Wednesday, September 23, 2015

Sistem Seleksi Karyawan (Studi Kasus Aon Hewitt)

Aon Hewitt adalah perusahaan penyedia manajemen resiko, asuransi dan broker reasuransi, solusi sumber daya manusia dan jasa outsourcing. Mereka mengemukakan bahwa banyak bisnis leader setuju bahwa karyawan adalah sumber daya yang signifikan dalam persaingan pasar. Seleksi karyawan merupakan ilmu kapital yang mensuplai banyak data dan mendemonstrasikan dampak bisnis bisa relatif maju.
Mereka percaya bahwa dengan mempekerjakan karyawan yang lebih baik akan menguntungkan bisnis. Tepatnya seberapa besar dampak mereka pada organisasi dapat diukur dari segi individu dan performa tim dengan metrik finansial dan non finansial. Untuk menganalisa dampak bisnis yang ditimbulkan, Aon Hewitt melakukan analisa dan studi kasus terhadap beberapa metrik. 
  1. Metrik Finansial  
Metrik Finansial dibagi menjadi dua yaitu Individu dan tim. Secara individu mereka mengumpulkan data hasil penjualan yang dihasilkan dari karyawan yang berkualitas tinggi dan kualitas biasa dan membentuk sebuah matrik. Dari hasil pengamatan terhadap matrik tersebut yang di tuang kedam bentuk grafik didapat bahwa karayawan yang berkualitas tinggi mengahasilkan penjualan yang lebih tinggi, walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh. Secara tim mereka mecoba menganalisa tim manajemen yang diisi oleh karyawan berkualitas baik dengan tim manajemen lain yang cenderung biasa saja. Dari hasil analisa di dapat bahwa manajemen yang diisi oleh manager dan tim yang berkualifikasi baik menghasilkan; penjualan lebih tinggi 50%, lebih mungkin merencanakan keuntungan yang terkontrol dengan margin yang lebih besar, mengehemat upah buruh hingga lebih dari USD5000 per tahun.  
  1. Metrik Kuantitatif Non-Finansial 
Dengan menggunakan metrik quantitatif non-finansial mereke mencoba melihat dan membandingkan produktivitas antara karyawan berkualitas tinggi, berkualitas biasa, dan yang tidak terkulifikasi. hasil yang mereka dapat adalah karyawan yang berkualitas tinggi menghasilkan produksi yang lebih banyak dari karyawan yang berkualitas biasa dan yang tidak terkualifikasi. Denga metrik ini mereka juga melihat tingginya tingkat kecelakaan kerja, dan karyawan yang tidak terkualifikasi dan berkualitas biasa saja mengalami kecelakaan kerja lebih banyak dari karyawan yang berkulitas tinggi. Dan terakhir mereka juga melihat bahwa tingkat kepuasan pelanggan terhadap hasil kerja karyawan yang berkualitas tinggi lebih baik. 
  1. Metrik Kualitatif 
Berdasarkan analisa terhadap karyawan yang mendapat penilaian baik dari supervisor, karyawan-karyawan tersebut lebih baik dari tingkat kehadiran, safe dalam bekerja, kulitas keseluruhan, dan lebih berpotensi. Metrik kualitatif membantu organisasi memahami sifat karakter karyawan yang mendukung strategi bisnis dan hasil finansial. 
Pemilihan karyawan yang tepat menurut Aon Hewitt  adalah salah satu cara untuk mendorong hasil yang lebih besar melalui bakat. komunikasi calon, keterikatan karyawan, gaji dan tunjangan, adalah semua integral untuk memastikan nilai karyawan dengan proporsi menarik. 

Daftar Pustaka: 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.