MANAJEMEN
KINERJA
Saat ini perusahaan menghadapi banyak tantangan dari
lingkungan. Perubahan-perubahan yang terjadi tersa begitu cepat. Perubahan yang
terjadi diataranya adalah perubahan ekonomi, teknologi, pasar, dan persaingan.
Perubahan ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah semua kebiasaan yang
dilakukan selama ini untuk menghadapi persaingan pasar. Oleh karena itu,
diperlukan suatu pendekatan dalam mengevaluasi kinerja karyawan yang dikenal
dengan manajemen kinerja.
Menurut Baird (1986), mannajemen kinerja adalah
suatu proses kerja dari kumpulan orang-orang untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan, dimana dalam proses kerja ini berlangsung secara
berkelanjutan dan terus-menerus. Sedangkan menurut Direktorat jendral anggaran
tahun 2008, manajemen kinerja merupakan suatu proses strategis dan terpadu yang
menunjang keberhasilan sebuah organisasi melalui pengembangan performansi
aspek-aspek menunjang keberadaan suatu organisasi. Dalam implementasinya,
manajemen kinerja tidak hanya berorientasi pada satu aspek, melainkan
aspek-aspek terintegrasi dalam mendukung jalannya organisasi.
Terdapat 4 tahapan dalam manajemen kinerja menurut
Williams (1998) dimana tahapan ini menjadi satu siklus manajemen kinerja yang
saling berhubungan dan menyoong satu sama lain.
Tahap pertama yaitu identifikasi perilaku kerja dan
dasar pengukuran kinerja. Kemudian diarahkan terhadap perilaku kerja dan
perencanaan terhadap target yang akan dicapai, kapan dicapai, dan bantuan yang
akan dibutuhkan.
Tahap kedua adalah penerapan monitoring dalam proses
organisasi. Tahap ini berfokus pada manage dan dukungan serta pengendalian
terhadap jalannya proses agar tetap berada pada jalurnya (kriteria dan proses).
Tahap ketiga merupakan langkah evaluasi yang dapat
dilakukan dengan mereview kinerja yang telah dilakukan. Kemudian kinerja
diukur/dinilai. Pada tahapan ini memerlukan dokumentasi atau record data yang
berkaitan dengan obyek yang dievaluasi. Evaluator harus bersifat obyektif dan
netral agar diperoleh hasil yang valid.
Tahap keempat berfokus pada pengembangan dan
penghargaan. Hasil evaluasi menjadi pedoman penentu keputusan terhadap action
yang akan dilakukan selanjutnya. Keputusan dapat berupa langkah perbaikan,
reward, melanjutkan suatu kegiatan yang sudah pernah dialkukan, dan penetapan
anggaran.
Adapun tujuan dari manajemen kinerja diantaranya:
1. Mengatur
kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir
2. Mengetahui
seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi
3. Membantu
menentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi,
kinerja tiap bagian dalam organisai, dan kinerja individual
4. Meningkatkan
kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan berkesinambungan
5. Mendorong
karyawan agar bekerja sesuai dengan prosedur, semangat, dan produktif sehingga
hasil yang diperoleh optimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://dwiiba.wordpress.com/manajemen-kinerja.
diakses pada tanggal 6 juni 2016.
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2011.manajemen-kinerja-definisi-manajemen.html.
diakses pada tanggal 6 Juni 2016.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.