ABSTRAK
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kompensasi dan motivasi
kerja terhadap kinerja karyawan serta mencari
variabel mana yang berpengaruh. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS Versi 20
menunjukkan bahwa kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan sedangkan motivasi kerja tidak mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Hasil Pengujian dengan Uji t diketahui bahwa variabel
kompensasi merupakan variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Dari penjelasan diatas penulis menyarankan bahwa kompensasi
yang diberikan kepada karyawan sebaiknya tepat pada waktunya supaya kepercayaan
karyawan terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar, ketenangan dan
konsentrasi kerja akan lebih baik, sehingga karyawan akan merasa lebih puas
dalam bekerja serta dapat meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi yang
diberikan kepada karyawan sebaiknya dipertahankan oleh perusahaan, dalam hal
pemberian penghargaan, perhatian, persaingan, partisipasi, kebanggaan dan
hukuman yang diperlakukan secara adil pada setiap karyawannya. Sehingga tidak terjadi
kecemburuan sosial antara karyawan dan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Terpenuhinya kompensasi dan pemberian motivasi yang baik tentu saja akan
meningkatkan produktivitas serta kinerja para karyawan.
Kata
Kunci : Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.
PENDAHULUAN
Dunia bisnis
sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan
perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam
lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber
daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai
dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya lainnya yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan. Keberadaan sumber daya manusia di dalam
suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi
yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan.
Potensi setiap sumber daya manusia yang
ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu memberikan output yang optimal. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya
tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi
justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu
karyawannya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk
meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan
akan tercapai. Dewasa ini, semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis
mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidup.
Adapun permasalahan yang sering terjadi
dalam kurun waktu 2 tahun terakhir adalah meningkatnya intensitas karyawan yang
mengundurkan diri dari perusahaan yang sebagian besar disebabkan adanya
ketidakpuasan karyawan terhadap kebijakan perusahaan. Hal ini tentunya akan
membuat tingkat produktifitas perusahaan menjadi menurun dikarenakan perusahaan
tidak lagi hanya berkonsentrasi pada masalah produksi saja tetapi juga terpecah
kepada masalah sumber daya manusia (karyawan) yang semakin berkurang kuantitas,
kualitas serta motivasi kerjanya.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisa, kompensasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Diketahui nilai
thitung variabel kompensasi (X1) sebesar 3,133 bila dibandingkan dengan nilai
ttabel maka thitung 3,133 > 1,672, H0 ditolak dan Ha diterima artinya
variabel kompensasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan Y) dengan nilai standart koefisien beta tertinggi sebesar
0,403. Hasil ini menunjukkan bahwa kebijakan pemberian kompensasi yang tepat
dan diterima oleh karyawan maka akan meningkatkan kinerja karyawan. Seperti
masalah kompensasi langsung antara lain yang mencakup gaji/upah dan upah
insentif. Permasalahan yang ada adalah terjadinya keterlambatan pembayaran
gaji/upah karyawan setiap bulannya sehingga membuat kinerja karyawan semakin
menurun bahkan mengundurkan diri dari perusahaan.
Artinya gaji/upah harus dibayar tepat
pada waktunya, jangan sampai terjadi penundaan, supaya kepercayaan karyawan
terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar, ketenangan dan konsentrasi kerja
akan lebih baik. Jika pembayaran kompensasi tidak tepat pada waktunya akan
mengakibatkan disiplin, moral dan gairah kerja karyawan menurun. Perusahaan
harus memahami bahwa balas jasa akan dipergunakan karyawan beserta keluarganya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, di mana kebutuhan itu tidak dapat
ditunda, misalnya makan. Kebijaksanaan kompensasi, baik besarnya, susunannya, maupun
waktu pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk
mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran
perusahaan.
Dalam hal pemberian upah insentif,
perusahaan memberikan tambahan bonus bagi karyawan yang melaksanakan tugas
diluar jam kerja (lembur) dan karyawan yang berprestasi. Upah insentif adalah
tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya
diatas prestasi standar. Upah insentif ini merupakan alat yang dipergunakan
untuk pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Jadi, perusahaan
memperhatikan upah insentif untuk mendukung prinsip adil bagi karyawan. Hanya
saja pembayarannya yang sering tertunda karena upah insentif dibayar bersamaan
dengan gaji/upah karyawan.
Selain kompensasi langsung, ada baiknya
juga apabila perusahaan memperhatikan kompensasi tidak langsung, antara lain
tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya dan fasilitas kerja untuk menunjang
terlaksananya pekerjaan dengan sebaik mungkin karena didukung oleh fasilitas
yang lengkap. Dalam hal pemberian tunjangan kesehatan, perusahaan bertanggung
jawab penuh bagi karyawan yang sakit akibat kecelakaan dalam bekerja, tetapi
tidak memberikan tunjangan kesehatan bagi anak dan istri karyawan. Ada baiknya
jika perusahaan juga memperhatikan kesehatan anak dan istri karyawan, dengan
memberikan uang sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan walaupun tidak
bertanggung jawab penuh atas tunjangan kesehatan anak dan istri karyawan
tersebut.
Dalam hal pemberian tunjangan hari raya,
perusahaan sudah melaksanakan kewajibannya dengan membayarkan tunjangan hari
raya karyawan tepat pada waktunya dan sesuai dengan aturan pemerintah dalam hal
pembagian tunjangan hari raya karyawan.
Dalam hal fasilitas kerja karyawan, perusahaan
memberikan jaringan telepon satelit di base camp Kedawan agar memudahkan
berkomunikasi dengan kantor cabang di Samarinda. Memberikan fasilitas kendaraan
seperti mobil dan motor untuk keperluan operasional di base camp Kedawan maupun
dikantor cabang Samarinda. Memberikan fasilitas berupa kantin di base camp
Kedawan agar karyawan dapat memenuhi kebutuhannya selama berada dilapangan yang
jauh dari perkampungan. Memberikan fasilitas mess untuk tempat tinggal
karyawan. Dan fasilitas lainnya yang dapat menunjang pekerjaan karyawan seperti
perlengkapan alat tulis bagi karyawan kantor, peralatan kunci-kunci bagi
karyawan bagian mekanik alat berat dan kendaraan alat berat bagi operator alat
berat. Tetapi dalam hal alat berat, perusahaan memiliki kendaraan alat berat
yang dibeli dalam keadaan sudah tidak baru lagi sehingga karyawan bagian
mekanik dan operator alat berat mempunyai kesulitan dalam hal pemakaian dan
perbaikan alat berat tersebut. Bagian mekanik alat berat akan bekerja lebih
keras lagi dalam hal perbaikan alat berat agar dapat dipergunakan oleh
operatornya. Apabila kendaraan rusak, pekerjaan akan terhambat dan tentunya
akan mempengaruhi gaji/upah yang dibayarkan kepada karyawan.
Kompensasi mengandung adanya hubungan
yang sifatnya professional dimana salah satu tujuan utama karyawan bekerja
adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara disisi
perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa menjalankan
pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama
mampu memajukan jalannnya usaha perusahaan. Tujuan pemberian kompensasi antara
lain adalah untuk kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan menjaga stabilitas
karyawan itu sendiri. Selain itu, karyawan juga terhindar dari pengaruh serikat
buruh dan akhirnya hanya berkonsentrasi pada pekerjaannya saja. Disini dapat
dilihat bahwa dengan pemberian kompensasi yang lebih layak dan diterima oleh
karyawan karena sesuai dengan tenaga dan kemampuan yang dikeluarkan serta
menghargai kerja keras karyawan, maka karyawan akan lebih bersikap professional
dengan bekerja secara bersungguh-sungguh dan melakukan berbagai upaya agar bisa
mencapai hasil kerja yang lebih baik sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat.
Dengan kinerja yang lebih baik tentu akan memajukan jalannya usaha perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa, motivasi
kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Diketahui nilai thitung variabel motivasi kerja (X2) sebesar 0,722 bila
dibandingkan dengan nilai ttabel maka thitung 0,722 < 1,672, H0 diterima dan
Ha ditolak artinya variabel motivasi kerja secara parsial tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai standart
koefisien beta terendah sebesar 0,93.
Motivasi kerja yang indikatornya terdiri
dari motivasi kerja positif yaitu: Penghargaan, Pimpinan memberikan pujian atas
hasil kerja karyawan jika pekerjaan tersebut memuaskan dan diwujudkan dalam
pemberian bonus bagi karyawan yang berprestasi.
Perhatian, Pimpinan memberikan perhatian
kepada karyawan secara adil dan proporsional ditunjukkan dengan kebijaksanaan
pimpinan yang memberikan perhatian berupa bonus bagi karyawan yang berprestasi
sehingga prinsip adil dalam setiap karyawan terwujud dengan baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian serta
analisis yang telah dilakukan dan pembahasan-pembahasan yang telah diuraikan
dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Variabel
kompensasi (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada (Y), sehingga adanya peningkatan pemberian kompensasi
akan meningkatkan kinerja karyawan.
2.
Variabel
motivasi kerja (X2) secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada (Y), yang artinya motivasi bukanlah faktor yang
dominan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dan yang lebih dominan mempengaruhi
kinerja karyawan adalah pemberian
kompensasi.
3.
Variabel
kompensasi dan motivasi kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya semakin tinggi nilai kedua
variabel bebas tersebut maka semakin tinggi pula kinerja karyawan.
4.
Pengujian
koefisien determinasi (R2 ) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dari hasil pengolahan data
diperoleh nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,195 yang artinya bahwa
variabel kompensasi dan motivasi kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan 19,5%
dan sisanya 80,5% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Daftar Pustaka
·
Azwar,
Saifuddin, 2010. Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
·
Ghozali,
Imam, 2005. Aplikasi analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
·
Dharma,
Agus, 2003. Manajemen supervisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
·
Hariandja
Marihot Tua, Efendi, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Grasindo,
Jakarta.
·
Hasibuan,
Malayu S.P, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.
·
Mangkunegara,
Anwar, Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber daya Manusia, PT. Rineka Aditama,
Bandung.
·
P.
Siagian, Sondang, 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Riduwan, 2005. Dasar-Dasar Statistika, CV. Alfabeta, Bandung.
·
Sugiyono,
2007. Statistika untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung. Wibowo, 2007.
Manajemen Kinerja, Rajawali Press, Jakarta.
·
eJournal
Ilmu Administrasi Bisnis, 2013, 1 (1): 41-55 ISSN 0000-0000,
ejournal.adbisnis.fisip-unmul.org
NAMA: RAJIB FAHMI
ReplyDeleteNIM : 41620010033
Dalam materi ini karyawan agar bisa berkerja dengan baik dalam suatu perusahaan ,yaitu dengan cara kompensasinya atau gaji harus dibayar dengan tepat waktu dan tidak ada penundaan ,serta penambahan atau bonus kompensasi agar karyawan bisa mengembangkan kerja samanya untuk perusahaan .
Terima kasih kepada penulis yang telah memberikan pembahasan mengenai pengaruh kompensasi dan motivaasi kerja terhadap kinerja karyawan. Kompensasi mengandung adanya hubungan yang sifatnya professional dimana salah satu tujuan utama karyawan bekerja adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara disisi perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama mampu memajukan jalannnya usaha perusahaan.
ReplyDeleteNama: May Rose Indah Pratiwi Tedjo
ReplyDeleteNIM: 41619010049
Terima kasih kepada penulis, mengenai artikelnya yang berjudul “Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”
Kompensasi mengandung adanya hubungan yang sifatnya professional dimana salah satu tujuan utama karyawan bekerja adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara disisi perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama mampu memajukan jalannnya usaha perusahaan. Tujuannya adalah untuk kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan menjaga stabilitas karyawan itu sendiri.
Sedangkan, Motivasi kerja yang indikatornya terdiri dari motivasi kerja positif yaitu: Penghargaan, Pimpinan memberikan pujian atas hasil kerja karyawan jika pekerjaan tersebut memuaskan dan diwujudkan dalam pemberian bonus bagi karyawan yang berprestasi. Motivasi kerja secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, yang artinya motivasi bukanlah faktor yang dominan dalam meningkatkan kinerja karyawan, tetapi yang lebih dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah pemberian kompensasi.
Muhammad Fathan Fadilah
ReplyDelete41619010037
Kebijakan pemberian kompensasi yang tepat dan diterima oleh karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan. Permasalahan yang ada adalah terjadinya keterlambatan pembayaran gaji/upah karyawan setiap bulannya sehingga membuat kinerja karyawan semakin menurun bahkan mengundurkan diri dari perusahaan. Artinya gaji/upah harus dibayar tepat pada waktunya, jangan sampai terjadi penundaan, supaya kepercayaan karyawan terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar, ketenangan dan konsentrasi kerja akan lebih baik. Jika pembayaran kompensasi tidak tepat pada waktunya akan mengakibatkan disiplin, moral dan gairah kerja karyawan menurun.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKompensasi mengandung adanya hubungan yang sifatnya professional dimana salah satu tujuan utama karyawan bekerja adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara disisi perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama mampu memajukan jalannnya usaha perusahaan
ReplyDeleteOky Maulana
ReplyDelete41619010034
dapat kita ketahui Keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Nama:Dymas Nurbayu Yulianto
ReplyDeleteNim:41619010029
bekerja adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara disisi perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama mampu memajukan jalannnya usaha perusahaan. Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah untuk kepuasan kerja karyawan yang nantinya akan menjaga stabilitas karyawan itu sendiri. Selain itu, karyawan juga terhindar dari pengaruh serikat buruh dan akhirnya hanya berkonsentrasi pada pekerjaannya saja.
Bagas Fadhlullah Akmal - 41619010028
ReplyDeleteManajemen kompensansi untuk meningkatkan motivasi kerja setiap karyawanya. Kompensasi juga merupakan salah satu cara yang paling efektif bagi departemen personalia guna meningkatkan prestasi kerja, motivasi serta kepuasan kerja karyawan.
Nama : Satria Aji Surya
ReplyDeleteNim : 41619010042
Kompensasi mengandung adanya hubungan yang sifatnya professional dimana salah satu tujuan utama karyawan bekerja adalah mendapatkan imbalan untuk mencukupi berbagai kebutuhan, sementara disisi perusahaan mereka membayar karyawan agar para karyawan bisa menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan dengan tujuan utama mampu memajukan jalannnya usaha perusahaan.
materi yang telah di jelaskan oleh penulis mudah dipahami, dimengerti dan dapat dicerna dengan baik, sekian terimakasih.