kepuasan Kerja ( Job Satisfaction )
Kepuasan kerja adalah bentuk perasaan dan ekspresi
seseorang ketika mampu atau tidak mampu memenuhi harapan dari proses kerja dan
kinerjanya. Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional yang menyenangkan
yang dihasilkan dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja .
Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai
“ the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja
adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya, dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam
diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya.
Definisi kepuasan kerja
Davis dan Werther mengatakan bahwa kepuasan kerja
adalah keadaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan
memangdang pekerjaan mereka. Serta kepuasan kerja adalah tingkat dimanan
individu merasakan positif atau negative tentang suatu pekerjaan.
Robbins (2001) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
adalah sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya.
Pekerjaan menurut interaksi dengan rekan sekerja dan atasan, mengikuti aturan
dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja, hidup pada kondisi kerja
yang sering kurang dari ideal, dan hal serupa lainnya.
Gibson, Ivanevich dan Donnely mengatakan bahwa kepuasan kerja adalah ungkapan perasaan
seseorang tentang kesejahteraanuntuk melakukan pekerjaan bahwa kepuasan kerja
adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan.
Bahwa sikap itu berasal dari persepsi mereka tentang pekerjaan, persepsi itu
adalah proses kognitif (pemberian arti)yang digunakan oleh seseorang untuk
menafsirkan dan memahami cara pandang individu dalam melihat hal yang sama
dengan cara yang berbeda. Kepuasan kerja juga adalah sebagai hasil dari
persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan merekadan memberikan hal
yang dinilai penting.
Koesmono (2005) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau karyawan terhadap
pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja dan sebagainya. Sehingga
dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah dipenuhinya beberapa keinginan dan
kebutuhannya melalui kegiatan kerja atau bekerja.
Berdsasarkan pendapat para ahli mengenai definisi
konsep kepuasan kerja dan menurut hemat penulis, kepuasan kerja adalah sikap
positif dan perasaan yang menyenangkan erhadap pekerjaan, gaji, supervise,
rekan kerja dan hal-hal yang menyangkut
dunia kerjanya.
Teori kepuasan kerja menurut Wexle dan Yukl
a.
Discrepancy theory
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan
menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan.
b. Equity theory
Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan
merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan
equity dan inequityatas suatu situasi.
Ada tiga elemen dari teori equity yaitu :
Input
adalah segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan sebagai sumbangan
terhadap pekerjaan.
Out comes
segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai “hasil” dari
pekerjaannya.
Comparison person adalah kepada orang lain dengan
siapa karyawan membandingkan rasio
input-out comes yang dimiliknya.
c. Two factor theory
Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2001) teori
kepuasan kerja yang ia namakan teori dua faktor terdiri dari faktor hygienedan
faktor motivator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Beberapa ahli berpendapat mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor–faktor kepuasan kerja menurut
Greenberg & Baron (1995) ada 2 faktor yaitu:
a.Faktor-faktor organisasional
1)Sistem penggajian
2) Kualitas dari supervisi
3). Desentralisasi kekuasaan
4). Tingkat kerja dan dorongan sosial
5). Kondisi kerja yang menyenangkan
b. Faktor Personal
1). Variabel kepribadian
2). Status dan senioritas
3). Pekerjaan yang sesuai dengan minat
4). Kepuasan hidup
Selanjutnya Robbins (1996) menjelaskan lagi
beberapa faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya :
a. Tantangan kerja
b. Sistem gaji yang adil
c. Kondisi kerja yang mendukung
d. Rekan kerja yang mendukung
Menurut Spector (1997) aspek-aspek kepuasan kerja
ada 2 faktor yaitu instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ini
dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini dalam skala kepuasan kerja.
Factor Interinsik
1. Activity : Seberapa jauh pekerjaan tersebut tetap dapat meyibukkan individu
2. Independence : Kewenangan untuk dapat bekeja
sendiri
3. Variety : Kesempatan untuk melakukan pekerjaan
yang berbeda-beda
4. Social status : Pengakuan masyarakat luas
tentang status pekerjaan
5. Moral values : Pekerjaan tidak berhubungan
dengan segala sesuatu yang dapat mengganggu hati nurani
6. Security Kepastian kerja yang diberikan
7. Social service : Kesempatan untuk membantu
orang lain mengerjakan tugas
8. Authority : Memiliki kekuasaan terhadap orang
lain
9. Ability utilization : Kesempatan untuk
menggunakan kemampuan yang ada
10. Responsibility :Tanggung jawab dalam membuat
keputusan dan tindakan
11. Creativity : Kebebasan untuk mengungkapkan ide
yang baru
12. Achievement : Perasaan yang didapat ketika
menyelesaikan suatu tugas
Aspek dan factor Eksterinsik
1. compensation Besarnya imbalan atau upah yang
diterima
2. Advancement ; Kesempatan untuk memperoleh
promosi
3. Coworkers ; Seberapa baik hubungan antara
sesama rekan kerja
4. Human relations supervisions : Kemampuan atasan
dalam menjalin hubungan interpersonal
5. Technical supervisions : Kemampuan atau skill
atasan menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan
6. Company policies and practice : Seberapa jauh
perusahaan menyenangkan para pekerja
7. Working conditions : Kondisi pekerjaan seperti
jam kerja, temperatur, perlengkapan kantor serta lokasi pekerjaan
8. Recognition : Pujian yang diperoleh ketika
menyelesaikan pekerjaan yang baik.
Ada
lima komponen utama kepuasan kerja yaitu:
1) Sikap
terhadap kelompok kerja
2) Kondisi
umum pekerjaan
3) Sikap
terhadap perusahaan
4)
Keuntungan secara ekonomi
5) Sikap
terhadap manajemen
Dimensi dan Aspek-aspek kepuasan kerja
Berdasarkan konsep para hali terdapat tiga dimensi
dalam kepuasan kerja yaitu;
1) Kepuasan
kerja merupakan respion emosional terhadap situasi kerja maka dengan demikian bahwa kepuasan kerja dapat
dilihat dan diduga.
2)Kepuasan kerja sering dituntut menurut seberapa
baik hasil yang dicapai yang memenuhi atau melampaui harapan. Misalnya jika
seorang anggota oraganisasi merasa bahwa mereka bekerja terlalu keras dari pada
yang lain dalam suatu department tetapi meneroma penghargaan lebih sedikit maka
mungkin mereka makan memiliki sikap negatif pada perusahaan. rekan kerja dan
mereka tidak puas. serta sebaliknya.
3) Kepuasan kerja mewakili sikap yang berhubungan
selama bertahun-tahun. Luthans (2005) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja. Hal-hal utama dengan mengingat dimensi-dimensi
paling penting yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, promosi, pengawasan, kelompok
kerja dan kondisi kerja.
5 DIMENSI
KEPUASAN KERJA
Nelson and
Quick (2006) mengungkapkan bahwa
kepuasan kerja dipengaruhi 5 dimensi
spesifik dari pekerjaan yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, kesempatan
promosi, supervisi dan rekan kerja.
Gaji :
sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa diangap sebagai hal
yang pantas dibandingkan dengen orang lain di dalam organisasi. Karyawan
memandang gaji sebagai refleksi dari bagaimana manajemen memandang kontribusi
mereka terhadap perusahaan.
Promosi merupakan factor yang berhubungan dengan
ada atau tidaknya kesempatan memperoleh peningkatan karier selama bekwerja.
Kesempatan inilah yang memiliki pengaruh yang berbeda pada kepuasan kerja.
Supervise merupakan kemampuan atasan untuk
memberikan bantuan teknis dan dukungan prilaku kepada bawahan yang mengalami
permasalahan dalam pekerjaan.
Rekan Kerja merupakan tungakat dimana rekan kerja
yang pandai dan mendukung secara social merupakan factor yang berhubungan
dengan hubungan antara pegawai dan atsannya dan dengan pegawai lainnya baik
yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaan.
Aspek aspek Kepuasan kerja
a. Aspek
Psikologis yang berhubungan dengan kejiwaandan minat, ketentraman kerja dan
sikap kerja, bakat dan ketrampilan dari karyawan.
b. Aspek
social berhubungan dengan interaksi social baik antar sesame karyawan maupun
antar karyawan yang berbeda jenis kerja serta hubungan dengan anggota keluarga.
c. Aspek
fisi berhungbungan dengan kondisi tubuhnya meliputi juga jenis pekerjaanya
pengaturan kerja, pengaturan waktu istirahat dan keadaan ruangan, kondisi
kesehatan dan umur.
d. Aspek
Finasial berhubungan dengan jaminan ddan kesejatheraan yang melipti system
besaran gaji, jaminan social, tunjangan faislitas dan promosi.
·
Komitmen Organisasi
·
Organanizational Behavior adalah ketika individu membantu individu lain
secara berhati-hati tanpa mengharapkan peghargaan dengan asas asasnya yaitu
mengutamakan orang lain, kehormatan, ketilitian, Civic virtue, Peace making.
·
Employee Well-Being yaitu kepuasan kerja mempengaruhi kesejahteraan
karyawanpersaan bahagia , sehat, sukses seorang karyqawan adalah konsekuensi
kepuasan kerjanya.
·
Stress Kerja selain konsekuensi dari job satisfaction yaitu orang yang
tidak puas akan mengalami stress kerja tinggi yang diistilahkan dengan distress
dan sebaliknya eustress untuk yang memiliki kepuasan kerja.
Daftar Pustaka
Waluyo, Minto. (2013). Psikologi Industri.
Jakarta: Akademia Permata
Koesmono, Teman. (2005). Pengaruh budaya
organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada sub
sektor industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur. Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan. Vol. 07. Hal 171-188.
Johan, Rita. (2002). Kepuasan kerja karyawan dalam
lingkungan institusi pendidikan. Jurnal Pendidikan Penabur, Vol.01, Hal 6-31.
Situmorang, Benyamin. (2014). Pengaruh perilaku
inovatif dan kepemimpinan pembelajaran terhadap Kepuasan Kerja Kepala SMP di
Medan. Elementary School Journal. Vol. 01. Hal 26-41.
Muzayanah, A., Dian, N. (2008). Hubungan antara
kecerdasan interpersonal dengan kepuasan kerja karyawan (guru). Jurnal Soul.
Vol. 01. Hal 32-46.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.