Friday, October 7, 2016

Desain Pekerjaan


Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan.
Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki  suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ).

Rancangan pekerjaan merupakan pengembangan dari analisis pekerjaan, terkait dengan upaya untuk memperbaiki efesiensi, efektivitas dan produktivitas perusahaan dan kinerja karyawan. Dalam merancang suatu pekerjaan hendaknya memperhatikan hubungan antara teknologi dengan manusia, selain itu juga harus dapat memfasilitasi pencapaian tujuan perusahaan serta mengetahui kapasitas dan kebutuhan karyawan yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Hal yang popular dalam rancang pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan pengayaan pekerjaan.
Racangan pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas ini dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya didalam perusahaan. Rancangan pekerjaan menentukan bagaimana hubungan kerja manjer dengan karyawan-karyawannya dan hubungan diantara karyawan-karyawan itu sendiri.
Dalam rancangan pekerjaan ada tiga hal penting untuk diperhatikan :
  1. Rancangannya harus mencerminkan pemenuhan tuntutan lingkungan
  2. Mencapai hasil dan kepuasan pekerjaan yang maksimal
  3. Para pelaksana harus mampu berperan sebagai umpan balik

  1. Kerangka Rancang Pekerjaan
Perancangan suatu pekerjaan mencerminkan elemen organisasi, lingkungan, dan tingkah laku. Para ahli perancang pekerjaan mengambil elemen ini sebagai bahan pertimbangan menciptakan pekerjaan yang memuaskan dan produktif. Setiap elemen rancangan pekerjaan mempunyai nilai penting yang berbeda-beda tergantung orang yang merabcang. Produktivitas karyawan dan kepuasan kerja akan memberikan umpan balik, seberapa baik suatu pekerjaan dirancang. Rancangan pekerjaan yang kurang baik akan memberikan produktivitas rendah, karyawan sering berpindah, ketidakhadiran, keluhan, sabotase, perpecahan dan problem lain.
Dengan demikian elemen atau unsure-unsur yang mempengaruhi dalam rancang pekerjaan adalah unsure organisasi, unsure lingkungan disekitarnya dan tingkah laku
  1. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Rancangan Pekerjaan
Dibawah ini adalah 3 faktor utama yang mempengaruhi dalam merancang suatu pekerjaan
  • Factor organisasional
  • Factor lingkungan
  • Factor keprilakuan

  1. Teknik Rancang Ulang Pekerjaan
Berbagai perubahan sering sering menuntut rancang ulang berbagai macam pekerjaan dalam organisasi. Rancangan ulang pekerjaan dimaksudkan agar karyawan tidak mengalami kebosanan; jika pekerjaan berlangsung lama dapat berakibat negative terhadap kehidupan karyawan seperti apatisme, tidak peduli, motivasi rendah bahkan kemungkinan berhenti kerja.
  1. Penyederhanaan pekerjaan, jika berdasarkan analisis ditemukan bahwa pekerjaan yang ada ternyata terlalu rumit, maka perlu dilakukan penyederhanaan pekerjaan.
  2. Overspecialisasi, didalam masyarakat industry maju pekerjaan rutin adalah sangat khusus, seperti posisi lini perakitan sudah dibatasi. Pekerjaan ini jarang menawarkan peluang untuk pemenuhan, pengenalan, pertumbuhan psikologis, atau sumber kepuasan kerja lain. Untuk meningkatkan kualitas bagi mereka yang menangani pekerjaan seperti itu, para manajer dan para perancang pekerjaan dapat menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan pekerjaan. Cara paling luas digunakan adalah rotasi pekerjaan, perluasan pekerjaan dan pangayaan pekerjaan.

  1. Peran SDM Dalam Merancang Pekerjaan
Peran sumber daya manusia dalam mendesain pekerjaannya adalah hubungan yang sangat dinamis. Jadi masukan-masukan atau pikiran-pikiran yang cerdas, tidak hanya bersumber dari majikan atau perusahaan kekaryawan tapi juga ada hak-hak mereka untuk berperan aktif dalam merancang pekerjaannya.
Rancangan pekerjaan merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan syarat bermodalkan pengetahuan spesifik yang tinggi dikalangan manajer dan karyawan departemen sumber daya manusia.

5.      Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan balik.
   1.       Unsur Organisasi  Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan meningkatkan kemampuan.
2.       Unsur Lingkungan  Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan ketersediaan pegawai.
   3.       Unsur Prilaku  Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang terdiri dari :
a.       Autonomy (Responsibility for work)
b.      Task Variety (use of different skill and ability)
c.       Task Identity (doing the whole piece of work)
d.      Task Siginificance (meaning of work to other)
e.      Feed Back (information on performance)
Aspek-aspek Prilaku dan eficiency dapat menjadi dua hal yang bertentangan.

6.      Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler (2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan mencakup hal-hal berikut ini :
  1.       Identitas pekerjaan 
  2.       Hubungan tugas dan tanggung jawab
  3.       Standar wewenang dan pekerjaan
  4.       Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas  
  5.       Ringkasan pekerjaan atau jabatan 
  6.       Penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya

7.      Pertimbangan dalam Menyusun Desain Pekerjaan
Inti dalam membuat desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis. Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan (Sunarto, 2005). Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut ( Herjanto, 2000) :
 1.       Job Enlargement (meningkatkan cakupan pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job variety, job identity, dan job significance)
   2.       Job Encrichment (Meningkatkan otonomi. sama dengan meningkatkan job significance)
   3.       Job Rotation (Meningkatkan job variety, dan job significance)

8.      Manfaat Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan (Sulipan, 2000). Desain pekerjaan mutlak dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan menjadi terarah dan jelas. Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
   1.       Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal 
   2.       Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
   3.       Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
   4.       Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim
   5.       Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi

Daftar Pustaka
Sagala, Partomuan. 2015. Design Pekerjaan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam: https://partomuansagala11.wordpress.com/2015/04/23/desain-pekerjaan-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/
Hadi, Andika. 2014. Design Pekerjaan. Dalam: http://muhammad25b055.blogspot.co.id/2014/10/desain-pekerjaan.html
Tambunan, Mercys. 2014. Desain Pekerjaan (Job Design). Dalam: http://mercys25b020.blogspot.co.id/2014/10/desain-pekerjaan-job-design.html
Samsir, Laode, Muh. Ikhsan. 2014. Desain dan Analisis Pekerjaan. Dalam : http://laodesamsir.blogspot.co.id/2014/09/desain-dan-analisis-pekerjaan.html


1 comment:

  1. @A01-ISLAMIA
    setelah membaca artikel diatas saya lebih mengerti tentang desain pekerjaan. Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan dan desain pekerjan memiliki manfaat dalam manajemen operasi perusahaan. Menurut anda apakah perusahaan anda telah mendesain pekerjaan untuk karyawannya dengan baik?
    Saran : sebaiknya sistematis penulisan lebih diperbaiki. Dan tidak adanya permasalahan yang ada diperusahaan anda bekerja

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.