Friday, December 2, 2016

MOTIVASI KERJA



I.       PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan perusahaan dengan mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program untuk meningkat kinerja para karyawan.
Banyak faktor yang terkait dalam perbaikan kinerja perusahaan. Bagi setiap perusahaan, karyawan bagian produksi merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya dengan sumber daya perusahaan yang lainnya. Bahkan, karyawan bagian produksi memegang kendali dalam proses produksi.
Dengan kata lain, lancar atau tidaknya sebuah proses produksi akan sangat tergantung pada karyawan pelaksana produksi tersebut. Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit untuk pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha serta perusahaan. Proses produksi tersebut merupakan bagian yang terpenting dalam perusahaan, karena apabila berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian.
II.    PEMBAHASAN
Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang, termasuk perilaku kerja. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi atau motif. Sperling (Anwar Prabu, 2001:93) mengemukakan bahwa motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan diri.
Motivasi pada dasarnya berasal dari dua sumber, yakni: pertama adalah motivasi intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu yang mempengaruhi orang untuk berperilaku atau untuk bergerak ke arah tertentu, dan yang kedua adalah motivasi ekstrinsik, adalah motivasi yang berfungsi karena adanya Motivasi pada dasarnya berasal dari dua sumber
, yakni: pertama adalah motivasi intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu yang mempengaruhi orang untuk berperilaku atau untuk bergerak ke arah tertentu, dan yang kedua adalah motivasi ekstrinsik, adalah motivasi yang berfungsi karena adanya Sedangkan untuk motivasi ekstrinsik sebagai pemuas kebutuhan dijabarkan menjadi :
1.         Phisycal needs (kebutuhan fisik). Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan fisik/biologis seperti makan, minum, perumahan disamping kebutuhan akan rasa aman dalam menikmatinya.
2.         Social needs adalah kebutuhan yang terpusatkan karena memperoleh pengakuan, status, dan dihormati dalam pergaulan masyarakat diterima dan disegani. Kebutuhan ini dijabarkan dalam sub indikator: Upah/gaji, Hadiah/bonus, Tunjangan, Suasana kerja yang aman, tentram dan menyenangkan, serta kesejahteraan karyawan.

 Berdasarkan uraian tentang motivasi ekstrinsik diatas bisa disimpulakan bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi sebagai pemuas kebutuhan fisik /biologis yaitu makan minum, perumahan, rasa aman menikmatinya itu semua bisa diartikan bahwa seorang karyawan bisa bekerja dengan motivasi rendah atau tinggi tergantung pada seberapa besar dengan bekerja
Motivasi bermanfaat bagi manajemen karena motivasi berfungsi sebagai penggerak, pengarah dan pendorong terjadinya kelakuan, tindakan atau perbuatan. Motivasi kerja karyawan berperan penting dalam menciptakan produktivitas kerja karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang baik akan menghasilkan produktivitas kerja yang baik pula.
Motivasi kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk menghasilkan produktivitas kerja karyawan sehingga dapat melancarkan pekerjaan karyawan. Sesuai dengan pendapat J. Ravianto (1986:12) yang mengemukakan bahwa produktivitas seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berhubungan dengan orang itu maupun faktor-faktor diluar dirinya, seperti pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gaji dan kesehatan, teknologi, manajemen dan kesempatan berprestasi (1).
Menurut Nana Syaodih (2009: 62), Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu : pertama mengarahkan atau directional function, dan kedua yaitu mengaktifkan dan meningkatkan kegiatan atau activating and energizing function. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. Motivasi juga dapat berfungsi mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah, akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil.
Menurut Nana Syaodih (2009:61) Motivasi Memasuki Dunia Kerja terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar diri individu. Tenaga-tenaga tersebut berupa:
1.      Desakan (drive)
2.      Motif (motive)
3.      Kebutuhan (need)
4.      Keinginan (wish) (2).
Menurut Sutrisno (2011:109) Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tetentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.

1.      Komunikasi
Komunikasi organisasi bukan hanya antara bawahan dan atasan dalam menyampaikan perintah-perintah kerja atau respon terhadap perintah vertikal, namun juga komunikasi di antara karyawan dengan karyawan itu sendiri. Dengan adanya komunikasi organisasi yang baik akan merupakan iklim kondusif dan dapat dapat memotivasi para karyawan untuk berkinerja dengan baik.
2.      Orientasi
Ada dua orientasi dalam meningkatkan kinerja, yakni orientasi kepada pegawai/karyawan dan orientasi kepada pekerjaan atau tugas semata-mata. Dakam meningkatkan motivasi kerja, kedua organisasi ini tidak boleh dipertentangkan tetapi justru harus diseimbangkan. Oleh sebab itu dalam meningkatkan motivasi kerja, kedua aliran ini dipakai atau diterapkan secara seimbang, karena saling melengkapi.
3.      Pengawasan
Pengawasan atau supervisi oleh atasan terhadap bawahan adalah alat untuk memotivasi kerja karyawan, apabila caranya tepat, tetapi apabila supervisi tersebut dilakukan dengan cara salah, misalnya dilakukan dengan marah-marah selalu memberi perintah-perintah atau instruksi, maka justru akan melemahkan semangat kerja karyawan.
4.      Pengakuan
Pengakuan atau rekognasi dalam suatu organisasi bukan hanya dalam bentuk materi saja, tetapi juga dalam bentuk non materi seperti surat penghargaan, pujian secara lisan, kunjungan atasan kepada bawahan secara informal. Pengaruh-pengaruh pemberian pengakuan dalam bentuk penghargaan-penghargaan tersebut selanjutnya akan meningkatkan motivasi kerja karyawan.
5.      Partisipasi
Pimpinan suatu organisasi atau institusi adalah seorang demokrat yang baik. Setiap pengambilan keputusan, lebih-lebih menyangkut karyawan atau bawahan, hendaknya melibatkan karyawan sebanyak mungkin (tidak harus semua) meskipun demikian, keikutsertaan atau partisipasi bawahan dalam mengmbil keputusan pimpinan tidak berarti mengurangi tanggung jawab pimpinan. Partisipasi karyawan dalam mengmbil keputusan ini penting, karena para karyawan akan merasa ikut memiliki tanggung jawab terhadap organisasi tersebut, dan selanjutnnya dapat meningkatkan motivasi kerja.
6.      Kompetisi
Kompetisi yang sehat perlu dikembangkan disuatu organisasi kerja, melalui kompetisi ini setiap anggota organisasi atau karyawan akan berusaha memperbaiki kinerja atau prestasinya sehingga suasana kerja yang kompetitif didalam suatu organisasi kerja akan meningkatkan motivasi kerja yang tinggi.
7.      Delegasi
Pelimpahan wewenang tertentu oleh atasan kepada bawahan didalam suatu organisasi adalah bentuk kepercayaan yang diberikan kepada karyawan tertentu. Dengan diperolehnya kepercayaan dari atasan ini, seorang karyawan akan merasa bahwa ia mampu melakukan tugas yang diberikan dan selanjutnya ia merasa percaya diri. Dengan percaya diri ini akan menimbulkan semangat kerja tinggi. Oleh sebab itu semangat kerja tinggi. Oleh sebab itu, pendelegasian wewenang kepada para karyawan adalah juga merupakan upaya untuk memotivasi kerja karyawan, namun pemberian wewenang ini harus diserta pengawasan, sebab apabila tidak, wewenang yang diberikan tersebut dapat disalahgunakan.
8.      Integritas
Suatu organisasi kerja apapun mempunyai visi, misi, tujuan serta strategi untuk mencapai visi,misi dan tujuan tersebut. Pimpinan organisasi berkewajiban untuk berkoordinasi mengarahkan dan sebagainya semua sumber daya manusia atau karyawan untuk mencapai tujuan organisasi terSuatu organisasi kerja apapun mempunyai visi,misi, tujuan serta strategi untuk mencapai visi,misi dan tujuan tersebut. Pimpinan organisasi berkewajiban untuk berkoordinasi mengarahkan dan sebagainya semua sumber daya manusia atau karyawan untuk mencapai tujuan organisasi tersbut. Kepentingan-kepentingan pribadi semua karyawan ( pimpinan dan bawahan ) harus diintegrasikan guna mencapai tujuan-tujuan organisasi. Oleh sebab itu, Pimpinan organisasi mempunyai kewajiban untuk menumbuhkan “integritas” yang ditinggi pada semua karyawannya terhadap organisas. Apabila semua karyawan organisasi mempunyai integritas organisasi yang tinggi akan mendorong kinerja semua karyawan (3).

III. KESIMPULAN
   Motivasi adalah keadaan kejiwaan yang mendorong,mengaktifkan atau menggerakkan seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi masing-masing anggota organisasi. Pemberian motivasi kepada para karyawan merupakan kewajiban pimpinan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat mencapai kinerja yang diharapkan.
IV. DAFTAR PUSTAKA
1.      Ridwan Purnama, PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI CV. EPSILON BANDUNG, http://ejournal.upi.edu/index.php/strategic/article/viewFile/1028/679 Diakses tgl. 30 Nov’ 2016
2.      Emi Prabawati Dwi Sulistyarini, 2012, PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN PELAJARAN 2011/2012, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=6717&val=443&title=PENGARUH%20MOTIVASI%20MEMASUKI%20DUNIA%20KERJA%20DAN%20PENGALAMAN%20PRAKTIK%20KERJA%20INDUSTRI%20TERHADAP%20KESIAPAN%20KERJA%20PESERTA%20DIDIK%20KELAS%20XII%20PROGRAM%20KEAHLIAN%20AKUNTANSI%20SMK%20NEGERI%20I%20TEMPEL%20TAHUN%20PELAJARAN%202011/2012 Diakses tgl. 30 Nov’ 2016
3.      Rosento, 2015, JURNAL PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH MOTIVASI  KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN, http://rafirirosento.blogspot.co.id/2015/07/pengaruh-motivasi-kinerja-karyawan.html Diakses tgl. 30 Nov’ 2016


6 comments:

  1. @A01_islamia
    Point 3
    Untuk mba ranie isi artikel sudah cukup baik dari penulisan dan mind map akan tetapi untuk penulisan daftar pustaka sebaiknya diperbaiki lagi sesuai dengan aturan yang ada.. Terimakasih

    ReplyDelete
  2. @A01_islamia
    Point 3
    Untuk mba ranie isi artikel sudah cukup baik dari penulisan dan mind map akan tetapi untuk penulisan daftar pustaka sebaiknya diperbaiki lagi sesuai dengan aturan yang ada.. Terimakasih

    ReplyDelete
  3. @A15-Like Rethi Nawanti

    Materi sudah lengkap dan sudah terstruktur.
    Point 3

    ReplyDelete
  4. @17-Sri
    Point 3
    Siang mba Ranie, artikel Anda sudah sangat baik hanya saja kurang sdkit rapi dalam pengetikan.

    ReplyDelete
  5. Point 3 . Min map bagus. Artikel bagus

    ReplyDelete
  6. Artikel sudah bagus dan lengkap. Daftar pustaka berurutan.
    Point mind map 3

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.