Thursday, June 23, 2016

Artikel "Manajemen Kinerja"

Abstrak
Evaluasi kinerja berupaya menentukan kepentingan relative dari semua pekerjaan yang berbeda dalam sebuah organisasi. Manajemen kinerja meliputi rangkaian proses perencanaan kinerja, pengelolaan kinerja, penilaian kinerja, dan penghargaan kinerja. Penilaian kinerja pegawai suatu perusahaan dapat dilakukan oleh atasan baik secara langsung maupun tidak langsung.

A. Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam manajemen sumber daya manusia. Selai  itu, penggunaan istilah “manajemen” dalam nama program tersebut mempunyai implikasi bahwa kegiatan tersebut haru dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen yang umum yang dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran, dan diakhiri dengan evaluasi (Ruky, 2006). Evaluasi kinerja merupakan metode untuk menentukan secara sistematis kepentingan relative dari sejumlah pekerjaan yang berbeda. Evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan berbagai cara baik yang formal maupun informal.

B. Tujuan dan Manfaat Program Manajemen Kinerja
1. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembangan dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna.
2. Menyediakan alat/sarana untuk membandingkan prestasi kerja pegawai dengan tingkat gajinya atau imbalan sebagai bagian dari kebijakan dan system imbalan yang baik
3. Memberikan kesempatan pada pegawai untuk mengeluarkan perasaannya tentang pekerjaan atau hal-hal yang berkaitan.

C. Empat Kegiatan Utama Manajemen Kinerja (Hidayat, 2014)
1. Perencanaan Kinerja, diawali dengan melihat kembali apa yang menjadi visi dan misi perusahaan, sehingga dapat diketahui secara jelas tujuan perusahaan dan kompetensi SDM yang dibutuhkan
2. Pengelolaan Kinerja, merupakan kegiatan yang terus menerus harus dilakukan agar dapat memastikan bahwa rencana yang sudah disepakati dapat terlaksana dengan baik dan lancer
3. Penilaian Kinerja, merupakan kegiatan yang secara formal dilakukan untuk mengetahui atau menilai seberapa jauh kesesuaian pelaksanaan kinerja
4. Penghargaan Kinerja, merupakan kegiatan untuk memberikan penghargaan atas kinerja yang telah dicapai karyawan

D. Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbins, 2006:260):
1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. 
2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 
3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. 
4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. 
5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.


E. Daftar Pustaka
Hidayat, A. A. 2014. Perancangan dan Perilaku Organisasi (MSDM): Manajemen Kinerja. Universitas Mercubuana. Jakarta
Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Ruky, A. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.