PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
I.PENDAHULUAN
Suatu perusahaan dalam
melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan yang bergerak di bidang industry,
perdagangan maupun jasa akan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu bahwa keberhasilan berbagai
aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada
pada keunggulan teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana ataupun prasarana
yang dimiliki, melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia. Faktor
sumber daya manusia ini merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh
perusahaan, terutama bila mengingat bahwa era perdagangan bebas akan segera
dimulai, dimana iklim kompetisi yang dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini
memaksa setiap perusahaan harus dapat bekerja dengan lebih efisien, efektif dan
produktif.Tingkat kompetisi yang tinggi akan memacu tiap perusahaan untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan memberikan perhatian pada aspek
sumber daya manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu karena
ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan
tujuan perusahaan.
II.PEMBAHASAN
Menurut Handoko ( 2003 : 74 )
motivasi adalah sebagai keadaan dalam pribaadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Sedangkan menurut Sopiah ( 2008 : 179 ) motivasi adalah keadaan dimana
usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil – hasil atau
tujuan tertentu.
Motivasi erat kaitannya dengan
timbulnya suatu kecenderungan untk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan. Ada hubungan yang kuat
antara kebutuhan motivasi, perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan
serja kinerja. Karena setiap perubahan senantiasa berkat adanya dorongan
motivasi. Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan dan karenanya perbuatan
tersebut terarah pencapaian tujuan tertentu yang pada akhirnya disebut sebagai
kinerja karyawan.
Semakin termotivasi karyawan
dalam melakukan pekerjaan maka produktivitas kerja karyawan tersebut tinggi. Sebaliknya
jika karyawan tidak termotivasi dalam suatu pekerjaan maka produktivitas
kinerja karyawan rendah.
E. J. Donal (Komaruddin, 1983:100) membagi motivasi dalam dua jenis :
- Motivasi
intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang. Motivasi ini
sering disebut “motivasi murni” misalnya, kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan
akan perasaan diterima
- Motivasi
ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar diri seseorang. misalnya,
kenaikan pangkat, pujian, hadiah dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat di dalam pribadi
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai
suatu tujuan.
Berikut beberapa tujuan motivasi menurut Malayu ( 2006 : 146 ):
- Meningkatkan
moral dan kepuasan kerja karyawan
- Meningkatkan
produktivitas kerja karyawan
- Mempertahankan
kestabilan karyawan perusahaan
- Meningkatkan
kedisiplinan karyawan
- Mengefektifkan
pengadaan karyawan
- Menciptakan
suasana dan hubungan kerja yang baik
- Meningkatkan
loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
- Meningkatkan
tingkat kesejahteraan karyawan
- Mempertinggi
rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
- Meningkatkan
efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Ada 2 metode motivasi yaitu :
- Motivasi
langsung ( direct motivation )
Adalah motivasi yang langsung diberikan pada karyawan untuk memenuhi kebutuhan
serta kepuasannya. Motivasi ini bisa berupa pujian, penghargaan, tunjangan
khusus, dan bonus
- Motivasi
tidak langsung ( indirect motivation )
Adalah motivasi yang diberikan untuk mendukung serta menunjang gairah kerja
atau kelancaran tugas sehingga karyawan betah dan bersemangat dalam melakukan
kerjanya. Motivasi ini bisa berupa fasilitas-fasilitas.
Motivasi kerja melibatkan faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut A.A
Anwar Prabu Mangkunegara (2002:456), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
diantaranya :
- Perbedaan
karakteristik individu meliputi kebutuhan, minat, sikap, dan nilai.
- Perbedaan
karakteristik pekerjaan. Hal ini berhubungan dengan persyaratan jabatan
untuk setiap pekerjaan yang menuntut penempatan pekerjaan sesuai bidang
keahliannya.
- Perbedaan
karakteristik organisasi yang meliputi peraturan kerja, iklim kerja, dan
budaya kerja yang disepakati.
III. KESIMPULAN
Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pihak
manajemen bila mereka menginginkan setiap karyawan dapat memberikan kontribusi
positif terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Karena dengan motivasi, seorang
karyawan akan memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat memenuhi
tugasnya sesuai standar atau bahkan melampaui standar karena apa yang menjadi
motif dan motivasinya dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun seorang karyawan
memiliki kemampuan operasional yang baik bila tidak memiliki motivasi dalam
bekerja, hasil akhir dari pekerjaannya tidak akan memuaskan.
IV DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, H. Malayu S.P.2002.Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi
Kedua, Penerbit BPFE-UGM, Yogyakarta.
Mangkunegara Anwar Prabu 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sopiah, 2008. Perilaku
Organisasional, Andi, Yogyakarta.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
@A08-priyagung
ReplyDeletePoint 3
Artikel cukup lengkap dan bagus mungkin lebih di perhatikan dalam menulis daftar pustaka , lanjutkan terus berkarya bro
Cukuo bagus. Dan perlu diperhatikan untuk penulisan daftar pustaka.
ReplyDeleteTetap semangat.
Point:3
@A20-Alfin
ReplyDeletePoin 3
Artikelnya sangat membantu,tetapi perlu ditingkatkan lagi penulisannya
Terima kasih
@A11-Ari
ReplyDeletePoint:2
Artikel cukup bagus
@A19-RAMLAN
ReplyDeletePoint=3
Isi artikelnya sangat bagus, mindmapnya juga kreatif, dan daftar pustaka juga banyak refrensinya.
Thanks