalahan yang anda tulis diatas, adakah metode-metode desain pekerjaan yang dapat membantu mengatasi permasalahan tidak adanya konsistensi terhadap deskripsi kerja?
@A38- Khaerul Anwar
ReplyDeleteMenurut anda, bagaiman solusi yang harus di terapkan atau di implementasikan perusahaan anda supaya tidak terjadi gap job descriptoon atau tanggung jawab pekerjaan yang tidak jelas?
Langkah apa yang harus diambil oleh karyawan jika hal tersebut terus menerus terjadi?
@A17-Sri
ReplyDeleteEfek dari deskripsi pekerjaan yang tidak spesifik atau tidak tuntas ini mengakibatkan tingginya angka keluar-masuknya karyawan.Dalam hal ini apakah Departemen HRD tidak ada evaluasi sehingga dapat dilakukan perebaikan kedepannya