Friday, October 14, 2016

ANALISIS PEKERJAAN



Analisis Pekerjaan terdiri dari dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsure, serta memungkinkan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan atau sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistematik. (Sastrohadiwiryo, 2002)

Tujuan dari analisis pekerjaan :
1.      Penentuan metode yang paling efisien untuk melakukan pekerjaan.
2.      Peningkatan kepuasan kerja karyawan
3.      Perbaikan metode pelatihan
4.      Pengembangan sistem pengukuran kinerja

5.      Pencocokan spesifikasi pekerjaan dengan spesifikasi kandidat dalam seleksi karyawan

Metode analisis pekerjaan menurut Sastrohadiwiryo, 2002 antara lain adalah sebagai berikut :

1.      Metode kuesioner
Metode kuesioner digunakan sebagai data secara tertulis yang disebar atau diisi oleh tenaga kerja lainnya, tenaga kerja tersebut bisa kepala departemen maupun tenaga kerja operasional. Yang terdapat didalam kuesioner antara lain adalah :
a.       Pertanyaan seputar pekerjaan yang dilakukan
b.      Tanggung jawab apa saja yang diberikan
c.       Kecakapan, keahlian atau pelatihan apa saja yang diperlukan
d.      Kondisi yang diharapkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
e.       Apa saja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut

2.      Metode wawacara
Pekerja diwawancara secara langsung ditempat pekerjaan meraka atau mereka yang terkait langsung dengan pekerjaan yang dianalisis. Keuntungan dari metode wawancara adalah penyajian keterangan dan fakta dari pihak pertama. Sementara kekurangannya adalah untuk melakukan metode ini membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya. Metode ini biasanya dilakukan oleh kepala departemen.

3.      Metode pencatatan rutin
Metode pencatatan secara rutin dilakukan oleh tenaga kerjanya sendiri. Dengan cara mencatat secara rutin kegiatan setiap hari yang dilakukan, alokasi yang dibutuhkan, dimulai dari awal bekerja hingga selesai bekerja. Kekurangannya sama dengan metode wawancara, metode inipun membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya.

4.      Metode observasi
Metode observasi pada umumnya dilakukan oleh job analisis yang sebelumnya memperoleh pelatihan dan upgrading secara khusus. Metode observasi biasanya tidak dilakukan bersamaan dengan metode wawancara. Job analisis mengadakan observasi terhadap masing-masing pekerjaan dan mengadakan wawancara dengan tenaga operasional serta kepala departemen mereka.





DAFTAR PUSTAKA

(http://msdmkelasc.blogspot.co.id/p/contoh.html)
(https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/06/21/analisis-pekerjaan-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/)

2 comments:

  1. Materi dalam artikel yang disampaikan cukup baik namun untuk mind mapping sebaiknya diletakkan diatas sebelum artikel..

    Sukses untuk like..

    ReplyDelete
  2. Materi dalam artikel yang disampaikan cukup baik namun untuk mind mapping sebaiknya diletakkan diatas sebelum artikel..

    Sukses untuk like..

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.