Thursday, June 23, 2016

manajemen kinerja


MANAJEMEN KINERJA
Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahan-perubahan yang terjadi tersa begitu cepat. Perubahan yang terjadi diataranya adalah perubahan ekonomi, teknologi, pasar, dan persaingan. Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah semua kebiasaan yang dilakukan selama ini untuk menghadapi persaingan pasar. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan dalam mengevaluasi kinerja karyawan yang dikenal dengan manajemen kinerja.
Manajemen kinerja merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaa kinerja, pemantauan/peninjauan kerja, penilaian kinerja, dan tindak lanjut berupa pemberian penghargaan dan hukuman. Rangkaian kegiatan tersebut haruslah dijalankan secara berkelanjutan.
Menurut Baird (1986), mannajemen kinerja adalah suatu proses kerja dari kumpulan orang-orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan, dimana dalam proses kerja ini berlangsung secara berkelanjutan dan terus-menerus.  Sedangkan menurut Direktorat jendral anggaran tahun 2008, manajemen kinerja merupakan suatu proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan sebuah organisasi melalui pengembangan performansi aspek-aspek menunjang keberadaan suatu organisasi. Dalam implementasinya, manajemen kinerja tidak hanya berorientasi pada satu aspek, melainkan aspek-aspek terintegrasi dalam mendukung jalannya organisasi.
Terdapat 4 tahapan dalam manajemen kinerja menurut Williams (1998) dimana tahapan ini menjadi satu siklus manajemen kinerja yang saling berhubungan dan menyoong satu sama lain.
Tahap pertama yaitu identifikasi perilaku kerja dan dasar pengukuran kinerja. Kemudian diarahkan terhadap perilaku kerja dan perencanaan terhadap target yang akan dicapai, kapan dicapai, dan bantuan yang akan dibutuhkan.
Tahap kedua adalah penerapan monitoring dalam proses organisasi. Tahap ini berfokus pada manage dan dukungan serta pengendalian terhadap jalannya proses agar tetap berada pada jalurnya (kriteria dan proses).
Tahap ketiga merupakan langkah evaluasi yang dapat dilakukan dengan mereview kinerja yang telah dilakukan. Kemudian kinerja diukur/dinilai. Pada tahapan ini memerlukan dokumentasi atau record data yang berkaitan dengan obyek yang dievaluasi. Evaluator harus bersifat obyektif dan netral agar diperoleh hasil yang valid.
Tahap keempat berfokus pada pengembangan dan penghargaan. Hasil evaluasi menjadi pedoman penentu keputusan terhadap action yang akan dilakukan selanjutnya. Keputusan dapat berupa langkah perbaikan, reward, melanjutkan suatu kegiatan yang sudah pernah dialkukan, dan penetapan anggaran.
Adapun tujuan dari manajemen kinerja diantaranya:
1.      Mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir
2.      Mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi
3.      Membantu menentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisai, dan kinerja individual
4.      Meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan berkesinambungan
5.      Mendorong karyawan agar bekerja sesuai dengan prosedur, semangat, dan produktif sehingga hasil yang diperoleh optimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://dwiiba.wordpress.com/manajemen-kinerja. diakses pada tanggal 6 juni 2016.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.