Arti Desain Pekerjaan
Desain
pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada
karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja
yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien
yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi
timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan
terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ).
Dan Herjanto dalam Irnanda (2011)
menjelaskan bahwa desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan
tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas
itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan
Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko
(2000) menjelaskan unsur-unsur desain pekerjaan meliputi ;
1. Unsur
Organisasi : Desain pekerjaan harus dapat meningkatkan produktivitas. Salah satu caranya
dapat dilakukan melalui pendekatan mekanistik, procedural, dan ergonomic. Jika
dilakukan terlalu mekanistik maka tidak akan memuaskan dan tidak akan
meningkatkan kemampuan.
2. Unsur
Lingkungan : Mempertimbangkan keinginan masyarakat, budaya, kemampuan, dan ketersediaan
pegawai.
3. Unsur
Prilaku : Mempertimbangkan keinginan menusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang
terdiri dari :
a. Otonomi
bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Bawahan diberi wewenang untuk
mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
b. Variasi
merupakan pemerkayaan pekerjaan yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan
atas pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan – kesalahan dapat diminimalkan.
c.
Identitas tugas untuk
memepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan harus
diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan
menimbulkan kepuasan.
d. Umpan
balik diharapakan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik
atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya.
Tujuan Desain Pekerjaan
Menurut
(Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
1. Efisiensi operasional,
produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal
2. Fleksibilitas dan kemampuan
melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki
3. Minat, tantangan, dan prestasi
menjadi optimal
4. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian
rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama
dan efektifitas tim
dan efektifitas tim
5. Integrasi kebutuhan individu
karyawan dengan kebutuhan organisasi
Pertimbangan dalam Menyusun Desain
Pekerjaan
Desain
pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan,
bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus
dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan (Sunarto, 2005). Para penyusun desain pekerjaan harus mempertimbangkan
hal-hal berikut ( Herjanto, 2000) :
·
Job Enlargement (meningkatkan cakupan
pekerjaan. Sama dengan meningkatkan job
variety, job identity, dan job significance)
variety, job identity, dan job significance)
·
Job Encrichment (Meningkatkan otonomi , sama
dengan meningkatkan job significance)
·
Job Rotation (Meningkatkan job variety,
dan job significance)
Pedoman Dalam Desain pekerjaan
Dessler
(2004) menerangkan bahwa sebuah desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis
tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu
melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan mencakup hal-hal
berikut ini :
1. Identitas pekerjaan
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
3. Standar wewenang dan pekerjaan
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan
jelas
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan
6. Penjelasan tentang jabatan dibawah dan
diatasnya
DAFTAR PUSTAKA
Herjanto, 2000 . Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung : Bumi Aksara
Sunarto, Sahedhy
Noor. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarya : Penerbit BPFE
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.