PENDAHULUAN
Salah
satu masalah pokok yang sering dihadapai oleh lembaga atau suatu perusahaan
adalah rendahnya produktivitas kerja karyawan atau krisis produktivitas. Produktivitas merupakan salah satu aspek yang
menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam persaingan dunia usaha yang
semakin ketat (Anis dkk, 2007). Dilihat dari segi psikologi, produktivitas
adalah suatu tingkah laku sebagai keluaran dari suatu proses berbagai macam
komponen kejiwaan yang melatar belakanginya. Pengertian produktivitas kerja adalah jumlah output yang
dihasilkan seseorang secara utuh dalam satuan waktu kerja yang dilakukan
meliputi kegiatan yang efektif dalam mencapai hasil atau prestasi kerja yang
bersumber dari input dan menggunakan bahan secara
efisien. Produktivitas ini
juga dipengaruhi oleh motivasi dari para karyawan itu sendiri. Jika motivasi
kerjanya bagus maka produktivitas yang dihasilkan dari serangkaian kegiatan itu
juga bagus.
Pelatihan motivasi kerja adalah solusinya, hal
ini karena tanpa adanya motivasi kerja dari karyawan itu sendiri maka
produktivitas yang didapat tidak akan maksimal, karena karyawan hanya bekerja
bukan karena termotivasi untuk bekerja dan berprestasi di dalam pekerjaannya
tetapi hanya mengikuti aturan dari suatu perusahaan itu saja.
Pelatihan motivasi adalah suatu kegiatan yang
bermaksud untuk dapat memperbaiki dan memperkembangkan sikap, tingkah laku,
ketrampilan dan pengetahuan dari para karyawannya, sesuai keinginan dari
perusahaan yang bersangkutan untuk mendorong seseorang melakukan serangkaian
kegiatan yang mengarah ketercapainya tujuan tertentu
A.
PRODUKTIVITAS
Produktivitas merupakan suatu istilah yang sering digunakan dalam
perencanaan pengembangan industri pada khususnya dan perencanaan pengembangan
ekonomi nasional pada umumnya. Sedangkan pengertian produktivitas dapat dilihat
dari dua dimensi. Yaitu dimensi individu dan dimensi keorganisasian. Dimensi
individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan
karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap
mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi
keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara
masukan (input) dan keluaran (output). Oleh karena itu dalam pandangan ini ,
terjadinya tingkat produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas
tetapi juga aspek kualitas baik dari produknya maupun dari tenaga kerja yang
memproduksi.
Selain itu, produktivitas dapat juga didefinisikan sebagai suatu konsep
universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia
dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Peningkatan produktivitas dapat
dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam
memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran
sebesar-besarnya (do the thing right). Dengan kata lain bahwa produktivitas
merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara
total.
Pengertian lain produktivitas adalah sebagai
tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa:
“Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber
dalam memproduksi barang-barang.”
Produktivitas juga diartikan sebagai :
a. perbandingan
ukuran harga bagi masukan dan hasil.
b. Perbedaan
antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam
satu-satuan (unit) umum.
Ukuran produktivitas yang paling
terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi
pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang.
B.
MOTIVASI KERJA
Motivasi berasal
dari kata movere yang berarti bergerak. Motivasi adalah suatu proses
yang diawali oleh adanya kebutuhan, lalu kebutuhan tersebut mendorong seseorang
untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapainya tujuan
tertentu. Motivasi adalah daya dorong seseorang untuk memberikan kontribusi
yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya.
Menurut Halonen
& Santrock (1999) yang dikutip oleh Rini & Widiana
(2011), motivasi adalah faktor yang membantu menjelaskan bagaimana seseorang
berperilaku, berfikir, dan merasa apa yang sedang dilakukan. Motivasi merupakan
hal yang sangat komplek dan berbeda pada setiap individu. Menurut Halonen dan
Santrock (1999) yang dikutip oleh Rini & Widiana
(2011), motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif yang berasal dari
kebutuhan dan keinginan dari dalam diri. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan
positif maupun negatif yang berasal dari luar yang mempengaruhi perilaku.
Motivasi merupakan
kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang ke arah tujuan tertentu dan
melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya. Hakikatnya,
motivasi karyawan dan pengusaha berbeda karena adanya perbedaan kepentingan
maka perlu diciptakan motivasi yang searah untuk mencapai tujuan bersama dalam
rangka kelangsungan usaha dan ketenagakerjaan, sehingga apa yang menjadi
kehendak dan cita-cita kedua belah pihak dapat diwujudkan (Hamidum, 2007).
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Pengukuran produktivitas merupakan
suatu alat manajemen yang penting disemua tingkatan ekonomi. Dibeberapa
Negara maupun perusahaan pada akhir-akhir ini telah terjadi kenaikan minat pada
pengukuran produktivitas. Karena itu sudah saatnya kita membicarakan alasan
mengapa kita harus mengukur produktivitas.
Mengapa Mengukur Produktivitas
Pada tingkat sektoral dan nasional,
produktivitas menunjukkan kegunaannya dalam membantu evaluasi penampilan,
perncanaan, kebijakan pendapatan, upah dan harga melalui identifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan, membandingkan
sektor-sektor ekonomi yang berbeda untuk menentukan prioritas kebijakan
bantuan, menentukan tingkar pertumbuhan suatu sektor atau ekonomi, mengetahui
pengaruh perdagangan internasional terhadap perkembangan ekonomi dan
seterusnya.
Pada tingkat perusahaan, pengukuran produktivitas
terutama digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan memdorong
efisiensi produksi.
Pertama, dengan
pemberitahuan awal, instalasi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran, akan
meninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian
produktivitas.
Kedua, diskusi tentang
gambaran-gambaran yang berasal dari metode-metode yang relatif kasar ataupun
dari data yang kurang memenuhi syarat sekalipun, ternyata memberi dasar bagi
penganalisaan proses yang konstruktif atas produktif.
Manfaat lain yang diperoleh dari
pengukuran produktivitas mungkin terlihat pada penempatan perusahaan yang tetap
seperti dalam menentukan target/sasaran tujuan yang nyata dan pertukaran
informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap
masalah-masalah yang saling berkaitan. Pengamatan atas perubahan-perubahan dari
gambaran data yang diperoleh sering nilai diagnostik yang menunjuk pada
kemacetan dan rintangan dalam meningkatkan penampilan oraganisasi. Satu
keuntungan dari pengukuran produktivitas adalah pembayaran staf. Gambaran data
melengkapi suatu dasar bagi andil manfaat atas penmpilan yang ditingkatkan.
Metode-Metode
Pokok Pengukuran Produktivitas
Secara umum pengukuran produktivitas
berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda:
1. Perbandingan-perbandingan
antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak
menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya
mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya.
2.
Perbandingan pelakasanaan antara satu
unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu
menunjukkan pencapaian relatif.
3. Perbandingan
pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan
perhatian pada sasaran/tujuan.
Untuk menyusun
perbandingan-perbandingan ini perlulah mempertimbangkan tingkatan daftar
susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas.
Paling sedikit ada 2 jenis tingkat
perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas total dan produktivitas parsial.
·
Produktivitas Total adalah
perbandingan antara total keluaran (output) dengan total masukan (input)
persatuan waktu. Dalam penghitungan produktivitas total, semua faktor masukan
(tenaga kerja, kapital, bahan, energi) tehadap total keluaran harus
diperhitungkan.
Hasil Total
Prouktivitas Parsial =
Masukan Total
2. Produktivitas
parsial adalah perbandingan dari keluaran dengan satu jenis
masukan atau input persatuan waktu, seperti upah tenaga kerja, kapital, bahan,
energi, beban kerja, dll.
Hasil parsial
Prouktivitas Parsial =
Masukan Total
MOTIVASI KERJA FAKTOR PENENTU
PRODUKTIVITAS
Banyak faktor yang dapat mempengruhi
tinggi rendahnya produktivitas kerja. Motivasi merupakan keuatan atau motor
pendorong kegiatan seseorang kearah tujuan tertentu dan melibatkan segala
kemampuan yang didmiliki untuk mencapainya. Karyawan didalam proses produksi
adalah sebagai manusia (individu) sudah barang tentu memiliki identifikasi
tersendiri antara lain sebagai berikut:
·
Tabiat/watak
·
Siakap laku/penampilan
·
Kebutuhan
·
Keinginan
·
Cita-cita/kepentingan-kepentingan
lainnya
·
Kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk oleh
keadaan aslinya
·
Keadaan lingkungan dan pengalaman
karyawan itu sendiri
Karena setiap karyawan memiliki
identifikasi yang berlainan sebagai akibat dari latar belakang pendidikan,
pengalaman dan lingkungan masyarakat yang beranekan ragam, maka ini akan
terbawa juga dalam hubungan kerjanya sehingga akan mempengaruhi sikap dan
tingkah laku karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya.
Demikian pula pengusaha juga mempunyai
latar belakang budaya dan pandangan falsafah serta pengalaman dalam menjalankan
perusahaan yang berlain-lainan sehingga berpengaruh di dalam melaksanakan pola
hubungan kerja dengan karyawan.
Pada hakikatnya motivasi karyawan dan
pengusaha berbeda karena adanya perbedaan kepantingan maka perlu diciptakan
motivasi yang searah untuk mencpai tujuan bersama dalam rangka kelangsungan
usaha dan ketenaga kerjaan, sehingga apa yang menajdi kehendak dan cita-cita
kedua belah pihak dapat diwujudkan.
Dengan demikian karyawan akan
mengetahui fungsi, peranan dana tanggung jawab dilingkungan kerjanya dan dilain
pihak pengusaha perlu menumbuhkan iklim kerja yang sehat dimana hak dan
kewajiban karyawan diatur sedemikian rupa selaras dengan fungsi, peranan dan
tanggung jawab karyawan sehingga dapat mendorong motivasi kerja kearah
partisipasi karyawan terhadap perusahaan.
Iklim kerja yang sehat dapat mendorong
sikap keterbukaan baik dari pihak karyawan maupun dari pihak pengusaha sehingga
mampu menumbuhkan motivasi kerja yang searah antara karyawan dan pengusaha
dalam rangka menciptakan ketentraman kerja dan kelangsungan usaha kearah
peningkatan produksi dan prosuktivitas kerja.
a.
Faktor-faktor Motivasi Kerja
Untuk mendapatkan motivasi kerja yang
dibutuhkan suatu landasan yaitu terdaptnya suatu motivator. Dan hal ini
merupakan hasil suatu pemikiran dan kebijaksanaan yang tertuang dalam
perencanaan dan program yang terpadu dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sesuai dengan keadaan eksteren dan interen.
Adapun yang dibutuhkan oleh motivator adalah sebagai
berikut:
·
Pencapain penyelesaian tugas yang berhasil
berdasarkan tujuan dan sasaran.
·
Penghargaan terhadap pencapaian tugas
dan sasaran yang telah ditetapkan.
·
Sifat dan ruang lingkup pekerjaan itu
sendiri (pekerjaan yang menarik dan memberi harapan ).
·
Adanya peningkatan (kemajuan).
·
Adanya tanggung jawab.
·
Adanya administrasi dan manajemen serta
kebijaksanaan pemerintah.
·
Supervisi.
·
Hubungan antara perseorangan.
·
Kondisi kerja
·
Gaji
·
Status
·
Keselamatan dan Kesehatan kerja.
b.
Usaha-usaha Peningkatan Motivasi Kerja
untuk pencapaian tujuan diatas, maka perlu
adanya pembinaan sikap laku yang meliputi seluruh pelaku produksi. Pemerintah,
pengusaha/organisasi pengusaha, karyawan/organisasi karyawan dengan cara
sebagai berikut:
1) Intern
Perusahaan
a.
penjabaran dan penanaman pengertian
serta tumbuhnya sikap laku dan pengamalan konsep Tri Dharma.
·
Rumongso handarbeni (saling ikut
memiliki).
·
Melu Hangrungkebi (ikut serta
memelihara, mempertahankan dan melestarikan).
·
Mulat seriro hangroso wani (terus
menerus mawasdiri).
b.
Secara fisik, maka sarana-sarana motivatif
yang langsung berkaitan dengan kerja dan tenaga kerja diusahakan peningkatan
menurut kemampuan dan situasi-situasi perusahaan
2) Ekstern perusahaan
penanaman kesadaran bermasyarakat dan
kesadaran bernegara antara lain melalui penataran P4.
PELATIHAN MOTIVASI SEBAGAI BUDAYA
PERUSAHAAN
Budaya kerja adalah sifat, kebiasaan, perilaku, dan karakter
kerja yang dengan sengaja dibudayakan oleh instansi/organisasi untuk membentuk
pola kerja di dalam instansi tersebut. Budaya kerja akan terlihat dari
kemampuan karyawan untuk menjalankan nilai-nilai organisasi, visi, misi,
sistem, standar, dan proses kerja sesuai budaya organisasi. Budaya kerja adalah
implementasi budaya organisasi dalam bahasa tindakan, seperti: kebiasaan kerja
yang menguatkan budaya organisasi, sifat dan perilaku kerja yang taat budaya
organisasi, dan kehidupan kerja sehari-hari yang secara otomatis menjalankan
budaya organisasi.
Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang berarti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu yang ingin dicapai.
Dalam dunia kerja etos berarti semangat kerja yang bersumber dari dalam hati
karyawan dan pimpinan untuk mencapai target, tujuan, cita-cita, dan rencana
organisasi dengan sepenuh hati dan totalitas. Seseorang yang memiliki etos
kerja selalu berperilaku kerja yang penuh semangat, totalitas, mendorong
dirinya untuk bertindak dan meraih kinerja yang optimal, serta memiliki keyakinan
yang kuat untuk melayani pekerjaannya dengan ikhlas dan tulus.
Didalam budaya
perusahaan pelatihan motivasi perlu diadakan untuk mengukur produktivitas suatu
perusahaan. Suatu perusahaan pasti mempunyai cara yang berbeda – beda untuk
mengukur produktivitas dan kinerja karyawannya. Produktivitas diukur untuk
menentukan sampai sejauh mana perkembangan dan kondisi suatu perusahaan. Pelatihan
motivasi kerja adalah salah satu cara yang dianggap paling efisien untuk meningkatkan
produktivitas karyawan. Untuk melakukan pelatihan perlu diadakan penarikan
sample karyawan yang akan diuji. Disusun metodologi pelaksanaannya. Selanjutnya
baru dilakukan pelatihan motivasi kerja. Pelatihan bisa dilakukan dengan
berbagai cara misalnya dengan pembagian materi, pengadaan games, pengisian
kuisioner untuk mengetahui hal apa saja yang dikeluhkan karyawan. Dan banayk
lagi cara – cara yang bisa digunakan untuk pelatihan motivasi.
Setelah diadakan
pelatihan motivasi, dilakukan adanya pengukuran produktivitas atau hasil dari
kinerja karyawan. Disitu bisa dibandingkan antara hasil kerja karyawan sebelum
dilakukan pelatihan motivasi dan setelah dilakukan pelatihan motivasi.
KEBERHASILAN
PELATIHAN MOTIVASI KERJA UNTUK MENAIKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN
Produktivitas
adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau
jasa-jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap
sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang. Oleh karena itu, banyak cara
yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan, salah satunya adalah dengan mengadakan pelatihan motivasi dan
menjadikan pelatihan motivasi sebagai budaya perusahaan untuk dapat
meningkatkan produktivitas karyawan.
Keberhasilan
dari pelatihan motivasi ini sangat berpengaruh untuk perusahaan itusendiri. Mengapa
demikian? Karena jika pelatihan motivasi yang memang sejak awalnya ini
digunakan sebagai perantara dan cara maupun strategi untuk menaikan
produktivitas karyawan dan perusahaan ini berhasil. Maka, perusahaan akan
mendapatkan keuntungan yang sangat besar, mulai dari peningkatan kinerja
karyawan, penambahan jumah produk, peningkatan pendapatan dan majunya
perusahaan. Dan produktivitas karyawan meningkat maka akan berpengaruh baik
pula untuk perusahaan
PENUTUP
Dari beberapa
pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Dengan adanya pelatihan motivasi yang di diberikan kepada karyawan, maka pihak
perusahaan dapat ,meningkatkan produktivitas kinerja karyawannya.
2.
Motivasi memberikan
pengetahuan baik keterampilan, sikap, potensi dalam diri, serta cara mengatasi prokrastinasi.
3.
Peningkatan produktivitas
karyawan yang mendapat pelatihan lebih tinggi daripada yang tidak.
Dengan
demikian peningkatan disiplin dan motivasi kerja serta produktivitas kerja
pegawai harus dioptimalkan, dimana para pegawai secara keseluruhan memiliki
peranan dalam menentukan kelancaran dan keberhasilan
DAFTAR PUSTAKA
Hamidum.11.2007.produktivitas
kerja karyawan. Dikutip dari : https://hamidum.
wordpress.com/2007/11/27/produktivitas-kerja-2/
Hutasuhut,
M. 10.2013. Definisi Produktivitas. Dikutip dari : http://
misranindustri.blogspot.co.id/2013/10/produktivitas.html
Jaya,
I. 06.2012. Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Volume 14, Nomor 1, Hal. 37-46.
ISSN 0852-8349. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora.
Lubis, R. 01. 2012. Hubungan Antara Disiplin Kerja dan Motivasi
Kerja dengan Produktivitas Kerja Dosen di Lingkungan Universitas Islam “45”
Bekasi. Vol. 8, No. 1. Turats.
Silalahi, B,Y.12.2008.Kepemimpinan
Transformasional, Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, dan Komitmen Organisasi. Volume
2, No. 1. Jurnal Psikologi. Silalahi, Kepemimpinan Transformasional
Satria Hotma Hizkia
ReplyDelete41619010047
Untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, salah satu caranya adalah dengan mengadakan pelatihan motivasi dan menjadikan pelatihan motivasi sebagai budaya perusahaan untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Manfaat pelatihan motivasi adalah peningkatan kinerja karyawan, penambahan jumah produk, peningkatan pendapatan dan majunya perusahaan. Dan produktivitas karyawan meningkat maka akan berpengaruh baik pula untuk perusahaan
Muhammad Fathan Fadilah
ReplyDelete41619010037
Produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total. Mengapa bisa begitu? Karena produktivitas adalah suatu konsep universal yang menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia dengan menggunakan sumber daya yang terbatas. Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right).
Produktivitas Total adalah perbandingan antara total keluaran (output) dengan total masukan (input) persatuan waktu. Dalam penghitungan produktivitas total, semua faktor masukan (tenaga kerja, kapital, bahan, energi) tehadap total keluaran harus diperhitungkan.
ReplyDeleteProduktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang. Oleh karena itu, banyak cara yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, salah satunya adalah dengan mengadakan pelatihan motivasi dan menjadikan pelatihan motivasi sebagai budaya perusahaan untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan.
ReplyDeleteoky maulana
ReplyDelete41619010034
menurut tulisan diatas Dengan adanya pelatihan motivasi yang di diberikan kepada karyawan, maka pihak perusahaan dapat ,meningkatkan produktivitas kinerja karyawannya. Motivasi memberikan pengetahuan baik keterampilan, sikap, potensi dalam diri, serta cara mengatasi prokrastinasi.
Nama:Dymas Nurbayu Yulianto
ReplyDeleteNim:41619010029
Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting disemua tingkatan ekonomi. Dibeberapa Negara maupun perusahaan pada akhir-akhir ini telah terjadi kenaikan minat pada pengukuran produktivitas. Karena itu sudah saatnya kita membicarakan alasan mengapa kita harus mengukur produktivitas.
Bagas Fadhlullah Akmal - 41619010028
ReplyDeletePelatihan motivasi kerja sangat penting karena jika motivasi kerjanya bagus, maka produktivitas yang dilakukan itu juga akan bagus
Nama : Satria Aji Surya
ReplyDeleteNim : 41619010042
Produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa : Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.
Nama :Andi Muhamad Iskandar
ReplyDeleteNIM 41619018818
Produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang. Keberhasilan dari pelatihan motivasi ini sangat berpengaruh untuk perusahaan itusendiri. Mengapa demikian? Karena jika pelatihan motivasi yang memang sejak awalnya ini digunakan sebagai perantara dan cara maupun strategi untuk menaikan produktivitas karyawan dan perusahaan ini berhasil.