Oleh : PUSPITA EKA ROHMAH
puspitaekarohmah@gmail.com
(puspita14028.blogspot.com)
ABSTRAK
Seleksi adalah
usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang
kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan
pada perusahaan.
Mekanisme seleksi dapat diartikan sebagai cara menjalankan proses seleksi atau proses pemilihan suatu anggota baru di sebuah perusahaan, organisasi atau pada instansi tertentu. Mekanisme secara singkat dapat pula dikatakan sebagai suatu proses dari suatu acara atau suatu kegiatan tertentu.
Mekanisme seleksi dapat diartikan sebagai cara menjalankan proses seleksi atau proses pemilihan suatu anggota baru di sebuah perusahaan, organisasi atau pada instansi tertentu. Mekanisme secara singkat dapat pula dikatakan sebagai suatu proses dari suatu acara atau suatu kegiatan tertentu.
Tujuan dilaksanakan proses seleksi adalah untuk
mendapatkan “The Right Man In The Right Place” (Nitisemo: 2004). Didalam proses seleksi perusahaan
harus mendapatkan tenaga kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula.(Kata Kunci : Mekanisme, Seleksi, Tujuan )
Seleksi
merupakan bagian materi dari operasional manajemen sumber daya manusia yaitu
pengadaan (procurement), sedangkan pengadaan itu sendiri terdiri dari :
perencanaan, perekrutan, seleksi, penempatan, dan produksi. Proses seleksi
merupakan tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang
akan diterima.
Proses tersebut
dimulai ketika pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Proses
seleksi merupakan pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau
tidak. Menurut Teguh
(2009) menjelaskan bahwa seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai
langkah yang spesifik dari kelompok pelamar yang paling cocok dan memenuhi
syarat untuk jabatan tertentu.
Ada tiga hal yang menyebabkan seleksi
menjadi hal yang penting, yaitu :
- Kinerja para manajer senantiasa tergantung pada
sebagian kinerja bawahannya.
- Seleksi
yang efektif penting karena biaya perekrutan yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam pengangkatan pegawai tidak sedikit.
- Seleksi
yang baik itu penting karena implikasi hukum dari pelaksanaannya secara
serampangan.
MEKANISME
SELEKSI
Mekanisme seleksi dapat diartikan sebagai cara menjalankan proses
seleksi atau proses pemilihan suatu anggota baru di sebuah perusahaan,
organisasi atau pada instansi tertentu. Mekanisme secara singkat dapat pula
dikatakan sebagai suatu proses dari suatu acara atau suatu kegiatan tertentu.
1.
Kriteria dan Teknik Seleksi
Perusahaan tentu akan mengharapkan para
pelamar yang datang memiliki prestasi yang memuaskan dalam pekerjaannya.
Kriteria seleksi menurut Simamora
(2004) pada umumnya dapat dirangkum dalam beberapa kategori yaitu :
1.
Pendidikan
2.
Pengalaman kerja
3.
Kondisi fisik
4.
Kepribadian
Sebelum perusahaan memutuskan
karakteristik yang akan di seleksi, maka perusahaan sebaiknya memiliki kriteria
sukses yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menentukan cara untuk memprediksi
pelamar mana yang mencapai tingkat yang diharapkan.
Adapun beberapa teknik seleksi antara
lain :
- Interview
- Tes psikologi
- Tes mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan
- Pusat pelatihan
- Biodata
- Referensi
- Grafologi (ilmu yang berkenaan dengan tulisan
tangan)
Sedangkan langkah-langkah dalam seleksi
yaitu :
- Seleksi surat-surat lamaran
- Pengisian blanko lamaran
- Pemeriksaan referensi
- Wawancara pendahuluan
- Tes penerimaan
- Tes psikologi
- Tes kesehatan
- Wawancara akhir atasan langsung
- Memutuskan
diterima atau ditolak
2.
Prinsip Proses Seleksi
Proses pengambilan keputusan
pengangkatan yang baik akan sangat tergantung pada dua prinsip dasar proses
seleksi, yaitu :
- Perilaku dimasa lalu yang merupakan predictor
terbaik atas perilaku di masa yang akan datang.
- Perusahaan harus menghimpun data yang handal
sebanyak mungkin yang dapat dimanfaatkan untuk menyeleksi pelamar yang
terbaik.
3.
Dasar Seleksi
Dasar seleksi merupakan penerimaan
pegawai baru yang hendaknya berpedoman pada dasar tertentu yang telah
digariskan secara internal maupun eksternal oleh perusahaan.
Menurut Hasibuan (2008) dasar-dasar
tersebut antara lain :
- Kebijakan perburuhan atau tenaga kerja oleh
pemerintah
- Jabatan
- Ekonomi rasional
- Etika
sosial
Terdapat empat
komponen dalam suatu proses seleksi tersebut :
1.
Kuantitas (jumlah) tenaga kerja yang
dibutuhkan,
2.
Standard kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan,
3.
Kualifikasi dari sejumlah calon tenaga
kerja,
Kualifikasi
yang menjadi dasar dalam seleksi:
a.
Keahlian
b.
Pengalaman
c.
Umur
d.
Jenis Kelamin
e.
Pendidikan
f.
Keadaan Fisik
g.
Tampang,
Karakter dan Bakat
h.
Kerja Sama, Kejujuran, Kedisplinan Inisiatif dan Kreatif
4.
Serangkaian alat-alat seleksi.
4. Pendekatan
Seleksi
§ Jenis Seleksi :
(1) Seleksi administratif, (2)
Seleksi Tertulis, (3) Seleksi Tidak Tertulis.
§ Sistem seleksi
harus berasaskan efisiensi (uang, waktu dan tenaga) dan bertujuan untuk
memperoleh karyawan yang terbaik dengan penempatannya yang tepat.
Menurut Andrew F. Sikula;
(1) Succesive-Hurdles, sistem
seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing, yakni jika pelamar tidak
lulus pada suatu testing, ia tidak boleh mengikuti testing berikutnya dan
pelamar tersebut dinyatakan gugur.
(2) Compensatory-Approach, sistem
seleksi yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti seluruh testing, kemudian
dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai standar atau tidak. Pelamar yang
mencapai nilai standar dinyatakan lulus, sebaliknya dinyatakan gugur atau tidak
lulus.
5.
Metode
Seleksi
1.
Metode non ilmiah, yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada
kriteria, standar atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan, tetapi hanya
didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi ini tidak berpedoman
kepada uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi.
Unsur-unsur
yang diseleksi biasanya meliputi; 1) surat lamaran, 2) ijazah
terakhir dan transkrip nilai, 3) surat keterangan pekerjaan dan
pengalaman, 4) referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya,
5) walk interview, 6) penampilan dan keadaan fisik, 7) keturuan
dari pelamar dan 8) tulisan pelamar.
2.
Metode ilimah, yaitu pengembangan seleksi non ilmiah dengan mengadakan
analisis cermat tentang unsur-unsur yang akan diseleksi supaya diperoleh
karyawan yang kompeten dengan penempatan yang tepat.
Seleksi
ilimah dilaksanakan dengan cara-cara berikut; 1) metode kerja yang jelas
dan sistematis, 2) berorientasi kepada prestasi kerja, 3) berorientasi
kepada kebutuhan riil karyawan, 4) berdasarkan kepada job analysis dan
ilmu sosial lainnya dan 5) berpedoman kepada undang-undang perburuhan.
TUJUAN
SELEKSI
Tujuan dilaksanakan proses seleksi adalah untuk
mendapatkan “The Right Man In The Right Place” (Nitisemo: 2004). Didalam proses seleksi perusahaan
harus mendapatkan tenaga kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula.
Tujuan Seleksi
tersebut diantaranya :
§ Menjamin perusahaan
memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan.
§ Memastikan
keuntungan investasi SDM perusahaan.
§ Mengevaluasi
dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat.
§ Memperlakukan
pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
§ Memperkecil
munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima.
Seleksi penerimaan karyawan baru
juga bertujuan untuk mendapatkan hal-hal sebagai berikut:
a.
Karyawan
yang qualified dan potensial
b.
Karyawan
yang jujur dan berdisiplin
c.
Karyawan
yang cakap dengan penempatannya yang tepat.
d.
Karyawan
yang tarampil dan bersemangat dalam bekerja.
e.
Karyawan
yang memenuhi persaratan undang-undang perburuhan
f.
Karyawan yang dapat bekerja sama dengan baik secara vertical
dan horizontal
g.
Karyawan
yang dinamis dan kreatif
h.
Karyawan
yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya
i.
Karyawan
yang loyal dan berdedikasi tinggi
j.
Mengurangi
tingkat absensi dan turnover
karyawan.
k.
Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan.
l.
Karyawan
yang dapat bekerja secara mandiri
m.
Karyawan
yang mempunyai perilaku dan budaya malu.
Setelah
kita ketahui secara jelas tujuan pelaksanaan seleksi, kegiatan selanjutnya
adalah menetapkan cara, system, dan tahapan-tahapan seleksi yang akan
dilakukan.
KENDALA
SELEKSI
a.
Tolak
Ukur
Yaitu kesulitan
untuk menentukan standar yang akan digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi
seleksi secara objektif. Misalnya; kejujuran, kesetian dan prakarsa dari
pelamar mengalami kesulitan. Bobot nilai yang diberikan didasarkan pada
pertimbangan yang subjektif.
b.
Penyeleksi,
Yaitu kesulitan
mendapatkan penyeleksi yang tepat, jujur dan objektif penilainnya. Penyeleksi
sering memberikan nilai atas pertimbangan peranannya, bukan atas fisis
pikirannya, bahkan pengaruh dari efek “halo” sulit dihindarkan.
c.
Pelamar
Yaitu kesulitan
untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar. Mereka selalu berusaha
memberikan jawaban mengenai hal-hal yang baik-baik saja tentang dirinya,
sedangkan yang negatif disembunyikan.
d.
Untuk mengurangi kendala-kendala ini,
diperlukan kebijaksanaan seleksi secara bertingkat, karena semakin banyak
tingkatan seleksi yang dilakukan semakin cermat dan teliti penerimaan karyawan.
Faktor
yang dipertimbangkan dalam proses seleksi :
1. Kondisi Penawaran Tenaga Kerja
Semakin besar jumlah pelamar yang
memenuhi syarat (qualified), maka akan semakin mudah bagi organisasi
untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan sebaliknya. Pada saat rekrutmen
bisa terjadi jumlah calon yang terjaring lebih kecil dari yang diharapkan.
Kondisi tersebut dimungkinkan oleh :
1.
Imbalan/upah yang ditawarkan rendah.
2.
Pekerjaan menuntut spesialisasi yang
tinggi.
3.
Persyaratan yang harus dipenuhi berat.
4.
Mutu pelamar rendah.
2. Faktor Eksternal Organisasi
1) Faktor Etika
Dalam proses seleksi, masalah etika
seringkali menjadi tantangan yang berat. Keputusan seleksi seringkali
dipengaruhi oleh etika pemegang keputusan.Bila pertimbangan penerimaan lebih
condong karena hubungan keluarga, teman, pemberian komisi/suap dari pada
pertimbangan keahlian/profesional, maka kemungkinan besar karyawan baru
yang dipilih jauh dari harapan organisasi.
2) Ketersediaan Dana dan Fasilitas
Organisasi seringkali memiliki
keterbatasan seperti anggaran atau fasilitas lainnya. Sebagai contoh, besar
kecilnya anggaran belanja pegawai menentukan berapa jumlah pegawai baru yang
boleh direkrut.
3) Faktor Kesamaan Kesempatan
Budaya suatu daerah dalam memperlakukan
masyarakatnya juga merupakan tantangan dalam proses seleksi. Diskriminasi masih
sering ditemukan dalam merekrut/menseleksi pegawai yang disebabkan oleh warna
kulit, ras, agama, umur, jenis kelamin, dan sebagainya. Sebagai contoh
kebijaksanaan organisasi (walau tidak tertulis) yang lebih menyukai pegawai
pria atau wanita.Kenyataan ini menghambat proses seleksi secara wajar.
3. Perangkat Organisasi
Selain faktor-faktor di atas, seleksi
juga dipengaruhi oleh keberadaan perangkat organisasi seperti :
1) Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan semacam
pedoman bagi kegiatan proses seleksi. Analisis jabatan memberikan informasi
tentang uraian jabatan, spesifikasi jabatan, standarisasi pekerjaan serta
persayaratan yang harus dipenuhi untuk memegang jabatan tersebut. dengan
demikian, seleksi yang dilakukan harus mengacu pada analisis jabatan. Seleksi
tanpa acuan analisis jabatan (tentu yang benar) niscaya sulit untuk
mendapatkan calon pegawai sebagaimana yang dibutuhkan organisasi. Analisis
jabatan ini merupakan arah atau petunjuk tentang target apa yang hendak
dicapai pada saat seleksi.
2) Perencanaan SDM
Dari perencanaan SDM, akan dapat
diketahui berapa jumlah calon pegawai yang dibutuhkan oleh organisasi,
pada jenjang apa dan di bagian mana, dan persyaratan apa yang harus dipenuhi
oleh pelamar.
3) Pengadaan Tenaga Kerja (Rekrutmen)
Rekruitmen yang dilakukan akan
berpengaruh pada prses seleksi.Qualified tidaknya pelamar yang akan diseleksi
sangat tergantung pada tenaga kerja (rekruitmen).Pengadaan kerja yang
efektif akan menghasilkan tersedianya sejumlah pelamar yang qualified dan
sebaliknya. Jenis dan sifat berbagai langkah yang harus diambil
tergantung pada hasil rekruitmen.
Faktor-faktor yang dipengaruhi seleksi
:
1.
Orientasi
2.
Diklat
3.
Pengembangan
4.
Perencanaan Karier
5.
Penilaian Prestasi Kerja
6.
Kompensasi
7.
Perjanjian Kerja
8.
Pengawasan Personalia
KESIMPULAN
Seleksi
merupakan bagian materi dari operasional manajemen sumber daya manusia yaitu
pengadaan (procurement), sedangkan pengadaan itu sendiri terdiri dari :
perencanaan, perekrutan, seleksi, penempatan, dan produksi. Proses seleksi
merupakan tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang
akan diterima.
Proses tersebut
dimulai ketika pelamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Proses
seleksi merupakan pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau
tidak. Menurut Teguh
(2009) menjelaskan bahwa seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai
langkah yang spesifik dari kelompok pelamar yang paling cocok dan memenuhi
syarat untuk jabatan tertentu.
Tujuan
dilaksanakan proses seleksi adalah untuk mendapatkan “The Right Man In The
Right Place”
(Nitisemo: 2004). Didalam proses seleksi perusahaan harus mendapatkan
tenaga kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula.
DAFTAR PUSTAKA
-
Ayu, I. (2015). Seleksi sdm, definisi,
tujuan, metode, proses, kendala dan factor yang dipertimbangkan dalam proses
seleksi dalam : https://irrineayu.wordpress.com/2015/03/25/seleksi-sdm-definisi-tujuan-metode-proses-kendala-dan-faktor-yang-dipertimbangkan-dalam-proses-seleksi/.
Dipublikasikan 25 Maret 2015.
-
Ariplie.
(2015). Pengertian seleksi menurut ahli. http://ariplie.blogspot.co.id /2015/04/pengertian-seleksi-menurut-ahli.html.
Dipublikasikan April 2015.
-
N,
Bandits. 2014. Manajemen Perusahaan Seleksi SDM dalam : http://www.slideshare.net/banditznero/kuliah-7-seleksi-sdm-.
-
B,
Denny. 2009. Proses Seleksi dalam Departemen SDM dalam : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/proses-seleksi-dalam-departemen-sdm.html.
-
Nidno.
2013. Seleksi Tenaga Kerja dalam : http://nidnod91.blogspot.com/2013/04/seleksi-tenaga-kerja_25.html.
-
H,
Septian. 2015. MSDM Pengujian Seleksi Kelas Karyawan dalam : http://www.academia.edu/9052578/MSDM_Pengujian_Seleksi_Karyawan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.