Manajemen Talenta
Dewasa ini manajemen talenta
(talent management) telah menjadi salah
satu isu yang paling penting dalam pelatihan dan manajemen SDM (HRM) suatu organisasi. Dalam kesempatan ini, perlu
dijelaskan mengenai sejarah, prinsip, dan proses manajemen talenta, sehingga
kita akan menyadari bahwa penelitian di bidang ini adalah penting.
Manajemen talenta (atau
manajemen suksesi) adalah proses analisis , pengembangkan, dan pemanfaatan
talenta yang berkelanjutan dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hal ini
melibatkan proses tertentu yang membandingkan talenta saat ini di suatu
departemen dengan kebutuhan strategi bisnisnya. Hasil ini mengarah pada
pengembangan dan implementasi strategi yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan
atau surplus talenta.
(CIPD, 2007).
Untuk memahami mengapa
manajemen talenta telah menjadi bidang yang begitu penting, maka pertama-tama
kita harus melihat evolusi manajemen SDM dalam organisasi, yakni:
Tahap 1: Departemen
Personalia
Pada era tahun 1970-an dan 1980-an fungsi bisnis
yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) dalam
organisasi sering disebut dengan istilah departemen atau divisi
personalia. Peran departemen ini adalah untuk merekrut dan mempekerjakan orang,
menggaji mereka, dan memastikan bahwa mereka memiliki manfaat yang diperlukan.
Kegiatan utama dari fungsi
departemen ini adalah mengelola sistem
penggajian, sehingga fungsi bisnis dari departemen ini lebih mudah dipahami
dengan baik.
Tahap 2: HR Strategik
Pada periode selanjutnya,
yakni diantara periode 1980-an dan 1990-an organisasi semakin menyadari bahwa
fungsi SDM semakin penting, sehingga muncullah konsep “HR Strategik”.
Dalam periode ini organisasi menyadari
bahwa posisi Vice President Human
Resource (VP HR) memiliki peran yang jauh lebih besar, terutama dalam hal
merekrut orang yang tepat, melatih mereka, menyusun desain dan struktur
organisasi, mengembangkan paket
kompensasi menyeluruh dan terpadu, termasuk menghitung pembagian saham dan bonus, serta melaksakan fungsi
komunikasi dan pelayanan untuk kesehatan
dan kesejahteraan bagi para pekerja;
Fungsi kepala personalia
kemudian mengeser menjadi VP HR
yang memiliki peran yang lebih luas dan penting dalam menjalankan strategi bisnis dan eksekusi. Sistem yang
dibangun untuk mendukung peran baru ini mencakup rekrutmen dan menetapkan
persyaratan kerja, mengembangkan sistem kompensasi menyeluruh dan terpadu, serta
mengembangkan sistem manajemen pelatihan dan pengembangan karir para pekerja.
Dalam menjalankan fungsi dan peran manajemen ini, departemen SDM kini lebih berfungsi menjadi
mitra bisnis organisasi.
Tahap 3: Era Manajemen
Talenta
Dewasa ini manajemen SDM
tengah memasuki babak baru, dengan munculnya
istilah manajemen talenta (talent management), yang dilatar-belakangi oleh isu
dan fenomena yang berkembang, yakni:
1. Bagaimana merekrut SDM secara lebih efektif dan efisien yang berbasis-kompetensi;
2. Bagaimana cara mengembangkan pemimpin
untuk memperkuat budaya, menanamkan nilai-nilai, dan menciptakan susksesi
kepemimpinan berkelanjutan;
3. Bagaimana kesenjangan kompetensi dapat
diidentifikasi dengan cepat sehingga organisasi dapat memberikan pelatihan,
e-learning, atau mengembangkan program untuk mengisi kesenjangan tersebut;
4. Bagaimana kita dapat mempekerjakan orang-orang yang tepat;
5. Bagaimana cara mengelola para pekerja
dengan konsisten dan terukur sehingga setiap pekerja diperlakukan adil,
bertanggung jawab, digaji dan dihargai secara sepadan;
6. Bagaimana cara mengidentifikasi pekerja
berkinerja tinggi sebagai kader penerus untuk menduduki posisi kunci di seluruh
organisasi, dan untuk memastikan bahwa organisasi bersikap fleksibel dan
responsif dalam menanggapi kebutuhan para pekerja; dan
7. Bagaimana organisasi dapat memberikan
pembelajaran yang lebih relevan, fleksibel, nyaman, dan tepat waktu.
Manfaat Manajemen Talenta
Manfaat Sistem Manajemen
Talenta Bagi Perusahaan :
· Meningkatkan penerimaan kepada
pemegang saham (return on investment) dan kapitalisasi pasar
· Meningkatkan kepuasan pelanggan
· Meningkatkan penerimaan dan
profitabilitas
· Meningkatkan efisiensi biaya melalui
reduksi pemborosan terus-menerus
· Meningkatkan kualitas, produktivitas
dan kapabilitas
· Menurunkan waktu siklus (cycle time)
· Mengaitkan usaha-usaha individual
dengan sasaran bisnis
· Meningkatkan komitmen terhadap
karyawan bernilai tinggi
· Menurunkan tingkat keluar-masuk
karyawan (employees turnover ratio)
· Memadankan pekerjaan dan keterampilan
karyawan
· Mengidentifikasi dan menangani :
pengembangan karir pegawai, keanekaragaman
Manfaat Sistem Manajemen Talenta
Bagi Karyawan:
· Meningkatkan motivasi dan komitmen;
mengembangkan dan mengkomunikasikan jalur karir.
· Meningkatkan pengetahuan tentang
kontribusi kepada sasaran perusahaan
· Meningkatkan kepuasan kerja, dll.
Perencanakan dan Pengaktifkan
Strategi Manajemen Talenta
Organisasi yang sukses tahu
manajemen talenta penting karena mereka telah merancang dan menerapkan strategi
manajemen talenta yang layak. Berikut adalah beberapa cara pemimpin Sumber Daya
Manusia melakukan perencanaan dan mengaktifkan strategi manajemen talenta.
Bagaimana merencanakan dan
mengaktifkan Strategi manajemen bakat?
1. Libatkan pemimpin utama Anda - termasuk
CEO Anda. Jelaskan mengapa organisasi Anda membutuhkan strategi manajemen
bakat, garis besar tujuan Anda, memberitahu pemimpin Anda bagaimana Anda akan
mengukur keberhasilan, dan meminta dukungannya sepenuh.
2. Tetapkan seorang pemimpin bakat. Menunjuk
tingkat senior orang untuk mengembangkan, memperbarui secara konsisten , dan
juara strategi manajemen bakat organisasi Anda.
3. Audit posisi kunci dan kompetensi yang
dibutuhkan. Hal ini akan membantu Anda memahami bakat Anda untuk memenuhi
tujuan saat ini.
4. Petakan kebutuhan masa depan. Melibatkan
manajemen bakat dalam pertemuan perencanaan strategis organisasi Anda untuk
menentukan persyaratan bakat masa depan.
5. Gunakan otomatisasi untuk meningkatkan
proses dan alur kerja. Dukung program-program anda dengan teknologi, tapi
jangan berharap teknologi untuk menjadi pembuat keputusan pengganti.
6. Masukan metrik yang relevan di tempat
kerja untuk mengukur keberhasilan. Secara teratur berbagi hasil dengan
kepemimpinan senior organisasi Anda untuk rekomendasi perbaikan.
7. Luncurkan strategi manajemen bakat Anda
dengan dukungan CEO langsung. Mintalah CEO Anda untuk secara pribadi
mengumumkan strategi manajemen bakat organisasi Anda. Ini akan menandai
pentingnya strategis perencanaan dan program manajemen bakat.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.