Identifikasi
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dan Kinerja Organisasi
Vionna
Justicia Oktaria
Fakultas
Teknik
Program
Studi Teknik Industri
Universitas
Mercu Buana
E-mail
: viojusticia@yahoo.com
ABSTRAK
Motivasi
kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Faktor
motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerja karyawan. Sesuai dengan
pendapat David Mc. Clelland yang mengatakan bahwa motivasi kerja karyawan akan
timbul bila ada pemuasan kebutuhan, yaitu: kebutuhan untuk prestasi, kebutuhan
untuk kekuasaan dan kebutuhan untuk berafiliasi. Dengan terpenuhi kebutuhan
tersebut akan meningkat kinerja karyawan.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, setiap
perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan
mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program untuk meningkat kinerja
para karyawan. Banyak faktor yang terkait dalam perbaikan kinerja perusahaan.
Bagi setiap perusahaan, karyawan bagian produksi merupakan sumber daya yang
tidak kalah pentingnya dengan sumber daya perusahaan yang lainnya. Bahkan,
karyawan bagian produksi memegang kendali dalam proses produksi. Dengan kata
lain, lancar atau tidaknya sebuah proses produksi akan sangat tergantung pada
karyawan pelaksana produksi tersebut.
Karyawan yang memiliki semangat kerja
tinggi akan meningkatkan kehidupan organisasi atau perusahaan. Loyalitas dan
semangat kerja dapat dilihat dari mereka merasa senang dengan pekerjaannya.
Mereka akan memberikan lebih banyak perhatian, imajinasi dan keterampilan dalam
pekerjaannya. Dengan demikian diperlukan suatu motivator bagi karyawan yaitu
berupa pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Dengan terpenuhinya kebutuhan
tersebut maka karyawan akan bersedia bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan
baik. Mereka akan lebih memusatkan perhatiannya terhadap tugas dan tanggung
jawabnya, sehingga hasil pekerjaan yang dicapai dapat meningkat. Untuk itu
dibutuhkan suatu dorongan bagi karyawan di dalam menyelenggarakan kegiatan di
suatu perusahaan. Dorongan itulah yang disebut motivasi.
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi
pimpinan perusahaan harus memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja
karyawannya. Semangat kerja merupakan sikap mental yang mampu memberikan
dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik.
Semangat kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja
dan efektivitas kerja.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengaruh
motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan?
1.2.2
Bagaimana hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas perusahaan?
1.3
Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui
pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
1.3.2 Untuk
mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas perusahaan
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja pada dasarnya adalah
sebuah proses dalam manajemen sumber daya manusia. Selai itu, penggunaan
istilah “manajemen” dalam nama program tersebut mempunyai implikasi bahwa
kegiatan tersebut haru dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen yang umum
yang dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran, dan diakhiri dengan evaluasi
(Ruky, 2006).
2.2 Kepuasan Kerja
Menurut Susilo Martoyo (1992:115), pada
dasarnya kepuasan kerja merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa puas dengan adanya
kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang
ia hadapi. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya subyektif yang
merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa
yang diterima pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang diharapkan,
diinginkan, dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya.
Sementara setiap karyawan/ pegawai secara subyektif menentukan bagaimana
pekerjaan itu memuaskan.
2.3 Motivasi Kerja
Menurut Hidayat (2014), motivasi timbul
tidak saja karena ada unsur didalam diri tetapi juga karena adanya stimulus
dari luar. Seberapapun tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang, mereka pasti
butuh motivasi. Dengan perkataan lain potensi sumberdaya manusia adalah sesuatu
yang terbatas. Kinerja seseorang dengan demikian merupakan fungsi dari
faktor-faktor kemampuan dan motivasi diri. Untuk menghasilkan kuantitas dan
kualitas yang optiomal sangat dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan manajer
dalam memberikan motivasi kepada semua pegawai.
2.4 Produktivitas
Menurut Betanursanti (2013), Produktivitas
adalah tidak lebih dari sekedar ilmu pengetahuan, teknologi, manajamen karena
produktivitas mengandung pula falsafah dan sikap mental yang selalu bermotivasi
pada pengembangan diri menuju mutu kehidupan hari esok yang lebih baik.
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efiensi dalam memproduksi barang
dan jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap
sumber-sumber dalam memproduksi barang
BAB
III
METODOLOGI
3.1
RUANG LINGKUP KAJIAN
3.1.1 Pengumpulan Data
Jenis
data yang digunakan berupa data kualitatif/data non numerik, yaitu data yang
berbentuk kata, kalimat, dan gambar. Sedangkan sumber data tersebut berasal
dari:
a. Data Primer, yaitu
data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian melalui pengamatan secara
langsung
b. Data Sekunder, yaitu
data yang sudah diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah diolah oleh pihak
lain metode kepustakaan).
3.1.2 Teknik Pengolahan
Data
Metode Deskriptif Kualitatif, adalah
hasil penelitian beserta analisis nya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang
berbentuk narasi, kemudian dari analisis yang telah dilakukan diambil suatu
kesimpulan. Data kualitatif berasal dari data yang berbentuk kata-kata, bukan
dalam bentuk angka (Anonym, 2013)
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Pengaruh Motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan
Setiap orang dalam tingkat tertentu,
mempunyai motivasi untuk melaksanakan pekerjaan. Di antara dimensi-dimensi
terpenting motivasi kerja adalah bagaimana membuat orang cenderung untuk tetap
giat bekerja. Sebagian pekerja bersedia mendayagunakan kelebihan waktunya
dengan menambah volume kerja apabila kondisi memungkinkan. Salah satu penggerak
motivasi adalah adanya perasaan senang saat melihat hasil kerja yang
berkualitas.Pekerja yang memiliki motivasi tinggi, menjadikan pekerjaan sebagai
tujuannya.
Terdapat beberapa faktor-faktor kepuasan
kerja seorang individu yang dapat mempengaruhi motivasi kerjanya, yaitu faktor
fisiologis, psikologis, social, dan finansial.
a.
Faktor Fisiologis, adalah faktor-faktor
yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja ataupun lingkungan fisik
karyawan. Hal ini meliputi jenis pekerjaan, pengaturan jam kerja, waktu
istirahat.
b.
Faktor psikologis, adalah faktor yang
berhubungan dengan aspek-aspek psikologis individu misalnya minat, ketentraman
kerja, bakat, sikap terhadap kerja, keterampilan/pengalaman
c.
Faktor social, adalah faktor yang
berhubungan dengan interaksi social antar sesama karyawan (dalam satu divisi
ataupun divisi lain) maupun dengan atasan dan bawahan
d.
Faktor finansial, adalah faktor yang
berhubungan dengan jaminan dan kesejahteraan karyawan yang meliputi system dan
besarnya gaji, jaminan social, tunjangan, dan fasilitas yang diberikan.
4.2 Hubungan antara motivasi kerja dengan
produktivitas perusahaan
Karyawan tidak akan melakukan pekerjaan
secara optimal apabila tidak mempunyai motivasi yang tinggi dari dalam dirinya
sendiri untuk melalukan hal tersebut. Masalah motivasi pada perusahaan harus
dijadikan perhatian yang serius dalam Manajemen Sumber Daya Manusianya.
Perusahaan harus menjadikan karyawan sebagai aset bukan hanya sebagai alat
produksi.
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi
pimpinan perusahaan harus memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja
karyawannya. Semangat kerja merupakan sikap mental yang mampu memberikan
dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat, dan baik.
Semangat kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja
dan efektivitas kerja. Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efisiensi
kerja dan efektivitas tugas pekerjaan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan
pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin. Bilamana kedisiplinan tidak dapat
ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai
secara efektif dan efisien. (Nitisemito, 1982 ).
Perusahaan harus menjadikan karyawan
sebagai aset bukan hanya sebagai alat produksi. Untuk itu perusahaan perlu
menciptakan suatu kondisi yang kondusif yang dapat membuat karyawan merasa
nyaman, terpenuhi kebutuhannya sehingga diharapkan motivasi tetap terjaga untuk
bersama-sama mencapai visi dan misi perusahaan (Iskandar, 2013).
Menurut Aini (2014) dalam penelitian
Chawdhury 2007 (dalam Ekaningsih 2012) ditemukan bahwa motivasi kerja memiliki
pengaruh yang besar dalam meningkatkan kinerja karyawan. Untuk menciptakan suatu
hasil kinerja pelayanan pegawai yang baik dan unggul perlu adanya motiovasi.
Untuk memberikan motivasi kepada para karyawannya, terlebih dahulu seorang
manajer harus mengetahui dorongan atau kebutuhan karyawannya agar mau melakukan
aktivitas tertentu sehingga kinerja akan menjadi meningkat.
BAB V
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika motivasi dari segala faktor muncul dam
berbagai faktor kepuasan kerja terasa cukup memuaskan makan akan meminbulkan
produktivitas menjadi naik pada kinerja karyawan dan kinerja organisasi itu
sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Aini, N. 2014. Hubungan Motivasi Kerja
dengan Kinerja Karyawan Pada PT. Pertamina Retail di Bright Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/352/8/Bab%202.pdf
Diakses pada hari Kamis, 23 Juni 2016
Anonym.
2013. Data Kualitatif, Data Kuantitatif,
Populasi dan Sampel dalam Penelitian. http://aghoestmoemet.wordpress.com/
Diakases pada hari Kamis, 23 Juni 2016
Betanursanti, I. 2013. Analisis Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Mitsuba Indonesia Pipe Parts di
Bekasi Jawa Barat.
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=search&mod=document&select=title&q=motivasi+kerja&button=Search+Document
Diakses pada hari Kamis, 23 Juni 2016
Hidayat,
A.A. 2014. Perancangan dan Perilaku Organisasi (MSDM): Motivasi Kerja.
Universitas Mercubuana. Jakarta
Iskandar, D.2013. Pengaruh Motivasi Karyawan
Terhadap Produktivitas Perusahaan Tekstil PT. UNGGULREJO WASONO di Purworejo.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123793&val=5548&title=PENGARUH%20MOTIVASI%20KARYAWAN%20TERHADAP%20PRODUKTIVITAS%20PERUSAHAAN%20TEKSTIL%20PT.%20UNGGULREJO%20WASONO%20DI%20PURWOREJO
Diakses pada hari Kamis, 23 Juni 2016
Nitisoemito, Alex, 1982, Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Ruky, A. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Susilo, M. 1992.
Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Jakarta
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.