Abstrak
Evaluasi kinerja berupaya menentukan
kepentingan relative dari semua pekerjaan yang berbeda dalam sebuah organisasi.
Manajemen kinerja meliputi rangkaian proses perencanaan kinerja, pengelolaan
kinerja, penilaian kinerja, dan penghargaan kinerja. Penilaian kinerja pegawai
suatu perusahaan dapat dilakukan oleh atasan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
A.
Manajemen Kinerja
Manajemen Kinerja pada
dasarnya adalah sebuah proses dalam manajemen sumber daya manusia. Selai itu, penggunaan istilah “manajemen” dalam nama
program tersebut mempunyai implikasi bahwa kegiatan tersebut haru dilaksanakan
sebagai sebuah proses manajemen yang umum yang dimulai dengan penetapan tujuan
dan sasaran, dan diakhiri dengan evaluasi (Ruky, 2006). Evaluasi kinerja merupakan
metode untuk menentukan secara sistematis kepentingan relative dari sejumlah
pekerjaan yang berbeda. Evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan berbagai cara
baik yang formal maupun informal.
B.
Tujuan dan Manfaat Program Manajemen Kinerja
1. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program
pengembangan dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna.
2. Menyediakan alat/sarana untuk membandingkan
prestasi kerja pegawai dengan tingkat gajinya atau imbalan sebagai bagian dari
kebijakan dan system imbalan yang baik
3. Memberikan kesempatan pada pegawai untuk
mengeluarkan perasaannya tentang pekerjaan atau hal-hal yang berkaitan.
C.
Empat Kegiatan Utama Manajemen Kinerja (Hidayat, 2014)
1. Perencanaan Kinerja, diawali dengan
melihat kembali apa yang menjadi visi dan misi perusahaan, sehingga dapat
diketahui secara jelas tujuan perusahaan dan kompetensi SDM yang dibutuhkan
2. Pengelolaan Kinerja, merupakan
kegiatan yang terus menerus harus dilakukan agar dapat memastikan bahwa rencana
yang sudah disepakati dapat terlaksana dengan baik dan lancer
3. Penilaian Kinerja, merupakan kegiatan
yang secara formal dilakukan untuk mengetahui atau menilai seberapa jauh kesesuaian
pelaksanaan kinerja
4. Penghargaan Kinerja, merupakan
kegiatan untuk memberikan penghargaan atas kinerja yang telah dicapai karyawan
D.
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator,
yaitu (Robbins, 2006:260):
1.
Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan
kemampuan karyawan.
2.
Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti
jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3.
Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4.
Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,
teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap
unit dalam penggunaan sumber daya.
5.
Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat
menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana
karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan
terhadap kantor.
E.
Daftar Pustaka
Hidayat, A. A. 2014.
Perancangan dan Perilaku Organisasi (MSDM): Manajemen Kinerja. Universitas
Mercubuana. Jakarta
Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Organisasi,
PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Ruky,
A. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.