Motivasi Kerja dan Hubungan dengan Penghargaan Intrinsik
A. Pengertian
Motivasi
kerja menurut Marihot (2005) adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong
perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan
dalam bentuk usaha yang keras atau lemah pegawai yang memiliki motivasi lemah
atau menurun akan berdampak pula pada kinerja mereka sehingga akan berakibat pada
titik maksimalnya mereka dalan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Menurut
(Burhanudin, 2012) karyawan tidak akan melakukan pekerjaan secara optimal
apabila tidak mempunyai motivasi yang tinggi dari dalam dirinya sendiri untuk melalukan
hal tersebut. Masalah motivasi pada perusahaan harus dijadikan perhatian yang serius
dalam Manajemen Sumber Daya Manusianya. Perusahaan harus menjadikan karyawan
sebagai aset bukan hanya sebagai alat produksi. Oleh karena itu faktor
pendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya
kebutuhan dan keinginan orang tersebut.
B. Prinsip-prinsip
dalam Motivasi Kerja
Menurut Nursalam
(2008), terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai yaitu:
Ø Prinsip
partisipatif
Dalam
upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
Ø Prinsip
komunikasi
Pemimpin
mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian
tugas. Dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi
kerjanya.
Ø Prinsip
mengakui andil bawahan
Pemimpin
mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil didalam usaha pencapaian
tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi
kerjanya.
Ø Prinsip
pendelegasian wewenang
Pemimpin
akan memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu
dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat
yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan
oleh pemimpin.
Ø Prinsip
memberi perhatian
Pemimpin
memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahannya, sehingga
bawahan akan termotivasi bekerja sesuai dengan harapan pemimpin.
C. Teori
Harapan Vroom (Motivasi Kerja)
Menurut
Robbins (1998), teori harapan Vroom berargumen bahwa kekuatan dari suatu
kecenderungan untuk
bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan
dari suatu pengharapan
bahwa tindakan itu akan diikuti suatu keluaran tertentu dan
pada daya tarik dari
keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori Harapan Vroom
memfokuskan pada 3
hubungan, yaitu :
Ø Hubungan
upaya – kinerja (pengharapan). Probabilita yang dipersepsikan oleh individu
yang
mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja.
Ø Hubungan
kinerja – ganjaran (instrumentalitas). Derajat sejauh mana individu meyakini
bahwa
berkinerja pada suatu tingkat tertentu akan mendorong tercapainya suatu keluaran
yang diinginkan.
Ø Hubungan
ganjaran – tujuan pribadi (valensi). Derajat sejauh mana ganjaran-ganjaran
organisasional
memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi seorang individu dan potensi
daya
tarik ganjaran tersebut untuk individu tersebut.
D. Faktor
Motivasi Kerja
Ø Faktor
internal, adalah faktor dari dalam diri pekerja itu sendiri. Motivasi kerja
terjadi karena semangat dan niat kerja yang ikhlas.
Ø Faktor
eksternal, faktor diluar pekerja. Suasana lingkungan kerja yang menyenangkan,
Seorang manager bertanggung jawab menciptakan dan mengelola suasana kerja yang
menyenangkan. Termasuk diantaranya adalah mengatur sistem kerja dan menciptakan
motivasi kerja karyawan.
E. Penghargaan
Intrinsik dalam Organisasi
Organisasi
menggunakan berbagai penghargaan (reward) untuk menarik dan mempertahankan
orang–orang dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan pribadi mereka dan
tujuan organisasi. Salah satu penghargaan yang digunakan dalam organisasi
adalah penghargaan intrinsic (intrinsic reward). Penghargaan intrinsik adalah penghargaan
yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri. Menurut Gibson, Ivancevich
& Donnely (1991) penghargaan intrinsik (intrinsic rewards) meliputi penyelesaian
tugas (task completion), pencapaian prestasi (achievement), otonomi (autonomy) serta
pengembangan pribadi (personal growth).
F. Hubungan
Penghargaan Instrinsik Terhadap Motivasi Kerja
Perusahaan
tidak hanya membutuhkan karyawan yang memiliki kemampuan yang tinggi, tetapi
perusahaan juga membutuhkan kesempatan yang baik dan motivasi tinggi dari karyawannya
agar kinerja perusahaan tercapai dengan baik. Walaupun perusahaan memiliki karyawan
yang pandai, tetapi kalau karyawan tersebut tidak memiliki motivasi yang tinggi
maka pada saat karyawan tersebut menghadapi masalah maka karyawan tersebut
tidak mengeluarkan semua kemampuannya untuk mengatasi masalah tersebut,
sehingga kinerja perusahaan menjadi terganggu (Gibson, Ivancevich &
Donnely, 1991).
Hubungan
antara penghargaan dan kepuasan tidak dipahami dengan sempurna karena sifatnya juga
tidak statis. Hubungan tersebut berubah karena orang dan lingkungannya berubah.
Ada beberapa hal penting yang dapat di gunakan sebagai pertimbangan untuk mendistribusikan
penghargaan menurut equity theory, J. Stacy Adams (1965).
1. Penghargaan
tersebut harus cukup memuaskan kebutuhan dasar manusia. Peraturan pemerintah, perjanjian
kerja, dan kejujuran manajerial telah menyediakan penghargaan minimum dalam hampir
semua lingkungan kerja.
2. Individu
cenderung membandingkan penghargaan yang mereka peroleh dengan penghargaan yang
diperoleh orang lain. Jika dianggap tidak adil, maka akan menimbulkan
ketidakpuasan. Setiap penghargaan harus cukup memuaskan kebutuhan dasar,
dianggap adil, diorientasikan secara individual.
G. Kesimpulan
Motivasi
kerja sangat diperlukan oleh karyawan dalam meningkatkan produktivitas
perusahaan. Motivasi tersebut dapat berasal dari internal karyawan maupun dari
perusahaan.
H. Daftar
Pustaka
Marman, Marman; Betanursanti, Ida. 2013. Analisis
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Mitsuba
Indonesia Pipe Parts Di Bekasi Jawa Barat. Spektrum Industri Vol 11, No 1.
Marihot , 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.
Glamedia Widiasarana, Jakarta .
Maria, Evi. 2010. Hubungan
Penghargaan Intrinsik Terhadap Motivasi Kerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol
17, No 1.
Mamik, Mamik. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Motivasi Kerja, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Majalah
Ekonomi Vol 20, No 1.
http://www.ruslani.com/kata-semangat-motivasi-kerja-karyawan.html.
Diakses tanggal 02 Desember 2016 Pukul 20.00 WIB.
http://www.ruslani.com/kata-semangat-motivasi-kerja-karyawan.html.
Diakses tanggal 02 Desember 2016 Pukul 20.10 WIB
@A02-Sylvana
ReplyDeletePoin: 3
Selamat siang jesika,
Untuk artikelnya sudah cukup baik. Karena jelas dan lumayan lengkap. Tetapi sebaikny untuk daftar pustaka lebih diperbanyak dan diambil dari jurnal-jurnal ilmiah. Dan mind mapnya sebaiknya dibuat lebih menarik. Terimakasih
Min map bagus. Artikel bagus. Point 3
ReplyDelete@A03-MELINDA
ReplyDeletePoint 3
Untuk artikel dan mind map Sudah baik namun alangkah lebih baik ditambah daftar pustakanya..
@17-Sri
ReplyDeletePoint 3
Siang romaria, artikelnya sdh sangat baik tapi mind mapnya terlalu kaku